Anda di halaman 1dari 4

TREND & ISSUE

PERAWAT DALAM MERAWAT LANSIA


DI MASA PANDEMI

DISUSUN OLEH :
Denur Agum Gumelar
P2.06.20.1.18.049
3-B Keperawataan

PRODI D III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TASIKMALAYA
Trend dan Issue Perawat dalam merawat lansia
di masa pandemi

Virus Corona atau SARS-CoV-2 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus
ini lebih mudah menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah,salah
satunya adalah para lansia (lanjut usia).
Selain lebih rentan terinfeksi virus Corona, lansia juga bisa mengalami dampak yang
berbahaya bila terkena COVID-19, terutama lansia yang memiliki penyakit jantung, paru-paru,
atau diabetes. Hal ini karena daya tahan tubuh lansia sudah melemah dan kerja organ-organ
tubuhnya juga umumnya sudah tidak optimal, bahkan bisa saja sudah mengalami gangguan.
Dalam kondisi tersebut, virus akan lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan kerusakan,
serta memperberat gangguan yang sudah ada.
Dalam kaitannya dengan masalah pandemi COVID-19, kerentanan lansia disebabkan
oleh dua faktor, yaitu medis dan non-medis :
1) Pada sisi medis, melemahnya fungsi imun dan adanya penyakit penyerta meningkatkan
risiko kematian pada lansia dan ketika seluruh fasilitas kesehatan kewalahan menghadapi
lonjakan pasien COVID-19, kelompok lansia sering kali berada pada antrean terakhir
untuk mendapatkan tindakan dokter. Kombinasi masalah fisiologis dan layanan
kesehatan yang buruk memperparah risiko kematian pada lansia.
2) Pada sisi non-medis
Ada beberapa faktor dari sisi non-medis :
 Informasi tingkat kematian lansia akibat COVID-19 juga menimbulkan
kecemasan atau stres pada lansia,dikarenakan dengan adanya pembatasan sosial,
lansia yang menderita demensia atau kepikunan terganggu mobilitasnya sehingga
berdampak pada kendala berkomunikasi untuk menyampaikan keluhan
penyakitnya sehingga mempersulit mitigasi risiko.
 Masalah sosio-ekonomi. Kegiatan perekonomian yang terhambat karena
pembatasan interaksi fisik, mengakibatkan kemunduran ekonomi. Dampak ini
menjadi lebih berat bagi para lansia.

Hal ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat mempertahankan kesehatan
dan kemandirian para lansia agar tidak menjadi beban bagi dirinya, keluarga, maupun
masyarakat. Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi beberapa upaya kesehatan,
yaitu :
1) Peningkatan (promotion)
Upaya promotif merupakan proses advokasi kesehatan untuk
meningkatkan dukungan klien, tenaga profesiaonal , dan masyarkat terhadap
praktik kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial. Upaya aperlindungan
kesehatan bagi lansia adalah sebagai berikut:
 Mengurangi proses penularan.
 Meningkatkan kebersihan di tempat kerja yang bertujuan untuk
mengurangi terpaparnya virus dari luar
 Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang buruk.
2) Pencegahan (prevention)
Mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier,yaitu :
a) Melakukan pencegahan primer, meliputi pencegahan pada lansia
sehat, terdapat factor risiko, tidak ada penyakit, dan promosi kesehatan
.
b) Melakukan pencegahan sekunder, meliputi pemeriksaan terhadap
penderita tanpa gejala hingga penderita yang mengidap faktor risiko:
kontrol hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker, screening .
c) Melakukan pecegahan tersier, dilakukan setelah terdapat gejala
penyakit dan dilakukan perawatan bertahap, tahap (1). Perawatan di
rumah sakit, (2). Rehabilitasi pasien rawat jalan, (3). Perawatan jangka
panjang.
3) Diagnosis dini dan pengobatan (early diagnosis and prompt treatment)
4) Pemulihan (rehabilitation)
Pelaksana tim rehabilitas (petugas medis, paramedic dan non-paramedis)
Prinsip nya yaitu :
 Pertahankan kenyamanan lingkungan, istirahta, dan aktivitas
mobilisasi
 Pertahankan kecukupan nutrisi
 Pertahankan fungsi pernafasan
 Pertahankan fungsi pencernaan, saluran kemih, psikososial, dan
komunikasi

Nah,  untuk merawat lansia di masa pandemi ini, lakukanlah kegiatan- kegiatan berikut
ini:
1) Jaga kesehatan diri
Sebagai orang yang merawat atau kontak langsung dengan lansia, harus lebih
berhati-hati dalam melindungi diri dari virus Corona. Hal ini untuk mengurangi risiko
kamu menularkan virus Corona ke lansia yang kamu rawat.Lakulan hal berikut untuk
menjaga kesehatan diri :
 Cuci tangan 
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin
berolahraga.
 Kurangi bepergian ke luar rumah bila tidak ada keperluan mendesak. Saat harus
pergi ke luar rumah, kenakan masker dan terapkan physical distancing.
2) Minimalkan risiko lansia terpapar virus Corona
Pastikan kamu selalu mencuci tanganmu sebelum dan setelah membantu lansia
beraktivitas. Bila kamu masih beraktivitas di luar rumah, ganti semua bajumu sebelum
menemui atau merawat lansia. Bila perlu, gunakan masker kain selama berada di dekat
lansia.
3) Jaga kesehatan lansia
Jaga kesehatan lansia dengan memberikan makanan yang sehat dan tentunya
higienis. Pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang mengandung protein, lemak
baik, karbohidrat kompleks, serat, serta vitamin dan mineral. Selain sebagai sumber
energi, makanan sehat juga dapat memperkuat sistem imun lansia.
Ajak lansia untuk melakukan latihan fisik ringan atau peregangan otot setidaknya
20–30 menit setiap hari. Hal ini penting untuk menjaga kekuatan otot dan keseimbangan
lansia agar tidak mudah cedera. Akan lebih baik lagi bila latihan fisik dilakukan sambil
berjemur di sinar matahari pagi.
Bila memungkinkan, lakukan pemeriksaan rutin di rumah, seperti cek tekanan
darah, suhu, kadar gula darah, atau kadar kolesterol darah. Tanyakan bila ada keluhan
yang mengganggunya, terutama jika lansia memang memiliki riwayat penyakit kronis,
seperti diabetes atau stroke.
Jika lansia mengalami gejala infeksi virus Corona, segera lakukan isolasi
mandiri dan hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan arahan lebih
lanjut.
4) Batasi bepergian ke luar rumah
Walaupun lansia di rumah masih bugar dan aktif, tetap batasi mereka untuk
bepergian, apalagi berkumpul dengan orang lain. Alasannya, risiko terinfeksi di tempat
yang banyak orang jauh lebih besar dibandingkan di rumah.
5) Terapkan physical distancing
Batasi kunjungan orang-orang yang biasa datang ke rumah untuk bertemu lansia.
Namun, perlu juga diingat, jangan sampai hal ini membuat lansia merasa dijauhi dan
terasing dari orang lain. Karena,bersosialisasi dan menjalin komunikasi dengan orang lain
penting untuk menjaga mood  lansia selalu baik, tetapi perlu ada batasannya.
6) Berikan aktivitas di rumah
Lansia biasanya disarankan untuk tidak terlalu banyak beraktivitas, apalagi yang
menguras tenaga atau risiko cederanya tinggi. Namun, bukan berarti mereka tidak boleh
melakukan kegiatan apa pun. Justru agar lansia tidak bosan, mak perlu diberikan mereka
aktivitas. Selain membuat mereka aktif bergerak, melakukan hobi juga dapat membuat
suasana hati mereka lebih baik dan tidak uring-uringan selama diam di rumah.
Tinggal bersama lansia di tengah pandemi COVID-19 seperti ini menuntutmu
untuk lebih berhati-hati, baik dalam menjaga kesehatan lansia maupun diri sendiri. Kamu
juga harus bersabar karena merawat orang yang telah lanjut usia dalam kondisi seperti ini
memang tidak mudah.

Anda mungkin juga menyukai