Anda di halaman 1dari 4

Hipertiroid

SKENARIO 4
Seorang wanita berusia 35 tahun mengeluh sejak 6 bulan terakhir sering gugup, lemah,
jantung berdebar dengan aktivitas, keringat berlebihan dan berat badan turun 6 kg tetapi porsi
makan 2x lebih bayak dari biasanya. Menstruasi masih teratur tetapi perdarahan berkurang.
Pemeriksaan fisik: Denyut nadi 112x/menit irregular. TD 130/70 mmHg, suhu normal,
tampak cemas, dengan kulit yang halus, hangat, dan lembab. Kedua bola mata tampak
exopthalmus, kelenjar tiroidnya teraba membesar terdapat dua nodul di kanan dan satu nodul di
kiri dan tidak ada limfadenopati. Dokter merencanakan pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan
diagnosis dan tatalaksananya.

Gugup = berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang: gagap ; sangat tergesa gesa ; bingung
(KBBI)

Perdarahan = - Perdarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
ruda paksa (trauma) atau penyakit.

- ekstravasasi atau keluarnya darah dari tempatnya semula darah tersebut muncul.


Perdarahan dapat terjadi hanya di dalam tubuh, misalnya saat terjadi peradangan dan darah
keluar dari dalam pembuluh darah atau organ tubuh dan membentuk hematoma;
- atau terjadi hingga keluar tubuh, seperti mengalirnya darah dari
dalam vagina, mulut, rektum atau saat kulit terluka, dan mimisan. [1] Perdarahan juga
menyebabkan hematoma pada lapisan kulit/memar, biasanya terjadi setelah tubuh dipukul
atau jatuh dari suatu ketinggian.

Exopthalmus = Kata eksoftalmus berasal dari bahasa Yunani yang artinya mata yang menonjol.

Eksoftalmus menyebabkan pergerakan mata yang terbatas dan menyebabkan pandangan ganda.[

Eksoftalmus merupakan kondisi yang mana salah satu atau kedua bola mata menonjol keluar,
hal ini dapat disebabkan oleh pembengkakan dari jaringan halus dalam kantung mata.

Kelenjar tiroid = Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh
manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini
berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur
sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.

Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.[1]

Tiroid mengeluarkan dua hormon penting, yaitu:

- Triiodotironin (T3)
- Tiroksin (T4)
Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan
memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.

Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin (Hipotiridisme), maka tubuh
akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika
terlalu banyak (Hipertiroidisme), tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan
berat badan akan berkurang.

Kelenjar tiroid yang terletak di leher tepatnya di bawah jakun, merupakan salah satu bagian
dalam sistem endokrin yang berfungsi untuk mengeluarkan hormon metabolisme tubuh.

Nodul = Nodul adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal dapat berupa tonjolan atau
benjolan. Nodul dapat tumbuh dan berkembang tepat di bawah kulit. Nodul juga dapat
berkembang pada jaringan kulit yang lebih dalam atau bahkan dapat tumbuh pada organ tubuh.
Nodul tiroid adalah benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid di leher. Benjolan ini bisa
teraba keras dan padat, atau bisa juga lembek dan berisi cairan

1. Diagnosis banding ?
2. Diagnosis dari scenario
3. Etiologi dari penyakit sesuai scenario
4. Faktor risiko
5. Klasifikasi penyakit yang diderita
6. Bagaimana cara menegakan diagnosis dari scenario
7. Patofisiologi
8. Tatalaksana dari scenario
9. Komlikasi
10. Pencegahan

Gangguan fungsi tiroid ada dua macam yaitu kekurangan hormon tiroid yang disebut
Hipotiroid dan kelebihan hormon tiroid yang disebut Hipertiroid. Kelebihan suatu
hormon tiroid (Hipertiroid) dapat menyebabkan gangguan berbagai fungsi tubuh,
termasuk jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Sebagian besar pasien dengan hipertiroid ditandai dengan adanya pembesaran kelenjar
tiroid, atau juga bisa disebut dengan struma. Pada penyakit Graves, struma diikuti oleh
adanya kelainan pada mata (oftalmopati) dan kulit (dermopati).
Dasar penatalaksanaan hipertiroid adalah membatasi sekresi hormon tiroid,
baik dengan cara pemberian terapi yang menghambat sintesis atau pelepasan
hormon tiroid, maupun dengan menurunkan jumlah jaringan kelenjar tiroid.
Terdapat tiga pilihan terapi yang efektif untuk hipertiroid, yaitu pengobatan
antitiroid, iodin radioaktif, dan pembedahan.

Penyakit Graves adalah hipertiroidisme dengan penyebabnya peristiwa imunologi dimana terbentuknya
IgG yang mengikat dan mengaktifkan reseptor tirotropin disebut thyroid-stimulating antibody (TSAb)
yang menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia folikuler yang berakibat membesarnya kelenjar dan
meningkatnya produksi hormon tiroid.

Peyakit Graves terjadi pada 0.5% populasi dan sebagian besar diderita oleh wanita. Jika dibandingkan
dengan penyebab hipertiroid lainnya, penyakit Graves merupakan penyebab tersering dari
hipertiroidisme, yaitu 70-80% dari kasus hipertiroidisme.

 Gejala klinis dari hipertiroid dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk umur penderita, lamanya
menderita hipertiroid dan kepekaan organ terhadap kelebihan kadar hormon tiroid. Manifestasi
klinis paling sering dirasakan adalah penurunan berat badan padahal nafsu makan baik,
kelelahan atau kelemahan otot, tremor, gugup, berdebar-debar, keringat berlebihan, tidak
tahan panas, palpitasi dan pembesaran tiroid dan payah jantung. Gejala ini dapat berlangsung
beberapa hari sampai beberapa tahun. Bahkan, kadang-kadang penderita juga tidak menyadari
penyakitnya. Tanda yang paling mudah untuk mengenali pasien dengan penyakit Graves adalah
dengan adanya ophtalmopathy Graves. Diagnosis penyakit Graves kadang dapat ditegakkan
berdasar pada anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pembesaran tiroid difus serta tanda-tanda
tirotoksikosis terutama berupa ophtamopathy dan dermopathy biasanya cukup untuk
menegakkan diagnosis.
 Pada pasien ini juga ditemukan adanya gejala ophtalmopathy yang berupa eksopthalmus.
Adanya eksopthalmus disebabkan karena antibodi IgG juga dapat bekerja pada jaringan ikat di
sekitar orbita yang memiliki protein yang menyerupai reseptor TSH. Pengaktifan reseptor
tersebut menyebabkan pembentukan sitokin, membantupembentukanglikosisaminoglikan yang
hidrofilik pada jaringan fibroblast di sekitar orbita yang berakibat pada peningkatan tekanan
osmotik, peningkatan volume otot ekstra okular, akumulasi cairan dan secara klinis
menimbukan ophtalmopathy.

Diagnosis

Menurut indeks Wayne jika >20, maka dapat dikatakan hipertiroid.


Penatalaksanaan penyakit Graves mencakup beberapa metode.

Pasien dapat diterapi dengan obat-obatan antitiroid seperti methimazole atau propylthyouracil.
Pasien juga dapat menjalani subtotal thyroidectomy, biasanya diindikasikan pada pasien dengan
kelenjar tiroid yang sangat besar atau multinodular. Obat-obatan penyekat beta misalnya
propranolol juga efektif digunakan sebagai terapi tambahan pada manajemen tirotoksikosis, dimana
banyak gejala tirotoksikosis menyerupai tanda stimulasi saraf simpatis. Terapi utama lainnya adalah
dengan menggunakan sodium iodida-131 sebagai agen RAI. Kelebihan terapi ini adalah cara
pemberian yang sederhana, efektif, murahdan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Pengobatan medikamentosa yang lazim digunakan adalah golongan tionamid terutamaPTU. Efek
PTU menghalangi proses hormogenesis intratiroid, mengurangi disregulasi imun intratiroid serta
konversi perifer dari T4 menjadi T3, bersifat immunosupresif dengan menekan produksi TSAb
melalui kerjanya mempengaruhi aktivitas sel T limfosit kelenjar tiroid.19,20 Efek imunosupresif PTU
melalui induksi apoptosis leukosit intratiroid dan menurunkan jumlah sel-sel Th dan natural killer
(NK). Kelebihannya cepat menimbulkan eutroid dan remisi imunologi yang tergantung lamanya
terapi. Pengobatan biasanya dibagi atas tahap inisial dan tahap pemeliharaan (menggunakan dosis
obat yang lebih rendah), lamanya bervariasi tetapi efektif diberikan selama 12-18 bulan

Anda mungkin juga menyukai