Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH

RINGKASAN MATERI KULIAH

POKOK BAHASAN

ESTIMASI PENDAPATAN

OLEH :

SUDARMO

B1B117144

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….

KAJIAN MATERI………………………………………………………………………………………

1 Prakiraan dan Penganggaran………………………………………………………………..

2. Menilai Akurasi Prediksi …………………………………………………………………..

3. Permasalahan prakiraan pendapatan di sektor publik………………………………………

QUESTION………………………………………………………………………………………………

DAFTAR REFERENSI…………………………………………………………………………………
RINGKASAN MATERI

ESTIMASI PENDAPATAN

Aggaran merupakan instrumen penting clalam organisasi sektor publik. Setiap tahun, pemerintahlapusat
menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belan ja Negara (RAPBN) sedangkan pemerintahdaerah harus menyusun
RAPBD. Merencanakan anggaran pendapatan merupakan hal penting yangpertama kali harus dilakukan oleh pemerintah
sebelum menentukan anggaran belanja, sebab terdapatketentuan perundangan bah'"va setiap pengeluaran yang
dianggarkan harus didukung dengan adanyakepastian akan tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup.
Perencanaan anggaran pendapatansangat penting untuk menentukan tingkat kemampuan keuangan pemerintah dalam
menyecliakanpelayanan publik, melaksanakan kebijakan alokasi dan distribusi anggaran, menentukan
kebijakansurplus/defisit anggaran, serta menentukan arah kebijakan pembiayaan anggaran.

1. Prakiraan dan Penganggaran

Penganggaran merupakan rencana manajemen yang mengandung implikasi perlunya komitmen dan tanggung
jawabuntuk mencapai angka yang ditetapkan dalam anggaran, sedangkan prakiraan tidak lebih hanyalahprediksi atau
estimasi tentang apa yang akan terjadi dan tidak berimplikasi pada perlunya komitmendan tanggungjawab untuk
merealisasikan prediksi tersebut.

Meskipun terdapat beberapa perbedaan prinsip, namun prakiraan juga memiliki keterkaitan
denganpenganggaran. Jika dilihat dari sudut pandang manajemen, prakiraan merupakan alat perencana an
(planningtool), sedangkan anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian Qtlanning & controltool).
Selain sebagai alat perencanaan keuangan, anggaran juga berfungsi sebagai alat pengendaliankeuangan dan evaluasi
kinerja. Keterkaitan prakiraan <lengan penganggaran adalah hasit prakiraandapat digunakan manajemen sebagai dasar
perencanaan anggaran.

Terdapat berbagai alat prakiraan yang dapat digun;rkan untuk mengestimasi pendapatan, Masing-masingteknik
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga tidak ada satu teknik yang sempurna.

1) Teknik Kualitatif
Teknik prakiraan yang bersif'at kualitatif antara lain adalah teknik Delphi dan teknik judgment. TeknikDelphi
dilakukan dengan cara mengumpulkan para ahli (experts;, kemudian mereka secara kelompokmaupun
individual dimintai pendapat atau pandangan mereka tentang prediksi masa depan yang akanmempengaruhi
arus pendapatan.
Metode kualitatif selain teknik Delphi adalah dengan pendekatan judgment, yaitu prakiraanberdasarkan
pengalaman masa lalu dan pertimbangan berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatandi masa mendatang.
Meskipun pendekatan judgment ini bersifat kualitatif, tetapi dalam pertimbangantersebut juga banyak
digunakan data kuantitatif terutama data masa lalu, hanya saja dalam metodejudgment analisisnya tidak
dilakukan secara sistematis dan nfetodologi ilmiah yang rumit sebagaimanateknik kuantitatif

2) Teknik Kuantitatif
Sama halnya dengan metode kualitatif, teknik kuantitatif dalam prakiraan juga banyak macamnya,mulai dari
simple ,smoothing technique hingga pemodelan regresi yang canggih. Dalam penggunaan teknik kuantitatif,
sebelum dilakukan teknik prakiraan terlebih dahulu harusditentukan:
a. Subjek prakiraan, yaitu apa yang akan diprediksi atau diestimasi. Subjek prakiraan bisa berupapendapatan
secara keseluruhan maupun per kelompok, jenis, objek, dan rincian objek pendapatan
b. Rentang perkiraan,yaitu periode waktu yang akan diramal. Rentang prakiraan ini harus ditetapkanapakah
untuk prediksi satu tahun ke depan, dua tahun, tiga tahun, dan seterusnya.
c. Data yang digunakan, yaitu data runtun waktu (.time series) sebagai dasar untuk prediksi, apakahperlu
digunakan data sepuluh tahun, lima tahun, atau tiga tahun yang lalu sebagai basis prakiraan.Kualitas data sangat
berpengafuh terhadap keakurasian hasil prakiraan. Semakin lengkap datayang digunakan maka akan semakin
baik hasil prakiraannya.
Selanjutnya akan kita bahas beberapa teknik kuantitatif prakiraan yang cukup mudah digunakan,murah
biayanya, serta dalam banyak kasus cukup tinggi keakuratannya. Teknik tersebut antara lain:.
a. Simple Moving Average
Simple Moving Average (SMA) merupakan teknik prakiraan yang cukup sederhana dan mudahdigunakan.
Dengan teknik SMA kita memprediksi pendapatan tahun depan berdasarkan perhitunganrata-rata pendapatan
periode yang lalu. atau disebut juga periode ramalan (forecast periods).
b. Exponential Smoothing
Teknik Exportetiiul Srtutotltirt,q tEXSt dinilai lebih baik dibandingkan teknik Simple Moting Averagt'.sebab
EXS memberikan bobot yang berbeda untuk periode yang berbeda, sedangkan SiVtA memberikanbobot yang
sama untuk semua data yang ada. Dengan teknik EXS, kita dapat memberikan bobotyang lebih besar terhadap
data terakhir. Exponential Smoothittg dapat dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut:
P,., =dR,+rl 'a\P,
Keterangan:
P = Prakiraan pendapatan tahun depan
R, = Realisasi pendapatan tahun sekarang
Pt = Rata-rata pendapatan periode sebelumnya
cr = Konstanta Perata (smoothing constant)
c. Transformation Moving Average
Transformation Moving Average (TMA) merupakan teknik prakiraan dengan melihat kecenderungan(trend)
dari data masa lalu. Jika kecenderungan pendapatan selama beberapa tahun menunjukkankenaikan, maka
pendapatan tahun mendatang akan naik dibandingkan tahun sebelumnya, sebaliknyajika trendnya turun maka
pendapatan tahun mendatang akan turun dari tahun sebelumnya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
EP,*t = P,+ LP
Keterangan:
EP,*1 = Estimasi Pendapatan Tahun Dcpan (/ + l)
Pt = Pendapatan Tahun Sekarang (0)
AP = Rata-rata Perubahan Pendapatan

TMA merupakan teknik prakiraan yang mudah digunakan dan juga lebih akurat dibandingkan SMAdan EXS.
Oleh karena itu, teknik ini cukup banyak digunakan di sektor publik untuk memprediksipendapatan maupun
belanja.
d. Regresi
Regresi pada dasarnya juga mirip dengan Transformation Moving Average, yaitu sama-sama nreruplkanteknlk
trend. Untuk membuat prediksi dengan menggunakan teknik regresi, pertama kali yanu harusdilakukan adalah
menentukan persamaan regresinya. Persamaan regresi sederhana untuk men.rprediksipendapatan dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Y=a+bX
Keterangan:
Y = Estimasi Pendapatan
X = Tahun
a = Pendapatan Dasar (Baseline Revenue)
b = Perubahan pendapatan sebagai akibat dari perubahan periode ramalan

Regresi dengan Model Ekonometrika


Prakiraan pendapatan dengan teknik regresi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua metode. raitu:1) metode
regresi sederhana, dan 2) metode regresi dengan model ekonometrika yang canggih. Dengan model
ekonometrika, persamaan regresi untuk memprediksi pendapatan tahun mendatangtidak hanya menggunakan
satu variabel, tetapi memasukkan variabel-variabel yang berpengaruhterhadap pendapatan, misalnya variabel
pertumbuhan penduduk, pendapatan per kapita, inflasi. danpertumbuhan ekonomi, dan sebagainya sehingga
persamaan regresinya dapat ditulis:Koefisien
X {b)Y = ct + brXr+ brX.+ ... b,X
Keterangan:

Xt = Prakiraan pendapatah tahun ke-t

a.= rintersep (buseline revenue)

b= koefisien regresi variabel

X1,x2,..x3 =variabel independen (misalnya: jumlah penduduk, pendapatan per


kapita, perlumbuhanekonomi. inflasi. dsb.

2. Menilai Akurasi Prediksi

Untuk menilai keakuratan berbagai teknik prakiraan dapat dilakukan dengan menghitung persentasekesalahan
peramalan. yatitu Absolute Percentage Error (APE) dan Mean Absolute Percentctge Error(MAPE). APE dan MAPE
mengukur perbcdaar.r antara nilai prakiraan dengan hasil yang sesungguhnyaterjadi. Perbedaan yang terjadi diambil
nilai absolutnya sehingga angkanya selalu positif. Semakinkecil nilai APE berarti senrakin baik kcakurasian teknik
prakiraan yang digunakan. Secara matcmatis,APE dapat dituliskan sebagai berikut:

APE = Prediksi – hasil sesungguhnya / Hasil sesungguhnya

3. Permasalahan Perkiraan Pendapatan di sektror public

Permasalahan yang terkait dengan urgensi prakiraan pendapatan di lingkungan organisasi sektorpublik
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor teknis, ekonomi, administratif, dan peranlegislatif. Faktor teknis
terkait dengan penggunaan teknik prakiraan yang paling tepat yang dapatdikuasai clleh pegar,vai pemerintah dan
ketersediaan data yang memadai. Termasuk dalam faktor teknisini adalah kualitas sumber daya manusia yang
melakukan tugas membuat prakiraan pendapatan.Pengalaman serta pelatihan prakiraan pendapatan untuk staf di bidang
anggaran sangat penting untukmemperbaiki kualitas prakiraan. Faktor ekonomi terkait dengan turbulensi dan
ketidakpastian ekonomiyang mempengaruhi prakiraan pendapatan. Faktor administratif terkait dengan perubahan
peraturanperundangan terkait yang mempengaruhi pendapatan, misalnya peraturan perundangan tentang pajakdan
retribusi daerah, peraturan tentang alokasi dana perimbangan dari pemerintah pusat, dan perubahanundang-undang
pajak. Faktor peran legislatif terkait dengan penggunaan hak budget oleh dewan sertapelaksanaan fungsi legislasi terkait
dcngan anggaran.

Anda mungkin juga menyukai