Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH

MEKANISME
CORPORATE GOVERNANCE,
LEVERAGE
DAN ASIMETRI INFORMASI
TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

Nabila Rahmah
1801103010041
BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH

Pada laporan keuangan, laba merupakan indikator penting untuk menilai kondisi suatu perusahaan. Informasi
yang terdapat dalam laba menjadi unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat dibutuhkan bagi pihak-pihak
tertentu. Dalam prosesnya, terkadang pihak pengurus pengelola perusahaan memiliki motivasi dan kepentingan yang
berbeda yang cenderung bertentangan dengan kepentingan dan motivasi pemegang saham dan stakeholder lainnya.
Sehingga, laporan keuangan disalah gunakan dengan melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan
keuangan dengan cara meratakan, menaikkan, dan menurunkan laba sehingga dapat mempengaruhi jumlah laba
yang akan dilaporkan. Hal ini biasanya disebut dengan istilah manajemen laba (earnings management).

Manajemen laba sendiri muncul karena adanya konflik kepentingan antara pemilik perusahaan dengan
manajemen. Menurut teori keagenan untuk meminimumkan terjadinya tindakan manajemen laba. Maka, perusahaan
sebaiknya perlu menerapkan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan juga
faktor lain yang mempengaruhi praktik manajemen laba yaitu leverage dan asimetri informasi.
Rumusan masalah dan
mon tujuan penelitian
tue q Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatasa
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
wed “Apakah terdapat pengaruh kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,
thu
komite audit, leverage dan asimetri informasi terhadap
manajemen laba?”.
fri

q Tujuan dari penilitian yang ingin dicapai adalah untuk


mengetahui pengaruh kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,
komite audit, leverage dan asimetri informasi terhadap
manajemen laba.
Penelitian Terdahulu
mon

tue

wed Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah


memadukan variabel mekanisme corporate governance,
thu leverage dan asimetri informasi terhadap manajemen laba.
Dimana variabel dependennya adalah manajemen laba dan
fri
variabel independen ialah corporate governance, leverage dan
asimetri informasi. Pada penilitian terdahulu mekanisme
corporate governance terpisah dengan leverage dan asimetri
informasi.
Hipotesis Diduga asimetri
informasi berpengaruh
mon signifikan pada
H5: Diduga leverage
manajemen laba.
berpengaruh signifikan
tue terhadap manajemen
laba.
H4: Diduga komite audit
wed berpengaruh signifikan
terhadap manajemen
thu laba.

fri
H3: Diduga dewan komisaris
independen signifikan
berpengaruh terhadap
manajemen laba.

H1: Diduga kepemilikan


H2: Diduga kepemilikan manajerial
institusional berpengaruh
signifikan terhadap berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. manajemen laba.
mon

tue
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
wed

thu

fri
Populasi dan Sampel
mon Penelitian
tue
• Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang
wed terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manajemen laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah objek
thu penelitian pada penelitian ini.

fri
• Penentuan sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling), artinya sampel
sengaja dipilih berdasarkan kriteria tertentu agar dapat mewakili
populasinya.
Variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi
nilai. Variabel merupakan komponen utama dalam

Variabel masalah, kerangka teoritis, dan hipotesis (Sularso,

Penelitian
2003). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah mekanisme corporate governance, leverage
dan asimetri informasi. Dan variabel dependen
dalam penelitian ini adalah manajemen laba.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi operasional Perameter
Variabel dependen
Manajemen Laba Manajemen laba adalah perilaku yang dilakukan oleh
manajer perusahaan untuk meningkatkan atau
menurunkan laba dalam proses pelaporan keuangan Aktual Modal Kerja(t)
ML =
Penjualan Periode (t)
eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya
sendiri.
Variabel independen
Kepemilikan Kepemilikan institusional merupakan persentase Jumlah saham institusi
KI = x100%
institusional saham yang dimiliki oleh pihak institusi. jumlah saham beredar
Kepemilikan Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan
Manajerial saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal
saham perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005 :
175). Variabel ini diukur dari jumlah persentase saham
Jumlah saham kepemilikan manajerial
yang dimiliki oleh manajemen dari total saham yang KM =
jumlah saham beredar
beredar (Vinola dalam Suryawan, 2012 : 48).
Dewan Komisaris Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) (dalam Bramatalla, 2016
Independen : 18) mendefinisikan komisaris independen sebagai komisaris yang tidak
berasal dari pihak terafiliasi atau tidak mempunyai hubungan bisnis dan
kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi, dan
komisaris serta perusahaan itu sendiri yang dapat 4 mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen atau tidak bertindak semata-
mata demi kepentingan perusahaan. Variabel dewan komisaris
Jumlah komisaris independen
independen merupakan persentase jumlah dewan komisaris independen DKI =
Jumlah seluruh komisaris
terhadap jumlah total dewan komisaris (Suryawan, 2012 : 49).

Komite Audit Sesuai dengan Kep. 29/PM/2004. komite audit adalah komite yang
dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan
Jumlah komite audit dari luar
pengelolaan perusahaan (Suryawan, 2012 : 26). Variabel komite audit KA =
jumlah seluruh komite audit
merupakan persentase jumlah komite audit dari luar terhadap jumlah total
komite audit (Ardiyansyah, 2014).
Leverage Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aset perusahaan dibiayai oleh utang (Hery, 2016 : 162).
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Pengukuran variabel ini adalah rasio antara total utang dengan total aset 𝐷𝐸𝑅 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
(Hery, 2016 : 166). Rasio leverage dalam penelitian ini diukur
menggunakan (DER) debt to equity ratio. Debt to equity ratio.
Asimetri informasi Asimetri informasi adalah suatu keadaan dimana agent mempunyai SPREADi,t= (aski,t–bidi,t)/ {(aski,t+ bidi,t)/2} x 100
informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dan prospek
perusahaan dimasa yang akan datang dibandingkan dengan principal. Keterangan :
Asimetri informasi diukur dengan menggunakan relative bid ask spread. aski,t : harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
bidi,t : harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t
Data analisis

Penelitian ini menggunakan sumber


data sekunder yang diperoleh dari
perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa efek
Indonesia. Periode penelitian ini
adalah dari tahun 2019. Jenis
penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.
mon
Pengujian hipotesis
tue
Untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis
wed linear berganda. Kemudian dilakukan pengujian
analisis F dan analisis t, untuk mengetahui apakah
thu
variabel independen berpengaruh baik secara
fri simultan maupun secara parsial terhadap variabel
dependen yang diuji.
mon

tue

wed

thu
Terimakasih
fri
A Picture Is
Worth a
Thousand
Words
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai