Riama

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Metodologi
Penelitian

Dosen Pengampu:

Dr. Suroso Mukti Leksono

Disusun Oleh :

Riama Br Pakpahan

2281170004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN IPA
Jalan Raya Ciwaru Telp. (0264) 7910005/7910008, Serang - Banten

Ujian Tengah Semester


Mata kuliah : Metodologi Penelitian
Hari/Tgl : Selasa / 17 Maret 2020
Semester : VI (Enam)
Dosen Pengampu : Dr. Suroso Mukti Leksono

Petunjuk :
a. Kerjakan soal-soal berikut secara mandiri di rumah
b. Kumpulkan melalui e-mail sumule56@yahoo.com dengan subyek no absen dan
nama. Contoh : 09_Ahmad
c. Kumpulkan paling lambat 17 Maret 2020 pukul 23.59 WIB

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variabel, populasi dan sampel penelitian! 15
2. Jelaskan perbedaan dari penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif! 15
3. Sebutkan dan jelaskan yang dimaksud dengan data penelitian! 15
4. Sebutkan dan jelaskan teknik pengambilan data pada penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif! 20
5. Berikan contoh judul penelitian dan beri penjelasannya (pilih salah satu)
a. Penelitian kuantitatif 20
b. Penelitian kualitatif
c. Penelitian Pengembangan
d. Penelitian Tindakan Kelas
6. Jelaskan diagram dari konsep Penelitian Tindakan Kelas berikut.
15
Nama : Riama Br Pakpahan
NIM : 2281170004
Ujian Tengah Semester Metodologi Penelitian

1. Yang dimaksud dengan variabel, populasi dan sampel penelitian :


- Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 38), variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Macam-macam variabel penelitian adalah Variabel dependen (variabel
terikat), Variabel independen (variabel bebas), Variabel intervening, Variabel Moderator, dan
Variabel kontrol (variabel kendali).
- Populasi penelitian adalah Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari
benda yang nyata atau abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi bukan sekedar jumlah objek atau subjek
penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh objek atau subjek
penelitian tersebut.
- Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Apabila populasi berjumlah besar, sehingga peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi karena adanya keterbatasan seperti keterbatasan tenaga, biaya,
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Sampel yang diambil haruslah bersifat representatif terhadap seluruh populasi.
Apabila sampel tidak representatif, maka kesimpulan yang diambil peneliti dalam
penelitiannya tersebut menjadi tidak tepat. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel
mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi, mewakili populasi, dapat digunakan untuk
menggeneralisasi hasil analisis. Tujuan pengambilan sampel untuk mereduksi jumlah
objek yang akan diteliti, untuk membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi, dan
berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana, ataupun tenaga.
2. Perbedaan dari penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif :
a. Berdasarkan pengertiannya
- Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata dan bukan angka. Biasanya
data ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik suatu sifat. Sebagai
contoh, kondisi suatu barang (apakah jelek, bagus, ataupun sedang),
pekerjaan (pengusaha, petani, ataupun pedagang), tingkat kepuasan(puas,
tidak puas, sangat puas) dan masih banyak lainnya. Data kualitatif juga terdiri
atas data nominal dan data ordinal. Sedangkan pengertian kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka dan juga merupakan hasil dari pengukuran dan
perhitungan. Contohnya seperti umur, jumlah benda, tinggi badang,
penghasilan seseorang dan masih banyak lainnya. Data kuantitatif ini terdiri
atas data rasio dan data interval.
b. Berdasarkan jenisnya
- Metode kualitatif adalah sebuah metode yang datanya adalah kualitatif. Data
kualitatif adalah data yang dihasilkan dengan sudut pandang yang lebih
menekankan pada sifat, mutu, objek yang bersangkutan. Misalnya saja seperti
tampan, gagah, cantik, tampak kurang berpendidikan, bagus sekali, lincah,
responsif, mewakili anak muda zaman sekarang dan masih banyak lainnya.
Sedangkan metode kuantitatif adalah metode yang bersifat numerik.
c. Berdasarkan tujuannya
- Penelitian kualitatif memiliki tujuan yakni untuk melakukan suatu penafsiran
terhadap suatu fenomena sosial. Adapun metodologi penelitian yang
digunakan adalah multi metodologi, dengan demikian tidak ada metodologi
khusus dalam penelitian kualitatif. Sedangkan tujuan penelitian kuantitatif
yakni untuk mengembangkan sebuah model matematis, teori dan juga
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Bahkan penelitian ini juga
banyak digunakan untuk menguji kebenaran suatu teori dan untuk
menghasilkan suatu fakta dengan mendeskripsikannya secara statistik.
Metode ini juga untuk menunjukkan adanya hubungan antar satu variabel
dengan variabel lainnya. Penelitian kuantitatif juga lebih bersifat konsep,
mendeskripsikan banyak hal atau mengembangkan pemahaman baik dalam
ilmu alam maupun ilmu sosial.
d. Berdasarkan objek penelitian
- Metode kualitatif lebih berfokus hanya pada satu objek penelitian saja.
sedangkan metode kuantitatif bisa merujuk lebih dari satu objek penelitian.
e. Berdasarkan instrument yang digunakan
- Instrumen yang digunakan pada metode kualitatif adalah peneliti itu sendiri.
Maksudnya adalah penelitilah yang harus terjun dan masuk ke dalam
penelitian agar dapat melihat serta merasakan fakta apa yang sebenarnya
terjadi. Sedangkan pada metode kuantitatif, instrumen yang digunakan seperti
kuesioner, angket, dan juga instrumen lainnya.
f. Berdasarkan orientasinya
- Penelitian kualitatif berorientasi pada proses penelitiannya, sedangkan
penelitian kuantitatif lebih berorientasi pada hasil penelitiannya saja.
g. Berdasarkan proses
- Proses yang digunakan pada penelitian kualitatif adalah induktif dimana
prosesnya diawali dari upaya yang dilakukan untuk memperoleh data yang
detail seperti life story, daftar riwayat hidup, life style yang saling berkaitan
dengan topik atau masalah yang akan diteliti. Proses ini juga dilakukan tanpa
melakukan evaluasi dan interpretasi terlebih dahulu. Setelah itu barulah
dikategorikan, diabstraksikan dan juga dicari tema sehingga menghasilkan
teori dan konsep yang baru. Sedangkan proses yang digunakan pada
penelitian kuantitatif adalah deduktif-induktif. Penarikan deduktif ini dilihat
dari penetapan variabel, proses pengumpulan data lalu melakukan
penyimpulan.
h. Berdasarkan Sifat Realitas
- Penelitian kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat postpositivme dan
paradigma interpretif. dimana suatu objek tidak dapat ditinjau secara parsial
dan harus dipecahkan dalam bentuk variabel. Sedangkan penelitian kuantitatif
lebih berlandaskan pada filsafat positivsme, dimana realitas dipandang
sebagai bentuk yang nyata, bisa diamati dengan menggunakan panca indera,
bisa dikategorikan baik menurut warna, bentuk, jenis, dan perilaku, dapat
diukur dan di diidentifikasi serta tidak berubah.
3. Data penelitian adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab perta- nyaan penelitian. Data penelitian dapat
berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik
selama kegiatan penelitian berlangsung.
Jenis – jenis data :
Berdasarkan sumbernya (primer, sekunder)
- Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to
date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara
langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer
antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan
penyebaran kuesioner.
- Data sekunder diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah
ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Berdasarkan sifatnya (kualitatif, kuantitatif)
- Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya
wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
- Data kuantitatif yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika
atau statistika.
Berdasarkan proses/cara mendapatkannya (diskrit, kontinum)
- Data diskrit dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang.
Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit akan berbentuk bilangan bulat
(bukan bilangan pecahan).
- Data kontinum dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil
pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung
jenis skala pengukuran yang digunakan.
Berdasarkan skala pengukuran (nominal,ordinal, interval, ratio)
- Data nominal, Suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang mempunyai
kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain.
Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau Kesinambungan, tiap variasi berdiri
sendiri secara terpisah.
- Data ordinal, Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi nilai
ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai
tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain.
- Data interval, Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu
dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan. Dikatakan
Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai
pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti.
- Data ratio, Skala ratio adalah skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga variasi
nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai nilai NOL ABSOLUT ).

4. Teknik pengambilan data pada penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif


1. Teknik Pengambilan Data Kuantitatif
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah
(natural seting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan
berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket),
observasi.
a. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Sutrisno Hadi (1986)
mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam
menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri.
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya.
3. Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan
dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.
- Wawancara terstruktur
- Wawancara tidak terstruktur
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip
penulisan angket yaitu sebagai berikut:
- Prinsip penulisan angket

1. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut
merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka
dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala
pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang
diteliti.
2. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
3. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa
terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak
terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
4. Pertanyaan tidak mendua
5. Tidak menanyakan yang sudah lupa
6. Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring
pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
7. Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang,
sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
8. Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum
menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.

c. Observasi
Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya
dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan
kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku
yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa
mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan
pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat. Misalanya
memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut,
tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan
apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229).

2. Teknik Pengambilan Data Kualitatif


a. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.
Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja
dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Menurut Miles
dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam
melakukan wawancara, yaitu:
a. The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian yang
sebenarnya untuk membantu dalam merencanakan pengambilan data. Hal-hal
yang perlu diketahui untuk menunjang pelaksanaan pengambilan data
meliputi tempat pengambilan data, waktu dan lamanya wawancara, serta
biaya yang dibutuhkan.
b. The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan. Di
dalamnya termasuk situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat pembuka,
pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam melakukan pendekatan.
c. The events, menyusun protokol wawancara.

Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni: 1). wawancara mendalam (in-
depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan
cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas
tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup,
dan dilakukan berkali-kali. 2). wawancara terarah (guided interview) di mana
peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya.
Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan,
yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih
memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan
informan, sehingga suasana terasa kaku.

b. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya
merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan,
penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk
menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa,
objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa
bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur,
dan 3). observasi kelompok.
c. Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta
yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa
dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu
memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
d. Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus
Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok
orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang
peneliti. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti,
maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan
beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan
yang lebih objektif
5. Contoh judul penelitian kualitatif :

Penelitian Kualitatif
Judul: Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ipa Di Smpn Xy Kota
Malang

Metodologi Penelitian :

- Teknik pengambilan subyek : Random sampling/teknik acak


- Sujek penelitian: kelas VII 5, VIII 4, IX 7, untuk mewakili pengimplementasian
pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA di SMPN XY Kota
Malang.
- Dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018
- Prosedur Penelitian :
1. Tahap pra lapangan, peneliti memilih sekolah yang sesuai dengan rancangan
penelitian, yaitu di SMPN XY Kota Malang,
2. tahap pekerjaan lapangan, peneliti berperan serta dalam kegiatan di lapangan
sekaligus melakukan kegiatan pengumpulan data. Oleh karenanya peneliti
mempersiapkan perlengkapan (instrumen) yang dibutuhkan.
Sebagai upaya mendapatkan sebuah data yang valid, maka peneliti menggunakan
beberapa teknik pengambilan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian pendidikan
karakter dalam pembelajaran IPA. Observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran, dari awal hingga akhir. Pengamatan dilakukan pada kegiatan awal
pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Metode dokumentasi digunakan
untuk memperoleh data yang bersifat dokumenter, misalnya tentang struktur sekolah,
jumlah siswa dan guru, sarana dan prasarana sekolah, serta pelaksanaan
implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA. Dokumentasi berupa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan foto pembelajaran yang berkaitan
dengan proses pengimplmentasian pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA.
3. Analisis data, menggunakan analisa data model interaktif Miles and Huberman,:
a. reduksi data, Data meliputi data-data hasil observasi, wawancara, dokumentasi.
Data yang terkumpul dipisahkan sesuai kategori, agar lebih rinci dan mudah
diolah.
b. Penyajian data, dalam bentuk uraian deskriptif dan dianalisis sehingga terlihat
hubungan yang interaktif diantara ketiga sumber data.
c. Verifikasi data
d. Penarikan kesimpulan, membandingkan data yang diperoleh sehingga menjadi
informasi yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pembahasan

Tabel 1. Integrasi nilai karakter Integrasi dalam kegiatan belajar


dalam kegiatan pembelajaran IPA mengajar
di SMPN XY Nilai karakter
Religius Guru mengajak siswa untuk berdo’a
sebelum proses pembelajaran
berlangsung.
Percaya diri Guru memberikan pertanyaan terkait
dengan materi yang telah dipelajari, dan
siswa menjawab dengan mengacungkan
tangan
Rasa ingin tahu Guru meminta siswa untuk mengamati
apa fungsi dari alat-alat ukur yang telah
dibagikan kepada masing-masing
kelompok
Nasionalis Guru memberikan penegasan terait
dengan sikap cinta tanah air dan
mengajak siswa menyanyikan lagu
Indonesia Raya saat jam pertama
pelajaran dimulai
Bekerjasama Guru membentuk kelas menjadi
beberapa kelompok dan memberikan
tugas yang harus dikerjakan secara
berkelompok
Jujur Guru memberikan penegasan kepada
siswa, untuk melaporkan hasil
eksperimen sesuai dengan data yang
didapat.
Toleransi Guru menyuruh siswa untuk
mepresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas, dan kelompok lain harus
menanggapi
Kesimpulan
Pendidikan karakter telah diimplementasikan dalam pembelajaran IPA di SMPN XY
Kota Malang. Implementasi pendidikan karakter dilakukan melalui mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah dan melalui penggunan metode
pembelajaran.
 Penelitian tersebut termasuk kedalam penelitian kualitatif karena,
1. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan dengan teknik
pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta) dan in depth
interview (wawancara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber
data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang
memberikan data. Terlihat dari penelitian ini peneliti berinteraksi dengan sumber data
melalui wawancara, observasi kelas.
2. Dalam penelitian kualitatif bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, maka
penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti
lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi (reciprocal/interaktif), sehingga
tidak diketahui mana variabel dependen dan independennya. Terlihat dari penelitian
ini dalam pengumpulan data dianalisis mulai dari hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi terkait implementasi pendidikan karakter terhadap variabel model
pembelajaran yang digunakan sehingga terlihat hubungan yang interaktif diantara
ketiga sumber data.
3. Peneliti terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus menerus dengan para
partisipan. Keterlibatan inilah yang nantinya memunculkan serangkaian isu-isu
strategis, etis, dan personal dalam penelitian kualitatif. Selain itu, para peneliti
kualitatif juga berperan memperoleh entri dalam lokasi penelitian dan masalah-
masalah etis yang bisa saja muncul tiba-tiba. Terlihat dari penelitian bahwa peneliti
terlibat secara langsung dalam mengumpulkan data.
4. Proses penelitian kualitatif, terbagi menjadi 3 sesuai dengan judul penelitian yang
dicontohkan :
a. tahap pra lapangan,
b. tahap pekerjaan lapangan,
c. Analisis data :
1. reduksi data
2. Penyajian data
3. Verifikasi data
4. Penarikan kesimpulan

6 . Dari diagram konsep penelitian tindadakan kelas, maka didapat langkah-langkah PTK
yaitu :
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah Dalam dunia pendidikan, contoh-contoh
garapan PTK antara lain adalah ;
1) Metode mengajar dan strategi mengajar,
2) Prosedur evaluasi,
3) Penanaman maupun perubahan sikap dan nilai,
4) Pengembangan profesionalisme guru, misalnya meningkatkan keterampilan mengajar,
mengembangkan metode mengajar baru, menambahkan kemampuan analisis,
5) Pengelolaan dan kontrol,
6) Administrasi Masalah yang dapat dilakukan PTK adalah masalah harus:
- Riil, artinya harus benar-benar dibawah kewenangan guru dalam memecahkan
masalah itu datang dari pengamatan/pengalaman guru sendiri melalui kegiatan
sehari-hari.
- Masalah harus problematik
- Masalah harus memberi manfaat yang jelas
- Masalah PTK harus feasible (dapat dipecahkan atau ditangani) Setelah
diidentifikasi, masalah dirumuskan. Masalah penelitian tindakan adalah
kesenjangan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Kesenjangan
ini hendaknya dideskripsikan untuk dapat merumuskan masalahnya. ldentifikasi
masalah hendaknya dilakukan oleh para peserta penelitian secara bersama-sama
untuk menjamin pemahamannya dari awal.
Beberapa kriteria dalam menemukan masalah adalah ;
- harus penting dan signifikan bagi pengembangan lembaga atau program masalah
hendaknya dalam jangkauan penanganan, baik dari segi biaya, tenaga maupun
waktu
- Pernyataan masalah harus mengungkap beberapa dimensi fundamental
mengenai penyebab akibat, sehingga pemecahannya dapat dilakukan
berdasarkan hal-hal yang fundamental pula, bukan atas dasar fenomena yang
dangkal.
2. Menganalisis masalah, Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi-
dimensi problem yang mungkin ada untuk mengidentifikasi aspek-aspek pentingnya,
dan untuk memberikan penekanan yang memadai. Analisis masalah melibatkan
berbagai jenis kegiatan, tergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan
masalahny:a, analisis tentang sebab akibat tentang data penelitian yang tersedia atau
mengamankan data pendahuluan untuk melihat dalam penelitian tentang masalahnya.
3. Merumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis
perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan
memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang tepat, peneliti hendaknya mencari masukan
dari orang lain yang terkait sehingga wawasannya terbuka.
4. Membuat rencana tindakan dan pemantauannya. Rencana tindakan hendaknya
memuat insformasi tentang hal-hal berikut: a) apa yang diperlukan untuk menentukan
kemungkinan terpecahkannya masalah yang telah dirumuskan b) alat dan teknik yang
diperlukan untuk mengumpulkan bukti/data c) perekaman/pencatatan data dan
pengolahannya d) rencana untuk melaksanakan tindakan dan evaluasi hasilnya
5. Melaksanakan tindakan dan mengamatinya. Dalam PTK bersifat fleksibel, artinya
jika sesuatu memerlukan perubahan itu mengandung tercapainya perbaikan. Pada saat
tindakan dilaksanakan itulah pengumpulan data dilakukan. Data mencakup semua yang
dilakukan oleh siapa pun yang ada dalam situasi terkait, perubahan- perubahan yang
perlu dilakukan, pengaruh suatu kegiatan (sikap, motivasi, prestasi), pola interaksi yang
terjadi dan proses yang berlangsung. Data dapat dikumpulkan melalui teknik-teknik
berikut: catatan anekdot, catatan interaksi, deskripsi perilaku ekologis, analisis
sosiometrrik, jadwal dan ceking interaksi, rekaman audio, foto dan slide dan kinerja
subjek penelitian pada kegiatan tersebut.
6. Mengelola dan menafsirkan data. Semua data hendaknya diperiksa untuk dijadikan
landasan untuk melakukan refleksi. Perbandingan data antarpencatat/peneliti atau
antarteknik dilakukan untuk meningkatkan obyektivitas. Untuk menentukan apakah
perbaikan yang diinginkan telah terjadi, data tentang perubahan perilaku, sikap,
motivasi dan pengetahuan dianalisis. Bila perubahan dicatat secara kualitatif hendaknya
ditentukan indikator- indikator deskreptifnya sehingga perubahan yang terjadi akan
dapat diperiksa oleh semua pihak. Hasil analisis disajikan secara kualitatif deskriptif dan
mungkin dalam aspek tertentu secara kuantitatif.
7. Melaporkan Hasil. Hasil analisis data dilaporkan, dan laporan hendaknya mencakup
ulasan lengkap tentang pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan bersama
pelaksanaan pemantauannya serta perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai