GANGGUAN TIDUR
Disusun oleh:
Shine
Triv
Yesika
Pembimbing:
I. Identitas Pasien
Nama : Nn. L
Umur : 25 tahun
Alamat : Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Pekerjaan : Akuntan
II. Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien mengeluh selalu ingin tidur pada siang hari sejak 2 bulan yang lalu.
Riwayat Psikososial
Pekerjaan menjadi menumpuk dan efektivitas waktu menjadi berkurang. Hubungan dengan
rekan kerja juga kurang harmonis karena kurang kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
III. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Baik/tampak sehat
- Kesadaran : CM
Tanda Vital
- Kepala : normosefal
- Mata : pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis-/-, sklera
ikterik -/-
- Hidung: bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/-
- Telinga: normotia, nyeri tekan -/-, radang -/-
- Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), trismus (-), tonsil T1/T1, tonsil/faring hiperemis (-)
- Leher : tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid.
Paru:
B. Alam Perasaan
- Mood : eutim
- Afek : luas
- Keserasian : serasi
C. Gangguan Persepsi
- Halusinasi : tidak ada
- Ilusi : tidak ada
- Deresalisasi : tidak ada
- Depersonalisasi : tidak ada
D. Proses Pikir
- Produktivitas : cukup ide
- Kontinuitas : koheren
- Hendaya berbahasa : tidak ada
E. Isi Pikir
- Waham : tidak ada
- Preokupasi : tidak ada
- Obsesi : tidak ada
- Fobia : tidak ada
F. Daya Nilai
- Uji daya nilai : tidak terganggu
- Daya nilai sosial : tidak terganggu
- RTA : tidak terganggu
V. Diagnosis Multiaksial
Aksis V: GAF 60-51 gejala sedang (diabilitas sedang dalam fungsi sosial, pekerjaan
(sedikit teman, konflik dengan teman sebaya atau teman kerja)
VI. Tatalaksana
Farmakologi :
1. Antidepresan atau antipsikosis, bila terdapat gangguan psikiatri mendasar seperti depresi
maka diberikan antidepresan
2. Simultan, seperti :
a. Amfetamin, meningkatkan pelepasan katekolamin yang mengakibatkan jumlah
neurotransmiter golongan monoamine (dopamin, norepinefrin, dan serotonin) dari saraf
pra-sinapsis yang meningkat. Amfetamin memiliki banyak efek stimulan diantaranya
meningkatkan aktivitas dan gairah hidup, menurunkan rasa lelah, meningkatkan mood,
meningkatkan konsentrasi, menekan nafsu makan, dan menurunkan keinginan untuk
tidur. Akan tetapi, dalam keadaan overdosis, efek-efek tersebut menjadi berlebihan.
Secara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan kokain, tetapi amfetamin memiliki
waktu paruh lebih panjang dibandingkan dengan kokain (waktu paruh amfetamin 10 –
15 jam) dan durasi yang memberikan efek euforianya 4 – 8 kali lebih lama
dibandingkan kokain.
b. Methylphenidate Secara khusus adalah inhibitor reuptake dopamin, lebih lemah
inhibitor reuptake norepinefrine, dan meningkatkan neurotransmitter diotak.
c. Modafinil : Menghambat aksi reuptake dari dopamine.
VII. Prognosis