Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA - Adapun, pembukaan mal hanya boleh menerima pengunjung

50% dari jumlah kapasitas saja saat penerapan New Normal, seiring dengan kebijakan Pemprov DKI
Jakarta. Ketua APPBI Dewan Pengurus Daerah (DPD) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, secara logika
saja bila pengunjungnya berkurang, maka tentunya pendapatan akan berkurang.

"Karena pendapatan para tenant adalah dari traffic pengunjung. Demikian pula jumlah karyawan juga
akan berkurang sekitar 50% pada tahap awal dibukanya pusat belanja," ujar Ellen saat dihubungi
SINDOnews di Jakarta. Dia mencontohkan, sebuah pusat belanja dengan luas 65.000 m2 akan menyerap
tenaga kerja dari para retailer/tenant dan juga karyawan pusat belanja beserta outsourcingnya
sebanyak +/- 3.500 karyawan. Saat transisi tahap 1 ini, maka daya serap karyawan paling banyak juga
sekitar 50%.

"Artinya ada sekitar 50% karyawan yang harus bersabar untuk dipekerjakan kembali bilamana keadaan
sudah membaik. Ini butuh waktu juga," katanya. Sambung Ellen menambahkan, dampak keganasan
covid-19 menimpa semua lini bisnis termasuk pengelola pusat belanja, dimana secara finansial kedua
pihak baik pengelola mal maupun tenant juga tidak mendapatkan income sama sekali dan berakhir juga
dengan pengurangan tenaga kerja. "Pasalnya, banyak bisnis lainnya yang terkait dengan pusat belanja
juga tidak bergerak," imbuhnya. Sebagai informasi untuk jam operasional pusat belanja akan ditentukan
oelh masing-masing pusat belanja. Tapi pada umumnya sebagian besar mal hanya akan buka dari jam
11.00 WIB - 20.00 WIB sembari melihat perkembangannya lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai