Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat
–Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya Adapun tujuan
penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah.
Dalam menyusun makalah ini kami menemukan beberapa kendala tapi berkat
bimbingan , arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesikan
makalah ini. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah memberikan bantuan moril maupun materil sehingga makalah ini dapat
terselesaikan .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna .Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi penyempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya . Akhirnya semoga makalah ini bermanfat khususnya
bagi kami dan bagi pembaca umumnya .
Penyusun
KELOMPOK H
i
Daftar Isi
PRAKATA ........................................................................................................................ i
BAB I
BAB II
BAB III
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ........................................................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tidak hanya industri musik, dunia pendidikan juga tidak terlepas dari tindakan
plagiarisme. Baik mahasiswa maupun dosen tidak ketinggalan dalam melakukan aksi
plagiarisme. Kegiatan "copy" dan "paste" merupakan cara yang mudah dan cepat dalam
membuat karya tulis ilmiah. Tanpa melalui pengolahan tertentu, cara tersebut tentunya
tidaklah dapat dibenarkan apalagi tanpa mencantumkan rujukan yang jelas dan benar
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Penulisan karya tulis ilmiah dengan cara
"copy" dan "paste" yang tidak sesuai aturan dapat dikategorikan sebagai tindakan plagiat.
Saat ini plagiator Plagiarisme di Indonesia sudah menjamur terutama dikalangan
mahasiswa, bagaimana tidak, banyak sekali praktek plagiasi dilingkungan akademis.
tanpa perasaan bersalah, pelaku melakukan praktis plagiasi berulang kali, mulai dari anak
Sekolah Menengah Petama bahkan sampa tingkat profesor. Hal ini tentu saja perlu
menjadi perhatian kita. Oleh karena itu, perlu pemahaman bersama mahasiswa dan dosen
terkait plagiarisme, untuk menghindarkan diri dari praktik‐praktik plagiat. Menghormati,
mengakui dan memberikan penghargaan atas karya orang lain menjadi satu keharusan
dalam memproduksi karya tulis.
Kita ketahui bersama bahwa ilmu pengetahuan dikembangkan berdasarkan pada
ilmu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Sehingga tidak perlu ragu‐ragu bagi
siapapun (masyarakat akademis) ketika menyusun karya ilmiah/karya tulis, menyebutkan
sumber rujukan. Hal ini harus dipahami sebagai kejujuran intelektual yang tidak akan
menurunkan bobot karya tulis kita. Sebutkanlah dengan jujur, sumber rujukan yang kita
gunakan, atau melakukan kutipan, sehingga akan terlihat jelas, bagian mana dari karya
kita yang merupakan ide atau gagasan orang lain, dan yang mana yang merupakan ide
atau gagasan kita sendiri
1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam norma dan etika
penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana norma dan etika penulisan karya ilmiah?
2. Apakah pengertian plagiat dalam penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana bentuk-bentuk plagiat dalam penulisan karya ilmiah?
4. Bagaimana sanksi bagi plagiator dalam penulisan karya ilmiah?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui norma dan etika penulisan karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui pengertian plagiat dalam penulisan karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk plagiat dalam penulisan karya ilmiah.
4. Untuk mengetahui sanksi bagi plagiator dalam penulisan karya ilmiah.
4. Metode Penulisan
Metode yang dipakai makalah ini adalah:
1. Metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, berupa buku dan
materi dari internet.
2. Diskusi yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada
anggota kelompok yang mengetahui informasi tentang materi yang diperlukan dalam
membuat makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
8) Penulis berkewajiban menjunjung tinggi hak, pendapat, atau temuan orang lain
sehingga selalu menjauhi perbuatan tercela seperti mengambil ide dan gagasan
orang lain yang belum diumumkan serta diaku sebagai gagasannya sendiri.
Sehubungan dengan adanya hak cipta kepengarangan dan hak kepemilikan
intelektual, penulis senantiasa bertekad tidak akan melakukan plagiat, baik plagiat
atas tulisannya sendiri maupun plagiat berdasarkan tulisan orang lain.
9) Penulis mengetahui sepenuhnya bahwa mengutip pernyataan atau pendapat orang
lain dengan secara jelas menyebutkan sumbernya tidaklah merupakan perbuatan
yang tercela. Penulis menyadari bahwa dengan mengirimkan naskah untuk
diterbitkan, ia memberikan kepada penerbit hak tunggal untuk menerbitkan,
menyebarluaskan, dan memperdagangkan hasilnya, sehingga ia tidak akan
megirimkan naskah serupa kepada penerbit lain untuk maksud yang sama.
10) Penulis bertanggung jawab terhadap semua kesalahan isi terbitan dan
menanggung segala bentuk hukuman jika secara hukum berbukti bahwa isi
terbitan tadi melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk
kepentingan umum, penulis berkewajiban merevisi atau mempersiapkan edisi
baru karyanya jika diminta oleh penerbit. Penulis mempunyai tugas mulia untuk
membantu penerbit mencari penyandang dana tambahan, dan menggalakkan
promosi terbitan hasil karyanya.
Menurut Lindsey, plagiat adalah tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain
untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru
mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya (Soelistyo, 2011).
5
Menurut Suyanto dan Jihad (2011), plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-kata,
kalimat, atau hasil penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai karya
sendiri.
Menurut Permendiknas No. 17 /2010, Plagiat: pembuatan secara sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau ilmiah pihak lain
yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.
Menurut Princeton University, 2012, Bagian tulisan yang di-copy dari orang lain
namun disebut seolah-olah itu adalah hasil anda sendiri.
6
d. Paraphrasing. Plagiasi jenis ini berupa mengambil teks dari suatu sumber, kemudian
dilakukan parafrasa namun tidak disebut sumbernya, seakan teks tersebut asli
miliknya.
e. Repetitive research. Plagiasi ini ketika peneliti menggunakan data dan metode yang
sama untuk penelitian baru tanpa menyebutkan bahwa metode itu pernah digunakan
pada penelitian sebelumnya.
f. Replication. Plagiasi ini berupa tindakan mengirimkan naskah ke beberapa saluran
publikasi (journal, conference, dan lain-lain).
g. Misleading attribution. Salah atau tidak memadai dalam penyebutan pihak-pihak yang
terlibat dan berkontribusi dalam sebuah penelitian (naskah). Mencantumkan pihak
yang tidak mempunyai kontribusi pada sebuah riset juga termasuk plagiasi jenis ini.
h. Unethical collaboration. Plagiasi jenis ini bisa terjadi ketika orang-orang yang
berkolaborasi melanggar kesepakatan dan etika kolaborasi.
i. Verbatim plagiarism. Plagiasi ini berupa tindakan mengkopi kata-perkata (verbatim)
idea atau karya orang lain tanpa membubuhkan kutipan atau rujukan.
j. Complete plagiarism. Palgiasi secara total.
7
2) Peringatan tertulis
3) Penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan
4) Penurunan pengkat dan jabatan akademik/fungsional
5) Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti urama
bagi yang memenuhi syarat
6) Pemberhentian dengan hormat dari status sebagi dosen/peneliti/tenaga
kependidikan
7) Pemberhentian dengan tidak hormat dari setatus sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan
8) Pembatalan Ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
Lain Halnya ketika tindakan plagian dilakukan oleh orang yang menyandang
guru besar/profesor/ahli peneliti utama. Sanksi yang akan diperoleh sanksi
tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti
utama oleh Menteri atau pejabat yang berwenang atas usulan perguruan tinggi
yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau atas usul perguruan tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat melalui koordinator Perguruan Tinggi Swasta.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, pemakalah menyarankan:
1. Janganlah melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism), karena secara tidak sadar
kita telah melanggar hukum dan merugikan orang yang karyanya telah kita jiplak.
2. Sebaiknya dalam membuat suatu karya ilmiah yang menggunakan ide-ide atau kata
kata orang lain, seorang penulis dapat meyebutkan sumber informasi tersebut dengan
jelas.
3. Agar kita tidak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari.
Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang
efektif dalam karya tulis ilmiah kita. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah
9
kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus untuk dibaca apalagi dipublikasikan
dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan berusaha keras agar
karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-orang terhormat. Perlu
kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: Mien A. Rifai, 2004, Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Fitriyah, Mahmudah & Hindun. 2012. Bahasa Indonesia Budayaku. Depok: Nufa Citra Mandiri.
Wibowo, Wahyu. 2006. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Kompas Media.
http://www.turnitin.com/assets/en_us/media/plagiarism_spectrum.php?
_ga=1.249769542.1747381257.1482679051 Diakses pada hari kamis 8 September 2020 pukul
10.20
11