Anda di halaman 1dari 15

Hubungan Antara Kejadian Hematuria Mikroskopis Dengan

Volume Prostat Pada Penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Wawan Susilo, Dahlia, Shofiyah Latief


Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

ABSTRAK
Latar belakang : BPH dengan peningkatan proliferasi sel stromal dan aciner
menstimulasi peningkatan vascular dari pembuluh darah (angiogenesis) sehingga
mudah pecah dan menyebabkan timbulnya perdarahan. Pasien dengan BPH memiliki
jumlah pembuluh darah lebih banyak di bagaian suburopithelial prostatic uretra yang
dianggap mudah terjadi perdarahan
Tujuan Penelitian : Mengetahui adanya hubungan antara kejadian hematuria
mikroskpois dengan volume prostat penderita BPH pada pemeriksaan ultrasonografi.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan
pendekatan cross sectional berdasarkan data dari rekam medis Rumah Sakit Ibnu Sina
dengan teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah total sampling dengan
jumlah sampel 35 pasien. Sampel yang didapat kemudian dianalisis dengan uji
korelasi Chi-Square.
Hasil Penelitian : Pada Penelitian ini nilai hasil uji chi Square yang didapatkan
adalah 15,784 dan jika dibandingkan dengan tabel signifikan (lampiran) dengan
derajat kebebasan (df) = 12, maka nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi
square tabel yang dapat disimpulkan hipotesis H0 diterima. Dari tabel diperoleh nilai
Pearson Chi Square mempunyai nilai signifikan p > 0,05 yang artinya tidak terdapat
hubungan antara volume prostat dengan hematuria.
Simpulan : tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian hematuria
mikroskopis dengan volume prostat pada penderita BPH
Kata Kunci : Volume Prostat, BPH, Ultrasonografi, Hematuria

1
PENDAHULUAN 65% BPH pada pria usia 61-70 tahun, 80
1.1 Latar Belakang Masalah % BPH pada usia 71-80 tahun, dan 90 %
Lanjut usia (Lansia), pada BPH pada pria usia 81-90 tahun .
umumnya mengalami perubahan- Perubahan struktur prostat pada BPH
perubahan pada jaringan tubuh, yang meliputi perubahan volume dan
disebabkan proses degenerasi, terjadi histologi. Perubahan volume prostat
terutama pada organ-organ tubuh, terjadi bervariasi pada setiap umur.
dimana tidak ada lagi perkembangan sel. Bebrapa penelitian cross sectional
Proses degenerasi menyebabkan tentang volume prostat meningkat
perubahan kemunduran fungsi organ menjadi 25 ml pada pria usia 30 tahun
tersebut, termasuk juga sistem traktus dan 35-45 ml pada pria usia 70 tahun 2
urinarius, sehingga menyebabkan Hematuria karena BPH
macam-macam kelainan atau penyakit merupakan temuan klinis yang umum.
urologis tertentu. Kelenjar prostat adalah Insiden hematuria dilaporkan menjadi
organ tubuh pria yang paling sering 20% -33% pada BPH. Ada banyak
mengalami pembesaran, baik jinak faktor yang dapat menyebabkan
maupun ganas. Pembesaran prostat jinak hematuria pada BPH, namun tidak
atau Benign Prostatic Hiperplasia yang diketahui apakah pembesaran volume
selanjutnya disingkat BPH merupakan prostat merupakan salah satu peneybab
penyakit tersering kedua penyakit hematuria3
kelenjar prostat di klinik urologi di Pada Penelitian sebelumnya oleh
Indonesia.1 Zhang Xiang-hua di Cina, insiden
BPH merupakan salah satu tumor hematuria pada kelompok BPH dengan
jinak yang sering ditemukan pada pria. hipertensi lebih tinggi secara bermakna
Penelitian pada autopsi ditemukan 29% dibandingkan pada kelompok BPH
BPH terdapat pada pria usia 41-50 sederhana (P <0,01). Dalam kelompok
tahun, 50% BPH pada usia 51-60 tahun, BPH dengan hipertensi, kejadian

2
hematuria pada kelompok BPH dengan suboruepithelial prostatic uretrhra yang
hipertensi selama lebih dari 10 tahun dianggap mudah terjadi perdarahan 5
jelas lebih tinggi dari pada kelompok
BPH dengan hipertensi kurang dari 10 1.2 Perumusan Masalah
tahun, dan itu lebih tinggi dibandingkan Berdasarkan uraian diatas, maka
di kelompok BPH sederhana (P <0,01). 3 dapat dirumuskan permasalahan
Adanya pembesaran kelenjar Bagaimanakah hubungan antara kejadian
prostat akan menyebabkan terjadinya hematuria mikroskopis dengan volume
peningkatan resistensi pada leher buli- prostat pada penderita BPH pada
buli dan daerah prostat serta penebalan pemeriksaan ultrasonografi ?
otot detrusor. Pada komplikasi lanjut 1.3 Tujuan Penelitian
dapat ditemukan adanya hematuria pada 1.3.1 Tujuan umum
pemeriksaan urin. Bila terdapat Penelitian ini bertujuan untuk
hematuria, harus diperhitungkan etiologi mengetahui adanya hubungan antara
lain seperti keganasan pada saluran kejadian hematuria dengan volume
kemih, batu, dan infeksi saluran kemih. prostat penderita Benign Prostatic
Hematuria sering terjadi oleh karena Hyperplasia (BPH) pada pemeriksaan
pembesaran prostat menyebabkan ultrasonografi di rumah sakit ibnu sina
pembuluh darahnya menjadi rapuh 4 1.3.2 Tujuan khusus
BPH dengan peningkatan 1. Untuk mengetahui hematuria
proliferasi sel stromal dan acinar secara mikroskopis pada penderita
menstimulasi peningkatan vaskuler dari Benign Prostatic Hyperplasia
pembuluh darah (angiogenesis) sehingga (BPH) di Rumah Sakit Ibnu Sina.
mudah pecah dan menyebabkan 2. Untuk Mengetahui volume prostat
timbulnya perdarahan. Pasien dengan pada penderita Benign Prostatic
hematuria memiliki jumlah pembuluh Hyperplasia (BPH) pada
darah yang lebih banyak di bagian pemeriksaan ultrasonografi di
rumah sakit ibnu sina.

3
3. Untuk mengetahui hubungan Prostatic Hyperplasia (BPH) pada
antara kejadian hematuria dengan pemeriksaan ultrasonografi di
volume prostat pada penderita rumah sakit ibnu sina dan sebagai
BPH pada pemeriksaan tugas skripsi di Fakultas
ultrasonografi di rumah sakit ibnu Kedokteran Universitas Muslim
sina. Indonesia
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini merupakan METODE PENELITIAN
salah satu sumber informasi dan 4.1 Penentuan Judul
masukan bagi Rumah Sakit. Judul yang dipilih adalah :
2. Bagi Peneliti Lainnya, Sebagai “Hubungan Kejadian Hematuria
bahan referensi dan menambah dengan volume prostat pada penderita
kepustakaan kepada pihak yang Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)
memerlukan untuk melakukan pada pemeriksaan Ultrasonografi di
penelitian yang lebih lanjut. Rumah Sakit Ibnu Sina”
3. Hasil penelitian ini diharapkan 4.2 Jenis penelitan
dapat menambah pengetahuan bagi Penelitian ini menggunakan
pembaca dan masyarakat survey analitik dengan pendekatan cross
mengenai hubungan antara sectional berdasarkan data dari rekam
kejadian hematuria dengan volume medis pasien di Rumah Sakit Ibnu Sina
prostat penderita Benign Prostatic Makasar
Hyperplasia (BPH) pada 4.3 Populasi dan sampel
pemeriksaan ultrasonografi 4.3.1 Populasi
4. Bagi Peneliti, Manfaat bagi Populasi pada Penelitian ini
peneliti adalah untuk menambah adalah seluruh pasien Benign Prostatic
pengalaman mengetahui hubungan Hyperplasia (BPH) yang telah dilakukan
antara kejadian hematuria dengan pemeriksaan Ultrasonografi di Rumah
volume prostat penderita Benign

4
Sakit Ibnu Sina periode Januari – a. Analisa Univariat
Desember 2011 Analisa ini dilakukan pada tiap –
4.3.2 Sampel tiap variabel penelitian untuk melihat
Sampel pada Penelitian ini adalah tampilan distribusi frekuensi dan
seluruh pasien Benign Prostatic persentase dari tiap – tiap variabel yang
Hyperplasia (BPH) yang telah dilakukan diteliti.
pemeriksaan Ultrasonografi di Rumah b. Analisa Bivariat
Sakit Ibnu Sina periode Januari – Analisa bivariat dilakukan untuk
Desember 2011 melihat pengaruh variabel independen
4.4 Cara Pengumpulan Data terhadap variabel dependen dengan
Data yang dikumpulkan adalah menggunakan uji statistik yaitu uji CHI
data sekunder dari instalasi rekam medis – Square Tests untuk melihat pengaruh
Rumah Sakit Ibnu Sina dengan diagnosis variabel independen terhadap variabel
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dependen dengan batas kemaknaaan p <
periode Januari – Desember 2011 0,05 yang berarti ada hubungan antara
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian dua variabel yang diukur, maka Ho
Penelitian dilakukan dilakukan di ditolak. Apabila p ≥ 0,05 maka Ho yang
Rumah Sakit Ibnu Sina kota Makassar. berarti tidak ada hubungan yang
Waktu pengambilan data mulai tanggal bermakna antara dua variabel yang
23 Juli – 4 Agustus 2012. diukur.
4.6 Pengolahan Data dan ( 0 – E )2
penyajian data X2 = ∑
Data yang terkumpul diolah E
secara manual dengan bantuan Keterangan :
kalkulator dan SPSS serta penyajian data X2 : Nilai Chi Square Test
dilakukan dalam bentuk tabel dan O : Nilai Observasi
disertai penjelasan. E : Nilai Harapan
4.6.1 Pengujian Hipotesa ∑ : Jumlah

5
4.7 Defenisi Operasional dan - Kelompok 1 : volume prostat = 21-
Kriteria Objektif 40 ml
4.7.1 Volume prostat penderita - Kelompok 2 : volume prostat = 41-
Benign Prostatic Hyperplasia 60 ml
(BPH) pada pemeriksaan - Kelompok 3 : volume prostat = 61-
Ultrasonografi 80 ml
BPH adalah pembesaran prostat
- Kelompok 4 : volume prostat = 81-
yang jinak, bervariasi berupa hyperplasia
100 ml
kelenjar atau hyperplasia fibromoskuler.
- Kelompok 5 : Volume prostat =
Sedangkan diagnosis BPH pada
>100 ml
pemeriksaan TAUS adalah
4.7.2 Hematuria
ditemukannya kelenjar prostat yang
Hematuria adalah keadaan
tampak memanjang simetris sedikit
abnormal dengan ditemukannya sel
terjadi perubahan bentuk, acho
darah merah dalam urin. Ada dua
kapsulnya tebal. Pengukuran volume
macam hematuria, yaitu hematuria
kelenjar prostat didasarkan pada rumus
mikroskopis dan hematuria makroskopis
matematika untuk suatu “prolate ellipse”
(gross hematuria). Hematuria
yang diturunkan dari volume = 0,52 x
makroskopis dapat terjadi bila sedikitnya
CC x AP x W (dalam cm3 ), (keteragan
1 cc darah per liter urin sedangkan
CC = Craniocaudal, AP =
hematuria mikroskopis sering ditemukan
Anteroposterior, W = Lebar pada
pada pemeriksaan laboratorium
potongan transversal. Pengukuran ini
urinalisis pada pasien dengan berbagai
dapat di ubah menjadi satuan berat gram
keluhan atau pada saat pemeriksaan
(gr) dengan mengalikan berat jenis
kesehatan. Dikatakan hematuria bial
tertentu dari jaringan yang kira-kira
pada pemeriksaan mikroskop ditemukan
mendekati 1 gr/cm3. 10
sel darah merah 3 atau lebih per lapang
Volume prostat dalam penelitian ini
pandnag besar urin yang di sentrifugasi,
dibagi dalam 5 kelompok yaitu :

6
dari evaluasi sedimen urin dua dari tiga Rumah Sakit ibnu Sina periode Januri-
contoh urin yang diperiksa. 17 Mei 2012.
Hematuria dalam hal penelitian ini Usia dalam hal penelitian ini dibagi
dibagi dalam 5 kelompok yaitu : dalam 2 kelompok yaitu :
- Kelompok 1 : ditemukan 0-3 - Usia Muda :
eritrosit per lapang pandang (tidak bila pasien berumur < 50 tahun
hematuria) - Usia Tua :
- Kelompok 2 : ditemukan 4-8 bila pasien berumur > 50 tahun
eritrosit per lapang pandang HASIL PENELITIAN DAN
- Kelompok 3 : ditemukan 9-30 PEMBAHASAN
eritrosit per lapang pandang 6.1 Hasil Penelitian

- Kelompok 4 : ditemukan 31-100 Penelitian ini dilaksanakan di

eritrosit per lapang pandang Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makasar

- Kelompok 5 : ditemukan >100 yang dimulai pada tanggal 23 juli – 4

eritrosit per lapangan pandang agustus 2012. Total sampel yang

4.7.3 Usia didapatkan adalah 35 pasien yang

Usia adalah masa hidup penderita didalam rekam medik memiliki hasil

yang menderita Benign Prostatic USG dan hasil pemeriksaan urin rutin.

Hyperplasia (BPH) yang dinyatakan


dalam satuan tahun. kelompok usia
berdasarkan dari data rekam medik di
Tabel 6.1.1 Umur
Jumlah Persentase

Kelompok 1 5 14,3%
Usia <50
Kelompok 2 30 85,7%
Usia >50

7
Total 35 100%

Sumber: data sekunder


Tabel 5.1.1 menunjukkan bahwa orang (85,7 %) sedangkan kelompok
kelompok umur yang paling banyak umur yang paling sedikit terdapat pada
pada penelitian ini terdapat pada kelompok 1 (<50 tahun) sebesar 5 orang
kelompok 2 (>50 tahun) sebesar 35 (14,3 %)

Tabel 6.1.2 Volume prostat


Jumlah Presentase
Kelompok 1 14 40 %
21 – 40 ml
Kelompok 2 15 42,9 %
41- 60 ml
Kelompok 3 2 5,7 %
61 – 80 ml
Kelompok 4 0 0%
81-100
Kelompok 5 4 11,4 %
>100
Total 100 100 %
Sumber : data sekunder
Dari tabel 5.1.2 menunjukkan disusul kelompok 1 (21 -40 ml)
bahwa jumlah pasien yang digolongkan sebanyak 14 kasus (40 %), kelompok 5
berdasarkan volume prostat sesuai (>100 ml) sebanyak 4 kasus (114 %),
kelompok yaitu kelompok 2 (41 – 60 ml) kelompok 3 (61 – 80 ml) sebanyak 2
mempunyai jumlah kasus yang lebih kasus (5,7 %) dan kelompok 4 (81 – 100
banyak sebesar 15 kasus (42,9%) , ml) tidak mempunyai kasus 0 (0%)

8
Tabel 6.1.3 Hematuria

Jumlah Presentasi
Kelompok 1 8 22,9 %
0-3 / Lpb (Tidak
hematuria)
Kelompok 2 4 11,4 %
4-8 / Lpb
Kelompok 3 17 48,6 %
9 - 30 / Lpb
Kelompok 4 2 5,7 %
31-100 / Lpb
Kelompok 5 4 11,4 %
>100 / Lpb
Total 35 100%
Sumber: data sekunder
Dari tabel 5.1.2 menunjukkan 6.2 Analisa data
bahwa jumlah pasien yang digolongkan Analisis data yang digunakan
berdasarkan kejadian hematuria sesuai dalam penelitian ini adalah uji Chi
kelompok yaitu kelompok 3 (9 – 30 Square dengan taraf signifikasi 0,05. Uji
Lpb) mempunyai jumlah kasus yang Chi Square digunakan untuk menguji
lebih banyak sebesar 17 kasus (48,6 %), hubungan, pengaruh atau perbedaan dua
disusul kelompok 1 (0 – 3 /Lpb) buah variabel nominal dan mengukur
sebanyak 8 kasus (22,9 %), kelompok kuatnya hubungan variabel yang satu
2 (4 – 8 /Lpb) dan kelompok 5 masing- dengan variabel nominal lainnya.
masing sebanyak 4 kasus (11,4 %), Dasar pengambilan keputusan
sedangkan yang paling sedikit pada 1. Berdasarkan perbandingan Chi
kelompok 4 (31 – 100 Lpb) sebanyak 2 Square uji dan tabel (manual) adalah
kasus (5,7 %). :

9
a. Jika Chi Square hitung < Chi a. Jika propabilitas >0,05 maka H0
Square tabel maka H0 diterima diterima
b. Jika Chi Square hitung > Chi b. Jika propabilitas < 0,05 maka H0
Square tabel maka H0 ditolak ditolak
2. Berdasarkan propabilitas Pada penelitian ini hasil uji dari Chi
(Operhitungan SPSS) adalah : Square diperoleh tabel sebagai berikut.
Tabel 6.2.1 Hasil Uji Chi Square
Value df P
Pearson Chi-Square 15,784 12 0,201
Likehood Ratio 13,366 12 0,343
Linear by linear 0,460 1 0,498
association
N of Valid Cases 35
Sumber: data sekunder
Tabel diatas menunjukkan hasil kecil dari nilai chi square tabel yang
analisis data melalui uji Chi Aquare. dapat disimpulkan hipotesis H0 diterima.
Apabila nilai signifikan hitungnya (p) Dari tabel diperoleh nilai Pearson Chi
<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Square mempunyai nilai signifikan p >
data tersebut memiliki hubungan antara 0,05 yang artinya tidak terdapat
variabel yang diuji dan begitu juga hubungan antara volume prostat dengan
sebaliknya, jika p>0,05 berarti tidak ada hematuria.
hubungan antara variabel-variabel yang 6.3 PEMBAHASAN
diuji. 6.3.1 Usia
Pada nilai hasil uji chi Square yang Berdasarkan kelompok umur
didapatkan adalah 15,784 dan jika yang paling banyak pada penelitian ini
dibandingkan dengan tabel signifikan terdapat pada kelompok 2 (>50 tahun)
(lampiran) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 35 orang (85,7 %) sedangkan
= 12, maka nilai chi square hitung lebih kelompok umur yang paling sedikit

10
terdapat pada kelompok 1 (<50 tahun) Hal ini berbeda dengan penelitian
sebesar 5 orang (14,3 %) yang dilakukan oleh Dianika Rohmah
Hasil ini juga selaras dengan Aprilia di RSUD dr. Moewardi
penelitian yang dilakukan oleh Rizki Surakarta tahun 2010, dilaporkan bahwa
Amalia di 3 rumah sakit di yaitu RS Dr. jumlah kasus yang memiliki volume
Kariadi, RSI Sultan Agung dan RS prostat 20 -40 ml sebanyak 13 orang,
Roemani Semarang tahun 2007 yang yang memiliki volume prostat 40 – 60
melaporkan bahwa BPH terbanyak ml sebanyak 10 orang, 60 – 80 ml
ditemukan pada golongan umur 60-69 sebanyak 2 orang, dan yang memeiliki
tahun (44,2 %) yaitu sebanyak 23 kasus, volume prsotat >80 ml sebanyak 3
kemudian pada golongan umur 70 tahun orang.
keatas sebanyak 19 kasus (36,5 %) 6.3.3 Kejadian Hematuria
dimana kasus BPH paling banyak Dari tabel 5.1.2 menunjukkan
ditemukan pada umur di atas 50 tahun.1 bahwa jumlah pasien yang digolongkan
6.3.2 Volume Prostat berdasarkan kejadian hematuria sesuai
Dari tabel 5.1.2 menunjukkan kelompok yaitu kelompok 3 (9 – 30
bahwa jumlah pasien yang digolongkan Lpb) mempunyai jumlah kasus yang
berdasarkan volume prostat sesuai lebih banyak sebesar 17 kasus (48,6 %),
kelompok yaitu kelompok 2 (41 – 60 ml) disusul kelompok 1 (0 – 3 /Lpb)
mempunyai jumlah kasus yang lebih sebanyak 8 kasus (22,9 %), kelompok
banyak sebesar 15 kasus (42,9%) , 2 (4 – 8 /Lpb) dan kelompok 5 (>100 /
disusul kelompok 1 (21 -40 ml) Lpb) masing-masing sebanyak 4 kasus
sebanyak 14 kasus (40 %), kelompok 5 (11,4 %), sedangkan yang paling sedikit
(>100 ml) sebanyak 4 kasus (114 %), pada kelompok 4 (31 – 100 Lpb)
kelompok 3 (61 – 80 ml) sebanyak 2 sebanyak 2 kasus (5,7 %).
kasus (5,7 %) dan kelompok 4 (81 – 100 Hal ini berbeda dengan penelitian
ml) tidak mempunyai kasus 0 (0%) yang dilakukan oleh Gita Vania
Damayanti di RSUD dr. Moewardi

11
Surakarta tahun 2008 – 2010, dilaporkan penelitiannya mendapatkan hasil analisis
bahwa kelompok yang mempunyai kasus dengan uji korelasi chi square nilai
yang paling banyak adalah kelompok 2 signifikan p=0,251, oleh karena p>0,05
(4-8 /Lpb) sebanyak 10 orang (37 %), menunjukkan bahwa tidak terdapat
disusul kelompok 1 (0-3/Lpb) dan hubungan antara gambaran pembesaran
kelompok 3 (8-30 /Lpb) masing-masing kelenjar prostat dan hematuria pada
5 orang (18,5 %), kelompok 4 (31 – 100 modalitas pemeriksaan ultrasonografi.
/ Lpb ) sebanyak 4 orang (14,8 %), dan
jumlah sampel terkecil yaitu 3 orang KESIMPULAN DAN SARAN
(11,1 %) pada kelompok 5 (>100 / Lpb) 7.1 Kesimpulan
6.3.4 Hubungan Volume prostat Dari hasil penelitian yang
dengan kejadian hematuria dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina
Pada Penelitian ini nilai hasil uji dapat ditarik kesimpulan bahwa :
chi Square yang didapatkan adalah 1. Pada kelompok umur, terbanyak
15,784 dan jika dibandingkan dengan pada kelompok umur > 50 tahun
tabel signifikan (lampiran) dengan sedangkan yang paling sedikit pada
derajat kebebasan (df) = 12, maka nilai kelompok umur < 50 tahun
chi square hitung lebih kecil dari nilai 2. Pada Volume Prostat, terbanyak
chi square tabel yang dapat disimpulkan pada kelompok 2 (41 -60 m l)
hipotesis H0 diterima. Dari tabel sebanyak 15 pasien dan yang paling
diperoleh nilai Pearson Chi Square sedikit pada kelompok 4 (81 – 100
mempunyai nilai signifikan p > 0,05 ml) sebanyak 0 pasien
yang artinya tidak terdapat hubungan 3. Pada Kejadian Hematuria, terbanyak
antara volume prostat dengan hematuria. pada kelompok 3 (9 – 30 /Lpb)
Hal ini selaras dengan penelitian sebanyak 17 orang dan yang paling
yang dilakukan oleh Riki Umarwan di sedikit terdapat pada kelompok 4 (31
RSUD dr. Moewardi Surakarta pada – 100 /Lpb) sebanyak 2 orang.
tahun 2011, yang dimana hasil

12
4. Tidak Terdapat Hubungan yang DAFTAR PUSTAKA
bermakna antara volume prostat pada 1. Rizki Amalia. Faktor-Faktor Risiko
pasien Benign Prostatic Hyperplasia Terjadinya Pembesaran Prostat.
(BPH) dengan kejadian hematuria Program Pasca Sarjana UNDIP
mikroskopis di Rumah Sakit Ibnu Semarang, 2007. hal.1-3
Sina. 2. Sutapa H, Djatisoesanto W, Soebadi
7.2 Saran DM. Pengukuran Volume Prostat
1. Perlu dilakukan penelitian lebih pasien BPH menggunakan colok
lanjut mengenai hubungan antara dubur dan USG Transrektal dengan
kejadian hematuria dengan volume operator yang sama dibandingkan
prostat penderita BPH yang secara dengan pengukuran volume prostat
teori memiliki hubungan namun menggunakan TAUS dengan
berdasarkan penelitian ini tidak Operator Berbeda, SMF Urologi
terbukti memiliki hubungan. FK-Airlangga.RSU Dr.Soetomo
2. Sebaiknya semua pasien BPH juga Surabaya, Hal. 1-6
melakukan pemeriksaan urinalis 3. ZHANG Xiang-hua, Dampak dari
sehingga bisa didapatkan jumlah hipertensi utama pada hematuria
sampel yang lebih besar. dari pasien dengan benign prostatic
3. Kesulitan dalam penelitian ini hyperplasiaDepartemen Urologi,
adalah pada saat pengumpulan data Universitas Peking Pertama Rumah
yang masih menggunakan cara Sakit, Institut Urologi, Universitas
manual dari kertas-kertas rekam Peking, Beijing 100034, Cina
medis. Pada saat pengumpulan data 4. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk
didapati ada beberapa kertas yang 1/128/jtptunimus-gdl-aniksugiya-
telah rusak, tidak terbaca, atau 6376-2-babii.pdf
hilang. 5. Lawrentschuk N, Benign Prostat
Disorders in endotext-your
endocrine source. 2007. Chapter 9

13
6. Rahardjo Djoko. Prostat : Kelainan- Unsrat, BAgian Bedah FK-
Kelainan Jinak, Diagnosis, dan Universitas Sam Ratulangi Manado,
Penanganan. Jakarta : Sub Bagian 2005.
Urologi Bagian Bedah FK UI; 1999: 12. Kidingalo Y, dkk . 2011, JST
15-49. kesehatan :Kesesuaian
7. No Name. Benign Prostatic ultrasonografi transabdominal dan
Hyperplasia. BPH. Available at transrektal pada penentuan
http://yumizone.wordpress.com/200 karakteristik pembesaran prostat,
8/11/25/bph. volume 1 no.2 : 158-164
8. Haryadie R. Wahyu. Benign 13. Farkhan. MA, Presentasi Kasus
Prostatic Hyperplasia. Available at Benigna Hiperplasia Prostat.SMF
http://www.kotakmedis.com/tag/ben Ilmu Bedah RSU Daerah Bantul,
ignprostatichyperplasia FK-UNISMUH Yogyakarta, 2012
9. Furqan, Evaluasi Biakan Urin pada 14. Birowo Ponco. Rahardjo Djoko.
penderita BPH setelah pemesangan Pembesaran Prostat Jinak. Available
kateter menetap, pertama kali dan at http://www.google.com
berulang. Bagian Ilmu bedah FK- 15. Gardjito, Widjoseno. Saluran Kemih
Universitas Sumatera Utara, 2003, dan Alat Kelamin Laki-laki in : Jong
hal 1-41 W.D, Sjamsuhijat R. Buku Ajar
10. Armain NN, Karya Akhir : Uji Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC;
Diagnostic Pemeriksaan 2006 : 781-3.
Ultrasonografi Dengan Pemeriksaan 16. Purnomo B Basuki. Dasar-dasar
Patologi Anatomi Dalam Urologi. Jakarta : Infomedika; 2009.
Mendiagnosis Karsinoma Prostat, p. 69-85.
FK- Universitas Diponegoro 17. Lestraningsih, 2006, hematuria, ed
Semarang, 2003. Hal 1-25 Ilmu penyakit dalam. Edisi IV Jilid
11. Koan J, Laporan Kasus: Lapkas I. Jakarta: FK UI: 517-518
Benigna Prostat Hiperplasi Bedah

14
18. Fauzi F. 2010. Hematuria (Kencing 22. Boer. Ultrasonografi. In : Ekayuda
Darah). Availabel at I. Radiologi Diagnostik. Edisi
http://www.faikshare.com/2010/11/h kedua.Gaya Baru. Jakarta, 2005
ematuria-kencing-darah.html 23. http://www.waspada.co.id/index.php
19. http://www.urologyhealth.org/conte ?view=article&catid=25%3Aartikel
nt/moreinfo/hematuria.pdf &id=15532%3Aultrasonografi-di-
20. Anonymus. Hematuria. Available at puskesmas-
: &format=pdf&option=com_content
http://www.scribd.com/doc/7983178 &Itemid=44
2/HEMATURIA) 24. Anonymus. Ultrasonografi.
21. Laboratorium Kesehatan: Urinalisis Available at :
2 (Analisis Mikroskopik). Available http://www.scribd.com/doc/8783697
at 8/USG-KITA
http://www.google.com/urinalisis-2-
analisis-mikroskopik.html

15

Anda mungkin juga menyukai