Anda di halaman 1dari 2

a.

Pendidikan Kesehatan
Istirahat ditempat tidur selama fase febris penyakit
Buang tissu secara benar seteah digunakan (mencegah penyebaran infeksi)
Kumur salin hangat (40,6 oC – 43,3 oC)
Irigasi pd tenggorok  mengurangi spasme pd tenggorok
Kolaborasi pmberian analgesik
Pemberian antitusif (kodein, dekstrometrofan)
Lakukan perawatan mulut
Jelaskan tentang pentingnya terapi antibiotik secara tuntas
http://ipoelziip.blogspot.com/2010/12/faringitis.htmlDiposkan oleh Ipoel di 18.18

TONSILOFARINGITIS
Defenisi
Tonsilofaringitis merupakan peradangan pada tonsil atau faring ataupun keduanya yang disebabkan oleh bakteri
(seperti str. Beta hemolyticus, str. Viridans, dan str. Pyogenes) dan juga oleh virus. Penyakit ini dapat menyerang
semua umur.1,2,3

Etiologi
Tonsilofaringitis biasanya disebabkan oleh virus, lebih sering disebabkan oleh virus common cold (adenovirus,
rhinovirus, influenza, coronavirus, respiratory syncytial virus), tapi kadang-kadang disebabkan oleh virus Epstein-Barr,
herpes simplex, cytomegalovirus, atau HIV. Sekitar 30% kasus disebabkan oleh bakteri. Group A β-hemolytic
streptococcus (GABHS) adalah yang paling sering, namun Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae,
Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydia Patofisiologi
Penularan terjadi melalui percikan ludah (droplet infection). Mula-mula kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian
bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear.1,3

Penatalaksanaan
Pada umumnya penyakit yang bersifat akut dan disertai demam sebaiknya tirah baring, pemberian cairan adekuat, dan
diet ringan.5
Sistemik
Antibiotik golongan penisilin atau sulfonamida
Antipiretik.
Pengobatan Oral
Obat kumur atau obat isap yang mengandung desinfektan.3
Tonsilektomi
Tonsilektomi dilakukan hanya bila anak menderita serangan yang berat dan berulang-ulang yang mengganggu
kehidupannya. Tindakan ini harus dilakukan bila disertai abses peritonsilar. Tidak boleh dilakukan 3 minggu setelah
serangn tonsilitis akut, pada palatoskisis, atau pada waktu ada epidemi poliomielitis.6

Komplikasi
Pada anak sering menimbulkan komplikasi otitis media akut. Komplikasi tonsilitis akut, dapat berupa abses peritonsil,
abses parafaring, toksemia, septikemia, otitis media akut, bronkitis, nefritis akut, miokarditis serta artritis.3

Prognosis6
Penderita biasanya sembuh dengan pengobatan antibiotik yang tepat.
Dapat terjadi infeksi yang berulang.
Dapat timbul komplikasi seperti abses peritonsilar, ruam kulit akibat stroptokok, otitis media akut, demam rematik, dan
nefritis akut.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer A, dkk. Tenggorok dalam KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. Jilid I. Edisis ketiga. Media Aescalapius
FKUI. Jakarta. 2001.
Tonsillopharyngitis. [online]. 2005 November [cited 200 June 21]; available from : URL: www.medicastore.com.com.
Soepardi, Efiaty A. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga Hidung Tenggorokan. Edisi Keempat. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI; 2000.
Thomas, Benoy J. Pharyngitis, Bacterial. [online]. 2006 August 1 [cited 200 June 21]; available from : URL:
www.emedicine.com.
Boies, Lawrence R., et al. BOIES : Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1997.
Ovedof, David. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Binarupa Aksara.

http://faradella.wordpress.com/2009/01/11/tonsilofaringitis/

Anda mungkin juga menyukai