Anda di halaman 1dari 2

Nama : Astari

NIM : 180141078
Prodi/Kelas : PGSD/1B
Dosen Pengampu : Yurdayanti,M.Pd.
Judul : Kebudayaan Tradisi Rabo Kasan
Paradigma Kebudayaan di Bangka Belitung
Kebudayaan Tradisi Rabo kasan

REBO KASAN

Upacara Adat Rebo kasan adalah salah satu ritual masyarakat Melayu pesisir
pantai di Kabupaten Bangka yang akulturasi dari nilai-nilai religius,mitos,dan legenda
nenek moyang.inti upacara Rebo kasan adalah Ritual Tolak Balak (musibah) sekaligus
harapan para nelayan agar hasil tangkapannyamelimpah.masyarakat percaya bahwa pada
hari Rabo diakhir bulan shafar,Tahun menurunkan bencana sejak terbit fajar hingga
terbenam matahari sebanyak 32.000 bencana baik besar maupun kecil.sehingga pada hari
itu,manusia di anjurkan untuk melakukan doa bersama yang kemudian di lanjutkan
dengan pencabutan ketupat lepas,sebagai tanda sudah di cabutnya bencana yang akan
menimpa masyarakat .

Proses ritual ini di awali dengan pencelupan air wafaq(air minum yang sudah di
beri doa) oleh tokoh masyarakat sebagai simbol untuk menghalau bencana yang akan
datang.Setelah itu doa tolak bala dikumandangkan,yang di lanjutkan dengan inti ritual
yakni pencabutan ketupat lepas yang di buat oleh orang tertentu.ketupat yang di gunakan
terbuat dari anyaman daun kelapa yang menyisahkan dua ujung daun untuk di cabut
sampai lepas,sehingga dua helai daun kelapa kembali seperti sebelum dianyam.Bentuk
ketupat ini berbeda dengan ketupat biasa.Bila ketupat biasa berbentuk bulat ketupat lepas
berbentuk panjang.Acara ritual diakhiri dengan makan bersama di dalam masjid
Dari dulang (seperti nampan atau baki ) yang di bawa oleh masing-masing
warga.dulang itu berisi:ketupat lengkap dengan lauk pauknya,lepat dan buah buahan.
Seiring perkembangan zaman proses upacara ini mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.pada awalnya,dua helai daun helai daun kelapa yang di cabut dari ketupat
itu di hanyutkan ke laut yang bermakna bahwa bencana yang di simbolkan dengan dua
helai daun kelapa telah di buang ke laut .
Sekarang,pencabutan tersebut sudah menandakan tercabutnya bencana dari
kehidupan masyarakat .jika dulu,ritual rebo kasan dilakukan di pantai batu Karang Mas
(sekitar 1 Km dari Desa Air Anyer,sekarang semua prosesi ritual di lakukan dan
dipusatkan di masjid Desa Air Anyer.dalam proses ritual masih dibacakan mantra-mantra
dan di lanjutkan dengan pembacaan doa-doa Islam.Keunikan upacara ini adalah peserta
ritualnya yang semuanya menggunakan jubah putih,kecuali tokoh agama (Islam) yang
menggunakan jubah putih dan surban,dan aparat pemerintah yang menggunakan seragam
dinas.
Ritual Rebo kasan dilaksanakan di Desa Air Anyer,Kecamatan
Merawang,Kabupaten Bangka Belitung.upacara ini di laksanakan pada setiap hari Rabu
terakhir bulan shafar. Tujuan perayaan Rabo Kasan,sampai pada bagaimana pelaksanaan
salat tolak bala hal ini penting untuk di jelaskan sebelumnya karna tradisi ini merupakan
Tradisi tahunan dan di khawatirkan parah bapak lupa dan bahkan ada peserta tradisi yang
baru pertama kali.
Terkait dengan cara-cara yang di lakukan pada tradisi Rebo Kasan ini penelitian
menganalisis ada beberapa hal yang menjadi acuan atau tolak ukur untuk menjadi bahan
kajian terkait dengan makna tradisi Rebo Kasan melalui teori semiotika Roland Bharthes
dilihat dari segi makna denotasi, konotasi,dan mitos penilitian melihat terdapat unsur-
unsur yang memiliki hubungan di antara bagaimana sebagian masyarakat Garut
melakukan komunikasi ritual melalui berbgai penanda dan pertanda yang di golongkan
kedalam tatanan makna tradisi Rebo Kasan,di antaranya sebagai penanda denotasi
meliputi:Rebo Kasan,air putih,dupi,leupeut,bugis yang masing-masing memiliki petanda
dan makna yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai