Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN MATERI

ESTIMASI PENDAPATAN

A. PRAKIRAAN DAN PENGANGGARAN


Penganggaran (budgeting) pada prinsipnya berbeda dengan prakiraan (forecasting).
Penganggaran merupakan rencana manajemen yang mengandung implikasi perlunya komitmen dan
tanggung jawab untuk mencapai angka yang ditetapkan dalam anggaran, sedangkan prakiraan tidak
lebih hanyalah prediksi atau estimasi tentang apa yang akan terjadi dan tidak berimplikasi pada perlunya
komitmen dan tanggungjawab untuk merealisasikan prediksi tersebut. Jika anggaran perlu mendapat
persetujuan pimpinan dan ratifikasi dewan, maka prakiraan tidak perlu persetujuan dewan. Prakiraan
bisa berubah setiap saat begitu terdapat informasi baru yang diterima, tetapi anggaran tidak bisa diubah
setiap saat, perubahan anggaran hanya bisa dilakukan jika terdapat perubahan asumsi anggaran atau
karena terdapat kejadian yang luar biasa. Perubahan anggaran pun dibatasi dalam setahun hanya dapat
dilakukan satu kali perubahan anggaran.

B. TEKNIK PERKIRAAN PENDAPATAN


1. Teknik Kualitatif
Teknik prakiraan yang bersif'at kualitatif antara lain adalah teknik Delphi dan teknik judgment.
Teknik Delphi dilakukan dengan cara mengumpulkan para ahli (experts;, kemudian mereka secara
kelompok maupun individual dimintai pendapat atau pandangan mereka tentang prediksi masa depan
yang akan mempengaruhi arus pendapatan. Masing-masing ahli menyampaikan prediksi mereka dan
memberikan penjelasan rasionalnya, kemudian proses selanjutnya berbagai pandangan tersebut
dirangkum dan kembali diajukan pefianyaan berikutnya kepada para ahii sehingga akhirnya
menghasilkan suatu prediksi pendapatan yang disepakati. Oleh karena itu, berbagai seminar tentang
"Economic OtttLook" dan kajian ilmiah oleh lembaga penelitian yang kompeten tentang prediksi
ekonomi penting untuk diperhatikan pemerintah sebagai masukan dalam prakiraan pendapatan.

2. Teknik Kuantitatif
Dalam penggunaan teknik kuantitatif, sebelum dilakukan teknik prakiraan terlebih dahulu harus
ditentukan:
a. Subjek prakiraan
b. Rentang perkiraan
c. Data yang digunakan

Beberapa teknik kuantitatif prakiraan yang cukup mudah digunakan, murah biayanya, serta
dalam banyak kasus cukup tinggi keakuratannya. Teknik tersebut antara lain:
1. Simple Moving Average
2. Exponential Smoothing
3. Transformation Moving Average
4. Regresi
C. MENILAI AKURASI PREDIKSI
Untuk menilai keakuratan berbagai teknik prakiraan dapat dilakukan dengan menghitung
persentase kesalahan peramalan. yatitu Absolute Percentage Error (APE) dan Mean Absolute
Percentctge Error (MAPE). APE dan MAPE mengukur perbcdaar.r antara nilai prakiraan dengan hasil
yang sesungguhnya terjadi. Perbedaan yang terjadi diambil nilai absolutnya sehingga angkanya selalu
positif. Semakin kecil nilai APE berarti senrakin baik kcakurasian teknik prakiraan yang digunakan.
Pada umumnya teknik kuantitatif memiliki tingkat akurasi prediksi yang lebih baik dibandingkan
pendekatan .judgmental. Dlantara berbagai teknik kuantitatif yang ada. teknik erponential smoothing
merupakan teknik prakiraan paling baik untuk memprediksi pendapatan yang memiliki pola musiman.
Namun model regresi ekonometrika merupakan teknik prakiraan paling baik di antara teknik kuantitatif
lainnya, sedangkan yang paling rendah tingkat akurasinya adalah analisis trend.

PERMASALAHAN PRAKIRAAN DAN PENDAPATAN DI SEKTOR PUBLIK


Permasalahan yang terkait dengan urgensi prakiraan pendapatan di lingkungan organisasi sektor
publik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor teknis, ekonomi, administratif, dan peran
legislatif. Faktor teknis terkait dengan penggunaan teknik prakiraan yang paling tepat yang dapat
dikuasai clleh pegar,vai pemerintah dan ketersediaan data yang memadai. Termasuk dalam faktor teknis
ini adalah kualitas sumber daya manusia yang melakukan tugas membuat prakiraan pendapatan.
Pengalaman serta pelatihan prakiraan pendapatan untuk staf di bidang anggaran sangat penting untuk
memperbaiki kualitas prakiraan. Faktor ekonomi terkait dengan turbulensi dan ketidakpastian ekonomi
yang mempengaruhi prakiraan pendapatan. Faktor administratif terkait dengan perubahan peraturan
perundangan terkait yang mempengaruhi pendapatan, misalnya peraturan perundangan tentang pajak
dan retribusi daerah, peraturan tentang alokasi dana perimbangan dari pemerintah pusat, dan
perubahan undang-undang pajak. Faktor peran legislatif terkait dengan penggunaan hak budget oleh
dewan serta pelaksanaan fungsi legislasi terkait dcngan anggaran. Prakiraan pendapatan rnenjadi terasa
penting jika legislatif menaruh perhatian yang besrir terhadap prediksi pendapatan tersebut.
Prediksi - Hasil Sesungguhnyal flasil Serung-suhn).

Anda mungkin juga menyukai