Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan kepada individu, kelompok dan masyarakat. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pencapaian status kesehatan gigi dan mulut pasien yaitu lingkungan ekonomi, psikologis, budaya, fisik, lingkungan hokum (legal/peraturan/moral), pendidikan, etik dan geografis. Dalam memberikan layanan asuhan keperawatan gigi seorang perawat dapat melakukan tindakan sesuai kewenangannya. Tindakan yang dilakukan seorang perawat adalah dalam bentuk upaya promotif seperti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat, kedua dalam bentuk upaya preventif seperti pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut dan ketiga bentuk upaya kuratif sederhana seperi pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. Tindakan-tindakan dapat dilakukan sendiri oleh perawat gigi dan dapat juga dilakukan dalam tim. Terkait dengan pelayanan kepada pasien dalam memberikan standar asuhan pelayanan, standar tersebut mengacu pada keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2006, tentang “standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut”. Standar pelayanan bersifat komprehensif, artinya memberikkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang profesional, dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan .
B. Rumpun Profesi Perawat Gigi
Berdasarkan PP No. 32 tahun 1996 yang menjelaskan tentang tenaga kesehatan, perawat gigi termasuk di dalam tenaga kesehatan. Perawat gigi juga termasuk dalam kategori tenaga keperawatan bersama perawat dan bidan. Terdapat keuntungan dan perawat gigi masuk pada rumpun Tenaga Keperawatan, keuntungan perawat gigi meliputi sebagai profesi yang mandiri, perawat gigi sebagai mitra kerja dokter gigi, perawat gigi dapat memberikan pelayanan asuhan sesuai dengan ilmu yang dimiliki, meningkatkan percaya diri pada perawat gigi. Perawat gigi kekhususan dari perawat . dalam rumpun ini ada beberapa kerugian diantaranya program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut tidak dapat terlaksana secara optimal, dokter gigi tidak memiliki mitra kerja. Posisi perawat gigi berdasarkan Kepmenkes 1035/Menkes/SK/IX/ 1998 : Perawat Gigi merupakan salah satu jenis Tenaga Kesehatan kelompok keperawatan. Sehinggaa posisi perawat gigi sebagai tenaga kesehatan dari 1998-2014 menjadi tenang. Kondisi profesi perawat gigi di Indonesia- 2014 a. Memiliki lembaga pendidikan : Jurusan Keperawatan Gigi (Prodi D III dan Prodi D IV Keperawatan Gigi) b. Memiliki Body of Knowledge : Kurikulum D1V Keperawatan Gigi (SK BPSDM) Kes, Revisi Kurikulum D III Keperawatan Gigi, Kurikulum MSTKes minat Keperawatan Gigi c. Memiliki wadah profesi :PPGI(PTGMI)
C. Konsep Dental Hygienist sebagai dasar konsep asuhan kesehatan gigi
dan mulut Dental Hygienist merupakan tenaga kesehatan profesional lulusan dari lembaga pendidikan dental hygienist yang bertugas memberikan pelayanan terintegrasi di klinik, pendidik, pendamping bagi pasien serta meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Karir Dental Hygienist biasanya bekerja di klinis seperti bagian administrasi, pendidikan, konseling kesehatan gigi. Pelayanan yang dilakukan dental hygienist meliputi pelayanan klinis diantaranya: a. Evaluasi medis dan riwayat kesehatan gigi b. Identifikasi masahalah, menghilangkan calculus, penambalan karies, c. Melakukan promosi dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut d. Memberikan konseling gizi kesehatan gigi dan mulut e. Merencanakan program kesehatan gigi di sekolah.