1. Visi, Misi dan Visi Tujuan Sekolah Menjadi institusi perguruan tinggi ilmu pelayaran yang berkelas dunia Tinggi Ilmu dan terdepan di Indonesia. Pelayaran Misi 1. Meningkatkan, mengembangkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ilmu pelayaran untuk penguasaan kompetensi berbasis metodologi modern dan teknologi informasi yang bertaraf internasional. 2. Mengembangkan, meningkatkan mutu penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat guna pengembangan industri pelayaran. 3. Membentuk peserta didik berkarakter industri untuk mewujudkan sumber daya manusia di bidang pelayaran yang berintegritas, memiliki wawasan kebangsaan, cinta tanah air yang tanggap, tangguh, tanggon dan trengginas. 4. Mengembangkan, memelihara sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan ilmu pelayaran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 5. Mengembangkan, meningkatkan tata kelola pendidikan dan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel. Tujuan 1. Menghasilkan lulusan di bidang pelayaran yang memiliki kompetensi bertaraf internasional. 2. Menghasilkan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi perkembangan industri pelayaran. 3. Menghasilkan lulusan yang berkarakter industri, berintegritas dan
63 Unit Penjaminan Mutu Internal | Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran
NO. KATEGORI ISI
cinta tanah air. 4. Memiliki sarana dan prasarana serta fasilitas pendidikan yang modern dan selalu mengikuti perkembangan industri pelayaran. 5. Tercapainya sistem tata kelola administrasi pendidikan dan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel. 2. Rasionale Dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan peyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya diperuntukan untuk pendidikan saja melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa, kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan.
Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan suatu perguruan tinggi dapat
berjalan dengan baik diperlukan tolak ukur atau standar pembiayaan. Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 26 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran menetapkan standar pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan Sekolah Tinggi, Ketua Jurusan, Kepala Divisi dan Kepala Pusat atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam perannya kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). 3. Subjek/Pihak yang 1. Ketua STIP Bertanggung jawab 2. Pembantu Ketua I untuk mencapai/ 3. Pembantu Ketua II memenuhi Standar 4. Ka. BAAK pembiayaan 5. Ka. BKAU pembelajaran. 6. Ketua Jurusan/ Ketua Prodi
64 Unit Penjaminan Mutu Internal | Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran
NO. KATEGORI ISI
7. Kepala Pusat 8. Kepala Divisi dan Kepala Sub Divisi 9. Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) 4. Definisi Istilah 1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan 2. Biaya investasi pendidikan tinggi merupakan bagian dari biaya pendidikan tinggi untuk pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pada pendidikan tinggi. 3. Biaya operasional pendidikan tinggi merupakan bagian dari biaya pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional pembelajaran dan biaya operasional tidak langsung. 4. Standar satuan biaya operasional merupakan standar yang ditetapkan secara periodik oleh Menteri dengan mempertimbangkan: a. jenis program studi; b. tingkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi c. indeks kemahalan wilayah. 5. Standar satuan biaya operasional merupakan dasar untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) tahunan dan menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. 6. Analisis biaya adalah analisa yang digunakan untuk mengendalikan biaya, menetukan keputusan strategis, dan merencanakan surplus/ defisit. 7. Pencatatan adalah proses pembukuan segala aktifitas keuangan menurut standar akuntasi. 8. Pengelola anggaran adalah pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan anggaran Kementerian, yang terdiri dari: Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pemeriksa dan Penandatangan SPM dan Bendahara.
65 Unit Penjaminan Mutu Internal | Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran
NO. KATEGORI ISI
5. Lingkup Standar 1. Standar pembiayaan pembelajaran a. Pernyataan Isi 1. Pada tahun 2020, STIP mempunyai sistem pencatatan biaya dan Standar melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan progam studi. 2. Pada tahun 2020, STIP melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan. 3. STIP melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir anggaran. 4. Pada tahun 2020, STIP sudah memiliki kebijakan , mekanisme dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan tansparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
b. Strategi 1. STIP memiliki pedoman pengelolaan pembiayaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi. 2. Subag keuangan melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan. 3. Subag keuangan melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir anggaran. 4. Ketua STIP atau Puket II mengarahkan penyusunan kebijakan, mekanisme dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan tansparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. c. Indikator 1. Adanya pedoman pengelolaan pembiayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi. 2. Subag keuangan mempunyai dokumen analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan. 3. Subag keuangan mempunyai dokumen hasil evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada setiap akhir
66 Unit Penjaminan Mutu Internal | Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Standar Pembiayaan Pembelajaran
NO. KATEGORI ISI
anggaran. 4. Subag keuangan memiliki dokumen yang berisi kebijakan, mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan tansparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. d. Dokumen 1. Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan kaitan terkait dengan: - Standar kompetensi lulusan - Standar isi pembelajaran - Standar Proses Pembelajaran. - Standar dosen dan tenaga kependidikan - Standar sarana dan prasarana pembelajaran. 2. Standar ini harus dilengkapi dengan: - Prosedur pembiayaan pembelajaran. 6. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 3. Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 4. Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. 5. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008 6. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010. 7. Peraturan Menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi RI No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
67 Unit Penjaminan Mutu Internal | Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran