Anda di halaman 1dari 4

Nama : Via Khoirun Nisa Fazrina

NIM : 191FI05010

Kesmas Non Reg Tingkat II

Universitas Bhakti Kencana Bandung

Peningkatan Kasus Positif Dimasa Implementasi Program AKB Di Kota Bandung

A. Pendahuluan

Pemerintah Kota Bandung melakukan evaluasi penerapan kebijakan Adaptasi


Kebiasaan Baru (AKB) Diperketat yang diputuskan pada 11 September 2020 lalu. Selama
pemberlakuan AKB Diperketat, penambahan pasien yang positif terpapar virus corona di
Kota Bandung mengalami peningkatan. Pandemi Covid-19 di Kota Bandung masih terjadi.
Kasus-kasus masih terkendali, namun kecenderungannya meningkat, ditandai dengan
peningkatan angka reproduksi menjadi 1,22 per tanggal 23 September 2020 ( Ramadhan,
2020).

B. Pembahasan

Melalui model PRECEDE dan PROCEDE berikut analisis AKB di kota Bandung

Fase 3: Analisis Perilaku


Fase 2 : Epidemiological Dan Lingkungan
Fase 1 : Sosial Assessment
Assessment
FASE PROCEDE

Fase 4 : Anailsis Administrasi


Fase 6 : Proses Evaluasi Fase 5 : Implementasi
Dan Kebijakan
FASE PRECEDE

Fase 7: Dampak Evaluasi Fase 8: Evaluasi Hasil


Akhir
Fase 1 : Sosial Assessment

Penilaian Sosial dan Analisis Situasi

Pandemi covid-19 telah berlangsung cukup lama, pemerintah telah mengeluarkan


beberapa kebijakan terkait penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus covid-19
seperti adanya PSBB (Pembatasana sosial berskala besar) di beberapa kota dan provinsi di
indonesia termasuk di kota Bandung. Hasil evaluasi dan berbagai pertimbangan dalam upaya
pencegahan penyebaran virus pemerintah kota Bandung menetapkan kebijakan yaitu program
AKB (Adaptasi kebiasaan baru), sama halnya dengan PSBB, program AKB memiliki
berbagai kendala.

Tingkat kepatuhan masyarakat menurun sebesar 7,05 persen. Mayoritas warga tidak
mematuhi protokol kesehatan dengan tidak memakai masker. Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandung tetap menjalankan kebijakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat di
masa pandemi Covid-19. Sebab, kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol
kesehatan secara ketat cenderung menurun (Ridwan dan Rezkisari,2020).

Fase 2 Epidemiological Assessment

Pemerintah Kota Bandung mengandalkan pengetesan masif untuk memetakan sebaran


pandemi Covid-19. Saat ini, sudah melakukan 43.019 rapid test (1,73% dari jumlah
penduuduk), dan 26.839 (1,08% dari jumlah penduduk). Hingga saat ini, ada 4 kecamatan
tanpa kasus Covid-19, yaitu Cinambo, Panyileukan, Sukajadi, dan Bojongloa Kidul. Dan ada
51 kelurahan tanpa kasus positif.

saat ini masih tersedia 322 tempat tidur yang kosong. Dari 460 tempat tidur di 27 RS rujukan
Covid-19 di Kota Bandung, hanya terisi 138 tempat tidur atau sekitar 30 persennya.
(Prasatya,2020)

Fase 3 Analisis Perilaku Dan Lingkungan :

Determinan prilaku :

Saat ini ada beberapa hal yang menjadi perhatikan ketika adaptasi kebiasaan baru
diantarranya:
1. Masyarrakat masih banyak yang tidak percaya adanya virus covid-19
2. Kurangnya Pengetahuan terhadap virus dan penyebarannya
3. tingkat prioritas pemenuhan kebutuhan dasar bagi kalangan menegah ke bawah

Determinan lingkungan :

Selain perubahan prilaku juga tidak lepas dari masalah lingkungan, kita sadari bahwa
kepadatan penduduk juga akan mempengaruhi pelaksanaan AKB, selain itu mobilitas
masyarakat yang tinggi juga mempengaruhi pelaksanaan AKB. Kota Bandung tentunya
merupakan ibukota provinsi dengan berbagai fasilitas yang ada menarik perhatihan
masyarakat untuk datang ke kota bandung, dari mulai masalah kebutuhan pangan, untuk
bekerja sampai untuk rekreasi.
Fase 4 : Analsiis Administrasi Dan Kebijakan

Pemerintah kota bandung dalam upayanya menerapkan AKB ini mengeluarkan


peraturan walikota yaitu Perwal nomor 37, tahun 2020, kemudian terdapat revisi karena
masih snagat banyak masyarakat yang tidak memahami adaptasi kebiasaan baru melalui
Perwal nomor 43 tahun 2020 terdapat sanksi denda bagi masyrakat yang tidak menerapkan
protokol kesehatan pada masa AKB. Dalam salinan Perwal disebutkan bahwa setiap orang
yang melanggar Pasal 5 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf f dikenakan sanksi
administratif dalam bentuk sanksi ringan berupa teguran lisan dan teguran tertulis. Kemudian,
sanksi sedang terdiri atas jaminan kartu identitas, kerja sosial atau pengumuman secara
terbuka (Penaku,2020).

Fase 5 : Implementasi

Pelaksanaan edukasi yang melibatkan berbaggai unsur masyarakat dari mulai tokoh
masyarakat/agama, mahasiswa dan unsur pemerintahan termasuk tenaga kesehatan.
Pendekatan yang lebih masif dan upaya edukasi yang lebih terorganisir.

Fase 6 Proses Evaluasi

Pada proses ini program edukasi terkait pelaksanaan protokol kesehatan pada masa AKB ini
dilihat dari pelaksanaan protokol kesehatan dan konfirmasi kasus positif. Capaian setiap
program dilihat kemajuannya dan kendala yang dihadapi.

Fase 7 Dampak Evaluasi

Hasil-hasil catatan yang ada terkait tindak lanjut pelaksanaan protokol kesehatan

Fase 8 Evaluasi Hasil Akhir

Pada fase ini mengevaluasi secara keseluruhan dan membuat keputusan berdasarkan
pelaksanaan program edukasi dan konffirmasi kasus positif.

C. Kesimpulan

Adaptasi kebiasaan baru merupakan upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi covid-19
dengan mempertimbangkan berbagai aspek sehingga ketika kesehatan diutamakan namun
aspek lain masih dan harus tetap berjalan. Sosialisasi dan pemahaman kepada publik menjadi
hal yang penting agar program ini dapat berjalan dengna baik dan sesuai harapan dimana
kasus konfirmasi positif di kota Bandung dapat berkurang.

Daftar Pustaka

Ridwan dan Rezkisari . 2020. tingkat-kepatuhan-menurun-akb-diperketat-di-bandung tingkat-


kepatuhan-menurun-akb-diperketat-di-bandung. [ONLINE] https://republika.co.id/
berita / qhyqzh328 / tingkat-kepatuhan-menurun-akb-diperketat-di-bandung

Ramadhan, Ari Syahril. 2020. Dua pekan akb diperketan angka covid-19 kota bandung
meningkat?. [ONLINE] https://jabar.suara.com/read/2020/09/25/064500/dua-pekan-
akb-diperketan-angka-covid-19-kota-bandung-meningkat?page=all
Prasatya. 2020. Kota bandung perketat akb. [ONLINE]. https://humas.bandung.go.id
/layanan/ kota-bandung-perketat-akb

https://penaku.id/ulas-perwal-kota-bandung-no-43-tahun-2020-menyoal-akb-sanksi-100-ribu-
rupiah/

Anda mungkin juga menyukai