Kelas : Piaud 2
Nim : 1820210055
jejaring sanad keilmuan dengan para maha guru Islam yang ada di Mekkah dan
Timur Tengah. Sekembalinya dari merantau itulah, para ulama Indonesia mulai
ini pada dasarnya adalah bentuk pemurnian nilai Islam dari campuran nilai-nilai
lain. Meski awalnya organisasi ini bersifat kultural dan ke daerahan, pola tersebut
Jejaring ulama Nusantara ini sudah lama diteliti oleh Dr Asyumardi Azra
Departemen Sejarah, Columbia University, New York, pada akhir tahun 1992, guna
bahwa penelitian ini adalah merupakan langkah awal dalam menyelidiki sejarah
1
sosial dan intelektual ulama dan pemikiran Islam di Indonesia, khususnya dalam
Muslim ini tanpa adanya mata rantai yang sambung-bersambung (sanad “˜ilm, mata
Tengah
Nusantara, yang pada dasarnya memiliki keterkaitan erat dengan dinamika umat
Islam di Timur Tengah, bukanlah sekedar dilandasi oleh faktor politis. Pada masa
awalnya, yakni pada akhir abad ke-8 hingga abad ke-12, hubungan diantara kedua
wilayah umat Islam tersebut, lebih sebagai hubungan perdagangan dan ekonomi.
Pada masa berikutnya, hingga akhir abad ke-15, hubungan antar kedua
kawasan mulai mengambil aspek yang lebih luas. Disamping mereka melakukan
praktik perdagangan, para pedagang dari Timur Tengah juga melakukan upaya
yang sangat erat diantara keduanya. Selanjutnya, pada abad ke-15 hingga paru
Daulat Utsmani, lebih banyak diwarnai oleh faktor politis. Kenyataan ini sebagai
akibat dari adanya pengaruh perebutan dua kekuatan besar, yakni dari penguasa
Spanyol dan Daulah Utsmani. Dengan adanya hal ini, maka kemudian para elit
daulat Utsmani. Hubungan yang lebih bersifat keagamaan dan politis ini,
kedua abad ke-17 ini, hubungan diantara ulama Haramayn dengan ulama di
2
Nusantara ini lebih merupakan hubungan sosial-intelektual, selain juga hubungan
sosial-keagamaan.
lembaga pendidikan yang terjadi dikawasan periferi, yang selama ini dianggap
remeh oleh para peneliti serta sarjana modern. Dari penelitian little tradition yang
ada di kawasan periferi ini, terdapat gagasan serta ide-ide pembaharuan, yang pada
Jaringan Ulama yang telah lama terbangun dalam wilayah Internasional ini
hasilnya berlaku lokal bagi Muslimin di Nusantara, karena Jaringan Ulama yang
terjadi ini merupakan mata rantai emas keilmuan yang sangat luas dan menyeluruh
bagian dari jaringan besar tersebut dimana pada masa itu mulai dilaksanakannya
1. Hamzah Fansuri
Sultan Iskandar muda. beliau bukan saja sebagai seorang ulama sufi dan
nusantara.
3
dalam pengembaraannya ia mempelajari ilmu fiqih, tauhid, tasawuf ,
berikut :
Melayu.
2. Syamsuddin al-sumatrani
masa Sultan Iskandar muda ia memiliki peran dan posisi penting di istana
beliau diberi gelar Syeikh Al Islam atau gelar tertinggi untuk ulama,
bicara kerajaan.
dalam bahasa Arab dan Melayu atau Jawi. karya-karya tersebut ada yang
4
masa Sultan Iskandar tsani, karena ajaran wujudiyah divonis oleh
a. Jauhar Al Haqaid
Allah
c. Mi'rab al-mu’minin
f. Nur Al - daqa’iq
g. Thariq al-salikin
3. Nuruddin Ar raniri
a. Shirat Al Mustaqiem
5
d. Ia banyak menerjemahkan hadis ke dalam bahasa Melayu karya
Malik Al wahhab.
al – Mun’im al – Damanhuri.
ulama dan komunitas jawi atau ashab Al jawiyyin. hal ini membuat ia
6
Minangkabau Nabawi Ahmad khatib al-Minangkabawi lahir di
Bukit tinggi Sumatera barat pada tahun 1855 M. Ayahnya seorang jaksa
di Padang sedangkan ibunya adalah anak tuanku Nan Renceh atau Ulama
Ahmad.
sampai ke Minangkabau melalui para murid dan para jamaah haji yang
makassari lahir di moncong loe, Goa, Sulawesi Selatan pada tanggal 3 Juli
7
Ba Alwi bin Abdullah Al Allaham al – Thahir ( seorang Arab yang
ilmu ke daerah luar. Ia menuju Banten lalu Aceh, ranir dan belajar kepada
Syeikh Nuruddin Ar Raniri. dia juga pergi ke luar negeri yaitu timur
Sayyid Ali al - Zabidi dan Muhammad bin Wajih Al Sa”idi al- yamani.
dalam tradisi intelektual Islam hanya murid tertentu saja yang diberi
dengan Ayub bin Ahmad bin Ayub Al Dimasqi al Khalwati pada tahun
Sultan haji beliau dibuang oleh Belanda ke Sri Lanka bersama kedua istri
disini ia lebih aktif lagi menjalin hubungan dengan para ulama dari
8
jamaah haji nusantara yang akan berangkat ke Haramain. dari kontak ini,
tahun 1652 M dia dibuang ke Afrika selatan hingga wafat pada tahun 22
Mei 1699.
keselamatan.
ayahnya dan para guru di desanya usia 7 tahun. ia telah mampu membaca
bagi orang yang mencari petunjuk dan dalam bidang ilmu bathin ia
9
umat Islam di nusantara beliau baru kembali ke tanah air pada tahun 1773
M.
km dari Banjarmasin.
ia berangkat ke Mekah dalam waktu yang lama setelah itu beliau kembali
lebih menonjol adalah dalam bidang tasawuf karyanya dalam bidang ini
zat al Taqdis yang ditulisnya di Mekah pada tahun 1785 M karya ini
kalam, ilmu nahwu, fiqih dan tafsir. selain belajar dengan ayahnya, juga
pada haji Sahal ulama terkenal dan Raden haji Yusuf Al Purwakarta Jawa
barat.
Nahrawi.
10
Pada tahun 1883 ia pulang ke banten dan mengajar di pesantren
ayahnya. sayangnya beliau tidak betah dan pergi lagi ke Haramain pada
tahun 1855 M. di sini ia menetap hingga akhir hayatnya pada tahun 1897
M.
Asy'ari atau pendiri NU dari tebu Ireng Jombang Jawa timur. KH Ahmad
nusantara.
lebih kurang 100 karya yang ditulis baik dalam bidang tafsir fiqih
hadits akhlak yang ditulisnya dalam bahasa Arab karyanya dalam bidang
11