Anda di halaman 1dari 11

Nama : Sekar Ajeng Galih Wardani

NIM : 1722100001
Kelas : Akuntansi A
MatKul : Praktik Pengauditan

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


Tahun 2005
KASUS PT BINA CITRA PESONA
CSF-1
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENJUALAN KREDIT
Kekuatan-kekuatan Pengawasan Intern
Kekuatan-kekuatan Pengujian Substantif Yang Dapat
Ditempuh
1. Pemisahan Fungsi : 1. Observasi
Dengan adanya pemisahan 2. Wawancara
fungsi tugas pemegang kartu
piutang yang tidak merangkap
sebagai kasir ini dapat
mencegah kecurangan,
kesalahan pencatatan, dan
manipulasi data atau
meminimalisir fungsi yang
tidak sesuai.
3. Otorisasi untuk Pelaksanaan 1. Observasi
Transaksi : 2. Pengecekan Langsung
Otorisasi sebelum barang 3. Wawancara
dikirimkan, penjualan kredit
harus mendapat persetujuan
pejabat yang berwenang.
Tujuannya adalah agar barang
yang dikirimkan kepada
pelanggan benar-benar dipesan
dan telah sesuai dengan faktur
dan pesanan pelanggan.
4. Otorisasi untuk Pelaksanaan 1. Observasi
Transaksi : 2. Pengecekan Langsung
Otorisasi Penjualan kredit oleh 3. Wawancara
pihak yang tepat (Manajer
kredit) agar pelanggan yang
menerima fasilitas kredit
memang benar benar
pelanggan yang credit worthy.
CSF-2
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENERIMAAN KAS
Kekuatan-kekuatan Pengawasan Intern
Kekuatan-kekuatan Pengujian Substantif Yang Dapat
Ditempuh
1. Otorisasi : Pencatatan surat  Pengecekan dokumen terhadap
masuk diawasi secara surat masuk
memadai.  Melakukan vouching
 Observasi kelengkapan

3. Pemisahan Fungsi : Adanya  Observasi terhadap pegawai


pemisahan fungsi dalam
pembuatan daftar surat masuk  Melakukan wawancara
diantara petugas yang tidak
berkepentingan.

4. Pembandingan : Adanya  Pengecekan dokumen


rekonsiliasi antara daftar surat rekonsiliasi daftar masuk dengan
masuk dengan catatan catatan akuntansi
akuntansi yang dilakukan
 Pengecekan langsung
petugas yang tidak menangani
kas.

5. Otorisasi : Adanya otorisasi


 Observasi petugas bersangkutan
petugas yang tepat untuk
penyetoran uang.  Wawancara

6. Pemisahan Fungsi Pencatatan :  Observasi tentang pemisahan


Adanya pemisahan fungsi fungsi antara pencatatan piutang
antara pencatatan piutang dengan kasir
dengan kasir.  Wawancara

7. Pemisahan Fungsi : Adanya  Observasi


penerimaan bukti setor bank
selain petugas penyetoran.  Wawancara

8. Pembandingan Pencatatan :  Pengecekan langsung


Adanya pencatatan penjualan
tunai secara independen.  Observasi
 Wawancara

9. Pembandingan : Adanya  Pengecekan dokumen terkait


rekonsiliasi transaksi secara  Pengecekan langsung
independen dengan ketepatan  Pengecekan dalam ketepatan
periode akuntansi. periodenya
 Wawancara

CSF-3
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENGELUARAN KAS DAN SALDO KAS
Kekuatan-kekuatan Pengawasan Intern
Kekuatan-kekuatan Pengujian Substantif Yang Dapat
Ditempuh
3 & 4 . Otorisasi : Adanya otorisasi  Pengecekan dokumen
dokumen penandatanganan  Memeriksa semua cek yang
cek. digunakan
 Wawancara mengenai bukti
keabsahan tanda tangan
 Pengecekan dokumen terkait
5. Otorisasi : Adanya  Memeriksa nomor urut yang
penandatanganan bernomor teliti dan kebenaran mengenai
urut cetak. no urut cek yang bersangkutan
6. Pelaksanaan transaksi dengan  Periksa semua cek masuk dan
lancar tanpa ada cek kosong. keluar
 Vouching
7. Pelaksanaan transaksi
 Pengecekan dokumen cek
dilakukan dengan cek.

1. Adanya pencatatan rekonsiliasi


bank tiap bulan.  Pengecekan secara langsung

2. Laporan dikirimkan secara


langsung kepada petugas yang  Pengecekan secara langsung
membuat rekonsiliasi.
CSF-4

PT BINA CITRA PESONA


SISTEM PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN
Kekuatan-kekuatan Pengawasan Intern
Kekuatan-kekuatan Pengujian Substantif Yang Dapat
Ditempuh
1. Pembandingan :  Pengecekan langsung
Perhitungan fisik persediaan  Vouching
minimal dilakukan setahun  Wawancara
sekali.

2. Pencatatan :  Vouching
Perusahaan membuat instruksi
tertulis untuk perhitungan fisik
persediaan.

3. Karyawan :  Observasi
Instruksi tersebut diikuti pada
waktu dilakukan perhitungan
fisik persediaan.

4. Pemisahan Tugas :  Wawancara


Perhitungan fisik persediaan
dilaksanakan oleh pihak yang
bebas (independen).

5. Aksesi :
 Observasi
Persediaan cukup dilindungi
dan diawasi.

6. Pencatatan :
Setiap penerimaan barang
 Vouching
selalu dibuatkan laporan
penerimaan barang.

8. Otorisasi :
Perusahaan menggunakan surat  Pengecekan dokumen
permintaan pembelian.

9. Pencatatan :
Perusahaan menggunakan surat  Pengecekan dokumen
pesanan pembelian bernomor
urut tercetak.

10.Otorisasi :
Otorisasi manajemen yang  Wawancara ke pihak yang
bertanggungjawab. terkait

CSF-5

PT BINA CITRA PESONA


SISTEM PENCATATAN UTANG
Kekuatan-kekuatan Pengawasan Intern
Kekuatan-kekuatan Pengujian Substantif Yang Dapat
Ditempuh
1. Adanya pencatatan yang baik  Vouching
dengan menggunakan sistem  Pengecekan langsung
voucher atas setiap utang  Pengecekan dokumen
dagang yang dimiliki
perusahaan.

8. Adanya otorisasi yang baik  Observasi


dimana penyesuaian utang  Wawancara
dagang selalu mendapat  Pengecekan langsung
persetujuan dari pejabat yang
berwenang.

12.Adanya otorisasi dan


 Observasi
perbandingan yang baik
 Wawancara
terhadap bukti-bukti
pendukung utang dagang  Pengecekan langsung
sebelum utang dagang tersebut  Pengecekan dokumen
dibayar. Pengecekan atas
penandatanganan tersebut juga
telah dilakukan perusahaan.
CSF-6

PT BINA CITRA PESONA


SISTEM PENGGAJIAN
Kekuatan-kekuatan Pengawasan Intern
Kekuatan-kekuatan Pengujian Substantif Yang Dapat
Ditempuh
1. Pemisahan Fungsi :  Wawancara
Adanya pemisahan fungsi
karyawan yang independen
dalam pencatatan waktu,
pengupahan, serta pembayaran.

5. Pencatatan :  Observasi
Penerapan jam kerja untuk  Wawancara
karyawan harian lepas.  Vouching

6. Otorisasi :  Wawancara
Semua tarif gaji disetujui oleh  Pengecekan langsung
pejabat yang berwenang.

10. Perbandingan :
 Pengecekan dokumen
Memperhitungkan ulang
 Vouching
terhadap gaji untuk mengecek
kemungkinan kesalahan  Pengecekan nomor seri
perhitungan.

CWF-1
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENJUALAN KREDIT
Kelemahan-kelemahan Pengawasan Intern
Kelemahan-kelemahan Kesalahan Pengujian Substantif
Yang Dapat Terjadi Yang Dapat Ditempuh
2. Pengendalian a. Kartu piutang bisa 1. Observasi
Akses : hilang.
Kartu piutang b. Kartu piutang dapat
disimpan didalam diakses pihak-pihak
lemari. yang tidak
memiliki
kewenangan.
8. Pencatatan tidak
memadai : 1. Penelusuran
Harga yang a. Piutang dicatat 2. Vouching
tercantum didalam dengan jumlah 3. Rekalkulasi
faktur penjualan yang salah.
tidak/jarang b. Penjualan dicatat
diperiksa oleh dengan jumlah
karyawan yang yang salah.
berwenang.

CWF-2
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENERIMAAN KAS
Kelemahan-kelemahan Pengawasan Intern
Kelemahan-kelemahan Kesalahan Pengujian Substantif
Yang Dapat Terjadi Yang Dapat Ditempuh
2. Tidak ada  Adanya manipulasi  Periksa semua
otorisasi atau rekayasa daftar surat
penugasan pencatatan masuk yang
pencatatan oleh diterima
petugas penerima
surat.

10. Pelaksanaan  Penerimaan kas  Periksa daftar


transaksi yang telah dicatat tetapi penerimaan kas
kurang memadai. belum dilakukan
penyetoran ke bank

CWF-3
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENGELUARAN KAS DAN SALDO KAS
Kelemahan-kelemahan Pengawasan Intern
Kelemahan-kelemahan Kesalahan Pengujian Substantif
Yang Dapat Terjadi Yang Dapat Ditempuh
1. Tidak ada 1. Adanya rekayasa 2. Vouching
pemisahan fungsi pembayaran dalam 3. Konfirmasi
penandatanganan pengeluaran kas dengan pihak
cek dengan terkait
fungsi 4. Observasi
persetujuan
pembayaran.

2. Tidak adanya 1. Pengeluaran kas 1. Vouching


pemisahan fungsi atau 2. Wawancara
antara fungsi penandatanganan 3. Penelusuran
penandatanganan cek telah dilakukan 4. Observasi
cek dengan tetapi belum dicatat
fungsi akuntansi. dengan jurnal
pengeluaran kas

8. Tidak terdapat 1. Adanya rekayasa 1. Wawancara


pengawasan yang laporan 2. Vouching
memadai atas 2. Kesalahan penjualan 3. Penelusuran
berkas cek. dalam rekonsiliasi
bank
3. Adanya kas setoran
dalam perjalanan
fiktif

CWF-4
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN
Kelemahan-kelemahan Pengawasan Intern
Kelemahan-kelemahan Kesalahan Pengujian Substantif
Yang Dapat Terjadi Yang Dapat Ditempuh
7. Tidak ada a. Rekayasa 1. Lakukan
pemisahan fungsi pencatatan pemisahan fungsi
antara b. Kesalahan tugas
penerimaan dan Pencatatan
akuntansi. c. Penyalahgunaan
jabatan

13. Lemahnya otorisasi a. Terjadinya 1. Otorisasi


dalam rekayasa penugasan yang
menyelenggarakan b. Penyalahgunaan baik
catatan persediaan. tugas

CWF-5
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENCATATAN UTANG
Kelemahan-kelemahan Pengawasan Intern
Kelemahan-kelemahan Kesalahan Pengujian Substantif
Yang Dapat Terjadi Yang Dapat Ditempuh
3. Tidak adanya 1. Pembelian didebit 3. Konfirmasi
otorisasi dari dalam rekening 4. Wawancara
pejabat tertentu yang salah
atas distribusi 2. Pembelian dan
debit untuk utang dicatat dalam
voucher dimana periode akuntansi
tidak yang salah
dilakukannya 3. Utang yang dicatat
telaah ulang adalah utang pada
sehingga perusahaan fiktif
pencatatan secara
tepat tidak dapat
dipastikan.

7. Kurangnya 1. Utang dagang 1. Rekalkulasi


perbandingan dicatat dalam 2. Vouching
dimana jumlah yang salah 3. Penelusuran
rekonsiliasi 2. Jumlah barang
terhadap yang dicatat
pernyataan pemasok tidak
bulanan dari para sesuai dengan
pemasok dengan jumlah barang yang
saldo rekening diterima
pembantu utang
dagang
perusahaan tidak
dilakukan secara
rutin.

10. Tidak adanya 1. Konfirmasi


perbandingan 1. Barang-barang 2. Wawancara
secara periodik yang diklaim benar-
atas faktur yang benar tidak
tidak sesuai, diproses sehingga
laporan utang dan
penerimaan persediaan dicatat
barang dan dengan jumlah
pesanan yang salah
pembelian.

CWF-6
PT BINA CITRA PESONA
SISTEM PENGGAJIAN
Kelemahan-kelemahan Pengawasan Intern
Kelemahan-kelemahan Kesalahan Pengujian Substantif
Yang Dapat Terjadi Yang Dapat Ditempuh
2. Tidak adanya a. Adanya kesalahan 1. Konfirmasi
otorisasi untuk perhitungan gaji 2. Vouching
unit kerja yang dan upah 3. Penelusuran
berbeda. b. Karyawan Fiktif

a. Terjadinya 1. Konfirmasi
12. Tidak adanya penyelewengan gaji 2. Pengecekan
petugas dalam langsung
proses 3. Observasi
penggajian
secara
independen.

Anda mungkin juga menyukai