Ruang Iccu
Ruang Iccu
OLEH:
NAMA: ACEP SABAN JULIANTARA
PRODI: PROFESI NERS
1. PENGERTIAN ICCU
ICCU adalah pelayanan rumah sakit yang memberikan asuhan
keperawatan secara terkonsentrasi dan lengkap. Unit ini memiliki tenaga
perawat yang terlatih khusus dan berisi peralatan yang memantau dan
dukungan khusus untuk pasien yang membutuhkan perawatan dan
observasi intensive dan komprehensif pada pasien dengan gangguan
kardiovaskular yang tidak di operasi dan masih berada dalam kondisi kritis
sehingga memerlukan pemantauan hemodinamik yang sangat ketat.
Perawatan intensif biasanya hanya disediakan untuk pasien-pasien dengan
kondisi kritis yang memiliki peluang baik untuk bertahan hidup. Ruang
lingkup pelayanan ICCU meliputi pemberian dukungan fungsi organ-
organ vital seperti pernafasan, kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, renal
baik pada pasien dewasa, anak, dan pasien paska bedah (Depkes RI, 2003).
ICCU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana, serta
peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan
menggunakan ketrampilan staf medik, perawat, dan staf lain yang
berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.Fungsi
utama ICCU adalah untuk pasien kritis yang membutuhkan perhatian
medis dan alat-alat khusus, sehingga memudahkan pengamatan dan
perawatan oleh perawat yang sudah terlatih (WHO, 1992 dalam Swasti
dkk 2015).
3. PERAWAT ICCU
Seorang perawat yang bertugas di ICU melaksanakan tiga tugas
utama yaitu, life support, memonitor keadaan pasien dan perubahan
keadaan akibat pengobatan dan mencegah komplikasi yang mungkin
terjadi. Di Australia diklasifikasikan empat kriteria perawat ICU yaitu,
perawat ICU yang telah mendapat pelatihan lebih dari duabelas bulan
ditambah dengan pengalaman, perawat yang telah mendapat latihan
sampai duabelas bulan, perawat yang telah mendapat sertifikat pengobatan
kritis (critical care certificate), dan perawat sebagai pelatih (trainer) (Rab,
2007).
Di Indonesia, ketenagaan perawat di ruang ICU di atur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan ICU di Rumah Sakit yaitu, untuk ICU level I maka perawatnya
adalah perawat terlatih yang bersertifikat bantuan hidup dasar dan bantuan
lanjut, untuk ICU level II diperlukan minimal 50% dari jumlah seluruh
perawat di ICU merupakan perawat terlatih dan bersertifikat ICU, dan
untuk ICU level III diperlukan minimal 75% dari jumlah seluruh perawat
di ICU merupakan perawat terlatih dan bersertifikat ICU.
4. PERALATAN DI RUANG ICCU
Pada prinsipnya alat dalam perawatan intensif dapat di bagi atas
dua yaitu alat-alat pemantau dan alat-alat pembantu termasuk alat
ventilator, hemodialisa dan berbagai alat lainnya termasuk defebrilator.
Alat-alat monitor meliputi bedside dan monitor sentral, ECG, monitor
tekanan intravaskuler dan intrakranial, komputer cardiac output, oksimeter
nadi, monitor faal paru, analiser karbondioksida, fungsi serebral/monitor
EEG, monitor temperatur, analisa kimia darah, analisa gas dan elektrolit,
radiologi (X-ray viewers, portable X-ray machine, Image intensifier), alat-
alat respirasi (ventilator, humidifiers, terapi oksigen, alat intubasi (airway
control equipment), resusitator otomatik, fiberoptik bronkoskop, dan
mesin anastesi ( Rab, 2007).
Instrumentasi yang begitu beragam dan kompleks serta
ketergantungan pasien yang tinggi terhadap perawat dan dokter (karena
setiap perubahan yang terjadi pada pasien harus di analisa secara cermat
untuk mendapat tindakan yang cepat dan tepat) membuat adanya
keterbatasan ruang gerak pelayanan dan kunjungan keluarga. Kunjungan
keluarga biasanya dibatasi dalam hal waktu kunjungan (biasanya dua kali
sehari), lama kunjungan (berbeda- beda pada setiap rumah sakit) dan
jumlah pengunjung (biasanya dua orang secara bergantian)
Monitor
Monitor akan menampilkan grafis tentang kinerja organ tubuh, misalnya
detak jantung, kadar oksigen di dalam darah, atau tekanan darah.
Ventilator
Alat ini dapat membantu pasien bernapas. Alat ini dihubungkan dengan
selang yang bisa dimasukkan lewat hidung, mulut, atau tenggorokan.
Kateter
Kateter akan membuang kotoran dan urine dari dalam tubuh pasien.
Kateter dimasukkan ke dalam tubuh pasien dalam bentuk selang.
Infus
Berfungsi untuk menyalurkan cairan, nutrisi, serta obat-obatan yang
dimasukkan melalui pembuluh darah vena
1. Syringe pump
2. Infus pump
Ekg
Kebanyakan peralatan medis beroperasi tanpa henti selama pasien
di ruang ICCU. Umumnya peralatan medis itu juga akan menimbulkan
suara yang nyaring jika kondisi pasien mengalami perubahan/perburukan
kondisi. Dengan begitu, perawat bisa segera memeriksa kondisi pasien dan
mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Sejumlah peralatan medis ini dibutuhkan untuk membantu pasien
untuk tetap bertahan hidup dan membantu agar kondisinya bisa segera
pulih. Meski memiliki sejumlah manfaat, peralatan medis ini juga bisa
meningkatkan risiko terjadinya infeksi di dalam tubuh. Oleh karena itu,
pasien selalu dalam pengawasan perawat selama 24 jam.
Selama berada di ruang ICCU, pasien akan diberikan obat pereda
rasa sakit dan obat sedatif untuk membuat pasien tertidur. Hal ini
dilakukan agar pasien tidak terganggu dengan suara dan keberadaan
peralatan medis di ruang ICCU.
5. Aturan dan Tata Tertib Umum di Ruang ICCU RSUD Dr.
Chasbullah Abdulmadjid
1. Petugas :
a. Perawat wajib melakukan cuci tangan dengan prinsip 6
langkah cuci tangan dan 5 moments.
b. Perawat wajib menggunakan APD (handscoon dan masker).
c. Staff ICCU bertugas harus sesuai jadwal yang telah disusun
berdasarkan pola / rota metropolitan yaitu 2 kali dinas pagi,
2 kali dinas siang, 2 kali dinas malam dan 2 kali libur.
d. Untuk seragam disesuaikan dengan aturan RSUD Dr.
Chasbullah Abdulmadjid.
e. Untuk aturan jam kerja (shift) pegawai :
1) Shift pagi : pkl. 07.00 – 14.00 wib
2) Shift siang : pkl.14.00 – 20.00 wib
3) Shift malam : pkl.20.00 – 07.00 wib
2. Pengunjung/ Keluarga
a. Pengunjung wajib mencuci tangan sebelum dan setelah
masuk dari ruangan ICCU, minimal menggunakan alcuta
yang sudah disediakan di dekat pintu masuk ke ruangan
ICCU.
b. Keluarga pasien akan dipanggil masuk lewat pengeras suara,
apabila perawat merasa bahwa pasien membutuhkan
dukungan keluarga contohnya seperti ketika pasien dalam
keadaan cemas maka dukungan dan pendampingan keluarga
sangat dibutuhkan supaya pasien merasa lebih tenang dan
nyaman.
c. Keluarga pasien menunggu diruang tunggu yang telah
disediakan
d. Pengunjung tidak diijinkan tidur diatas tempat tidur pasien
e. Pengunjung dilarang merokok diarea rumah sakit
f. Pengunjung tidak diperkenankan mengambil atau memakai
alat-alat rumah sakit tanpa seijin petugas
g. Demi keamanan dan keselamatan pasie, penunggu pasien
tidak diijinkan mengisi baterai handphone di stop kontak alat
medis
h. Keluarga/pengunjung pasien wajib ikut serta menjaga
kebersihan lingkungan rumah sakit
i. Keluarga/ pengunjung dilarang rebut
j. Penunggu pasien dilarang makan diruang perawatan pasien
k. Jam berkunjung di ruang ICCU :
1. Siang : 11.00-13.00 wib
2. Sore : 18.00-20.00 wib
3. Pasien:
a. Selama dirawat pasien tidak diijinkan membawa alat tenun
(selimut, linen, bantal) untuk mencegah infeksi silang
b. Pasien tidak diperkenankan membawa barang berharga diruang
perawatan
c. Pasien dilarang turun dari tempat tidur apabila keadaan masih
emergency
d. Pasien dilarang berteriak memanggil perawat karena di setiap
bed pasien sudah dilengkapi bel untuk memanggil perawat
apabila pasien membutuhkan bantuan perawat.
2 Tiang Infuse 1 bh
4 Suction central 1 bh
5 Oksigen central 1 bh
6 Bell pasien 1 bh
9 Kursi 1 bh
10 Hand rub 1 bh
1 Hipavik 1 roll
2 Kupet kosong 1 bh
3 NaCl 0,9% 1 bh
4 Ringer Lactat 1 bh
7 Hand rub 1 bh
8 Aqua gell 1 bh
9 Tourniquet 1 bh
10 Gunting perban 1 bh
11 Benang 1 roll
Trolly Emergensi
Daftar fasilitas Emergency Trolly
NO. NAMA ALAT JUMLAH
4 Senter 1bh
5 Jelly 2bh
7 Plester 1bh
8 Handrube 1bh
11 Margin 1bh
13 Gunting 1bh
16 Stetoskop 1bh
17 Ambubag+masker 2bh
18 Laringoskop dewasa 1 set
17 Bateray 12 bh
18 Cairan infuse 5 bh
19 Tissu 1 ktk
20 - Amiodarone 150mg/3ml 2
- Atropin Sulfat 0.25 Mg/ml 15
- Calcium Glukonas 100ml/ml 2
- Dextrose 40% 25 ml 2
- Dexamethason 5mg 2
- Diltiazem 50 mg/nj 2
- Dobutamin 250 mg/10ml 1
- Dopamin 200mg/10ml 1
- Epinefrin 0,1% 1mg/ml 15
- Lidocain 100mg/ml 2
- Meylon 8,4%/25ml 4
- Midazolam 5mg/5ml 2
-NaCl o.9% 100 ml 5
- Atraeurium 25mg 1
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. (2003). Pedoman Gedung ICU Rumah Sakit klas A
dan B
Priharjo, Rab. (2007). Peranan Ruangan Perawatan intensif (ICU) Dalam
Memberikan Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit. Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu
Anestesiologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Swasti. N,L.P dkk (2015). Laporan Hasil Orientasi Ruang Iccursup Sanglah
Gelombang III tanggal 4-5 Februari 2015. Stikes Wira Medika. Bali.