Email : sekarayulestari36@gmail.com
Abstrak
I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya konsep penyearah gelombang dibagi dalam 2 jenis yaitu, penyearah
setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
V i=V m sin ω t
Keterangan :
Vi = tegangan masuk
Dimana input masukan rangkaian penyearah berupa sekunder trafo, yang mana
tegangan yang tercantum pada sekunder trafo berupa tegangan effektif.
i=I p sin ω t
dimana Ip= Vp/(Rf+ RL) . Jika harga Rf lebih kecil dari RL diabaikan
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda diatas dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1,
D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level
tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui D1 ke D4.
Kemudian pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak
negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse
bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik output berikut.
Iout = 2Ip / π = 0.636 Ip
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan
CT seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada
kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan
yang berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output transformator pada D1
memberikan sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan
sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi
reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada
saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif
maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini
D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif
dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output
penyearah gelombang penuh berikut.
V out =2V
p/ π=0.636 Vp
Langkah Kerja
Vp
V eff = =0,707× V p
√2
¿ 0,707 × 8,98
¿ 6,35 V
Vp
I p=
( Rf + RL)
8,98
¿
1200000
¿ 0,000007 A
¿ 0,007 mA
Ip
I out = =0,318 × I p
π
¿ 0,318 ×0,007
¿ 0,0022 mA
V out =I out × RL
Vp
¿ =0,318× V p
π
¿ 0,318 ×8,98
¿ 2,85 V
Vp
V eff = =0,707× V p
√2
¿ 0,707 ×17,9
¿ 12,6 5 V
Vp
I p=
( Rf + RL)
17,9
¿
1200000
¿ 0,000015 A
¿ 0,015 mA
Ip
I out = =0,318 × I p
π
¿ 0,318 ×0,015
¿ 0,0048 mA
V out =I out × RL
Vp
¿ =0,318× V p
π
¿ 0,318 ×17,9
¿ 5,69 V
Vp
V eff = =0,707× V p
√2
¿ 0,707 ×13,4
¿ 9,47 V
Vp
I p=
( Rf + RL)
13,4
¿
1200000
¿ 0,000011 A
¿ 0,011 mA
Ip
I out = =0,318 × I p
π
¿ 0,318 ×0,011
¿ 0,0035 mA
V out =I out × RL
Vp
¿ =0,318× V p
π
¿ 0,318 ×13,4
¿ 4,26 V
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN