”Perilaku Konsumen”
Oleh:
Manajemen B – Kelompok 5
Nama Kelompok:
2020
A. Pendekatan Utilitas
Teori tentang konsumen digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan produk-
produk yang akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga) pada tingkat pendapatan dan
harga tertentu. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis penentuan pilihan
konsumen ini ada 3 yaitu:
1. Pendekatan Utilitas(Utility Approach)
2. Pendekatan Kurva Indiferens(indifference curve)
3. Pendekatan Atribut(attribute approach)
Istilah Utilitas berhubungan dengan kepuasan seseorang dalam mengkonsumsi suatu
barang, Pendekatan Utilitas terbagi menjadi dua yaitu:
1. Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan
yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
2. Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.
Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin
tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
1. Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
2. Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/ pengurangan
kepuasan sebagai akibat dari penambahan/ pengurangan penggunaan suatu unit
barang tertentu.
Hipotesis utama teori nilai guna : hukum nilai guna marginal yang semakn menurun,
menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila orang tersebut terus
menambah konsumsinya atas barang tersebut.
Garis anggaran (budget line) adalah garis yang menunjukan jumlah barang yang
dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga
tertentu. Dalam membangun konsep mengenai preferensi, pertama-tama dibutuhkan
mengembangkan konsep apa pilihan yang dibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible
ditentukan oleh pendapatan konsumen dan harga barang-barang yang di konsumsi. Oleh
sebab itu untuk mengkaji secara teoritis tentang kemampuan konsumen dalam
mengkonsumsi barang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harus diketahui:
M = pendapatan konsumen
Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah pendapatan konsumen.
Pendapatan konsumen merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen secara
umum satuan uang (M).
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
Px (Qx) + PyqY) = M
Daerah feasibel bagi konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang adalah sebagai
berikut:
Daerah Feasible
Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan
yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan budget line (garis anggaran).
Budget line ini mempunyai kemiringan (slope) sama dengan rasio harga.
dy/dx = - Px/Py
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan jumlah X, disebabkan oleh
naiknya anggaran konsumen.
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X dan jumlah Y, disebabkan oleh
turunnya harga barang X.
Contoh sederhana :
M = Rp. 10.000.-
Contoh lain :
Jika seorang konsumen memiliki preferensi mengkombinasikan produk x dan produk
y seperti tabel berikut ini, gambarkan kurva preferensinya!
Titik X Y
Gambar A 1
2.15 Kurva Preferensi 9
B 2 6
C 3 4
D 4 3
E 5 2
D. Keseimbangan Konsumen
Dengan menggunakan kedua kurva, yaitu kurva indiferens dan budget line maka
dapat ditunjukkan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum.
Kepuasan maksimum apabila garis anggaran pengeluaran disinggung oleh kurva
kepuasan yang paling tinggi. Persinggungan antara Budget Line dan Indefferent = Curve
ini menggambarkan kombinasi barang yang diinginkan konsumen, yang menunjukkan
konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Keadaan ini dikenal dengan
sebutan garis keseimbangan konsumen.
Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat rasio marginal utility terhadap
harga sendiri suatu barang telah sama, yaitu :
MUx = MUY
PX PY
Pada kondisi ini tambahan manfaat yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan
untuk mengkonsumsi komoditas X sama dengan tambahan manfaat yang diperoleh
persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan
di atas disusun kembali menjadi:
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Kelvin Lancaster pada tahun 1966.
Teori-teori sebelumnya menggunakan asumsi bahwa yang diperhatikan oleh konsumen adalah
produknya, maka pendekatan atribut ini didasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen
bukan terhadap produk secara fisik, melainkan lebih ditujukan kepada atribut produk
yang bersangkutan. Pendekatan ini menggunakan analisis utilitas yang digabungkan dengan analisis
kurva indiferens. Yang dimaksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan
dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut. Atribut sebuah mobil antara
lainmeliputi jasa pengangkutan, prestise, privacy, keamanan, kenyamanan, dan
sebagainya.
Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga yang telah membagi-bagi
anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk sandang, pangan,
perumahan, kesehatan dan sebagainya. Persoalan selanjutnya ialah bagaimana jumlah anggaran
untuk makan didistribusikan di antara berbagai pilihan makanan, bagaimana jumlah anggaran untuk
sandang dialokasikan, berapa banyak yang digunakan untuk membeli baju, sepatu,
dan sebagainya .konsumen mendapatkan kepuasan dari pengkonsumsian atribut. Namun
demikian, konsumen harus membeli produk untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi
produk itu merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi.
Setiap barang memberikan satu atribut atau lebih dalam suatu perbandingan tertentu.
Pendekatan atribut merupakan pendekatan yang relative baru. Pendekatan ini menganggap
bahwa yang di perhatikan konsumen bukanlah produk secara fisik, tetapi atribut yang
terkandung di dalam produk tersebut. Pendekatan atribut merupakan pendekatan yang
relatif baru. Pendekatan ini menganggap bahwa yang diperhatikan konsumen
bukanlah produk secara fisik, tetapi atribut yang terkandung di dalam produk tersebut. Yang
di maksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang di hasilkan dari penggunaan atau
pemilikan barang tersebut.
Pendekatan ini mempunyai pandangan bahwa konsumen dalam memberi produk tidak
hanya karena daya guna dari produk tersebut, tetapi karena karakteristik atau atribut-
atribut yang disediakan oleh produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2013/01/perilaku-konsumen-dengan-
pendekatan.html
http://web-suplemen.ut.ac.id/espa4111/espa4111a/MENU2/Kurva
%20indiferens.htm#:~:text=Kurva%20indiferen%20(indifference%20curve)
%20adalah,dalam%20mengkonsumsi%20berbagai%20jenis%20barang.
http://dyahakwardani.blogspot.com/2013/12/konsep-budgetdan-kepuasan-optimal.html
http://web-suplemen.ut.ac.id/espa4111/espa4111a/MENU2/Keseimbangan
%20Konsumen1.htm
https://www.scribd.com/doc/138856368/Pendekatan-Atribut-Dalam-Teori-Konsumen
http://repository.uki.ac.id/1399/1/8.MODUL%20Teori%20Perilaku
%20Konsumen_Ordinal5.pdf