Usia pertengahan
1. Elwindri rameko
2. Nadia dwi wulandari
3. Serli dwi mardianti
4. Tiya hilmawan
Kelas : 3B/DIII Keperawatan
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang kami peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan keperawatan keluarga. Penyusun
ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Keperawatan keluarga atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, dan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 7
i
Daftar Isi
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
1. Tujuan Umum........................................................................................................2
2. Tujuan Khusus.......................................................................................................2
C. Manfaat..................................................................................................................2
D. Sistematika Penulisan.............................................................................................2
BAB ll................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...........................................................................................................3
A. Perkembangan Keluarga.........................................................................................3
B. Tugas-tugas perkembangan keluarga.....................................................................3
C. Perkembangan keluarga usia pertengahan..............................................................4
D. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan...........................5
E. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan..........................................................6
F. Masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan.........................7
G. Tugas Pekembangan Usia Pertengahan.................................................................8
H. Asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan anak usia remaja secara
teoritis..........................................................................................................................10
I. Peran perawat.......................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................12
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA...................................................................12
A.Pengkajian................................................................................................................12
B. Intervensi keperawatan...........................................................................................31
C. Implementasi...........................................................................................................39
D.Evaluasi.....................................................................................................................41
BAB IV............................................................................................................................42
PENUTUP.......................................................................................................................42
ii
A. Kesimpulan..............................................................................................................42
B.Saran.........................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................43
LAMPIRAN.....................................................................................................................44
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
prioritas, perencanaan keperawatan serta implementasi dan evaluasi. Asuhan
keperawatan keluarga bersifat komprehensif, mencakup seluruh anggota
keluarga. Membantu dalam menyelesaikan permasalah keluarga dimulai dari
permasalahan fisik hingga masalah dalam tahap perkembangan keluarga
(Padila, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Menyebutkan definisi keluarga usia pertengahan
b. Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga usia pertengahan
c. Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga usia pertengahan
C. Manfaat
D. Sistematika Penulisan
2
BAB II : Tinjauan Pustaka terdiri dari : teori usia pertengahan dan askep
keluarga usia pertengahan
BAB III : Askep pada Keluarga Binaan terdiri dari : Pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi keperawatan dan
evaluasi.
BAB IV : Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran
BAB ll
TINJAUAN TEORI
A. Perkembangan Keluarga
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan
atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta
tugas tug pada setiap tahap yang melekat dalam pelaksanaan 5 fungsi dasar
keluargaas perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam
mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan
sifat masalah yaitu potensial atau aktual.
3
pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi
afektif adalah (Friedman, M.M et al.,2010)
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain
untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan
tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
4
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan keperawatan,
yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga
yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
C. Perkembangan keluarga usia pertengahan
a. Definisi
5
yang merupakan hal yang biasa(Troll, 1971, dalam Friedman, 1988, hal
130).
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah
keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan didalam keluarga.
Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani salah satu
periode perkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian menuju usia
lanjut, Cukup banyak pasangan yang merasakan ganjalan atau konflik, baik
pada usia dewasa maupun periode menjelang usia lanjut. Bila konflik itu
dibiarkan, katanya, kemungkinan besar pasangan itu menderita.
Konflik itu juga dapat mengakibatkan mereka stres hingga akhirnya
meninggal tanpa kebahagiaan. Dan di usia pertengahan ini juga, sebagian
pasangan akan terus berjuang untuk mengatasi konflik mereka, tetapi sebagian
nya lagi akan tetap membiarkan terbengkalai tanpa penyelesaian hingga
meninggal. Inilah alasannya sehingga kita perlu mempelajari lebih mendalam
dan meluas mengenai perkembangan perkawinan, khususnya ditinjau dari
seksologi. Kita harapkan suami istri akan mampu menjalani periode ini dengan
sukses untuk menuju usia lanjut."
Ada banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk
mendapatkan kebahagiaan pada usia pertengahan, salah satunya adalah faktor
fisik. Karena itu, tiap pasangan disarankan untuk memeriksakan kesehatannya
kepada dokter secara teratur sehingga ada keyakinan bahwa mereka tidak
mengalami gangguan penyakit, seperti jantung koroner, hipertensi, dan
diabetes melitus.
Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaan dan
penting untuk dilakukan. Psikoseksual, juga salah satu faktor penting untuk
6
mereka perhatikan karena pada usia menjelang lanjut, mereka sering jenuh
dalam hubungan suami istri.
"Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi dingin. Ini
penting dicari penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau seksual, hingga
kehangatan antara mereka berdua dapat dipulihkan."
Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang
dapat terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu
luang dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga
yang tidak teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang
optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan
alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
b. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
7
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang
tua yang berusian lanjut.
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan
orang tua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.
e. Tugas Perkembangan
Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua
melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan
yang “terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum kaum muda
dan terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan
keterlibatan keluarga, dimana seringkali tampaknya tidak mungkin
memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang tersebut.
8
dan stroke merupakan dua pertiga dari semua penyebab kematian antara
usia 46 hingga 64 tahun dan sebagai penyebab kamatian urutan ke empat.
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka kedalam
keluarga dan meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan
ini mendatangkan penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman,
1988, hal 131). Tugas perkembangan ini memungkinkan pasangan usia
pertengahan terus merasa seperti sebuah keluarga dan mendatangkan
kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek-nenek tanpa tanggung
jawab sebagai orang tua selama 24 jam. Karena umur harapan hidup
meningkat, menjadi seorang kakek-nenek secara khusus terjadi pada tahap
siklus kehidupan ini (Sprey dan Matthews, 1982, dalam Friedman, 1988,
hal 132). Kakek nenek memberikan dukungan besar kepada anak dan cucu
mereka pada saat-saat krisis dan membantu anak-anak mereka melalui
pemberian dorongan dan dukungan(Bengston dan Robertson, 1985, dalam
Friendman, 1988, hal 132).
Peran yang lebih probelamatik adalah yang berhubungan dengan
dan membantu orang tua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar
lain yang lebih tua. Delapan puluh enam persen pasangan usia pertengahan
minimal memiliki satu orang tua masih hidup(hagestad, 1988, dalam
Friedman, 1988, hal 132). Jadi, tanggung jawab memberi perawatan bagi
orang tua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan pengalaman
yang tidak asing. Banyak wanita yang merasa berada dalam “himpitan
generasi” dalam upaya mereka mengimbangi kebutuhan-kebutuhan orang
tua mereka yang berusia lanju, anak-anak, dan cucu-cucu mereka.
Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih bersifat ekslusif
dikalangan minoritas seperti keluarga-keluarga Asia dan Amerika Latin.
c. Meningkatkan keakraban pasangan atau hubungan perkawinan
Sekarang perkembangan tersebut benar-benar sendirian setelah
bertahun-bertahun dikelilingi oleh anggota keluarga dan hubungan-
hubungan. Meskipun muncul sebagai sambutan kelegahan, bagi kebanyak
9
pasangan merupakan pengalaman yang menyulitkan untuk berhubungan
satu sama lain sebagai pasangan menikah dari pada sebagai orang tua.
Wright dan Leahey (1984, dalam Friedman, 1988, hal 132) melukiskan
tugas perkembangan ini sebagai “reinvestasi identitas pasangan dengan
perkembangan keinginan independen yang terjadi secara bersamaan.
Keseimbangan dependensi-indepedensi antara pasangan perlu diuji
kembali, seperti keinginan independen lebih besar dan juga perhatian satu
sama lain yang penuh arti.
Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang
menurun dalam tahun-tahun postparental tidak mendatangkan
kebahagiaan perkawinan, melainkan menimbulkan “kebohongan”.
Menurut Kerckhoff (1976, dalam Friedman, 1988, hal 132), para konselor
perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul perselisihan dalam
perkawinan selama tahun-tahun pertengahan, seringkali berkaitan dengan
jemunya ikatan, bukan karena kualitas traumatiknya. Karakteristik umum
dari masa ini, berkaitan dengan kepuasan diri sendiri dan berada dalam
kebahagiaan yang membosankan.
Tugas – tugas perkembagan itu tadi pada dasarnya merupakan
tuntutan atau harapan sosio – kultural dimana manusia itu hidup dalam
masyarakat kita sejak dulu hingga kini tetap memiliki harapan sesuai
diatas bagian penentu sebagai orang dewasa pertengahan. Khusus
mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia pertengahan terdapat dua hal
pokok yang mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga.
kebutuhan individu pada suatu pihak dan tugas perkembangan pada lain
pihak. Pemanduan antara keduanya menimbulkan energi yang
membangkitkan gerak bagi individu orang dewasa untuk bersatu dalam
satu jalinan hubungan berkeluarga
10
diatas bagian penentu sebagai orang dewasa pertengahan. Khusus
mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia pertengahan terdapat dua hal
pokok yang mendorong terciptanya hubungan hidup berkeluarga.
kebutuhan individu pada suatu pihak dan tugas perkembangan pada lain
pihak. Pemanduan antara keduanya menimbulkan energi yang
membangkitkan gerak bagi individu orang dewasa untuk bersatu dalam
satu jalinan hubungan berkeluarga.
1. Pengkajian
Perawat melakukan pengkajian keperawatan menggunakan formulir yang
dapat digunakan pada semua tahap perkembangan keluarga (Suprajitno,
2004).
2. Diagnosa keperawatan
Daftar masalah yang dapat terjadi pada keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia remaja (Suprajitno, 2004):
a. Prilaku mencari pertolongan
b. Perubahan pemeliharaan kesehatan
c. Resiko terhadap penularan penyakit
d. Perubahan dalam proses keluarga
e. Komunikasi keluarga disfungsional
f. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik/pengobatan keluarga
Penyusunan prioritas keperawatan keluarga berdasarkan skor
tertinggi dan disusun secara berurutan sampai skor terendah.
11
I. Peran perawat
12
BAB III
A.Pengkajian
Data umum:
1. Nama keluarga (kk) : Tn. D
2. Umur : 57 tahun
3. Suku : Lembak
4. Pendidikan : SD
5. Perkerjaan : Pensiun
6. Alamat : Desa Dusun baru Bengkulu Tengah
7. Komposisi Keluarga
2 Ny . A P 52 Istri IRT SD
Genogram:
Keterangan:
8. Type Keluarga
Jenis Type Keluarga : keluarga “The nuclear family”Masalah Yang terjadi
dengan tipe tersebut : Keluarga mengatakan sering merasa sakit –sakitan
dan merasa kesepian karena hanya tinggal suami isteri.
13
9. Suku Bangsa
Asal Suku Bangsa : Tn. D bersuku lembak dan Ny. A bersuku melayu.
Mereka bisa menerima satu sama lain meskipun berbeda suku. Bahasa
yang dominan yang mereka gunakan sehari-hari dirumah adalah bahasa
lembak
10. Agama Dan Kepercayaan Yang Mempengaruhi Kesehatan
Seluruh keluarga Tn. D beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Tn. D yaitu sholat 5 waktu dan puasa. Menurut keluarga Tn. D,
agama berperan penting dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal
kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga juga
selalu mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sedang sakit
tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keluarga Tn. D Anggota yang keluarga yang mencari nafkah :
Dahulunya Tn. D, yang berkerja sebagai kuli bangunan,penghasilan tidak
ada. Upaya lain Rp. 2.000.000,00 – Rp. 2.500.000. Ny. A mengatakan
bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
14
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. A mengatakan pernah mengalami sakit usus buntu dan sekarang sudah
dioperasi. Tn. D mengatakan selama ini megalami sesak napas, dan
kadang –kadang sering kambuh.
4. Riwayat penyakit keturunan
Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memilki riwayat sakit yang
sama dengan mereka.
15
No Nama BB Umur Keadaan kesehatan Imunisasi Masalah Tindakan yang telah dilakukan
( Bcg/polio kesehatan
/
DPT/HB/campa
k
1 Ny A 85 57 - Ny A biasanya - Gangguan pola Menembus obat yang telah
kg kalau cuaca dingin nafas direspkan dokter karena Ny A
asmanya kambuh mengatakan sudah
dan hanya minum ketergantungan obat.
obat yang telah
diresepkan dokter.
- Jika tidak minum
obat juga klien
mengatakan
asmanya akan
kambuh.
- Ny A juga
mengatakan bahwa
matanya sudah
16
mulai kabur, tidak
bisa melihat barang
dengan jarak yang
jauh.
2 Tn I 65 52 Tn I mengatakan -Nyeri perut dan Melakukan operasi dirumah
kg bahwa dia pernah minum obat yang sakit negeri.
mengalami usus di beli diapotik
buntu dan sudah -Pusing
dioperasi.
-Klien mengatakan
bahwa tekanan
darahnya turun
naik.
a. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Tn. I dan Ny. A jika dirinya sakit biasanya berobat di
puskesmas.
6. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
17
Ny A : Klien mengatakan bahwa sudah 7 tahun klien merasakan sakit asma dan 2 tahun terakhir penglihatan sudah mulai
kabur.
Tn I : klien mengatakan bahwa dahulunya sakit usus buntu dan sudah dioperasi dan klien mengatakan biasanya klien
merasakan nyeri pada perut dan minum obat yang dibelikan anaknya diapotek, klien mengatakan jika klien sakit biasa, dirinya
hanya berobat kepuskesmas.
Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali Tn. D sekeluarga adalah rumah pribadi, luas rumah : 7 x 12 meter, type rumah : sederhana Jumlah dan
ratio kamar/ruangan : 4 buah kamar tidur, ventilasi/jendela : Ada 10 ventilasi yang terdapat di dalam rumah, pemanfaatan
ruangan : Ruang tamu, ruang tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet, 4 Kamar tidur, septic tank : ada, letak dibelakang rumah
berjarak 1 meter dari rumah, sumber air minum : air hujan yang dimasak dan air galon, kamar Mandi/ WC : memiliki satu wc
dan sekaligus kamar mandi, sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 100 meter, kebersihan
lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan bersih karena kelurga mengatakan jika tidak ada aktifitas selalu membersihan
samping rumah., keadaan didalam rumah : rumah Tn. H tampak bersih dan rapi, keadaan diluar rumah : Halaman rumah Tn.
D juga bersih dan rapi terbukti tidak ada sampah yang berserakan, dipinggir rumah klien juga terdapat sumur yang kecil dan
sudah disemen rapi.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
18
Kebiasaan : setiap minggu Ny. A melakukan pengajian dengan tetanga, aturan/kesepakatan : apabila ada orang baru atau tamu
yang menginap wajib lapor RT / RW, budaya : didalam satu jalu klien semua suku ada dan kebanyakan orang melayu.
3. Mobilitas geografis keluarga
klien mengatakan dia hanya dirumah saja tetapi biasanya jika ingin pergi, keluarga berkunjung kerumah anak dan
keluarganya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
keluarga mengatakan tiap bulan klien ada melakukan kegiatan arisan keluarga dan pengajian dengan tetanga.
5. System pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga ada maslah dalam kesehatan, hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan
sudah terbiasa saling pengertian.
Struktur Keluarga
1. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. A dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu.
2. Struktur kekuatan keluarga : Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. I dan Ny. A selalu memutuskan secara bersama-
sama dan memilih yang terbaik. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bicara dengan baik-
baik.
3. Struktur peran ( peran masing – masing anggota keluarga ) : Dalam keluarga Tn. I sebagai kepala keluarga berkewajiban
memipin keluarga dan dibantu Ny. A.
19
4. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma
yang dianut seperti sopan santun terhadap suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama setiap hari
dari sarapan sampai makan malam.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : klien mengatakan selama ini klien antara suami istri saling tolong menolong dan saling pengertian dan selalu
komunikasi kepada anak –anak mereka.
2. Fungsi sosialisasi : klien mengatakan sampai sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga besarnya mau pun kecil baik –
baik saja. Hubungan keluarga dengan orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan yang sering dihadapinya yaitu asma dan pusing dan persiapan tuanya.
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : klien mengatakan sejauh ini
dirinya hanya berbicara dengan anak dan antar suami isteri dan minum obat.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ke puskesmas.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : klien mengatakan biasanya
keluarga hanya makan teratur dan olahraga yaitu jalan pagi setiap hari minggu.
4. Fungsi reproduksi
a. Perencanaan jumlah anak : tidak ingin mempunyai anak lagi
b. Akseptor : tidak
20
5. Keterangan lain : Ny. A mengatakan sejak dilakukan operasi sejak 10 tahun yang lalu Ny. A tidak mengalami menstruasi lagi.
1. Fungsi ekonomi
ni dahulunya tidak ada kendala karena kebutuhan tiap bulan diberi anak – anaknya.
Pemenuhan gizi : biasanya Ny. A selalu masak, masakan kesukaan suaminya yaitu masakan bersantan dan bening.
Upaya lain : kadang –kadang juga klien mengatakan anaknya membawakan makan seperti sayur-sayuran dan lauk pauk.
Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatan : klien mengatakan mungkin ini masalah yang didapatkan dimasakan lanjut usia.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : klien mengatakan agar mahasiswa yang datang bisa berbagi pengetahuan.
21
Pemeriksaan Fisik
sinusitis (-),
Hidung polip (-), penciuman
baik.
22
Mulut Mulut bersih, mukosa
lembab, lidah bersih,
gigi sudah rapuh.
23
Paru Saat bernafas
Inspeksi menggunakan otot
bantuan pernafasan.
Tidak simetris
Palpasi penurunan antara kiri
dan kanan
Perkusi
24
Perkusi Irama teratur, suara
tambahan tidak ada
Auskultasi TD : 140/90 mmHg
5 Abdomen
Inspeksi Simetris, warna normal,
asites (-)
Palpasi Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan
25
berjalan.
Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Skeluarga Dengan Diagnosa Kefektifan Manajemen
Kesehatan Diri.
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah § Keluarga belum bisa mengenal masalah.
“ klien mengatakan bahwa klien ingin
mengatasi penyakit agar suami tidak
26
tergantung dengan obat.
2 Mengambil Klien belum bisa mengambil keputusan
Keputusan yang tepat tetapi jika klien sakit anak datang dengan
membawa obat.
3 Merawat anggota Jika Tn. D sakit istri klien meminta bantuan
keluarga yang sakit atau pertolongan dengan tetangga.
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi Klien masih belum bisa mengubah
lingkungan atau
memodifikasi lingkungan.
5 Memanfaatkan sarana Klien mengatakan belum mengetahui
kesehatan pemanfaatan sarana kesehatan yang ada.
Daftar Masalah Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa ketidakefektifan Pola
Nafas
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
1 Mengenal Masalah § Ny A, sudah mengenal masalah.
Dengan klien mengatakan bahwa dia tidak
27
bisa kalau tidak minum obat.
Klien juga mengatakan bahwa masalah ini
dirasakan sejak 10 tahun yang lalu, waktu
masuk rumah sakit, rontgen tidak ada
masalah, cuma ada penyempitan saluran
nafas.
Klien mengatakan sejak sakit dia sudah
berhenti merokok.
2 Mengambil § Ny.A mengatakan bahwa dirinya tidak bisa
Keputusan yang tepat putus minum obat.
§ Jadinya biasanya isteri selalu mengingatkan.
3 Merawat anggota
§ Tn. D selalu menemani Ny. A, jika sakit
keluarga yang sakit dan mengurut –urut dada Ny. A
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi § Menciptakan lingkungan yang bersih karena
lingkungan Ny. A juga alergi terhadap debu.
5 Memanfaatkan sarana
§ Jika sakit klien pergi kepuskesmas dengan
kesehatan menggunakan JAMKESMAS.
28
Daftar Masalah Pengkajiaan Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga Dengan Diagnosa Resiko Kesepian
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
29
Daftar Masalah
30
merasakan sesak
dan ketika terkena
debu juga.
Do :
Klien tampak
terenggah –
terenggah
.
3. Kurang mengetahui Resiko kesepian
Klien tugas perkembangan
mengatakan merasa dewasa pertengahan
kesepian sejak
ditinggalkan oleh
anak-anaknya.
Do:
Klien tampak
sedih ketika dikaji.
31
Skoring
32
o Tidak dapat 0
PONTISIAL 1 Potensial masalah dapat
MASALAH DAPAT dicegah cukup, karena
DICEGAH keluarga mengatakan bahwa
o Tinggi 3 keluarga ingin sembuh dari
o Cukup 2 sakit.
o Rendah 1
MENONJOLNYA 1 Masalah ini merupakan
MASALAH masalah berat, sehingga harus
o Masalah berat, harus 2 ditangi, sehingga keluarga
segera ditangani tidak terlalu ketergantungan
o Ada masalah, tapi tidak dengan obat.
perlu segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan 1
0
2/3 + 1/2+ 2/3+1 =2 1/3
2. Ketidakmampuan koping keluarga b.d kurang mengenal masalah
KRITERIA SKOR BOBO Pembenaran
T
33
SIFAT MASALAH 1 Sifat masalah
o Tidak sehat 3 ini sudah tidak
o Ancaman kesehatan 2 sehat karena
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 melihat
kondisi klien.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Kemungkinan
DAPAT DIUBAH masalah dapat
o Dengan Mudah 2 diubah hanya
o Hanya Sebagian 1 sebagian
o Tidak dapat 0 karena
masalah ini
sudah terlalu
berat.
PONTISIAL MASALAH 1 Potensial
DAPAT DICEGAH masalah dapat
o Tinggi 3 dicegah cukup,
o Cukup 2 karena
o Rendah 1 kemungkinan
hanya
tergantung
34
kondisi kiln
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera 2 berat dan harus
ditangani segera
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 ditangani,
segera ditangani karena agar
o Masalah tidak dirasakan 0 tidak
menimbulkan
komplikasi
yang lebih
berat.
1+1+2/3+1 =3 2/3
3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa pertengahan
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat masalah
o Tidak sehat 3 ini
o Ancaman kesehatan 2 merupakan
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 krisis karena
kelurga masih
bisa
35
mengatasi
masalah
tersebut.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Karena
DAPAT DIUBAH menurut
o Dengan Mudah 2 pengkajian
o Hanya Sebagian 1 yang kami
o Tidak dapat 0 lakukan
keluarga
mengatakan
bahwa
mungkin
memang
waktunya
“kami hidup
berdua lagi.”
36
PONTISIAL MASALAH 1 Karena
DAPAT DICEGAH tindakan
o Tinggi 3 masalah yang
o Cukup 2 dihadapi
o Rendah 1 keluarga
wajar,
mungkin
beradaptasi
dengan
keadaan.
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera 2 tidak perlu
ditangani ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1 karena klien
segera ditangani baru
o Masalah tidak dirasakan 0 merasakan
hal tersebut.
2/3 +2+2/3+1/2 = 3 5/6s
37
Diagnosa Keperawatan Keluarga Perioritas
1. Ketidakmampuan Koping Keluarga b.d Kurang mengenal masalah
2. Keefektifan Manejemen Diri b.d kurang pengetahuan
3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa pertengahan
38
B. Intervensi keperawatan
39
perasaan dan emosi penyakit
secara terbuka diantara 4. Berikan penilaian dan
anggota keluarga diskusikan respon
alternative terhadap
situasi yang ada
5. Dukung sikap pasien
terkait dengan harapan
yan g realistic sebagai
upaya untuk mengatasi
perasaan
ketidakberdayaan
40
2602 Keluarga mampu memutuskan 7110 Keluarga mampu memutuskan
untuk merawat, meningkatkan untuk merawat, meningkatkan
atau memperbaiki kesehatan: atau memperbaiki kesehatan:
Dukungan keluarga selama Peningkatan keterlibatan
perawatan keluarga : konseling
41
sebagai kepedulian
kepada anggota keluarga
yang sakit
- Anggota keluarga
memberikan dorongan
260907 kepada anggota keluarga
yang sakit
42
2608 Keluarga mampu merawat 8340 Peningkatan ketahanan
anggota keluarga untuk
meningkatkan atau 1. Dorong dukungan keluarga
memperbaiki kesehatan: 2. Dorong perkembangan dan
Ketahanan keluarga : kepatuhan rutinitas dan
tradisi keluarga
Setelah dilakukan tindakan 3. Fasilitasi anggota keluarga
keperawatan selama 2x
kunjungan diharapkan teratasi
dengan kriteria:
260809 - Mendukung anggota
keluarga
260812 - Melindungi anggota
keluarga
260818 - Mempertahankan
rutinitas keluarga seperti
biasa
260820 - Mendukung
individualitas dan
43
kemandirian diantara
anggota keluarag
2602 Keluarga mampu memodifikasi 5520 Dukungan pengambilan
lingkungan keputusan
Fungsi Keluarga 1. Fasilitasi pengambilan
Setelah dilakukan tindakan keputusan kalaboratoratif
keperawatan selama 2x 2. Berikan informasi
kunjungan diharapkan teratasi permintaan pasien
dengan kriteria: 3. Bantu pasien identifikasi
260201 - Bersosialisasi dengan keuntungan dan kerugian dari
anggota keluarga setiap alternative
- Mengatur perilaku
260203 anggota keluarga
- Melibatkan anggota
260213 keluarga dalam
pemecahan masalah
44
pelayanan kesehatan: Panduan sistem pelayanan
Keseimbangam gaya hidup kesehatan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x 1. Informasikan pasien
kunjungan diharapkan teratasi mengenai perbedaan berbagai
dengan kriteria: jenis fasilitas pelayanan
- Mengenali kebutuhan kesehatan dengan tepat
201307 untuk mengimbangkan 2. Informasikan pasien
aktivitas hidup mengenai cara mengakses
- Mencari informasi layanan emergensi melalui
stetragi untuk aktivitas telepon dan layanan
201302 hidup yang seimbang kendaraan
- Mengevaluasi area yang 3. Berikan informasi tentang
di presefsikan ketidak cara mendapatkan peralatan
seimbangan dalam gaya 4. Dorong pasien/keluarga
201307 hidup untuk bertanya mengenai
layanan dan biaya layanan
kesehatan
45
46
C. Implementasi
S:
Tentukan - Ny. A dan Tn. D
bagaimana mengatakan sudah
perilaku mengerti tentang apa
47
keluarga untuk yang telah
membuat disampaikan
hubungan O:
keluarga untuk - Tn. D dan Ny. A
saling percaya tampak mengangguk
dan saling saat diajak berdiskusi
mrnghormati A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
D. Evaluasi
N Tanggal/jam Evaluasi TTD
O
1 23 September S:
2020 - Ny. A mengatakan sudah mengerti
14.00 WIB cara mengatasi penyakit
O:
- Ny. A tampak mengangguk saat
dijelaskan
A:
- Masalah sudah teratasi
48
P:
- Memberitahu kepada keluarga cara
mengatasi penaykit
-
2 24 September S:
2020 - Ny. A mengatakan sudah bisa
13.30 WIB mengurangi rasa cemas
O:
- Ny. A dan memperhatikan saat
diajak diskusi
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
3 24 September
2020 S:
13.30 WIB - Ny. A dan Tn. D mengatakan
sudah mengerti tentang apa yang
telah disampaikan
O:
- Tn. D dan Ny. A tampak
mengangguk saat diajak berdiskusi
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga
mempunyai tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa
pertengahan. Kondisi keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia
40-60 tahun dan anak terakhirnya telah meninggalkan rumah atau sudah
menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan usia ini adalah
mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan
para orangtua lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.
B.Saran
1. Perawat
50
anak usia dewasa pertengahan.
3. Keluarga
Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga
dengan usia dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya
terhadap keluarganya.
51
DAFTAR PUSTAKA
52
53
LAMPIRAN
54