Disusun Oleh :
OKWERITA
BP. 1921312036
PEMBIMBING AKADEMIK
Ns. Zifriyanti, M.Kep
PEMBIMBING LAHAN
Ns. Defni Susriweti. M.Kep
Disusun Oleh :
OKWERITA
BP. 1921312036
A. Latar Belakang
Kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit yang menghasilkan produk
teknologi jasa kesehatan sudah tentu tergantung pada kualitas pelayanan medis dan
kualitas pelayanan keperawatan. Kualitas pelayanan merupakan pelayanan yang
diberikan oleh suatu profesi sesuai dengan standar yang dilaksanakan secara
menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien (Nursalam, 2015).
Mutu pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari struktur, proses dan outcome.
Struktur merupakan sistem pelayanan rumah sakit yang meliputi tenaga, sarana
prasarana, metode asuhan keperawatan, dana dan pemasaran, sedangkan proses
merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh perawat, dokter dan tenaga profesi
lainnya dan Outcome adalah hasil akhir dari kegiatan yang dilakukan dokter,
perawat dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien yang dirangkum dalam beberapa
indikator (Nursalam, 2015).
Jika Struktur, Proses, dan outcome ini berjalan dengan baik di Rumah Sakit
maka Mutu pelayanan akan baik juga, hal ini akan berdampak kepada pelayanan
keperawatan yang nantinya akan dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
Pelayanan keperawatan dikatakan bermutu baik apabila di dalam pemberian
asuhan keperawatan berjalan sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan yang
meliputi penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komunikasi dan kerjasama dan
sesuai dengan dimensi pokok kualitas jasa pelayanan yang meliputi keandalan atau
reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati
atau kepedulian (empathy), dan bukti langsung fisik atau berwujud (tangibles).
Keseluruhan aspek tersebut dapat terlaksana dengan adanya peran manajer yang
handal dalam meningkatkan kinerja pelayanan di Rumah Sakit (Sitorus, 2011).
Dalam rangka pelaksanaan praktek pada mata ajar Residensi, Program Magister
Keperawatan Kekhususan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
memberikan bekal pengalaman nyata pelaksanaan manajemen keperawatan bagi
mahasiswa. Kegiatan residensi diharapkan mahasiswa dapat membantu rumah sakit
lahan residensi untuk meningkatkan pelayanan keperawatan melalui alternatif
pemecahan masalah kepemimpinan dan manajemen keperawatan dengan
pendekatan Problem Solving of Better Health (PSBH) dan diharapkan mahasiswa
dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari kampus ke rumah sakit sehingga
mahasiswa mampu menambah wawasannya dan pengetahuan.
Untuk menyikapi hal ini mahasiswa membutuhkan institusi pelayanan
keperawatan yaitu rumah sakit sebagai tempat mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang telah didapat, dimana tempat yang dilaksanakan oleh mahasiswa adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka Kab. Solok.
Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka adalah Rumah Sakit milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Solok yang telah berdiri sejak tanggal 2 Mei 2007 dan
ditetapkan melalui Peraturan Bupati Kabupaten Solok Nomor 11 Tahun 2007.
Sebagai ujung tombak untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat
Kabupaten Solok, Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka dilengkapi dengan 98
(sembilan puluh delapan) tempat tidur serta peralatan medis lainnya yang sangat
menunjang untuk melaksanakan Pelayanan Medis dan Non Medis, Asuhan
Keperawatan, Rujukan, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan,
serta menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan.
Rumah Sakit Daerah Arosuka Memiliki SDM/ Pegawai dengan jumlah sebanyak
390 orang pada tahun 2019, yang terdiri dari Tenaga medis sebanyak 37 orang,
(PNS) 23 orang, 14 orang (Kontrak), tanaga keperawatan sebanyak 141 orang,
(PNS) 57 orang, 84 orang (THL). Non perawatan sebanyak 80 orang, (PNS) 23
orang, 53 orang (THL). Non medis sebanyak 38 orang, (PNS) 2 orang, 36 orang
(THL). Manajemen sebanyak 64 orang, (PNS) 24 orang, 40 orang (THL).
Tenaga keperawatan adalah SDM terbanyak di RSUD Arosuka , terdiri dari
Perawat sebanyak 97 orang yang terdiri dari 38 orang (PNS), 59 orang (THL),
Bidan sebanyak 42 orang yang terdiri dari 18 orang(PNS), 24 orang (THL),
Berdasarkan pembagian wilayan praktek manajemen mahasiswa melakukan
praktek di empat ruangan yaitu Ruangan Bedah, Interne, Anak, dan Kebidanan.
Untuk tempat tidur dimasing- masing ruangan yaitu Ruangan Bedah memiliki 23
TT, Ruangan Interne memiliki 27 TT, Ruangan Anak memiliki 12 TT, dan
Ruangan Kebidana Memiliki 18 TT data yang dipeolah dari Rumah Sakit pada
tahun 2019. Sebagai dasar perhitungan TT rumah sakit menggunakan indicator
kinerja yaitu Bed Occuping Rate (BOR).
Berdasarkan data yang diperoleh dan mengamati sistem manajemen
keperawatan yang ada di rumah sakit dan berperan serta membantu mencarikan
alternatif penyelesaian permasalahan keperawatan yang sedang dihadapi,
mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan secara nyata pengetahuan yang
diperoleh selama kuliah dan dapat memperluas wawasan selama proses residensi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memaparkan hasil identifikasi masalah terkait manajemen keperawatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa bersama kabid keperawatan, kepala seksi keperawatan, kepala
ruangan dan perawat pelaksana mampu:
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah layanan kesehatan yang terkait dengan
manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi nyata di Rumah Sakit
Umum Daerah Arosuka.
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka
c. Menyusun tujuan dan rencana alternative pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah ditetapkan di Rumah Sakit Umum Daerah
Arosuka
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok bahasan
Fungsi manajemen, standar pelayanan minimal dan indikator mutu
2. Sasaran dan Target
Kepala Bidang, Kasi Keperawatan, Kasi Mutu dan SDM, Ketua Komite, Kepala
Ruangan
3. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya Jawab
D. Pengorganisasian
Uraian Tugas
Moderator : Okwerita
Perannya :
1. Membuka dan menutup acara
2. Membuat tata tertib acara
3. Mengatur kelancaran acara
4. Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
5. Mengingatkan penyaji tentang waktu kegiatan
Penyaji : Okwerita
Perannya :
1. Menyampaikan materi
2. Bekerja sama dalam kelancaran acara
3. Menjawab pertanyaan
Observer : : Okwerita
Perannya :
1. Mengamati kegiatan
2. Membuat laporan evaluasi lokarya mini
Fasilitator : : Okwerita
Perannya :
1. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
2. Membuat absensi
3. Memfasilitasi kegiatan
2 10 menit Penyajian
1. Menjelaskan tentang hasil 1. Mendengarkan dan
pengkajian menggunakan memperhatikan
pedoman wawancara,
kuesioner dan observasi
terkait fungsi manajemen.
2. Menjelaskan tentang analisa 2. Mendengarkan dan
data dan permasalahan memperhatikan
manajemen keperawatan
3 20 menit Pembahasan
1. Mendiskusikan bersama 1. Berpartisipasi
audiens
2. Menyamakan persepsi 2. Berpartisipasi
tentang masalah
3. Berpartisipasi
3. Menyepakati alternative
masalah
4. Menetapkan bersama 4. Berpartisipasi
penyelesaian masalah
4 5 menit Penutup
1. Menyimpulkan hasil diskusi 1. Bersama-sama
menyimpulkan hasil
diskusi
2. Membuat kontrak 2. Menyepakati kontrak
selanjutnya untuk Lokmin II
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam
F. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi stuktur
a. Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan
b. 75% peserta menghadiri lokakarya mini
c. Tempat dan media alat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. 70% peserta aktif dalam lokakarya mini manajemen keperawatan
d. 85% peserta tidak meninggalkan ruangan selama lokakarya mini
manajemen keperawatan berlangsung
3. Evaluasi hasil
a. Perawat mempunyai persepsi yang sama terhadap permasalahan yang ada
b. Perawat dapat menyepakati pemecahan masalah