Fungsi Dan Jenis-Jenis Dari Kemampuan Aw
Fungsi Dan Jenis-Jenis Dari Kemampuan Aw
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumuasan masalah
1. Apakah pengertian Kemampuan Awal Pebelajar ?
2. Apa Fungsi dari kemampuan Awal Pebelajar ?
3. Apa saja jenis-jenis dari Kemampuan Awal Pebelajar ?
4. Klasifikasi mengenai Jenis Kemampuan Awal Pebelajar ?
5. Apa langkah-langkah identifikasi kemampuan awal pebelajar ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kemampuan awal pebelajar.
2. Mengetahui fungsi dari kemampuan awal pebelajar.
3. Mengetahui jenis-jenis dari kemampuan awal pebelajar.
4. Mengetahui klasifikasi mengenai jenis kemampuan awal pebelajar.
5. Mengetahui langkah-langkah identifikasi kemampuan awal pebelajar.
BAB II
PEMABAHASAN
A. Kesimpulan
Kegiatan menganalisis kemampuan awal siswa dalam pengembangan
pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan
menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut.
Memperhatikan hal di atas, perencanaan pembelajaran sangat membutuhkan
identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa sebagai analisis kemampuan
awal siswa. Klasifikasi pertama, yang berkaitan dengan pengetahuan yang akan
diajarkan, meliputi pengetahuan yang lebih tinggi, pengetahuan setingkat,
pengetahuan lebih rendah, dan pengetahuan pengalaman. Klasifikasi kedua,
yang berkaitan dengan pengetahuan yang terjadi luar pengetahuan yang dibicarakan,
meliputi pengetahuan bermakna tak terorganisasi dan pengetahuan analogis.
Klasifikasi ketiga, yang berkaitan dengan pengetahuan tentang keterampilan
generik adalah strategi kognitif.
http://moeviccloes.blogspot.com/2010/10/identifikasi-prilaku-dan-
karakteristik.html Published by Moevi (Di unduh pada: Senin, 25 Februari
2013. Pkl: 17.05 WIB).
http://moh-zaen-fuadi.blogspot.com/2011/11/identifikasi-prilaku-dan-karakter-
awal.html Published by Moh. Zaenal Fuadi (Di unduh pada: Selasa, 27
Februari 2013. Pkl: 16.55 WIB).
http://www.scribd.com/doc/50747553/Bab-3 Published by Emnoeh (Di unduh
pada: Rabu, 27 Februari 2013. Pkl: 16.55 WIB).
Al-Barry, M.D.J., dkk., Kamus Ilmah Kontemporer, Pustaka Setia, Bandung:
2000.
Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung,
2009
Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta,
2009
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada
Media Group, Jakarta, 2008
http://sman1karanganom.sch.id/index.php/en/manajemen-sekolah/bk/analisi-
potensi
http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik/
Revisi
Pertanyaan:
1. Reski (kelompok 11)
Bagaimana cara menangani peserta didik yang belum mengerti suatu
meteri, sedangkan guru harus pindah ke materi berikutnya yang telah
dirancang sesuai konsep?
2. Wahyu Eka (kelompok 6)
Bagaimana cara untuk memahami karakteristik peserta didik yang
berbeda-beda?
3. Adyani (kelompok3)
Bagaimana cara menganalisis kemampuan awal pebelajar yang lebih
efisien?
Jawaban:
1. Apabola ada peserta didik yang belum bisa atau belum memahami
suatu meteri, maka sebaiknya guru jangan dulu melanjutkan ke materi
yang beikutnya. Sebaiknya guru mengajarkan terlebih dahulu kepada
anak didik yang belum mengerti tersebut. Kemudian rencana
pembelajaran yang tak sesuai dengan konsep awal bisa segera di
perbaiki menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lingkungan.
Dari sudut pandang siswa didik, pasti memiliki gaya belajar yang
berbeda. Ada yang sangat aktif, ada juga yang hanya duduk diam
(pasif) mendengarkan. Untuk itu, pendidik harus memiliki kemampuan
untuk mengenali gaya belajar siswa yang umum dan kurang umum.
Sehingga, pendidik mampu mengembangkan gaya pengajaran yang
komprehensif dan efektif.
Ada beberapa pendekatan, untuk bisa menerapkan gaya pengajaran
ini. Salah satunya pendekatan indrawi. Indrawi, merupakan metode
belajar yang paling popular. Di sini, pendidik bisa dapat berinteraksi
langsung, secara visual, gesture tubuh, juga audio. Sehingga, antara
peserta didik dan pendidik, akan dapat terjalin koneksi yang erat.
Hasilnya, motorik peserta didik pun dapat meningkat. Pengayaan
literatur pendukung pembelajaran sangat diperlukan. Karena, peserta
didik dengan karakter ini, akan lebih kritis dalam menanggapi
pembelajaran yang ia terima. Jadi, fakta lisan saja, akan kurang
memuaskan bagi peserta didik dengan karakter seperti ini.
Potensi kognitif peserta didik dapat diukur dengan cara sebagai berikut