Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Proses Bisnis PT Pegadaian (Persero)

Oleh:

KELOMPOK 1

Ana Maulina : 170501032

Ika Sinta Yuni Zulfia : 170501005

Nurul Izzatul Ummah : 170501033

Abdul Hafiz : 170501072

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM

2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses
Bisnis PT Pegadaian (Persero)”

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan
bagi umat Islam diseluruh dunia.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi syarat penilaian pada mata kuliah
Manjemen Pegadaian Syariah dan kami harap Makalah ini dapat bermanfaat,
baik untuk kami para penulis maupun para pembaca lainnya.

Untuk itu saran dan kritik kami harapkan berkenaan dengan penyusunan
makalah ini, demi kesempurnaanya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Penyusun

Kelompok
1

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................................i

BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................................

A. Latar
Belakang ............................................................................................................
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. Proses Pemberian Kredit


Gadai....................................................................................
B. Penyimpaan Barang
Jaminan.......................................................................................
C. Alur Pemberian Kredit
Gadai.......................................................................................
D. Proses Lelang Barang Jaminan
Gadai..........................................................................
E. Sumber Pendanaan
Pegadaian.....................................................................................
F. Manajemen Resiko PT.
Pegadaian..............................................................................
G. Transpormasi Bisnis PT.
Pegadaian............................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................................
..
B. Daftar
pustaka...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
PT. Pegadaian (Persero) merupakan Badan Usaha Miliki Negara (BUMN)
atau lembaga perkreditan yang di kelola oleh pemerintah yang kegiatan utamanya
melaksanakan penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Penyaluran uang
pinjaman tersebut di lakukan dengan cara yang nudah, cepat, dan aman sehingga tidak
memberatkan masyarakatkan yang melakukan pinjaman dan tidak menimbulkan
masalah yang baru bagi peminjam setelah melakukan peminjaman di pegadaian. Hal
tersebut sesuai dengan motto yang di gunakan pegadaian yaitu “mengatasi masalah
tanpa masalah”
Dalam menyalurkan kredit dengan sistem gadai ada perjanjian gadai di dalam
proses kredit tersebut yaitu apabila debitur tidak dapat melunasi hutang-hutangnya
atau tidak mampu memperpanjang dan menebus barangnya sampai batas jangka
waktu yang di berikan. Maka pihak pegadaian dengan itu berhak melakukan
penjualan lelang barang gadai tersebut. Lelang merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh PT. Pegadaian gina untuk menyelesaikan kredit bermasalah, dari hasil
penjualan lelang tersebut sebagian melunasi hutang kreditnya, membayar sewa
modalnya dan sebagian lagi untu biaya yang dikeluarkan untuk melelang barang
tersebut, dalam hasil penjualan lelang tersebut, pihak pegadaian akan memungut bea
lelang terhadap pembeli dan penjual sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaiaman proses pemberian kredit gadai ?
b. Bagaimana penyimpanan barang jaminan ?
c. Apa saja alur pemberian kredit gadai ?
d. Bagaimana proses lelang barang jaminan gadai ?
e. Bagaimana sumber pendanaan pegadaian ?
f. Apa transpormasi bisnis PT. Pegadaian ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses pemberian kredit gadai


Kredit gadai atau KCA adalah kredit yang di berikan atas dasar hukum gadai
dengan jaminan barang bergerak.
Barang bergerak yang di maksud adalah barang-barang yang di anggap
berharga dan memiliki ekonomi tertentu serta dapat dipindah tangankan, misalnya
perhiasan emas, batu mulia dll.
Barang barang yang di jaminkan di perum pegadaian meliputi, barang gudang,
barang kantong dan barang barang mewah. Berikut daftar pengelompokan serta
spesifikasi barang yang dapat di jaminkan di pegadaian.

Jenis barang Pengelompokan Spesifikasi


Jaminan Barang jaminan
Barang jaminan Kain atau tekstil Kain panjang
Macam macam bahan pakaian
Permadani, sprei, sarung dll
Jam atau arloji Jam dinding
Jam meja
Jam berdiri
Barang rumah tangga non Pirimg, gelas, cangkir, sendok,
elektrik panci, rantang, kompor
gas,kompor, termos, teko,
petromax, dll.
Barang elektrik Kulkas, mesin cuci, rice cokker,
majicjar, setrika, microwave,
blander, kipas angin, AC.
Penyedot debu, mixer, kompor
listrik, dispenser dll
Barang elektronik Televisi, VCD, DVD, LCD,
tape radio, vidio games, OHP,
mesin fax, mesin fotocopy,
printer, receiver parabola, mesin
hitung dll
Komputer Laptop, personal komputer
Motor Sepeda motor, traktor, pompa
air, mesin pemotong rumput,
generator, kompresor, gergaji
mesin
Mesin jahit Mesin jahit manual
Alat alat kantor Mesin ketik manual, mesin
stensil, filling cabinet,
penghancur kertas.
Kamera Kamera digital, tustel,
handycamp, handpone, pesawat
telepon, MTB, sepeda mini,
sepeda balap, sepeda klasik,
sepeda gunung.
Barang lain Gitar akuistik, gamelan,
wayang.
Barang kantong Perhiasan Emas, perak, dll.
Batu mulia Permata, intan, berlian, dll.
Barang mewah Barang-barang bonperhisan Mobil keluaran baru, mobil
klasik

B. Penyimpanan barang jaminan


Fungsi yang terkait:
1. Pengelola UPC/Penaksir bertugas untuk menyerahkan barang jaminan
yang di terima kepada pengelola agunan untuk di lakukan penyimpanan.
2. Pada jam tutup Pengelola agunan bertugas melakukan penyimpanan
barang jaminan yang di terima dari pengelola UPC/penaksir.

Dokumen yang terkait:

1. Laporan daftar serah terima barang jaminan

Penjabaran kegiatan:

1. Pengelola UPC/penaksir
a. kantor, pengelola UPC/penaksir memberi segel dan menghitung jumlah
barang jaminan yang di terima.
b. Mencocokkan jumlah fisik barang jaminan dengan jumlah yang ada dalam
laporan daftar serah terima barang jaminan.
c. Pengelola UPC/penaksir menandatangani laporan daftar serah terima barang
jaminan apabila jumlah fisik sama dengan jumlah dalam laporan.
d. Menyerahkan barang jaminan dan laporan daftar serah terima barang jaminan
ke pengelola agunan.
2. Pengelola agunan
a. Pada jam tutup kantor, pengelola agunan mencetak laporan harian yang di
dalamnya meliputi laporan daftar serah terima barang jaminan sebagai
pengganti buku gudang.
b. Menerima barang jaminan serta laporan daftar serah terima barang jaminan
yang telah di tandatangani oleh pengelola UPC.
c. Menghitung ulang barang jaminan dan mencocokkan dengan jumlah yanga
ada pada laporan.
d. Pengelola agunan menandatangani laporan serah terima barang jaminan
apabila jumlah fisik sama dengan jumlah dalam laporan.
e. Melakukan penyimpanan barang jaminan ke gudang, untuk produk KCA
penyimpanan berdasarkan golongan pinjaman dan tanggal/bulan pencairan
serta nomor urut transaksi yang ada pada kitir SBK.

C. Alur Pemberian Kredit Gadai

Adapun beberapa tahapan alur pemberian kredit gadai yang harus dilakukan
oleh calon nasabah, untuk lebih jelasnya di bawah ini telah di sajikan keterangan
sebagai berikut:

1. Nasabah datang dengan menyerahkan barang jaminan kepada penaksir


dan mengisi surat permohonan kredit.
2. Setelah di proses penaksir yakni penaksir barang jaminan tersebut dan
penentuan besar pinjaman, untuk selanjutnya di laporkan kepada
kepala kantor cabang untuk mendapat persetujuan kredit.
3. Kepala kantor cabang melakukan penaksiran ulang serta menentukan
jumlah pinjaman. Jika sesuai dengan penaksiran petugas penaksir
maka kepala kantor cabang akan segera menyetujui jumlah pinjaman
tersebut.
4. Setelah mendapatkan persetujuan atas jumlah uang pinjaman tersebut,
selanjutnya kasir akan menerbitkan surat bukti kredit serta melakukan
pencairan kredit sesuai nominal yang telah di tentukan.1
D. Proses pemberian kredit gadai

1
http://core.ac.uk/display/12348930
a. Adapun beberapa tahapan prosedur pemberian kredit yang harus dilakukan
oleh calon nasabah, untuk lebih jelasnya di bawah ini telah di sajikan
keterangan sebagai berikut:
1. Nasabah datang dengan menyerahkan barang jaminan kepada penaksir
dan mengisi surat permohonan kredit.
2. Setelah di proses penaksir yakni penaksir barang jaminan tersebut dan
penentuan besar pinjaman, untuk selanjutnya di laporkan kepada
kepala kantor cabang untuk mendapat persetujuan kredit.
3. Kepala kantor cabang melakukan penaksiran ulang serta menentukan
jumlah pinjaman. Jika sesuai dengan penaksiran petugas penaksir
maka kepala kantor cabang akan segera menyetujui jumlah pinjaman
tersebut.
4. Setelah mendapatkan persetujuan atas jumlah uang pinjaman tersebut,
selanjutnya kasir akan menerbitkan surat bukti kredit serta melakukan
pencairan kredit sesuai nominal yang telah di tentukan.
b. Penyerahan barang jaminan
Calon nasabah datang secara langsung ke kantor pegadaian terdekat
dengan membawa barang yang akan di jaminkan serta menunjukan
identitas diri, seperti KTP, SIM, dll hal ini di lakukan untuk menentukan
dan menetapkan siapa yang akan meneriman kredit dan bertangggung
jawab atas kredit tersebut. Untuk barang jaminan berupa kendaraan
bermotor harus di sertai dengan BPKB dan STNK asli, yang bertujuan
untuk menetukan dan meyakinkan tentang kepemilikan kendaraan tersebut
dan meyakinkan bahwa kendaraan bermotor tersebut tidak dalam keadaan
bermaslah, serta mempermudah proses pelelangan bila tidak dapat di
tebus.
c. Mengisi surat permintaan kredit
Setelah nasabah menyerahkan barang yang akan di jaminkan, nasabah
akan di berikan formulir surat permintaan kredit dari perusahaan, untuk
mempercepat proses, pengisian surat permintaan kredit di bantu oleh
petugas berdasarkan kartu identitas calon nasbah serta menanyakan
data data lain yang diperlukan oleh calon nasabah, adapun isi formulir
kredit tersebut sebagai berikut:
 Nomor KTP dan SIM
 Nama pemohon/calon nasbah
 Alamat lengka pemohon kredit, mulai dari rt, rw, kelurahan,
kecamatan, serta nomor telepon.
d. Pekerja pemohon, dalam formulir tersebut terdapat beberapa pilihan yaitu:
- Petani dengan kode “p”
- Pedagang dengan kode “D”
- Nelayan dengan kode “N”
- Karyawan dengan kode “K”
- Industri dengan kode “I”
- ABRI dengan kode “A”
- Ibu rumah tangga dengan kode “R”
- Mahasiswa dengan kode “M”
- Lain-lain dengan kode “L”
e. Pinjaman di gunakan untuk keperluan, dalam formulir terdapat beberapa
pilihan yaitu:
- Usaha atau modal kerja dengan kode 1
- Biaya pendidikan dengan kode 2
- Biaya pengobatan dengan kode 3
- Pertanian dengan kode 4
- Hajatan atau upacara dengan kode 5
- Lain-lain dengan kode 6
f. Jumlah pinjaman yang di minta
g. Barang jaminan yang di serahkan
Dalam surat permintaan kredit juga terdapat kolom khusus yang
diisi oleh petugas dan pengisian di lakukan setelah barang jaminan
ditentukan nilai taksirannya. Surat permintaan kredit di gunakan
untuk mengetahui dan mencocokan identitas calon nasabah dengan
kartu identitas, juga untuk mengetahui besar pinjaman kredit yang
di ajukan nasabah. Surat permintaan kredit ini juga selanjutnya
akan di tempelkan pada barang jaminan dan digabungka pada
duplikat SBK (surat bukti kreidt) guna mempermudah penanganan,
pengelolaan dan penyimpanan barang jaminan ketika disimpan
dalam gudang serta pengembalian barang jaminan ketika disimpan
dalan gudang serta pengambilan barang jaminan ketika nasabah
telah melakukan penebusan atau pelunasan pinjaman.2
E. Proses Lelang Barang Jaminan gadai
Sejak terjadinya perjanjian gadai antara pemberi gadai dan penerima
gadai, maka sejak saat itulah timbul hak dan kewajiban para pihak.
Kewajiban pemberi gadai adalah membayar pelunasan uang pinjaman di
tambah sewa modal sebesar tarif sewa modal sesuai dengan yang
ditentukan dalam perjanjian gadai. Didalam surat bukti kredit (SBK) telah
di tentukan tanggal mulainya kredit dan tanggal jatuh temponya atau
tanggal pengembalian kredit. Di dalam surat bukti kredit telah di tentukan
syarat bahwa:
“apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, penundaan lelang, ulang gadai atau gadai otomatis,
maka PT. Pegadaian (Persero) berhak melakukan penjualan
melalui lelang.”

Sebelum melakukan pelelangan barang jaminan, pihak pegadaian


kantor pusat melakukan somasi kepada nasabah sebelum jatuh tempo yaitu 20
hari sebelum jatuh tempo, somasi dilakukan dengan maksud untuk
memberikan kesempatan kepada nasabah untuk melunasi uang pinjaman serta
sewa modal.

Apabila sampai tanggal jatuh tempo nasabah tidak melunasi uang


pinjaman serta sewa modalnya maka barang jaminan milik nasabah dilelang
pada tanggal yang di tetapkan. Dalam surat bukti kredit(SBK) telah di atur
tentang berahirnya gadai, salah satu adalah jika jangka waktu gadai telah
berakhir, jangka waktu gadai itu adalah minimanl 15 hari dan maksimal 120
hari. Prosedur pelaksanaan lelang di atur dalam Keputusan Direksi Perum
Pegadaian Nomor : 0pp.2/67/5/1998 tentang Operasional Kantor Cabang
Perum Pegadaian, pelaksanaan barang lelang meliputi:

- Pemberitahuan Lelang
- Persiapan Lelang
- Pelaksanaan Lelang
F. Sumber Pendanaan Pegadaian
2
http://eprints.uns.ac.id/4708/
Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang tidak di perkenankan
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
misalnya giro, deposito, dan tabungan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya,
perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana sbb:
1. Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
3. Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
4. Pinjaman jangka pendek dari perbankan
5. Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi

Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai


kegiatan usahan perum pegadaian, dana tersebut digunakan untuk uang kas
dan dana likuid lainnya seperti kewajiban jatuh tempo, penyaluran dana dalam
bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai, pembayaran pajak dan lain lain.
Dan juga di gunakan untuk pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktuva
tetap dan inventaris berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak
secara langsung dapat menghasilkan penerimaaan bagi perum pegadaian
namun sangat penting agar kegiatan usahanya dapat di jalankan dengan baik.3

G. Manajemen Resiko Pegadaian


Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di bidang gadai dan pembiayaan,
pegadaian syariah blauran tidak menampik jika ada resiko-resiko yang dihadapi setiap
harinya. Seringnya resiko yang dihadapi merupakan human error dari karyawan
pegadaian syariah blauran itu sendiri. Tidak jarang beberapa kali karyawan harus
mengganti dengan uang pribadi akibat resiko tersebut. Salah satu yang dilakukan oleh
PT. Pegadaian (Persero) satu yang di lakuka oleh PT. Pegadaian atau mungkin juga
dilakukan oleh perusahaan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dan non
keuangan yakni di bentuknya manajemen resiko. Menurut Djohanputro (2008) bahwa
manajemen resiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam
mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan, alternatif penanganan
resiko, memonitor, dan mengendalikan penannganan resiko.
 Manajemen resiko gadai non emas
seperti yang sudah banya di ketahui bahwa dalam menjalankan usaha apapun
pasti akan ditemui resiko-resiko, baik itu resiko yang terduga maupun tidak terduga,
3
Putrinazha.blogspot.com
tidak terkecuali pada PT. Pegadaian baik pada konvensional maupun syariah, dua
duanya memiliki resiko-resiko yang setiap harinya di hadapi. Dengan adanya resiko-
resiko yang muncul tersebut. Manajemen resiko gadai non emas di definisikan
sebagai stebby step yang dilakukan oleh pegadaian dalam mengidentifikasi,
mengukur, memantau serta mengendalikan resiko yang muncul dari barang barang
jaminan non emas.
H. Tanspormasi Bisnis Pegadaian
Sebagai salah satu bisnis tertua di indonesia, layanan gadao telah membantu
perekonomian masyarakat kalangan menengah ke bawah dalam mendapatkan
pinjaman dengan cepat tanpa bergantung pada pinjaman bunga tertinggi.
Namu dalam beberapa tahun terahir peran pelaku industri keuangan di indonesia
mulai bergeser oleh kehadiran fintech, tak hanya perbankan, fintech turut mendisrupsi
bisnis gadai karena akses terhadap pinjaman kini bisa di dapatkan dengan mudah dan
cepat. Situasi ini mendorong pegadaian untuk mulai menginisiasikan pemamfaatan
digital dalam meningkatkan perannya di ekosistem keuangan digital. Apalagi
pegadaian merupakan perusahaan top of mind di sektor gadai yang nenguasai 90
persen pangsa dengan lebih 4.000 total outlet di indonesia.
Transpormasi bisnis pegadaian ini diawali dengan upaya mendigitilasasi layanannya
melalui Platform Pegadaian Digital Service (PDS) pada april 2018, saat itu pegadaian
belum memiliki digital roadmap dan divisi khusus yang bertugas untuk mengeksekusi
pengembangan inovasi perusahaan. Pada perjalanannya, pegadaian kemudian
menetapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode 2019-2023 sebagai
fondasi transpormasi yang berfokus pada empat hal antara lain yaitu:
 Model bisnis
 Operasional
 Chanel marketing
 Segmen pasar

Singkatnya perusahaan pelat merah ini ingin mentranspormasikan posisinya di


pasar, tak lagi sebagai perusahaan gadai saja, tetapi juga perusahaan yang
menawarkan layanan keuangan lainnya. Terbukti dari eksnpansi layanan
pegadai ke emas. Dari sisi operasional, pegadaian memamfaatkan tekonologi
digital untuk menganalisis profil calon pelanggan. Tak hanya itu, perusahaan
juga mentranspormasikan chanel penjualan ke digital dan bermain ke segmen
pasar yang lebih luas, yakni segmen menengah ke atas. Untuk menjalankan
rencana tersebut pegadaian membentuk divisi Transpormasi Office (TO) pada
2019. VP Digital Bussines Development & Partnership Pegadaian.
Herdi Sularko menyebutkan, ada tiga peran yang di jalankan TO yaitu
mengeksplorasi model bisnis baru, memperbarui prose bisnis dan
memperbarui budaya kerja di lingkup organisasi agar lebih agile dalam
mengembangkan produk/layanan.
Pada tahun 2018 PT. Pegadaian dianggap sukses melakukan transpormasi
digital sehingga layak mendapatkan penghargaan Most Admired CEO Award
2018, untuk kategori Leadership for Digital Transpormation of Pawning
Bussiness.
Menurut harianto, perkembangan teknologi digital tidak bisa kita kita hindari .
hal tersebut secara langsung mempengaruhi iklim usaha, termasuk
perkembangan bisnis keuangan yang terjadi di pegadaian. Oleh karena itu,
pegadaian harus segera menyesuaikan dengan berkomitmen terus bertumbuh
mengikuti perkembangan zaman, namun tetap tidak akan meninggalkan bisnis
inti yaitu gadai.
Situasi bisnis berubah, kami perlu transpormasi meski demikian pegadaian
enggak akan meninggalkan core bisnis, tetap gadai. Tetapi pegadaian juga
masuk ke lini non gadai, misalnya digital landing. Transpormasi ini bertujuan
menjadikan pegadaian makin kuat baik di sisi keuangan maupun kontribusi ke
masyarakat, ucap harianto menyadari bahwa transformasi itu sulit dan butuh
waktu yang lama.4
4
http://www.indotelko.com/read/1544924494/pegadaian-transformasi-digital
BAB III
PENUTUP

PT. Pegadaian (Persero) merupakan Badan Usaha Miliki Negara (BUMN)


atau lembaga perkreditan yang di kelola oleh pemerintah yang kegiatan utamanya
melaksanakan penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Penyaluran uang
pinjaman tersebut di lakukan dengan cara yang nudah, cepat, dan aman sehingga tidak
memberatkan masyarakatkan yang melakukan pinjaman dan tidak menimbulkan
masalah yang baru bagi peminjam setelah melakukan peminjaman di pegadaian. Hal
tersebut sesuai dengan motto yang di gunakan pegadaian yaitu “mengatasi masalah
tanpa masalah”.
A.Proses pemberian kredit gadai
B. Penyimpanan barang jaminan
C. Alur Pemberian Kredit Gadai
D. Proses pemberian kredit gadai
E. Proses Lelang Barang Jaminan gadai
F. Sumber Pendanaan Pegadaian
G. Manajemen Resiko Pegadaian
H. Tanspormasi Bisnis Pegadaian
DAFTAR PUSTAKA

http://core.ac.uk/display/12348930

http://eprints.uns.ac.id/4708/

https://utrinazha.blogspot.com

http://www.indotelko.com/read/1544924494/pegadaian-transformasi-digital

Anda mungkin juga menyukai