Anda di halaman 1dari 26

RONDE KEPERAWATAN, DRK DAN MANAJEMEN KONFLIK

Oleh :

KELOMPOK 1 GENAP

Nadya Maharani (1711311010)

Vina Rezki Putri Zalmi (1711311012)

Yolanda Zulpendri (1711311014)

Putri Rahmadini (1711311016)

Riski Novita (1711311020)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020

RONDE KEPERAWATAN
ROLE PLAY

Pemain Peran

Karu : Riski Novita

Dokter : Yolanda Zulpendri

PP (katim) : Nadya Maharani

PA1 : Vina Reski Putri Zalmi

PA2 : Putri Rahmadini

Pasien : Riski Novita

Keluarga Pasien : Putri Rahmadini

Ahli Gizi : Yolanda Zulpendri

Farmasist : Vina Reski Putri Zalmi

Disebuah ruangan Sedap Malam, RSUD Merpati Kusuma akan dilakukan ronde keperawatan.
Terdapat pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan adalah Tn. Agus, usia 50 tahun dengan
diagnose medis Ca. Colon Stadium II, telah dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi.
Sudah dirawat 7 hari tetapi tidak ada kemajuan dalam perawatan.

Tahap pra ronde keperawatan

PP (katim) menemui karu diruangan untuk meminta persetujuan karu untuk melakukan ronde

PP katim : Assalamualaikum bu karu, selamat pagi


Karu : waalaikumussalam, selamat pagi, silahkan masuk ners, ada yang bisa saya
bantu?

PP katim : jadi bu begini, saya ingin melaporkan Tn. Agus di bangsal sedap malam, sudah
dirawat 7 hari, tetapi belum ada peningkatan yang berarti. Saya dengan sudah berembuk untuk
mengadakan ronde keperawatan,

Karu : menurut saya itu planning yang bagus, pasien bernama Tn. agus dengan Ca.
colon itu kan?

PP katim : iya bu klien sudah 7 hari dirawat tetapi tidak ada kemajuan, apakah ibu setuju
dengan rencana ronde ini bu?

Karu : itu rencana yang sangat bagus, kapan tim berencana untuk melakukan ronde?
Dan sejauh mana persiapan yang telah dilakukan tim?

PP katim : Saya sudah membuat tim yang akan melakukan ronde keperawatan bu, dan
rencannya besok jam 10 ronde dilaksanakan, dan setelah ini saya akan keruangan pasien untuk
memberikan inform consent kepapa pasien dan keluarganya

Karu : baik silahkan dilaksanakan, semoga berjalan dengan baik

PP katim : terimakasih bu saya permisi dulu


Karu : ya silahkan

PP menemui pasien untuk memberikan informed concent.

Di Ruangan Pasien

PP : Assalamu’alaikum. Perkenalkan saya Ners Masrini yang akan merawat


bapak hari ini. Pak Agus, bagaimana keadaannya?

Tn. Agus : Ners .. Saya merasakan nyeri hebat di daerah perut.. Sus, saya tidak bisa
tidur semalaman (wajah tampak letih, menahan nyeri/ sakit).

PP : Oh, begitu pak… Nyeri hebat diibagan perut ya pak, begini Pak... Bu saya
mau meminta persetujuan Bapak dan ibu.

Tn. Agus : Ia, Ners sudah 3 malam ini saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya juga sering
mual-mual ni Ners.. Kalau malam sebentar saja tidurnya.

Ny. Agus : Persetujuan apa Sus?

PP katim : Begini pak bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih
dirasakan bapak maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde
keperawatan ini adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang
nantinya pemasalahan ini akan diberikan solusi oleh dokter ahli dan tim medis lainnya. Tujuan
tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalah yang masih dirasakan
bapak saat ini. Untuk itu saya meminta ijin kepada bapak untuk mengadakan ronde keperawatan
besok pagi dan mohon bapak untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.

Tn. Agus : Oh, gitu.. terus saya harus bagaimana Sus?

PP katim : Bapak ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Bapak tinggal menyetujui


saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah Bapak Insya’alla akan bisa diatasi.

Ny. Agus : Benar begitu Sus?

PPP katim : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya Pak?

Tn. Agus : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.

PP katim : Baik, kalau begitu silakan Bapak atau ibu tanda tangan disini.(sambil
memberikan surat izin persetujuan dan balpoint)

Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian PP menuju ke ruang perawat untuk
memberikan tugas kepada perawat pelaksana.

Di Nurse Station
PP : Assalamu’alaikum Ners Regina dan Ners Utin. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana pasien yang
akan kita pilih adalah Tn. Agus. Sudah 7 hari dirawat tetapi tidak ada kemajuan pada kondisi
klien

PA1 : Ia bu, saya rasa memang bagus kalau Tn. Agus menjadi pasien yang di
ronde kan.

PP : Maka dari itu, nanti tolong ya Ners Regina dan Ners Utin untuk mengkaji
ulang atau lebih lanjut masalah yang ada pada Tn. Agus untuk mengetahui kondisinya saat ini

PA 1 & PA 2 : Baik Bu.

Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.

Di ruang pasien

PA 1 : Selamat pagi Pak Agus? Perkenalkan saya Ners Regina. Disini saya yang
akan merawat bapak pada hari ini bersama teman saya Ners Utin. Bagaimana kabarnya?

Ny. Agus : Wah, tidak ada perubahan Ners. Bapak masih merasakan sakit dan tidak
bisa tidur ........makan yang diberikan juga tidak di makan
PA 2 : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, akan melakukan pengkajian pada
bapak, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada bapak.

Tn. Agus : Oh, iya silahkan suster

PA 1 dan PA 2 pun melakukan pengkajian kepada Tn. Agus.Ternyata didapatkan hasil bahwa
Tn. Agus mengalami nyeri hebat pada daerah sekitar perut, mual, gangguan sulit tidur, kurang
nutrisi, cemas memikirkan penyakitnya, asites dan efusi pleura. TD: 90/60 mmHg, RR: 30x/mnt,
natrium 100 meq/dl, albumin 2,8 gr/dl. Sekarang pasien terpasang cairan infuse NaCl 0,9 %.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian PA 1 dan PA 2 melaporkan hasil
pengkajiannya kepada PP.

Di Nurse Station

PA 2 : Bu, pengkajian sudah kami lakukan pada tn Agus

PP katim : Oh, bagaimana hasilnya?

PA 1 : Ternyata masalah yang didapat pada Tn. Agus adalah mengalami nyeri
hebat pada daerah sekitar perut, mual, gangguan sulit tidur, kurang nutrisi, cemas memikirkan
penyakitnya, asites dan efusi pleura.
PP katim : Baiklah kalau begitu, jam 1 nanti mari kita lakukan validasi data dan
kontrak waktu untuk melakukan ronde keperawatan

PA 1 & PA 2 : Baik Bu..

Ke esokan harinya jam 07.30 Ketua tim melapor kepada karu bahwa ronde siap dimulai

PP katim : selamat pagi bu

Karu : ya pagi, silahkan masuk, bagaimana dengan rencana ronde keperawatan yang
akan dilakukan? Apakah semuanya sudah siap?

PP katim : semuanya sudah ada diruangan, ada dari gizi, farmasi, dokter dan juga perawat
pelaksana bu

Karu : baiklah kalau begitu ayo kita kesana

di Ruang Sedap Malam saat conference ........

Karu : rekan-rekan sekalian sesuai kontrak kita hari ini kita akan mengadakan ronde
keperawatan pada Tn. Agus pada jam 10.00. Yang akan melakukan ronde keperawatan adalah
Ners Regina sebagai PP. Jam 10.00 tepat di adakan ronde keperawatan di ruang pasien kamar
304 atas nama Tn Agus.
Kegiatan ronde diikuti oleh: kepala ruangan sebagai pemimpin ronde keperawatan, PP yang
akan sebagai pemberi materi ronde keperawatan, PA 1, PA 2, Dokter, Ahli Gizi dan Farmasis.

Tahap Pelaksanaan Ronde Keperawatan

Di Nurse Station

Karu : Assalamu’alaikum, selamat pagi,. Di pagi hari ini, kita akan melaksanakan
ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Saya perkenalkan
dulu...... ini PP sebagai kepala tim di ruang ini,.. Ners Regina dan Ners Utin..Langsung saja,
silahkan katim membacakan data Bapak Agus.....

Katim : Baik, terima kasih. Selamat pagi semuanya... pasien dalam ronde
keperawatan kita kali ini adalah Pak Agus, usia 50 tahun. Pasien didiagnosis CA. Colon stadium
II, telah dilakukan reseksi usus dan adjuvant kemoterapi. Baiklah langsung saja untum PA 1 dan
PA 2 melaporkan hasil pengkajin pada Tn.Agus

PA 1 : Pasien mengeluhkan nyeri hebat, danmual. Ia juga mengalami asites dan


efusi pleura. Pasien membatasi makan dan minum karena merasa tidak nyaman. Tekanan Darah
90/60 mmHg, Natrium rendah, albumin rendah, minum kurang. Dan terdapat masalah nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh. Pasien mengalami sindrom anoreksia kaketsia.

Karu : Baiklah lanjut kepada ners PA 2


PA 2 : dari hasil pengkajian BMI pasien 14,3. Tekanan darah hari ini 90/60
mmHg, RR 30x/menit, Natrium 100 meq/dl, abumin 2,8 gr/dl. Sekarang pasien terpasang cairan
infuse NaCl 0,9 %. Suhunya38 O C.

Karu : Baiklah laporam mengenai pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan fisik


sudah dilaporkan oleh perawat mungkin dari farmasi dan ahli gizi ada yang ingin disampaikan?

Apoteker : Baik bu, terapi yang telah diberikan kepada Tn. agus berupa Bevacizumab
400 mg 1x1 gr/iv, Ramucirumab 250 mg / 24 jam dan Ziv-afliberce 2x1/iv dan paracetamol 500
mg/24 jam

Ahli Gizi : Untuk masalah nutrisi kami memberikan diet TKTP (Tinggi Karbohidrat Tinggi
Protein).

Karu : Kira-kira apa ada yang ingin ditambahkan lagi?

Semua : Tidak ada bu..

Karu : Baiklah jika tidak ada yang ingin ditambahkan, kita langsung saja menuju
ruangan pasien untuk memvalidasi data.

Tim ronde keperawatan bersama karu, dokter, ahli gizi, dan farmasist melakukan Validasi Data..
Di Ruangan Pasien…

Karu : Assalamualaikum.. Selamat pagi Tn.Agus. Gimana keadaannya pagi hari


ini?

Tn. Agus : Selamat pagi Ners. Saya masih merasakan nyeri hebat di sekitar perut dan
mual.

Dokter : Baiklah.. Saya periksa dulu ya Tn. Agus. (Dokter pun mememriksa
keadaan Tn. Agus.

Dari hasil pemeriksaan memang benar Tn. Agus mengallam efusi pleura dan asites.

Karu : Ada keluhan lain pak yang bapak rasakan? Ny. Tn Agus Gini Ners.. Si
bapak sudah beberapa hari ini tidak mau makan dan minum.

Karu : Baiklah bu.. Laporannya kami terima. Nanti untuk keberlanjutannya kam
informasiikan kembali. Kami permisi dulu ya bu pak.. Selamat pagi..

Tn. Agus : Iya ners.. Selamat pagi.

Post Ronde Keperawatan di Nurse Station


Setelah melakukan Validasi data di ruangan pasien, Tm Ronde keperwatan akan melanjutkan ke
tahap diskusi, rekomendasi dan kesimpulan di nurse station

Karu : Baik, tadi kita sudah sama-sama mengetahui keadaan pasien tersebut,
selanjutnya saya kembalikan kepada katim untuk menyampaikan hasilnya

Katim : Baik bu, sebelumnya terimakasih pada bu karu, tadi kita sudah melakukan
ronde dengan pasien bernama Tn. Agus dengan diagnosa medis Ca. Colon stadium II dan untuk
Masalah keperawatan yang perlu dipertimbangkan lagi adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh, dd tidak nafsu makan untuk intervensi nya kita pertahankan asupan nutrisi
pasien dan outputnya manajemen nutrisi, diagnosa lainnya adalah hipertermi dd dengan
peningkatan suhu yaitu 38°C bagaimana dokter apa ada yang ingin ditambahkan

Dokter : Baik, mungkin kita lihat dari pemeriksaan lab ya ada albumin yang
rendah. Sepertinya kita harus memberikan asupan albumin untuk mengurangi edema diperutnya.
Sementara itu kta tetap memberikan cairan NaCl 0,9 %. Untuk demam yang awalnya
paracetamol kita ganti dengan cetaphin 100 mg / 24 jam/ trips. Itu saja dari saya, dari

Karu : Dari farmasi ada yang ingin ditambahkan?

Farmasi : Untuk nutrisi kami rekomendasikan Megasterol Asetat ya untuk


meningkatkan nafsu makan

Karu : Dari ahli gizi bagaimana ada yang ingin ditambahkan kagi?
Ahli Gizi : Menurut saya Tn. Agus bisa diberikan asupan TKTP ya, terus bisa diberi
lebih banyak asupan sayur dan buah segarnya. Mngkin ada tambahan ddari farmasist, terutama
untuk nutrisi?

Karu : Baik.. Ada lagi??

Semua : Tidak ada..

Karu : Baiklah sesuai hasil ronde kita hari ini saya akan menyimpulkan.
Intervensi yang dapat dilakukan pada Tn. Agus adalah pemberian TKTP, lebih baanyak sayur
dan buah segar, dan Megasterol Asetat untuk nutrisi, untuk masalah cairan berikan transfusi
albumin dan terapi cairan NaCl bersamaan. Jik kadar Natrium telah normal dapat diberikan
diiuretik jika efusi pleura masih ada. Kemudian berikan terapi O2 pada pasien, terutama jika
SAO2nya <95%.. Apakah ada yang ingin menambah kesimpulan?

Semua : Tidak adaa..

Karu : Baiklah kalau tidak ada kita tutup saja ronde keperawatan hari ini.. Terima
kasih kepada dr. Yola, kepada nutrisionist vina, , farrmasist iki dan rekan perawat. Selamat siang.
Assalamalaikum Wr. Wb...

Semua : Iya sama-sama.. Waalaikum salam Wr. Wb...


Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, semua tim ronde keperawatan kembali
menjalani tugasnya masing-masing..

ROLEPLAY DRK

Kasus

Pasien dengan diagnose medis typhoid hari ke-5 demam masih naik turun dengan hasil
ttv 110/90 mmhg , HR 70 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 38,5 C, hasil lab uji widal masih positif.
Pasien masih mengeluh mual dan muntah serta terlihat masih lemas. Berdasarkan hasil keadaan
tersebut perawat melaksanakan DRK

Roleplay

Ketua tim : Yolanda zulpendri

Perawat dan penyaji : putri rahmadini

Fasilitator : vina reski putrid zalmi

Peserta 1 : nadya maharani

Peserta 2 : riski novita

Peserta 3 : Yolanda zulpendri

Perawat mengutarakan keadaan pasiendan meminta persetujuan untuk diadakan DRK


kepada ketua tim
Perawat : selamat pagi bu yola

Ketua tim : selamat pagi ners putri

Perawat : bu, pasien di kamar 10 bernama Nn, S pasien sudah 5 hari dirawat dan demam
masih naik turun, pasien juga masih tampak lemas, hasil lab uji widal masih
positif. Pasien juga masih belum menunjukan adanya peningkatan yang berarti.
Jadi saya bermaksud untuk melakukan DRK terhadap Nn S. apakah ibu setuju?

Ketua tim : ya saya setuju. Bagaimana persiapannya dan kapan akan dilakukan?

Perawat : saya sudah menyiapkan tim untuk melakukan DRK. Sesuai jadwal yang ada,
DRK akan dilakukan besok tanggal 23 oktober 2020, untuk waktunya masih
menunggu kesepakatan dengan tim

Ketua tim : baiklah silahkan dilanjutkan, saya tunggu informasi selanjutnya

Perawat : baik bu, saya permisi dulu

DRK dilakukan pada tanggal 23 oktober 2020 di ruangan perawata pada pukul 13.00
WIB. DRK dihadiri oleh seluruh anggota tim

( di ruang perawat)

Fasilitator : selamat siang, selamat datang di diskusi refleksi kasus yang sudah rutin kita
adakan setiap bulannya. Hari ini kita melakukan refleksi kasus yang telah kita
sepakati sebelumnya yaitu tentang typhoid. Sebelumnya terlebih dahulu kita
sepakati dulu waktu diskusi kita hari ini. Bagaimana kalau diskusi kita laksanakan
selama 60 menit?

Peserta : setuju

Fasilitator : baiklah, seperti biasa diharapkan semua peserta dapat mengikuti diskusi dengan
baikdan mengikuti perjalan diskusi dengan aktif. Untuk acara hari ini, materi akan
disajikan oleh ners putri selam 15 menit, dilanjutkan diskusi selam 30 menit.
Kepada penyaji dipersilahkan untuk menyampaikan materi.
Penyaji : assalamualaikum wr,wb. Pada diskusi kita hari ini, kita akan membahas
tentang demam typhoid Nn. S yang sudah dirawat selama 5 hari. Demam masih naik
turun, demam dan muntah, serta masih terlihat lemas

Typhoid merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri salmonella typhi.
Salmonella menginfeksi targetnya dengan berada pada aliran darah dan usus.

Diagnose keperawatan yang diambil adalah hipertermi dan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Dari diagnose tersebut intervensi yang telah kita lakukan untuk hipertermi adalah

1. Observasi ttv untuk mengetahui keadaan umum pasien


2. Berikan kompres hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuh
3. Anjurkan minum banyak (1500-2000 cc) untuk menggantikan cairan tubuh yang
menguap akibat hipertermi
4. Anjurkan memakai bahan baju yang tipis dan menyerap keringat untuk menjaga agar
klien merasa nyaman dan mengurangi penguapan tubuh
5. Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan antipiretik dan antibiotic untuk
mengurangi panas dan infeksi
Sedangkan intervensi untuk masalah nutrisi yaitu:
1. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang manfaat makan dan nutrisi untuk
meningkatkan motivasi makan
2. Beri nutrisi dengan diet lunak, tidak mengandung banyak serat, tidak merangsang dan
menimbulkan banyak gas dan hidangan masih hangat untuk meningkatkan asupan makan
karena mudah ditelan
3. Berikan makanan yang bervariasi agar pasien tidak merasa bosan dan nafsu makan
meningkat
4. Sajikan makanan yang sedikit tapi sering untuk menghindari mual dan muntah
5. Anjurkan menjaga kebersihan mulut untuk menghilangkan rasa tidak enak pada mulut
dan meningkatkan nafsu makan
6. Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan antasida untuk mengurangi rasa mual dan
muntah
Dari apa yang telah kita lakukan sesuai intervensi yang ada, tetapi pasien belum ada
menunjukan adanya peningkatan yang berarti
Fasilitator : baik, langsung saja jika ada yang ingin disampaikan dari teman-teman, silahkan
untuk menyampaikan satu persatu

Peserta 1 : Bagaimana dengan demamnya pasien tersebut? Apakah demamnya seluruh


tubuh atau bagian atas saja atau bagaimana?pasien dengan deman yang tidak kunjung
turun kita harus waspada dan hati-hati. Apalagi pasiennya demamnya mulai dari leher
keatas. Ketika demam seperti itu, kita harus mengecek suhu di dahi jangan hanya
mengecek suhu di aksila saja. Di aksila hasilnya sudah tinggi, bisa saja di dahi itu
hasilnya lebih tinggi dengan criteria deman semacam itu. Maslah yang bisa timbul ketika
kita tidak melakukan itu, panas yang tinggi mulai dari leher keatas itu bisa menyebabkan
penurunan kesadaran jika kita terlewat

Peserta 2 :ya, itu benar. Saya juga pernah menemukan pasien seperti itu. Kemudian ketika
pasien demam, sudahkah kita mengompres dengan benar? Kompres yang benar adalah dengan
menggunakan air hangat dan dikompret di lipatan-lipatan tubuh. Sebagian keluarga pasien hanya
mengompres di bagian dahi saja. Sehingga kita harus memberikan contoh dan memberi tahu
kepada keluarga untuk melakukan kompres dengan benar

Penyaji : oh ya, thermometer kita hanya thermometer di aksila saja. Kita ada yang
buat di dahi, tapi hanya didalam lemari penyimpanan alat. Kita bisa menggunakan itu
untuk memonitor suhu.

Ok, bisa dilanjutkan ke masalah yang lain.

Peserta 3 : permasalahan yang bisa muncul itu pasien tidak mau makan, keluarga tidak bisa
memaksa pasien dengan baik. Kita bisa meminta kepada keluarga untuk selalu
memberikan makanan yang sedikit-sedikit. Pasien yang masih sulit makan, kita harus
menanyakan makan kesukaannya apa. Tetapi keluarga harus tahu makanan seperti apa
yang baik untuk pasien typhoid.

Nah, untuk diet pasien typhoid adalah diet lunak rendah serat. Biasanya petunjuk diet
yang dianjurkan oleh doter adalah

1. Makan yang cukup (cairan, kalori, vitamin, protein)


2. Tidak mengandung banyak serat
3. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas
4. Makanan lunak diberikan selama istirahat
Peserta 1 : ada yang mengatakan juga makanan rendah serat dan rendah sisa. Maksudnya
rendah sisa bertujuan untuk memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi yang
sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan tidak
merangsang saluran cerna.

Peserta 2 : untuk makanan-makanan yang dianjurkan itu bagaimana?

Peserta 3 : untuk makananya,

1. Sumber karbohidrat: beras di tim, kentang rebus atau tepung-tepungan di


bubur/ pudding
2. Sumber protein: tahu tempe telur direbus, daging, ayam, direbus sampai
empuk
3. Sayuran: sayuran berserat rendah seperti buncis, bayam, labu siam, tomat dan
wortel. Sayuran bisa ditumis atau direbus
Peserta 1 : untuk buah-buahan dan minumanya yaitu

1. Buah-buahan: buah yang tidak menimbulkan banyak gas dan tidak dimakan
beserta kulitnya dan bijinya seperti: pepaya, pisang, jeruk alpukat. Buah yang
menimbulkan gas itu seperti nangka dan durian
2. Minuman: the encer boleh, tapi lebih baik air putih
Peserta 2 : oh ya, untuk masakannya tidak boleh yang pedas ya?

Penyaji : ya benar

Fasilitator : ada yang ingin disampaikan atau sudah cukup? Waktunya masih ada sisa 5
menit lagi

Peserta : cukup

Fasilitator : Alhamdulillah diskusi hari ini sudah berakhir. Dapat say simpulkan bahwa
pasien dengan typhoid harus dilakukan pemantauan suhu yang benar. Diet
makanannya adalah diet yang lunak dan rendah serat.
Baik, karena diskusi telah berakhir, kita beri tepuk tangan untuk kita semuanya.
Jangan lupa untuk mengisi absen dilembar yang sudah disediakan. Saya akhiri
diskusi kali ini, selamat siang.

Laporan diskusi refleksi kasus

Nama ruangan : ruangan perawat

Tanggal pelaksanaan : 23 oktober 2020

Topic diskusi kasus : demam typhoid

Masalah yang muncul :

1. Suhu tubuh pasien naik turun


2. Nutrisi kurang dari kebutuhan karena pasien tidak mau makan

Nama peserta yang hadir

No Nama peserta Tanda tangan

1. Nadya maharani

2. Riski novita

3. Yolanda zulpendri
MANAJEMEN KONFLIK

Situasi 1

Anda adalah perawat sirkuler di ruang operasi. Biasanya, Anda ditugaskan di Ruang 3 untuk
bedah umum, tetapi hari ini Anda ditugaskan di Ruang 4, ruang ortopedi. Anda tidak terbiasa
dengan rutinitas dokter ortopedi dan berupaya belajar secara cepat sebelum ada kasus hari ini
dengan membaca kartu prefensi dokter. Sejauh ini, Anda telah menyelesaikan dua kasus tanpa
insiden. Kasus selanjutnya masuk ke ruangan, dan Anda sadar bahwa setiap orang sangat tegang,
pasien ini adalah istri dokter lokal, dan dokter akan melakukan biopsi tulang untuk mengetahui
kemungkinan malignansi. Anda mempersiapkan ruangan untuk biopsi, dan dokter bedah yang
memiliki reputasi cepat marah, masuk ke ruangan. Anda tiba-tiba sadar bahwa Anda telah
menyiapkan area dengan betadin, dan ahli bedah ini lebih menyukai penggunaan larutan lain. Ia
melihat apa yang telah anda lakukan dan berteriak “anda bodoh, perawat yang bodoh”.

Langkah-langkah penyelesaian konflik :

A. Pengkajian
1. Analisis situasi
Terjadi konflik intrapersonal pada perawat tersebut, dalam hati dia merasa kurang
mampu untuk dipindahkan ke ruang bedah ortopedi, karena dia merasa sudah terbiasa
di ruang bedah umum akan tetapi dia harus profesional dalam bekerja, saat kepala
ruangan menyuruh untuk pindah ruangan. Di ruang bedah ortopedi perawat tersebut
mengalami konflik interpersonal dengan dokter bedah karena dia melakukan kesalahan
yang membuat dokter bedah marah-marah.
Fakta yang didapat perawat tersebut merupakan perawat pindahan dari ruang bedah
umum yang belum terbiasa dengan kondisi di ruang ortopedi. Perawat tersebut tidak
tahu kebiasaan dokter bedah itu tidak suka menggunakan betadin, sehingga saat
menyiapkan area dengan betadin dokter bedah tersebut marah-marah.
Yang terlibat dan berperan dalam situasi ini adalah :
 Perawat : yang berkonflik
 Dokter : yang berkonflik
 Karu : sebagai penengah atas konflik yang terjadi

Situasi tersebut dapat diubah dengan pendekatan dan penjelasan dari perawat dan kepala
ruangan.

2. Analisis isu yang berkembang


Masalah utama yang terjadi yaitu kesalahan penggunaan betadin yang dilakukan
perawat sehingga dokter bedah marah besar. Sehingga diperlukan penyelesaian segera.

3. Menyusun tujuan
Menyelesaikan konflik yang terjadi antara perawat dan dokter bedah di ruang operasi.

B. Identifikasi
Perawat yang sedang berkonflik dengan dokter seharusnya harus mampu mengelola
emosinya agar tidak ikut terpancing emosi

C. Intervensi
1. Dokter bedah yang merasa tidak puas dengan kinerja perawat pindahan dari ruang bedah
umum menyampaikan emosinya ke kepala ruangan operasi. Dokter bedah merasa tidak
puas dengan kinerja perawat tersebut. Konflik yang terjadi antara perawat dan dokter
bisa diselesaikan dengan menggunakan manajemen konflik. Apabila konflik tidak segera
diselesaikan dapat mengganggu hubungan kerja antara dokter dan perawat sehingga
dapat menimbulkan penurunan produktivitas. Sehingga dibutuhkan peran perawat untuk
membantu menyelesaikan konflik yang terjadi.
2. Metode yang sesuai untuk menyelesaikan konflik pada situasi ini adalah dengan strategi
kompromi atau negosiasi. Karena untuk menyelesaikan konflik ini pihak yang terlibat
konflik harus saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama. Kedua pihak yang
terlibat saling menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat. Sehingga kedua belah
pihak yang sedang berkonflik dapat menerima hal-hal yang telah terjadi. Dan dibutuhkan
peran kepala ruangan yang bertindak sebagai negosiator yang menjadi penengah atas
konflik yang terjadi.
Perawat tersebut menyadari kesalahannya dan dokter menerima kejadian yang telah
terjadi dan merasa kalau kesalahan yang dilakukan oleh perawat tersebut tidak bersifat
fatal yang bisa membahayakan klien.

NASKAH ROLL PLAY MANAJEMEN KONFLIK

Pembagian Peran

Dokter : M. Edi Wibowo

Karu : Nur Kholifah

PA1 : Nailis Sa’adah

PA2 : Zuhrotun Nisa

PA3 : Andri Gunawan

Pasien : Huda Hanifah

Di ruang OK terdapat 4 ruangan, pada hari ini perawat nailis dipindah tugaskan oleh Karu
(kholifah) dari ruang bedah 3 yang biasanya menangani ruang bedah umum dipindah ke ruang
bedah 4, ruang bedah ortopedi.

Karu (kholifah) : mbak nailis, hari ini anda saya pindahkan ke ruang bedah 4 ya, karena di
ruang 4 sedang banyak agenda operasi dan membutuhkan perawat tambahan.

PA1 (nailis) : tapi bu, saya sudah terbiasa di ruang bedah umum dan saya merasa kurang
mampu di ruang bedah ortopedi

Karu (kholifah) : tapi dari semua perawat di ruang 3 menurut saya anda yang lebih mampu dan
anda juga lebih berpengalaman
PA1 (nailis) : baiklah bu, kalau begitu saya bersedia dipindahkan ke ruang 4

Karu (kholifah) : terima kasih ya mbak atas kerja samanya

PA1 (nailis) : ya bu terima kasih

PA1 menuju ruang bedah 4 dan mulai beradaptasi dengan kondisi di ruang bedah 4, PA1 tidak
terbiasa dengan rutinitas dokter ortopedi dan berupaya belajar secara cepat sebelum ada kasus
hari ini dengan membaca kartu prefensi dokter.

PA1 (nailis) : mbak hari ini saya dipindah tugaskan oleh karu dari ruang 3 ke ruang 4,
mohon bantuannya yaa

PA2 (icha) : iyaa mbak, mari kita saling bekerja sama

PA1 (nailis) : hari ini ada berapa agenda operasi ya maz?

PA3 (andri) : hari ini ada 3 agenda operasi mbak, ini bisa anda lihat sendiri statusnya

PA2 (icha) : persiapan operasi pertama sudah siap mbak, dokter ortopedinya juga sudah
datang, operasinya sudah bisa dimulai

PA1 (nailis) : dokter ortopedinya siapa mbak?

PA2 (icha) : dr. Edi mbak

PA1 (nailis) : tapi saya loh belum memahami kasusnya

PA3 (andri) : halah mbak, kan bisa dibaca kartu prefensinya dr. Edi

PA1 (nailis) : iya maz sudah saya baca kok

PA2 (icha) : ya uda ayo ke ruangan, semua sudah siap

PA1 telah menyelesaikan dua kasus operasi ortopedi tanpa insiden. Kasus selanjutnya masuk ke
ruangan, setiap orang sangat tegang, karena pasien ini adalah istri dokter lokal, dan dokter
akan melakukan biopsi tulang untuk mengetahui kemungkinan malignansi.

PA3 (andri) : alhamdulillah 2 operasi berjalan dengan lancar


PA1 (nailis) : iya maz, hati saya tenang karena semuanya lancar

PA3 (andri) : ini tinggal pasien selanjutnya, Ny. Hani istri dr. Sigit agendanya akan
dilakukan biopsi, haduh harus hati-hati ini.

PA1 (nailis) : iya maz, anda nampak tegang sekali

PA3 (andri) : iya mbak istrinya dokter tindakan yang dilakukan harus ekstra hati-hati, ada
salah dikit bisa kena marah

PA2 (icha) : maz pasien Ny. Hani sudah diantar ke ruang OK, tadi sudah saya terima dari
perawat ruangan obat-obatnya juga sudah saya tata di kotak obat

PA3 (andri) : oke mbak, makasih yaa

Seluruh perawat mulai mempersiapkan ruangan untuk biopsi, termasuk PA1 yang
mendesinfektan area operasi denga betadin dan dokter bedah yang memiliki reputasi cepat
marah, masuk ke ruangan.

Dokter (edi) : loh mbak, itu desinfektannya kok pakai betadin?

PA1 (nailis) : biasanya kan juga pakai betadin dok

Dokter (edi) : kata siapa, saya loh biasanya ndak pakai betadin

PA2 (icha) : mbak biasanya kalau dr. Edi itu desinfektannya nggak pakai betadin

PA3 (andri) : maaf dok, mbak nailis ini pindahan dari ruang bedah 3 jadi belum terbiasa
dengan ruang bedah 4

Dokter (edi) : loh sebagai perawat ruang OK mau dari ruang bedah 3, ruang bedah 4 kan
seharusnya anda mengerti dengan kebiasaan dokter

PA1 (nailis) : ya dokter, saya mohom maaf atas kelalaian saya

Dokter (edi) : saya ngak mau tau yang jelas saya ndak suka pakai betadin, kamu jadi
perawat baru seharusnya kamu tanya dulu, jangan sok pintar kamu!!!

PA1 (nailis) : ya dokter sekali lagi mohon maaf atas kelalaian saya
Dokter (edi) : saya laporkan kejadian ini ke kepala ruangan

Dokter meninggalkan kamar operasi menuju ruang kepala ruangan untuk melaporkan kejadian
ini

Pasien (hani) : loh sus, kenapa dokter Edi marah-marah?, perawat tadi melakukan kesalahan
ya?? Wah jangan-jangan saya dijadikan mal praktik yaa sus?

PA2 (icha) : ndak kok bu, kita cuma salah menggunakan antiseptik, biasanya dr. Edi tidak
suka pakai betadin nah mbak nailis tadi pakai betadin, tidak berdampak apa-
apa kok bu

Pasien (hani) : ya sudah kalau gitu, saya nggak mau ya kalau kerjanya asal-asalan

PA3 (andri) : iya bu, kami pasti memberikan pelayanan yang terbaik dan sesuai standar

Dokter mengadukan kejadian ini ke kepala ruangan OK atas kejadian ini

Dokter (edi) : mbak kholifah, saya tidak suka dengan kinerja anak buah anda

Karu (kholifah) : ada masalah apa sih dok?

Dokter (edi) : anda tau sendiri kan kalau saya tidak suka menggunakan betadin untuk
desinfektan

Karu (kholifah) : ya dok, kalau begitu saya panggil perawat nailis ke ruangan, mari kita
selesaikan masalah ini dengan kepala dingin

Karu memanggil perawat nailis untuk datang ke ruangan, untuk menyelesaikan masalah ini

Karu (kholifah) : mbak nailis ke ruangan saya sebentar yaa, ada yang perlu kita bicarakan

PA1 (nailis) : iya bu

Karu (kholifah) : mbak nailis silahkan duduk dulu, mohon maaf sebelumnya sebenarnya
bagaimana kejadian awalnya?
Dokter (edi) : saya tidak suka dengan cara kerja perawat ini, anda kan tau kalau saya tidak
suka pakai betadin untuk desinfektan, kenapa tadi saya lihat perawat ini
menggunakan betadin?

PA1 (nailis) : sebelumnya saya mohon maaf dok atas kelalaian saya, disini posisinya saya
baru bertugas jadi saya tidak tahu kebiasaan dokter

Dokter (edi) : itu bukan suatu alasan buat saya, kalau anda baru di ruangan ini seharusnya
anda bertanya pada perawat lain

PA1 (nailis) : iyaa dok, saya mengerti kesalahan saya tidak bertanya dahulu ke perawat lain

Karu (kholifah) : gini loh dok, selaku karu saya mohon maaf atas kelalaian dari anggota saya.
Hari ini di ruang 4 lagi banyak agenda operasi dan kekurangan tenaga jadi saya
memindahkan perawat nailis ke ruang 4, dari sekian banyak perawat di ruang 3
perawat nailis lebih berpengalaman. Dilihat dari kesalahan yang dilakukan
perawat nailis juga tidak fatal, menurut saya disinfektan dengan betadin juga
tidak menimbulkan masalah yang berarti

Dokter (edi) : ya sudah kalau begitu, saya harap kejadian ini tidak terulang lagi

Karu (kholifah) : iya dok saya pastikan kejadian ini tidak terulang lagi

PA1 (nailis) : sekali lagi saya mohon maaf ya dok

Dokter (edi) : ya mbak saya harap kejadian ini tidak terulang, kalau begitu mari kembali ke
kamar operasi

Demikian roll play dari kelompok 1 dalam menyelesaikan konflik dari situasi 1 dengan strategi
kompromi atau negosiasi. Hasil yang didapatkan perawat menyadari kesalahannya dan dokter
menerima kejadian yang telah terjadi dan menganggap kesalahan yang dibuat oleh perawat
tidak membahayakan kondisi klien.

Anda mungkin juga menyukai