Anda di halaman 1dari 6

PETUNJUK PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK I

UNTUK MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN

PEMERIKSAAN REFLEKS PADA BAYI DAN ANAK

Pemeriksaan neurologis pada bayi yang sehat dilakukan


untuk meyakinkan orangtua bahwa bayi mereka tidak
mengalami kelainan neurologis, sedangkan pada bayi yang
sakit dilakukan untuk menentukan diagnosa etiologis (kalau
mungkin), pengobatan, diagnosis dan hanya untuk penilaian
keadaan neurologis.
Tujuan :
1. Mengidentifikasi neonatus dengan kelainan neurologis
sedang sampai berat
2. Menentukan kelainan neurologis akut / kronis
3. Mengidentifikasi risiko kelainan neurologis dengan
evaluasi neurologis secara serial untuk menentukan
berat dan lamanya penyakit

Prosedur
No Tindakan keperawatan Hasil
1 Refleks superficial
a. Refleks dinding Umbilikus akan bergerak
abdomen pada tiap goresan. Pada
Dilakukan dengan bayi kurang dari 1 tahun,
menggore kulit reflex ini belum ada. Pada
abdomen dengan anak dengan poliomyelitis
4 goresan yang atau dengan lesi sentral
membentuk atau pyramidal, reflex ini
segiempat dengan negativ
titik-titik sudut
dibawah xifoid,
diatas simfisis,

Disampaikan pada praktikum laboratorium Kep Anak I Semester IV


1 Program D III Keperawatan
PETUNJUK PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK I
UNTUK MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN

dan kanan kiri


umbilicus.
b. Refleks kremaster Normal : testis akan naik
Dilakukan dengan didalam kanalis inguinalis.
menggores kulit Pada bayi normal dibawah
paha bagian 6 bulan dan anak diatas 12
dalam. tahun, reflex ini negatif
Negatif terdapat pada lesi
medulla spinalis misalnya
poliomyelitis
2 Refleks tendon dalam
Meliputi : reflex biseps,
triseps, patella dan achiles
a. Refleks biseps Normal terjadi fleksi sendi
dilakukan dengan siku
mengetuk tendon
biseps
b. Refleks triseps Terjadi ekstensi sendi siku
dilakukan dengan
mengetuk tendon
triseps
c. Refleks patella Terjadi ekstensi sendi lutut
dilakukan dengan
mengetuk tendon
patella
d. Refleks achiles Terjadi plantar fleksi kaki
dilakukan dengan
mengetuk tendon
achiles
Pemeriksaan harus Refleks tendon dalam akan
dilakukan dalam keadaan meningkat pada lesi upper
pasien saantai, lebih baik motor neuron,
pasien diajak berbicara hipertiroidisme,
Disampaikan pada praktikum laboratorium Kep Anak I Semester IV
2 Program D III Keperawatan
PETUNJUK PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK I
UNTUK MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN

agar ia tidak menyadari hipokalsemia atau tumor


adanya pemeriksaan. Pada batang otak.
bayi dan anak kecil, cukup Hiporefleksi terjadi pada
dilakukan dengan ketukan lesi lower motor neuron,
jaritangan, pemukul reflex sindrom down, malnutrisi
hanya dipakai pada anak dan beberapa kelainan
yang besar. Bandingkan metabolik.
reflex kanan dan kiri.
3 Refleks patologis
a. Refleks Babinski Positif ; terjadi reaksi
Dilakukan dengan berupa ekstensi ibu jari
menggores kaki disertai dengan
permukaan plantar menyebarnya jari-jari kaki
kaki, mulai dekat tumit yang lain.
ditarik keatas Normal pada bayi sampai
sepanjang sisi lateral usia 18 bulan
telapak kaki dan Apabila masih terdapat
menyilang ke medial. pada usia 2 – 2 ½ tahun,
mungkin terdapat lesi
pyramidal
b. Refleks Oppenheim
Dilakukan dengan Positif : terjadi reaksi
menekan tulang kering seperti reflex babinski
dengan jari-jari dan
digeser kearah bawah.

c. Refleks Chaddock
Dilakukan dengan Positif : terjadi reaksi
menggores bagian seperti reflex babinski
lateral kaki

d. Refleks Gordon Positif : terjadi reaksi


Dilakukan dengan seperti reflex babinski

Disampaikan pada praktikum laboratorium Kep Anak I Semester IV


3 Program D III Keperawatan
PETUNJUK PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK I
UNTUK MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN

memencet betis
e. Refleks Hoffman Positif : terjadi fleksi ibu
Dilakukan dengan jari kedua dan ketiga
menyentil kuku jari Menunjukkan adanya lesi
kedua dan ketiga pyramidal, namun juga
pasien kebawah dapat ditemukan pada
pasien tetani

f. Klonus pergelangan
kaki
Dilakukan dengan
melakukan dorsifleksi
kaki pasien dengan
cepat dan kuat,
ditahan sebentar
sedangkan sendi lutut
diluruskan dengan
tangan lain pemeriksa
yang diletakkan pada
fossa popliteal

g. Klonus patella
Adalah gerakan patella
naik turun dengan
cepat, timbul bila
patella ditekan kuat-
kuat dan cepat
sementara tungkai
dalam keadaan
ekstensi dan lemas.
Juga dapat dilakukan
dengan fleksi pada
lutut, satu tangan

Disampaikan pada praktikum laboratorium Kep Anak I Semester IV


4 Program D III Keperawatan
PETUNJUK PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK I
UNTUK MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN

pemeriksa memegang
tungkai diatas lutut,
tangan lain dibawah
lutut kemudian tangan
yang distal digerakkan
secara cepat ke arah
proksimal, maka akan
teraba atau terlihat
kontraksi dan
relaksasinya tungkai.
Klonus seringkali
menyertai setiap
keadaan hiperrefleksi
dan reflex patologis.
4 Tanda Chvostek (tanda Positif : terdapat kontraksi
tetani) sebagian atau seluruh otot
Dilakukan dengan yang dipersyarafi oleh N
pengetukan di depan Fascialis Ipsilateral.
telinga, di daerah Positif ringan : terdapat
keluarnya N. Fascialis, gerakan cuping hidung dan
dengan jari atau reflex seluruh sudut mulut
hammer. Positif kuat : terdapat
kontraksi seluruh otot
mata dan pipi
5 Tanda rangsang
Meningeal
Dilakukan dengan
pemeriksaan kaku kuduk,
tanda Brudzinski I, II dan
Kernig (berbeda dg reflex
patologis)

Kaku kuduk : leher ditekuk Positif : terdapat tahanan


Disampaikan pada praktikum laboratorium Kep Anak I Semester IV
5 Program D III Keperawatan
PETUNJUK PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK I
UNTUK MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN

secara pasif sehingga dagu tidak dapat


Kadang-kadang kaku menempel pada dada.
kuduk disertai dengan Tahanan juga terasa
hiperekstensi tulang apabila leher dibuat
belakang (Opistotonus) hiperekstensi diputar atau
digerakkan ke samping.
Kaku kuduk juga dapat
ditemukan pada tetanus,
Pada meningitis : abses retrofaringeal, abses
dilakukan dengan peritonsilar, ensefalitis
menekuk leher ke depan virus, keracunan timbal
dan ke belakang dan arthritis rheumatoid.
6 Tanda Brudzinski I
Dilakukan dengan Positif : kedua tungkai
meletakkan satu tangan bawah akan fleksi pada
pemeriksa dibawah kepala sendi panggul dan sendi
pasien dan tangan lainnya lutut.
di dada pasien untuk
mencegah agar badan
tidak terangkat, kemudian
kepala pasien difleksikan
ke dada secara pasif.

Disampaikan pada praktikum laboratorium Kep Anak I Semester IV


6 Program D III Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai