Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/ tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain
yang saya/ kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas
pada mata ajaran lain kecuali saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/ kami
menggunakannya.
Saya/ kami memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Tanda tangan:
1. Pemahaman Penugasan
Akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan pemerintah pusat maupun
daerah sebagai organisasi sektor publik merupakan tujuan penting dari reformasi akuntansi
dan administrasi sektor publik. Untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan keuangan
pemerintah yang telah dilakukan aparatur pemerintah , maka fungsi akuntabilitas dan audit
atas pelaporann keuangan sektor publik harus berjalan dengan baik. Seiring dengan tuntutan
masyarakat agar organisasi sektor publik meningkatkan kualitas, profesionalisme dan
akuntabilitas publik dalam menjalankan aktivitasnya, diperlukan audit yang tidak hanya
terbatas pada keuangan dan kepatuhan saja, tetapi perlu diperluas dengan melakukan audit
terhadap kinerja sektor publik.
Apabila auditor memutuskan untuk menerima suatu penugasan audit, maka auditor
harus memikul tanggungjawab professional terhadap masyarakat, klien, dan terhadap anggota
profesi akuntan publik yang lain.
4. Mengevaluasi Indepedensi
Standar auditing kedua men yatakan bahwa: "Dalam semua hal yang
berhubungan dengan penugasan independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh audit".
Selain diatur dalam standar auditing, independensi dalam penugasan audit juga
diwajibkan oleh Kode Etik IAI, disamping merupakan salah satu elemen dari elemen-
elemen pengendalian mutu. Salah satu prosedur yang ditempuh adalah mengirim surat
edaran kepada semua staf profesional KAP yang bersangkutan dengan menyebut
nama calon klien, untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya hubungan keuangan
atau bisnis dengan calon klien tersebut, Bila disimpulkan syarat independensi tidak
dipenuhi, maka penugasan harus ditolak atau calon klien harus memberi informaşi
apabila audit tetap dilaksanakan, maka auditor akan memberikan pendapat " menolak
memberi pendapat ".
Risiko Keselamatan
Risiko Kesehatan
Risiko Lingkungan
Risiko Kesejahteraan
Risiko Keuangan
Secara khusus untuk memulai Penilaian risiko terdapat hal-hal yang harus dipahami
dan jelas yaitu:
Salah satu tahap terpenting dalam audit adalah perencanaan audit. Kesalalan dalam
tahap perencanaan audit akan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan dari audit.
Dengan demikian tahap perencanaan audit sama pentingnya dengan pelaksanaan audit itu
sendiri.
Isi audit plan (perencanaan audit) meliputi tiga hal pokok yang terdidi dari:
a. Systematic Selection
Bagian audit internal menyusun suatu jadwal audit tahunan yang berkenaan dengan
audit yang diperkirakan akan dilaksanakan. Secara tipikal jadwal tersebut dikembangkan
dengan mempertimbangkan risiko. Auditee potensial yang menunjukkan tingkat risiko yang
tinggi mendapat prioritas untuk dipilih.
b. Ad Hoc Audits
Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan bahwa operasi tidak sclalu berjalan tepat
seperti yang direncanakan. Manajemen dan dewan komisaris sering menugaskan auditor
internal untuk mengaudit bidang arca fungsional tertentu yang dipandang bermasalah.
Dengan demikian manajemen dan dewan komisaris memilih auditee bagi auditor internal.
c. Auditee Requests
Beberapa manajer merasa bahwa mereka memerlukan input dari auditor internal
untuk mengevaluasi kelayakan dan keefektifan pengendalian internal serta pengaruhnya
terhadap operasi yang berada di bawah supervisinya. Oleh karena itu, mereka mengajukan
permintaan untuk diaudit. Tetapi dalam hal ini auditor internal tetap harus
mempertimbangkan risiko dan prioritasnya.
Rencana audit harus disusun dan didokumentasikan dengan baik dan meliputi kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
4. Pelaksanaan Pemeriksaan
Adapun pelaksanaan pemeriksaan terdiri dari:
a. Pekerjaan harus direncanakan secara memadai.
b. Staf harus disupervisi dengan baik.
c. Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh untuk menjadi dasar yang
memadai bagi temuan dan rekomendasi pemeriksa.
d. Pemeriksa hanus mempersiapkan dan memelihara dokumen pemeriksaan dalam bentuk
kertas kerja pemeriksaan. Dokumen pemeriksaan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harus berisi informasi yang cukup untuk
memungkinkan pemeriksa yang berpengalaman tctapi tidak mempunyai hubungan dengan
pemeriksaan tersebut dapat memastikan bahwa dokumen pemeriksaan tersebut dapat menjadi
bukti yang mendukung temuan, simpulan, dan rekomendasi pemeriksa.
https://www.academia.edu/20026998/Audit_Manajemen_Sektor_Publik_RMK_2_Kelas_D_
Kelompok_13
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-penilaian-risiko-atau-risk-
assessment/15018
http://rhelife.blogspot.co.id/2010/10/penerimaan-penugasan-dan- perencanaan.html
https://internalauditindonesia.wordpress.com/2010/02/08/risk-based-internal- auditing/
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/Bab%201 10-38.pdf
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/perencanaan-audit/
hups://brigitalahutung.wordpress.com/2012:10/16/prosedur-pelaksanaan-audit- kinerja