MODUL 11
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
Modul Pengawasan Bangunan Embung sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan
Pengawasan Pelaksanaan Air Baku Tingkat Dasar. Modul ini disusun untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang sumber daya air.
Modul Pengawasan Bangunan Embung disusun dalam 5 (lima) bab yang terbagi atas
Pendahuluan, Materi Pokok 3 (tiga) Bab dan Penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
Peraturan Perundangan . Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih
menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.......................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Deskripsi Singkat.......................................................................................1
1.3. Tujuan Pembelajaran.................................................................................2
1.3.1. Kompetensi Dasar.......................................................................2
1.3.2 Indikator Keberhasilan.....................................................................................2
1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok.........................................................2
1.4.1 Bangunan Tampungan / Limbung Air..............................................................2
3.5 Latihan…………………………………………………………………………… 28
3.6 Rangkuman……………………………………………………………………… 28
4.2 Pengertian…………………………………………………………………………30
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 11 Pengawasan Bangunan Embung
4.7 Latihan…………………………………………………………………………… 38
4.8 Rangkuman……………………………………………………………………… 38
BAB V PENUTUP.....................................................................................................39
5.1 Simpulan………………………………………………………………………… 39
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………40
GLOSARIUM………………………………………………………………………………41
KUNCI JAWABAN……………………………………………………………………… 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Embung Sebagai Unit Air Baku Dalam SPAM ………………….. 3
Gambar 2.2 Embung Dalam Tampak Atas …………………………………….. 3
Gambar 2.3 Embung Dilapisi Geotekstil ……………………………………….. 4
Gambar 2.4 Bangunan Pengambilan Dilengkapi Dengan Pintu-pintu ………. 4
Gambar 2.5 Bagan Alir Pekerjaan Pengukuran ……………………………….. 8
Gambar 2.6 Daftar Simak Pekerjaan Pengukuran ……………………………. 9
Gambar 2.7 Bagan Alir Pekerjaan Galian ……………………………………… 12
Gambar 2.8 Daftar Simak Pekerjaan Galian …………………………………… 13
Gambar 2.9 Bagan Alir Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan……………… 17
Gambar 2.10 Daftar Simak Pekerjaan Timbunan ………………………………. 18
Gambar 2.11 Bagan Alir Pekerjaan Pasangan Batu …………………………… 19
Gambar 2.12 Daftar Simak Pekerjaan Pasangan Batu ………………………… 20
Gambar 2.13 Bagan Alir Pekerjaan Bekisting …………………………………… 22
Gambar 2.14 Daftar Simak Pekerjaan Bekisting ……………………………… 23
Gambar 2.15 Bagan Alir Pekerjaan Penulangan Besi ………………………… 24
Gambar 2.16 Daftar Simak Pekerjaan Penulangan Besi ……………………… 25
Gambar 2.17 Bagan Alir Pekerjaan Pengecoran ………………………………. 26
Gambar 2.18 Daftar Simak Pekerjaan Pengecoran …………………………… 27
Deskripsi
Modul Pengawasan Bangunan Embung yang terkait dengan Air Baku terdiri dari
tiga kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama mengidentifikasi
perundangan yang terkait dengan Sumber Daya Air dan membahasnya. Kegiatan
belajar kedua membahas Modul Pengawasan Bangunan Embung yang terkait
dengan Penyelenggaran konstruksi dan kegiatan belajar mengajar ketiga adalah
tentang pengawasan pada pelaksanaan konstruksi,
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk dapat memahami
Pengawasan Bangunan Embung. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan
latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan
setelah mempelajari materi dalam modul ini
Persyaratan
Sifat pembelajaran dalam pelatihan ini adalah andragogy. (belajar orang dewasa)
dan Widyaiswara/pengajar bertindak sebagai fasilitator/coaching. Untuk itu peserta
pelatihan diharapkan dapat menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar
dan melakukan diskusi ataupun sharing secara interaktif dengan pengajar maupun
dengan peserta lainnya, sehingga dapat memahami dengan baik materi yang
merupakan peraturan dan perundangan yang mengatur pelaksanaan konstruksi air
Baku.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator, adanya
kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/proyektor, Laptop, white board
dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan
ajar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modul Pengawasan Bangunan Embung ini merupakan bagian yang perlu
diketahui oleh para peserta pelatihan untuk memberikan wawasan dalam
memahami modul-modul yang terkait lainnya.
Dalam modul ini dijelaskan pengetahuan dasar mengenai Pengawasan
Bangunan Embung serta kelengkapannya sehingga para peserta pelatihan
dalam menjalankan pengawasan dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Uraian dalam modul ini akan terkait dengan diklat modul yang lain, yaitu:
a) Modul Pelatihan Perubahan Mindset
b) Modul Pelatihan Peraturan Perundang-undangan
c) Modul Pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3)
d) Modul Pelatihan Manajemen Pengelolaan Air Baku Berbasis Wilayah
Sungai
e) Modul Pelatihan Pemahaman Dokumen Kontrak
f) Modul Pelatihan Sistem Manajemen Mutu
g) Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Sungai
h) Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Mata Air
i) Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Pengambilan Dari Waduk
j) Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Tampungan/Lumbung Air
k) Modul Pelatihan Pengawasan Pembangunan Embung
l) Modul Pelatihan Pengawasan Konstruksi Jaringan Transmisi
m) Modul Pelatihan Pengawasan Bangunan Rumah Pompa
n) Modul Pelatihan Pengawasan Pompa dan Penggerak Pompa
o) Modul Pelatihan Studi Kasus Lapangan dan Workshop
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN, PEKERJAAN PENGUKURAN, DAN
PEKERJAAN TANAH
2.1 Umum
Dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), embung adalah danau atau
kolam buatan untuk menampung air hujan atau air sungai-sungai
intermittant (afvoer), sebagai salah satu bagian dari unit air baku (lihat
Gambar 2.1). Kadang-kadang, apabila kapasitas mencukupi, unit air baku
inipun dapat digunakan untuk air baku irigasi untuk tanaman palawija.
Contoh Embung dipandang dari atas dapat dilihat pada Gambar 2.2, dimana
terlihat: Tubuh Embung yang mengelilingi danau, dan spillway untuk
mengeluarkan kelebihan air
Apabila kondisi lahan didasar Embung sifatnya poreus atau tidak kedap air
maka perlu dilapisi dengan geotekstil untuk dapat menahan air (lihat gambar
2.3)
2) Excavator
Excavator umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau
basement. Excavator digunakan pada pekerjaan penggalian di bawah
permukaan serta untuk penggalian material keras. Dengan
menggunakan excavator maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket excavatorharus sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilakukan.
3) Dump Truck
Truck tidak hanya untuk pengangkutan tanah tetapi juga untuk material-
material lain. Khusus untuk material tanah diperlukan Dump Truck.
Dalam pengisian baknya, dump truck memerlukan alat lain seperti
ekscavator dan loader. Karena dump truck sangat tergantung pada alat
lain, untuk pengisian material tanah perlu memperhatikan hal hal berikut:
a) Ekscavator merupakan penentu utama jumlah truck.
b) Jumlah truck yang menunggu jangan lebih dari 2 unit.
c) Isi truck sampai kapasitas maksimumnya.
d) Untuk pengangkutan material beragam, material paling berat
diletakkan di bagian belakang (menghindari terjadinya kerusakan
pada hidrolis).
e) Ganjal ban saat pengisian.
MULAI
TIDAK TIDAK
CEK CEK
YA YA
PENGUKURAN
HASIL UKUR
PEMBUATAN PATOK
PBE
SELESAI
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN PENGUKURAN
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
( ) ( )
Clearing
Penebangan pohon diseluruh area embung yang meliputi tempat kedudukan
tubuh embung, area genangan embung baik yang diambil sebagai bahan
timbunan maupun yang tidak diambil tanahnya untuk bahan timbunan.
Stripping (kupasan lapisan tanah sedalam + 30 cm), Grubbing
(pembersihan tanah dari akar kayu/tunggak/dongkel kayu) harus dilakukan
pada daerah:
1) Rencana timbunan
2) Rencana genangan
3) Rencana pengambilan material timbungan (borrow area)
Material/bahan hasil timbunan harus dikeluarkan dari rencana areal
timbunan dan areal rencana genangan.
Pekerjaan Galian
Galian dilakukan menggunakan excavator dan juga tenaga manusia,
dilaksanakan sesuai profil galian yang telah dibuat sebelumnya. Untuk
menetapkan batas galian dipasang patok-patok pembantu (bouwplank) agar
MULAI
PEMASANGAN
PROFIL GALIAN
PERBAIKAN /
TIDAK
CEK PEMBENAHAN
YA
PELAKSANAAN
GALIAN
TIDAK
CEK
YA
PELAKSANAAN
ANGKUTAN
TANAH
SELESAI
CEK TIDAK
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
Catatan :
( ) ( )
2.5 Rangkuman
Pekerjaan Persiapan,pengukuran dan pekerjaan tanah adalah usaha awal
dari suatu rangkaian pekerjaan teknik sipil dilapangan, untuk menciptakan
fasilitas bagi rangkaian pekerjaan berikutnya, sehingga memungkinkan
dicapainya seluruh proses pembangunan suatu struktur yang direncanakan
dan terutama untuk mendapatkan suatu kondisi yang disyaratkan dalam
desain, bagi diletakkannya bangunan diatas tanah atau lokasi yang
ditentukan
2.6 Latihan
1. Dalam pengenalan lapangan perlu adanya ceking, sebutkan apa saja
yang harus dilakukan ceking ?
2. Sebutkan cara pengukuran kepadatan di lapangan ?
3. Terangkan apa yang dapat doperoleh dengan pemadatan tanah ditinjau
dari segi teknik sipil ?.
BAB III
PEKERJAAN PASANGAN, BEKISTING, BETON, DAN PINTU
TIDAK
YA
PEMBERSIHAN
PEMASANGAN
PENIMBUNAN
PEMADATAN
PENGAJUAN
SELESAI
TANAH
LOKASI
PROFIL
TANAH
MULAI
CEK
CEK
CEK
IJIN
YA
YA
TIDAK
TIDAK
PEMBENAHAN
PERBAIKAN /
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN TIMBUNAN DAN PEMADATAN
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
…………………………
Mengetahui Yang Membuat,
Pengawas Pelaksana PT/CV.
( ) ( )
K
TIDA
K
TIDA
FINISHING
PASANGAN BATU
PEKERJAAN
PASANG
IJIN MULAI
PERMOHONAN
YA
ALAT
BAHAN &
PENGADAAN
YA
SELESA
MULAI
CEK
IJIN
CEK
I
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN PASANGAN BATU
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
No. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN
1 Tukang / Pekerja Cukup / Tidak
2 Pelaksana Lapangan Ada / Tidak
3 Bahan :
a. Semen Cukup / Tidak
b. Pasir Cukup / Tidak
c. Batu Cukup / Tidak
4 Alat Bantu :
a. Propil Ada / Tidak
b. Kotak Adukan Cukup / Tidak
c. Kotak Takaran Cukup / Tidak
d. Kotak Tempat Speci Cukup / Tidak
( ) ( )
YA
MEMPELAJARI
BEKISTING
SELESAI
GAMBAR
MULAI
CEK
YA
TIDAK
MENENTUKAN ELEVASI
CEK
YA
TIDAK
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN BEKISTING
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
Catatan : …
…………………………………………………
Mengetahui Yang Membuat,
Pengawas Pelaksana PT/CV.
( ) ( )
MULAI
MEMPELAJARI
GAMBAR
PERSIAPAN
BAHAN & ALAT
TIDA
CEK
K
YA
PEMASANGAN
BESI
CEK TIDA
K
YA
SELESAI
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN PENULANGAN BESI
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
…………………………………………………
Mengetahui Yang Membuat,
Pengawas Pelaksana PT/CV.
( ) ( )
MULAI
PERSIAPAN
PENGECORAN
TIDA
CEK
K
YA
PENGAJUAN IJIN
IJIN
PENGADUKAN
BETON
PENGECORAN
ROJ0KAN
SELESAI
DAFTAR SIMAK
PEKERJAAN PENGECORAN BETON
Hari / Tanggal :
Lokasi Pekerjaan :
No. URAIAN HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN
1 Bahan Baku Beton Cukup / Tidak
(Semen, Pasir, Kerikil dan Air)
Catatan :
( ) ( )
3.5 Latihan
1) Sebutkan syarat-syarat pekerjaan pasangan
2) Sebutkan kelebihan dan kekurangan beton sebagai bahan konstruksi
3) Jelaskan perawatan beton setelah pengecoran
3.6 Rangkuman
Pekerjaan pasangan batu adalah salah satu komponen penting dalam
pekerjaan konstruksi SDA.,yg penting untuk diperhatikan pada pelaksanaan
pekerjaan- pasangan batu, sbb:
a) Material;
b) Cara memasang batu, &
c) Kontruksi lining & pekerjan-2 bangunan pasangan
Untuk menjamin mutu dari pekerjaan-pekerjaan beton, pengawas harus
memperhatikan dengan saksama "checking points" sebagai berikut,
walaupun pada pekerjaan-pekerjaan beton yang sangat kecil:
- cek penempatan tulangan-tulangan sebelum beton dicor;
- cek dimensi dan elevasi, terutama elevasi-elevasi dari pekerjaan cetakan
(form work) sebelum pengecoran beton;
- cek dengan seksama perbandingan material-material beton selama
pekerjaan; dengan menimbang volume. cek besar beton slump;
- cek persiapan dari paling sedikit 2 set vibrator
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
28
Modul 11 Pengawasan Bangunan Embung
BAB IV
PROSEDUR PENGAWASAN
4.1 Umum
Pengawasan yang ada diharapkan mampu mencegah penyimpangan-
penyimpangan yang akan mengganggu atau menggagalkan pembangunan.
Dalam sistem pengawasan perlu dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan konstruksi dan bahan bangunan kegiatan pekerjaan. Kegiatan
pekerjaan ini terekam pada buku laporan mingguan dan bulanan, berita
acara, catatan, dan peninjauan lapangan.
Sistem pengawasan memiliki fungsi mendukung process kegiatan
pelaksanaan yang mana pengawasan ini dapat dijadikan dasar sebagai
bahan pembuatan laporan terperinci dan berbagai catatan keterangan
yang berhubungan dengan kegiatan pekejaan konstruksi ,dari awal
dimulainya kegiatan pekerjaan dan sampai dengan berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan.
4.2. Pengertian
Untuk dapat memahami pengertian pengawasan secara benar, perlu
diketahui beberapa istilah yang berdekatan dengan istilah pengawasan,
yaitu : Pemeriksaan dan Pengendalian.
a) Pemeriksaan
b) Adalah suatu pengamatan yang pada umumnya dilakukan dari jarak
dekat, dengan jalan mengadakan perbandingan antara sesuatu yang
telah atau akan dilaksanakan , dengan yang seharusnya dilaksanakan
menurut ukuran dan norma tertentu.
c) Pengawasan
d) Adalah suatu bentuk pengamatan yang pada umumnya dilakukan
secara menyeluruh, dengan jalan mengadakan perbandingan antara
kenyataan yang dilaksanakan dengan yang seharusnya dilaksanakan
atau terjadi.
e) Pengendalian
f) Adalah tindakan pengaturan atau pengarahan pelaksanaan dengan
maksud agar suatu tujuan tertentu dapat dicapai secara efisien dan
efektif.
5) Efisiensi
Pengawasan harus dilaukan secara efisien, bukan justru menghambat
efisiensi pekerjaan.
a. Menyiapkan & Idquo ; defect list & rdquo ; dalam periode sebelum
dan setelah Serah Terima Pertama setiap paket pekerjaan dan
mengawasi pelaksanaan perbaikan.
b) Membuat laporan dan merinci bagian-bagian perbaikan /
rehabilitasi kekurangan yang telah dilaksanakan.
c) Melakukan pengawasan selama masa pemeliharaan.
d) Membantu Tim Pengelola Teknis / Owner dalam menyiapkan
Berita Acara Serah Terima Kedua / Terakhir dari pekerjaan.
e) Menginstruksikan Kontraktor agar membuat &Idquo ; as built
drawing & rdquo ; memeriksa dan mempertanggung jawabkan
dokumen tersebut.
f) Membuat Laporan Akhir Proyek, yang berisi seluruh kegiatan
pelaksanaan selama kegiatan pekerjaan berlangsung termasuk
&Idquo ; Final Account & rdquo.
g) Mengevaluasi seluruh hasil pekerjaan Kontraktor selama masa
pemeliharaandan memberikan rekomendasi mengenai hal
tersebut kepada Tim Pengelola Teknis.
h) Menjamin terlaksananya latihan bagi para Teknisi Pemberi Tugas
oleh Kontraktor, sebelum Serah Terima Pekerjaan untuk kedua
kalinya.
4.7. Latihan
1. Apa pengertian sdr tentang Pengawasan dalam kaitannya dengan Fungsi
Pengendalian.
2. Hal-hal apa saja yang harus diketahui seorang pengawas agar dapat
menjalankan tugas dengan baik.
3. Jelaskan Pengawasan dalam pengertian Task Concept dan Asistance
Concept
4.8. Rangkuman
Seorang Pengawas pelaksanaan Bangunan Embung harus mengetahui dan
menguasai berbagai aspek, seperti aspek-aspek Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Administrasi Teknik.
Keberhasilan pengawasan akan tercapai dengan baik kalau hasil-hasil yang dicapai
memenuhi kriteria tersebut maka seorang pengawas haruslah mengetahui /
menguasai semua aspek dalam proses pencapaian hasil akhir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Uraian-uraian adalah menggambarkan tata cara pengawasan dalam pelaksanaan
konstruksi Bangunan Embung dengan berbagai aspek-aspek yang berkaitan,
walaupun diuraikan secara singkat, namun setidak-tidaknya telah mencakup
sebahagian besar kerangka tata cara pengwasan dan sistem pelaporan untuk
penyampaian informasi.
Tidak dapat disangkal, bahwa apa yang dikemukakan di sini masih bersifat contoh-
contoh secara umum, tanpa menampilkan suatu keharusan untuk mencontoh
secara langsung. Bagaimanapun juga, kondisi setempat sangat mempengaruhi
penampilan tata cara pengawasan dan pelaporan. Inipun senantiasa berkembang
dan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kemampuan zaman.
Sistem pengawasan juga sangat tergantung sifat peralatan dan fasilitas yang
dipergunakan, faktor mental dan sifat manusiawi, sangat memegang peranan
dalam mewujudkan fungsi dan tujuan sistem dalam menunjang kelancaran
pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
Kontinuitas pengiriman laporan yang tepat dan terpercaya dan penyampaian sesuai
dengan jenjang organisasi dari bawah ke atas, sangat penting untuk mewujudkan
suatu pengendalian pelaksanaan yang baik dan terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
1. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
2. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air
yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan
penghidupan manusia serta lingkungannya
3. Air baku: bahan baku air olahan (air industri, air minum,dll)
4. Unit Air Baku: satuan unit bangunan dan konstruksi yang berada di
bagian hulu dari SPAM yang secara umum terdiri dari:
intake/pengambilan, penangkap pasir, alat pengukuran, dan
pemantauan, saluran/sarana pembawa ke unit pengolahan
5. Air Minum: Air hasil olahan atau air langsung dari sumber yang dapat diminum
dan memenuhi persyaratan baku mutu.
6. Mata air: air yang muncul ke permukaan tanah / dari bumi secara alami.
7. Tandon air: Konstruksi, alat atau kubangan yang dibuat menando air.
8. Saluran terbuka: Saluran untuk mengalirkan air yang terbuka dan bersifat
aliran bebas.
9. Saluran tertutup: Saluran untuk mengalirkan air yang tertutup dan alirannya
dapat bersifat aliran bebas dan atau tertekan
10. Reservoir: Tempat wadah air, atau konstruksi yang berfungsi menando
air. Dapat berupa tanki plasti, beton, embung, waduk
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
41
Modul 11 Pengawasan Bangunan Embung
11. Debit mata air : besarnya air yang keluar ke permukaan dan atau mengalir
pada alur atau saluran yang besarnya dalam satuan volume / waktu
12. Debit Rencana : besarnya debit yang digunakan untuk merencana yang terkait
dengan jumlah maksimum yang harus di suplai atau terhadap stabilitas
konstruksi.
13. Debit andalan: besarnya debit yang diandalkan (ada) yang digunakan untuk
merencanakan kapasitas suplai.
14. Debit Kebutuhan : besarnya debit yang harus di suplai/dipenuhi.
KUNCI JAWABAN
3. Yang dapat doperoleh dengan pemadatan tanah ditinjau dari segi teknik
sipil
menaikan kekuatannya / daya dukungnya
- memperkeci compressibility nya dan daya rembesan air nya
memperkecil pengaruh air terhadap tanah
Kelebihan :
a) Mempunyai daya tahan tinggi
b) Mempunyai kekuatan tekan tinggi
c) Melindungi tulangan baja dari karat
d) Mudah dibentuk
e) Relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan yang lain
Kekurangan :
a) Kekuatan tarik rendah
b) Mempunyai kemungkinan terjadi retak
c) Bobotnya besar.
2. Perawatan dengan penjagaan kelembapan bertujuan untuk mencegah atau
mengisi kembali atas kehilangan kelembapan pada awal waktu pengikatan
yang merupakan tahap penting dimana proses hidrasi berjalan cepat.
- Pengawasan Biaya
- Pengawasan Volume
- Pengawasan kualitas
- Pengawasan Metoda
- Pengawasan SMK3