Anda di halaman 1dari 11

SKENARIO 3

Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) terbaru menunjukkan terjadinya kenaikan
prevalensi obesitas pada remaja sejak masa pandemi Covid 19 dan metode Pembelajaran Jarak
Jauh diberlakukan. Setelah pandemi, prevalensi obesitas sebesar 11,2% dan selama 6 bulan masa
Pembelajaran Jarak Jauh meningkat menjadi 14,8%. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri dari
para orangtua untuk mengkonsultasikan kondisi anaknya ke para ahli gizi dan dokter ahli
endokrinologi.
Seorang ibu membawa anaknya, perempuan yg berusia 16 tahun yg mengalami kenaikan berat
badan secara drastis sejak 6 bulan diberlakukan PJJ. TB anak 165 cm dg BB 95kg, naik 12 kg
sejak PJJ. Kebiasaan makan menurut orangtua seperti sebelum pandemi tetapi lebih banyak
‘ngemil’. Anak mempunyai asma sejak kecil dan sejak BB mengalami banyak kenaikan,
penyakit
asma-nya sudah kambuh 3x dalam 6 bulan ini. Sejak kecil anak jarang melakukan aktifitas
olahraga. Sejak BB naik drastis, orangtua sudah berusaha mengajak anak olahraga senam di
rumahtetapi tidak rutin. Dari riwayat keluarga, ayah dari pasien mempunyai postur tubuh tinggi
dan besar (TB 180cm, BB 115kg), ibu dan 2 orang anak lainnya normal.

Klarifikasi istilah :

1. Obesitas : - akumulasi lemak atau jaringan adipose yang berlebihan atau tidak normal
dalam tubuh yang mengganggu kesehatan yang memiliki penyebab multifactor.
- Penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energy dengn
eneri yang digunakan dala waktu yang lama.
2. Ngemil : - memakan makanan kecil yang dimakan antara 2 waktu makan (c/buah2han
dll)
- makan di luar makanan utama dan diluar waktu makan snack
3. Endokrinologi : ilmu yang mempelajari hormone dan system endokrin atau bidang
spesialisasi kedokteran yg mempelajari diagnosis dan pengobatan gangguan system
endokrin.
4. Asma : kelainan inflamasi kronik pada saluran nafas yang menyebabkan hiperaktifitas
bronkus terhadap berbagai rangsangan Sehingga menyebabkan gejala episodic berulang
berupa mengi sesak nafas dan batuk terutama pada malam hari

Rumusan masalah :

 TB anak 165 cm dg BB 95kg, naik 12 kg


 kenaikan berat badan secara drastis sejak 6 bulan diberlakukan PJJ
 Anak mempunyai asma sejak kecil
 asma-nya sudah kambuh 3x dalam 6 bulan ini.
 jarang melakukan aktifitas olahraga.
 lebih banyak ‘ngemil’.
 Dari riwayat keluarga, ayah dari pasien mempunyai postur tubuh tinggi dan besar (TB
180cm, BB 115kg), ibu dan 2 orang anak lainnya normal.

1. Diagnosis banding ?
 OBESITAS
a. IMT 35 ATAU >30 YANG BERARTI TERMASUK OBESITAS TINGKAT 1
MENURUT WHO
b. OVERWEIGHT MENURUT KRITERIA NASIONAL
2. Diagnosis dari scenario
 OBESITAS
3. Etiologi dari penyakit sesuai scenario
A. Ketidakseimbangan asupan dan engeluaran energy
B. Faktor genetic bila salah satu orang tua obesitas maka didapatkan peluang anak2 nya
mengalami obesitas sebesar 40-50% jika kedua orang tuanya mengalami obesitas
kemungkinan 70-80% . jika tidak ada riwayat orang tua maka kemungkinan obesitas
hanya 14 %
C. Pola makan bisa dari bayi yang dapat meningkatkan risiko obesitas
Contoh jenis makanan yang memiliki kalori tinggi : tinggi lemak, gula dan kurang
serat
D. Makanan yang tiggi kalori
E. Aktifitas fisik yang kurang
Gangguan hormonal seperti Hormone leptin,grelin,tiroid, insulin dan estrogen adapun
contoh kelainannya seperti ( sindrom cushing, hiperaktifitas adrenokortikal,
hipogonadisme)
F. Kondisi medis disebabkan kelainan sindrom genetic dan endokrin yang dapat
menyebabkan obesitas seperti sindrom genetic,sindrom coten sindrom alstrom
dan sindrom bardet-biedl.
G. Obat obatan jenis steroid yang sering digunakan dalam janka waktu yang lama untuk
terapi asma, osteoatritis yang dapat meningkatkan nafsu makan. Dan jenis lain anti
psikotik, anti depresan anti epilepsy dan antihiperglikemik
4. Apa perbedaan antara overweight dan obesitas?
Obesitas : klainan atau penyakit yang ditandai peningkatan jar lemak tubuh
Overweight : kelebihan bb dibandingkan dengan bb ideal yg disebabkan karna
penimpunan lemak atau non lemak missal pada atlet yang dapat disebabkan karna
hipertopi otot
5. Kriteria untuk menentukan overweight/obesitas pada remaja bagaimana caranya?
Indicator of obesity :
a. Imt > 27
b. ligkar perut : p : <80 L<85
c. tebal lipatan kulit ticeps : P : > 16 mm L : > 28 mm
- nilai z score
- IMT CDC

6. Apa sajakah faktor yang menyebabkan kenaikan BB secara drastis pada remaja
tersebut?
 anak jarang melakukan aktifitas olahraga.
 Banyak ‘ngemil’.
 Dari riwayat keluarga, ayah dari pasien mempunyai postur tubuh tinggi dan besar
(TB 180cm, BB 115kg).
 Pola tidur
7. Pasien ini termasuk kategori overweight atau obesitas?
Obesitas karna IMT anak 34,9 yang berarti >30 yang disebut obesitas tingkat 1
8. apakah mungkin mendiagnosa seseorang obesitas dengan BMI / IMT normal
tolak ukur menggunakan imt , jika imt normal maka tidak bisa disebut obesitas
9. Apakah menentukan seseorang sebagai obesitas hanya dengan satu pengujuran saja
(BMI/IMT)?
tidak cukup hanya dengan IMT karna tidak menggambarkan komposisi tubuh
- dapat menggunakan pengukuran skinfold (skinfold caliper) seperti pengukuran pada
biseps triceps,krista iliaka dll.
Interpretasi
Overweight laki laki 21-24 %
Wanita 28-30%
Obesitas laki laki 25%
Wanita 33%
- Penggukuran lingkar pinggang untuk mengukur intra abdominal fat sebelum dan
selama treatment penurunan bb untuk obesitas kriteria laki laki >90 CM dan
Perempuan >80
- Z score
- MRI
- Dual energy x ray
- Bio electrical independance analysis(BIA)
10. Faktor resiko dari penyakit yang diderita (Faktor Risiko yang menjadi penyebab
terjadinya obesitas pada remaja?)
1. Genetic : salah satu obesitas maka
2. Emosional : ketidakstabilan emosi pada remasa : menjadi lebih banyak makan
3. Lingkungan :
- pola makan teratur atau engga , jenis makanan
- Aktivitas fisik
4. Jenis kelamin pada perempuan lebih tinggi jaringan lemaknya dibandingkan laki laki
5. Berhenti merokok : dapat menyebabkan penambahan bb yang disebabkan pasien
mengalihkan rokok kepada makanan
6. Kurang tidur / terlalu banyak tidur : yang menyebabkan perubahan hormone yang
akan meningkatkan nafsu makan
7. Mikrobioma : bakteri di usus
8. Faktor upaya sebelumnya untuk menurunkan bb dan dapat berkontribusi pada
penambahan bb lebih lanjut(dapat memperlambat metabolism tubuh)
9. Obat obatan jenis steroid yang sering digunakan dalam jangka waktu yang lama untuk
terapi asma, osteoatritis yang dapat meningkatkan nafsu makan. Dan jenis lain anti
psikotik, anti depresan anti epilepsy dan antihiperglikemik
10. Diet extreme (konsumsi protein berlebihan)
11. Asupan sarapan pagi
11. Klasifikasi penyakit yang diderita

 Berdasarkan kondisi sel


a. Hiperplasi sel : jumlah sel lebih banyak namun ukuran selnya masih normal
b. Hipertropik : ukuran sel lebih besar biasanya kegemukann terjadi pada dewasa dan
penurunan bb lebih mudah
c. Hiperplastic dan hipertropik terjadi karna jumlah dan ukuran sel tidak normal upaya
penuruna bb lebih sulit
 Berdasarkan penyebaran lemak tubuh
1. Obesitas tipe android biaanya apple shape : upper body fat (badan buncit seperti
menumpuk di perut) ( timbunan lemak jenuh) yang menimbulkan faktor risiko dm ,
jantung coroner dan stroke
2. Obesitas tipe genoid : lower body fat biasanya panggulnya besar seperti buah pear
( timbunan lemak tidak jenuh) biasanya terjadi pada wanita yang telah masuk masa
menepouse
12. Apakah setiap orang yang mengalami kenaikan bb disebut obesitas atau ada istilah
lain
Overweight : peningkatan masa otot
13. Tanda dan gejala
- Gangguan pernafasan karna terjadi penimbunan lemak dibawah diafragma yang akan
menekan paru paru
- Pada siang hari sering mengantuk
- Gejala umum : dagu nya terlihat rangkap, lehernya pendek, dadanya menggembung
dengan payudara membesar , perut membucit kedua tungkai membentuk x dan kedua
pangkal paha bagian dalam saling menempel dapat menyebabkan laserasi dan ulserasi
yang akan menyebabkan bau khas, penis akan tampak kecil karna penimbunan
jaringan lemak di suprapubik
- Pemeriksaan khusus dari antropometri terlihat dari kulitnya terlihat ada akanotosis :
kulitnya menjadi gelap
Tebal lipatan kult laki2>16 mm dan untuk perempuan > 28 mm
14. Bagaimana cara menegakan diagnosis dari scenario
Anamnesis : menentukan tanda dan gejala
Pemeriksaan fisik : antropometri
Pemeriksaan penunjang : analisis dietnya , ekg,radiologi
Penilaian komorbiditas
15. Patofisiologi
 Hubungan anatara kenaikan bb dengan kambuhnya penyakit asma
Masalah respirasi atau asma data timbul karna terjad penimbunan lemak pada
dibawah diafragma yang akan menekan paru paru sehingaga pasien mengalami sesak
 Apakah terdapat keterkaitan antara genetic dengan penyakit yang diderita

Faktor genetic bila salah satu orang tua obesitas maka didapatkan peluang anak2 nya
mengalami obesitas sebesar 40-50% jika kedua orang tuanya mengalami obesitas
kemungkinan 70-80% . jika tidak ada riwayat orang tua maka kemungkinan obesitas
hanya 14 %
16. Tatalaksana dari scenario (Bagaimana penatalaksaan overweight dan obesitaas
pada remaja?)
17. Komplikasi yang dapat terjadi (Penyakit apakah yang paling mudah berkembang
pada remaja yang mengalami obesitas?
)
18. Pengaruh penyakit yg diderita dengn kualitas hidup pasien
Dilihat dari komplikasi yang banyak makanya kualitas hidupnya akan semakin buruk
19. Pencegahan penyakit yang diderita Bagaimana pencegahan overweight dan
obesitas pada remaja?

Anda mungkin juga menyukai