Anda di halaman 1dari 2

FAQ

1. Apa saja karakteristik zat aktif yang dapat dibuat sediaan suspensi?
Jawab : Sukar larut dalam air, dalam bentuk terlarut terasa pahit, lebih stabil secara kimia
daripada bentuk terlarut, lebih siap secara bioavaibilitas daripada bentuk tablet atau kapsul.
Beberapa orang susah menelan obat bentuk tablet atau kapsul

2. Apa saja syarat suspensi


Jawab : partikel tidak menggumpal, zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap, jika
dikocok harus bisa terdispersi kembali, tidak boleh terbentuk cake, tidak boleh terlalu kental,
karakteristik suspensi harus tetap konstan, harus antimikroba

3. Apa yang akan terjadi jika suspensi mengandung terlalu banyak Na CMC (suspending agent)?
Apa yang terjadi jika terlalu sedikit?
Jawab : jika terlalu banyak menggunakan Na CMC, akan menimbulkan kemungkinan terjadinya
penyakit kanker dan kerusakan ginjal, jika terlalu banyak menambahkan suspending agent, maka
larutan akan menjadi sangat kental. Jika terlalu sedikit menambahkan suspending agent akan
berakibat pada pengendapan zat terdispersi yang terlalu cepat dan membentuk cake

4. Apa yang terjadi jika suspensi mengandung terlalu banyak pembasah? Apa yang terjadi jika
terlalu sedikit?
Jawab : Agen pembasah memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan permukaan, yang
menyebabkan kontak antara zat penghancur dan bahan cairan terjadi lebih cepat. Jika terlalu
banyak agen pembasah akan menyebabkan tergangan permukaan yang terlalu rendah, itu dapat
berakibat pada larutan suspensi yang sangat sensitif dan akan hancur terlalu cepat, sebelum
mencapai reseptor yang dituju. Jika terlalu sedikit, tegangan permukaan akan sangat tinggi dan
menyebabkan obat yang tidak terserap secara maksimal oleh reseptor karena tegangan
permukaan yang sangat tinggi

5. Dalam formulasi, sirupus simplek hanya dituliskan konsentrasi nya, yaitu 30%. Sebutkan fungsi
sirupus simpleks per konsentrasi
Jawab : menurut HOPE halaman 704, konsentrasi sirupus simpleks dari 10-30% dapat dijadikan
sebagai pemanis. Digunakan 30% itu karena masuk kedalam range
6. Apa yang terjadi jika terlalu banyak pemanis? Apa yang terjadi jika terlalu sedikit pemanis?
Jawab : : jika pemanis terlalu banyak, dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh. Pemanis
yang digunakan pada formulasi adalah sirupus simplex, jika terlalu banyak mengonsumsi nya
maka akan berakibat sakit kepala, pusing, kembung, mual, dan diare. Jika pemanis terlalu
sedikit, maka zat pemanis ini tidak bisa memberikan rasa manis yang di inginkan, jadi sia sia jika
terlalu sedikit menambakan zat pemanis
7. Apa yang terjadi jika terlalu banyak pelarut? Apa yang terjadi jika terlalu sedikit pelarut?
Jawab : jika pelarut terlalu sedikit, akan terjadi yang namanya saturasi, yaitu keadaan dimana zat
pelarut tidak bisa melarutkan lagi zat yang terlarut, sehingga zat terlarut masih dapat terlihat
meskipun telah di homogenkan. Jika pelarut terlalu banyak, maka suspensi akan menjadi terlalu
encer
8. Dalam pengujian viskositas, uji yang digunakan adalah ostwald. Apa beda nya dengan uji
brookfield?
Jawab : Untuk uji ostwald, dibutuhkan 2 jenis larutan. 1 larutan harus diketahui nilai
viskositasnya, yang satu lagi tidak diketahui. Untuk uji brookfield, hanya dibutuhkan satu jenis
larutan, yaitu larutan yang tidak diketahui nilai viskositasnya. Jadi untuk uji viskositas
menggunakan brookfield tidak perlu larutan pembanding

9. Dalam kolom prosedur, terdapat kalimat “ Na CMC yang telah menjadi muchilago” muchilago
itu apa?
Jawab : mucilago adalah wujud cair yang pekat dan licin, jadi Na CMC disini sudah berbentuk
cairan yang pekat dan licin

10. Mengapa sulfadiazine dibuat menjadi sediaan suspensi?


Jawab : sulfadiazine dibuat karena mempertimbangkan pasien yang tidak bisa mengkonsumsi
tablet, sehingga sediaan suspensi oral dibuat. Kemudian suspensi sulfadiazine memiliki sifat
tidak larut air, jadi tidak bisa dibuat kedalam sediaan cair eliksir dan sirup. Sehingga dipilih
sediaan suspensi

Anda mungkin juga menyukai