PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang
berlangsung selama 6 minggu atau + 40 hari (Sutanto, 2019). Pada masa nifas
terjadi perubahan – perubahan pada tubuh ibu, salah satu perubahan pada ibu
(Air Susu Ibu) yang merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi
bayi. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
masalh yang sering terjadi pada saat menyusui salah satunya adalah putting
bayi baru lahir mendapat ASI Eksklusif (tanpa tambahan apa – apa) selama 6
bulan. Namun hanya 35,5% bayi berusia kurang dari 6 bulan didunia
1
pembengkakan payudara dan di Indonesia angka cakupan ASI Eksklusif
mencapai 32% ibu yang memnerikan ASI Eksklusif pada bayi mereka (SDKI,
yang bekerja sebanyak 16% dari ibu menyusui (Depkes RI, 2012).
B. Rumusan Masalah
Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny. O Umur 24 Tahun P 1A0 2 Jam Post Partum
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
yang terkumpul dari Ny. O Umur 24 Tahun P1A0 2 Jam Post Partum
baik dalam bentuk diagnosa serta masalah dan kebutuhan pada Ny.
2
O Umur 24 Tahun P1A0 2 Jam Post Partum Dengan Putting
Inverted.
Inverted.
D. Manfaat
kebidanan pada ibu post partum dengan putting inverted yang telah
3
2. Bagi Pembaca
jenis putting susu, apa itu ASI eksklusif, cara menyusui yang benar
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Nifas
plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum
a. Tujuan umum
anak.
b. Tujuan khusus
bayinya.
5
a. Puerperium Dini
Puerperium dini merupakan masa pemulihan. Pada saat ini ibu sudah
b. Puerperium Intermedial
c. Remote Puerperum
perdarahan berlanjut
tinggal bersama ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil
(Walyani, 2017).
6
b. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
abnormal
istirahat
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari -
hari
abnormal
istirahat
7
5) Memberikan konseling pad aibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari -
hari
melahirkanya.
8
dapat leluasa dan terbuka mengemukan permasalahan dapat
dan sebagainya.
5) Pada masa ini, ibu biasanya sangat sensitive dan merasa tidak
9
tergantung padanya. Hal ini menyebabkan berkurangnya hak ibu,
2012).
memproduksi ASI.
tepung terigu dan ubi. Zat lemak dapat diperoleh dari hewani dan
margarine).
dan tempe).
10
3) Sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan air)
Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari. Sumber zat
b. Ambulasi
2) Ambulasi dini
c. Eliminasi
2) Bila dalam 3 hari ibu belum BAB boleh diberikan obat per
11
Buang air kecil (BAK), sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi
d. Kebersihan Diri
ibu post partum sangat rentan terhadap kejadian infeksi. Anjurkan ibu
nifas untuk:
setelah BAK/BAB
5) Pada ibu SC luka tetap dijaga agar tetap bersih dan kering
daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam
masa puerperium.
Waktu perawatan:
1) Saat mandi
12
2) Setelah BAK/BAB
e. Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, hal ini penting karena
untuk istirahat
6) Istirahat kira – kira 1 jam pada siang hari dan 1 jam pada malam
hari
f. Seksual
ibu dan kelelahan, terutama pada ibu yang kurang istirahat dan tidur.
adalah:
3) Kelelahan
13
4) Tidur bersama bayi/perhatian yang lebih pada bayi
g. Senam Nifas
14
Lochea dibedakan jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya:
a. Lochea rubra
Keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-4 masa post partum. Cairan
yang keluar berwarna merah karena terisi darah yang segar, jaringan
sisa – sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi)
dan mekonium.
b. Lochea sanguinolenta
c. Lochea serosa
dan robekan atau laserasi plasenta. Lochea ini keluar pada hari ke-7
d. Lochea alba
a. Perdarahan yang merah menyala setiap saat setelah minggu ke-4 pasca
persalinan
15
f. Adanya tanda homan
1. Definisi
diatas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk
kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram
(Sutanto, 2019).
aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
c. Areola
16
saluran – saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
d. Papila/Putting
ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening dan serat –
serat otot polos yang tersusum secara sirkuler. Ketika ada kontraksi,
akan memadat dan putting susu ereksi, sedangkan serat – serat otot
(Sutanto, 2019).
1) Normal/Umum
2) Pendek/Datar
17
3) Panjang
4) Terbenam (Inverted)
ini adalah isapan langsung bayi yang kuat. Segera setelah bayi
mungkin
“mengambilnya”
18
c) Apanila putting benar – benar tidak muncul, dapat “ditarik”
dalam sehari.
3. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan
makanan apapun selama 6 bulan penuh kecuali vitamin dan obat jika bayi
sakit. Yang tidak dibenarkan termasuk susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih, air tajin, pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim,
bulab berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) dengan berbagai jenis
makanan.
19
4. Perawatan Payudara
a. Persiapan Alat
1) 2 handuk
2) Kapas
3) Baby oil
4) 2 waslap
b. Prosedur Pelaksanaan
mengompres.
2) Pengenyalan
Putting dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk dan diputar
sebanyak 20 kali.
3) Penonjolan
20
4) Pengurutan
kemudian ke bawah
mengeluarkan kolostrum
d) Perangsangan payudara
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Teknik
menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh seorang
21
a. Posisi Menyusui
berbaring.
areola sekitarnya
satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala
22
6) Ibu memposisikan bayi dnegan telingan dan lengan bayi pada
garis lurus
7) Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menyusui
23
Setelah selesai menyususi, ASI dikeluarkan sedikit kemudian
punggungnya
24
BAB III
A. Skenario
Ny. O berusia 24 tahun P1A0 melahirkan 2 jam yang lalu di Rumah Bersalin.
Ibu mengatakan jika putting susunya ibu terbenam sehingga ibu pesimis
Ibu mengatakan tidak ada penyulit selama kehamilan, ibu tidak pernah
keluarga juga tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Ibu tidak pernah
susu tampak datar tapi dapat dikeluarkan dengan jari disekitar areola.
B. Klarifikasi Istilah
1. Paritas
Jumlah atau banyaknya persalinan yang pernah dialami ibu baik lahir
2. Abortus
tau bayi dalam kondisi berat bdan kurang dari 500 gram.
25
4. Lochea Rubra
Cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina yang keluar pada
hari ke-1 sampai hari ke-4 masa post partum. Cairan yang keluar
berwarna merah karena terisi darah yang segar, jaringan sisa – sisa
plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lnugo (rambut bayi) dan mekonium.
5. Areola
Daerah gelap disekitar putting payudara, yang dapat melebar atau lebih
C. Identifikasi Masalah
1. Ibu mengatakan jika putting susunya ibu terbenam sehingga ibu pesimis
bayinya.
2. Ibu mengatakan tidak ada penyulit selama kehamilan, ibu tidak pernah
D. Analisis Masalah
otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi
lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram
26
3. Berapa jenis putting?
terbenam (inverted).
E. Bagan Alur
Ibu Nifas
F. Hipotesis
Ny. O umur 24 tahun P1A0 2 jam post partum dengan putting inverted
27
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
A. Data Subyektif
1. Biodata Pasien
Istri Suami
2. Keluhan utama
28
kepada bayinya dan ibu tidak pernah melakukan perawatan payudara
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Teratur
Disminorhea : Tidak
4. Riwayat Obstetri
5. Riwayat kontrasepi
Pasang Lepas
No Jenis kontrasepsi Tahun Oleh Tempat Keluhan Tahun Oleh tempat
29
g. Bayi
2) BB : 3.100 gram
3) PB : 49 cm
7. Riwayat kesehatan
a. Sekarang
b. Yang lalu
c. Keluarga
Ibu mengatakan baik keluarga suami dan keluarga ibu tidak sedang
stroke).
8. Riwayat perkawinan
a. Menikah ke :1
b. Lama : 2 tahun
30
9. Keadaan psikososial
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi
Jenis 3 x/hari 3 x/hari
Porsi
Nasi, sayur Nasi, sayur
Minum
Frekuensi Sedang Sedang
Jenis
± 2 Liter ± 2 Liter
Air putih, teh Air putih, teh
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi 1 x/hari 1 x/hari
Warna
Lembek Lembek
BAK
Frekuensi Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi
Warna
4 x/hari 4 x/hari
Cair Cair
Kening Jernih Kuning Jernih
c. Pola istirahat
Tidur siang
1 jam 30 menit
Keluhan
Tidur malam Tidak ada Tidak ada
Keluhan
7 – 8 jam 7 jam
Tidak ada Tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi
3 x/hari 3 x/hari
31
Ganti pakaian 2 x/hari 2 x/hari
Gosok gigi
3 x/hari 3 x/hari
Keramas
2 x/minggu 2 x/minggu
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/menit
R : 20 x/menit
S : 36,90C
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
b. Wajah
c. Mata
Sklera : Putih
Penglihatan : Jelas
d. Hidung
32
Polip : Tidak ada
e. Telinga
Kebersihan : Bersih
f. Mulut
Mukosa : Lembab
g. Gigi
Lidah : Bersih
h. Leher
i. Payudara
Bentuk : Simetris
33
Pengeluaran : Belum keluar
j. Ketiak
k. Dada
l. Abdomen
m. Genetalia
o. Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
34
Bentuk : Simetris kanan/kiri
p. Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gr%
Inverted.
DO :
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/m
R : 20 x/m
S : 36,90C
35
Kontraksi : Baik
Locheaa : Rubra
2. Masalah
mengetahuinya
disekitar areola
3. Kebutuhan
Perawatan payudara
LANGKAH V. PERENCANAAN
36
1) Jelaskan hasil pemeriksaan dan kondisi ibu
pemeriksaan
a. TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/m
R : 20 x/m
S : 36,90C
disekitar areola
a. Persiapan Alat
1) 2 handuk
2) Kapas
3) Baby oil
4) 2 waslap
37
5) 2 baskom ( 1 berisi air hangat dan 1 berisi air dingin)
b. Prosedur Pelaksanaan
mengompres.
2) Pengenyalan
Putting dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk dan diputar
sebanyak 20 kali.
3) Penonjolan
4) Pengurutan
kemudian ke bawah
buku jari
kolostrum
6) Perangsangan payudara
38
Setelah selesai pengurutan, payudara dikompres dengan air
hangat dan air dingin secara bergantian selama 5 menit (air hangat
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan
makanan apapun selama 6 bulan penuh kecuali vitamin dan obat jika bayi
sakit. Yang tidak dibenarkan termasuk susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih, air tajin, pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim,
bulab berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) dengan berbagai jenis
makanan.
ubi), zat lemak (minyak sayur, minyak kelapa, margarin), makan yang
mengandung protein (kacang tanah, kacang merah, tahu dan tempe) dan
jamur), vitamin (pepaya, semangka, jambu biji dan wortel) dan air putih.
39
2. Sudah memberikan KIE tentang ASI eksklusif
BAB V
PENUTUP
40
A. Kesimpulan
Tahun P1A0 2 Jam Post Partum Dengan Putting Inverted 7 langkah varney
1. Setelah melakukan pengkajian yang terdiri dari data subjektif dan data
susunya terbenam sehingga ibu pesimis untuk menyususi bayinya dan ibu
putting susu tampak datar tetapi dapat dikeluarkan dengan jari disekitar
areola.
baik dalam bentuk diagnosa serta masalah dan kebutuhan pada Ny. O
perawatan payudara.
41
B. Saran
2. Bagi Pembaca
Bagi pembaca bisa menambahkan masukan pada laporan yang telah saya
buat agar laporan ini bisa menjadi bahan bacaan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta: Erlangga
42
Maternity, Dainty, Ratna Dewi Putri, Yuli Yanti. 2016. Asuhan Kebidanan Masa
Nifas Dan Menyusui. Tangerang Selatan : Binarupa Aksara
Pitriani, Risa dan Rika Andriyani. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta: CV Budi Utama
Purwati, Erni. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Yogyakarta: Cakrawala
Ilmu
Sari, Luvita dan Susi Ernawati. Pengalaman Ibu Hamil Trimester III tentang
Perawatan Payudara Di Klinik Pratama Bina Sehat Kasihan.
Yogyakarta. Vol. 03. No.01,2015
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
Sutanto, Andi Vita. 2019. Asuhan Nifas & Menyusui Teori dalam Praktik
Kebidanan Profesional. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS
Walyani, Elisabeth Siwi. 2017. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS
43