Oleh:
KELOMPOK 1
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Proses
Bisnis PT Pegadaian (Persero)”
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan
bagi umat Islam diseluruh dunia.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi syarat penilaian pada mata kuliah
Manjemen Pegadaian Syariah dan kami harap Makalah ini dapat bermanfaat,
baik untuk kami para penulis maupun para pembaca lainnya.
Untuk itu saran dan kritik kami harapkan berkenaan dengan penyusunan
makalah ini, demi kesempurnaanya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.
Penyusun
Kelompok
1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar
Belakang ............................................................................................................
B. Rumusan
Masalah........................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
..
B. Daftar
pustaka...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
PT. Pegadaian (Persero) merupakan Badan Usaha Miliki Negara (BUMN)
atau lembaga perkreditan yang di kelola oleh pemerintah yang kegiatan utamanya
melaksanakan penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Penyaluran uang
pinjaman tersebut di lakukan dengan cara yang nudah, cepat, dan aman sehingga tidak
memberatkan masyarakatkan yang melakukan pinjaman dan tidak menimbulkan
masalah yang baru bagi peminjam setelah melakukan peminjaman di pegadaian. Hal
tersebut sesuai dengan motto yang di gunakan pegadaian yaitu “mengatasi masalah
tanpa masalah”
Dalam menyalurkan kredit dengan sistem gadai ada perjanjian gadai di dalam
proses kredit tersebut yaitu apabila debitur tidak dapat melunasi hutang-hutangnya
atau tidak mampu memperpanjang dan menebus barangnya sampai batas jangka
waktu yang di berikan. Maka pihak pegadaian dengan itu berhak melakukan
penjualan lelang barang gadai tersebut. Lelang merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh PT. Pegadaian gina untuk menyelesaikan kredit bermasalah, dari hasil
penjualan lelang tersebut sebagian melunasi hutang kreditnya, membayar sewa
modalnya dan sebagian lagi untu biaya yang dikeluarkan untuk melelang barang
tersebut, dalam hasil penjualan lelang tersebut, pihak pegadaian akan memungut bea
lelang terhadap pembeli dan penjual sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaiaman proses pemberian kredit gadai ?
b. Bagaimana penyimpanan barang jaminan ?
c. Apa saja alur pemberian kredit gadai ?
d. Bagaimana proses lelang barang jaminan gadai ?
e. Bagaimana sumber pendanaan pegadaian ?
f. Apa transpormasi bisnis PT. Pegadaian ?
BAB II
PEMBAHASAN
Penjabaran kegiatan:
1. Pengelola UPC/penaksir
a. kantor, pengelola UPC/penaksir memberi segel dan menghitung jumlah
barang jaminan yang di terima.
b. Mencocokkan jumlah fisik barang jaminan dengan jumlah yang ada dalam
laporan daftar serah terima barang jaminan.
c. Pengelola UPC/penaksir menandatangani laporan daftar serah terima barang
jaminan apabila jumlah fisik sama dengan jumlah dalam laporan.
d. Menyerahkan barang jaminan dan laporan daftar serah terima barang jaminan
ke pengelola agunan.
2. Pengelola agunan
a. Pada jam tutup kantor, pengelola agunan mencetak laporan harian yang di
dalamnya meliputi laporan daftar serah terima barang jaminan sebagai
pengganti buku gudang.
b. Menerima barang jaminan serta laporan daftar serah terima barang jaminan
yang telah di tandatangani oleh pengelola UPC.
c. Menghitung ulang barang jaminan dan mencocokkan dengan jumlah yanga
ada pada laporan.
d. Pengelola agunan menandatangani laporan serah terima barang jaminan
apabila jumlah fisik sama dengan jumlah dalam laporan.
e. Melakukan penyimpanan barang jaminan ke gudang, untuk produk KCA
penyimpanan berdasarkan golongan pinjaman dan tanggal/bulan pencairan
serta nomor urut transaksi yang ada pada kitir SBK.
Adapun beberapa tahapan alur pemberian kredit gadai yang harus dilakukan
oleh calon nasabah, untuk lebih jelasnya di bawah ini telah di sajikan keterangan
sebagai berikut:
1
http://core.ac.uk/display/12348930
a. Adapun beberapa tahapan prosedur pemberian kredit yang harus dilakukan
oleh calon nasabah, untuk lebih jelasnya di bawah ini telah di sajikan
keterangan sebagai berikut:
1. Nasabah datang dengan menyerahkan barang jaminan kepada penaksir
dan mengisi surat permohonan kredit.
2. Setelah di proses penaksir yakni penaksir barang jaminan tersebut dan
penentuan besar pinjaman, untuk selanjutnya di laporkan kepada
kepala kantor cabang untuk mendapat persetujuan kredit.
3. Kepala kantor cabang melakukan penaksiran ulang serta menentukan
jumlah pinjaman. Jika sesuai dengan penaksiran petugas penaksir
maka kepala kantor cabang akan segera menyetujui jumlah pinjaman
tersebut.
4. Setelah mendapatkan persetujuan atas jumlah uang pinjaman tersebut,
selanjutnya kasir akan menerbitkan surat bukti kredit serta melakukan
pencairan kredit sesuai nominal yang telah di tentukan.
b. Penyerahan barang jaminan
Calon nasabah datang secara langsung ke kantor pegadaian terdekat
dengan membawa barang yang akan di jaminkan serta menunjukan
identitas diri, seperti KTP, SIM, dll hal ini di lakukan untuk menentukan
dan menetapkan siapa yang akan meneriman kredit dan bertangggung
jawab atas kredit tersebut. Untuk barang jaminan berupa kendaraan
bermotor harus di sertai dengan BPKB dan STNK asli, yang bertujuan
untuk menetukan dan meyakinkan tentang kepemilikan kendaraan tersebut
dan meyakinkan bahwa kendaraan bermotor tersebut tidak dalam keadaan
bermaslah, serta mempermudah proses pelelangan bila tidak dapat di
tebus.
c. Mengisi surat permintaan kredit
Setelah nasabah menyerahkan barang yang akan di jaminkan, nasabah
akan di berikan formulir surat permintaan kredit dari perusahaan, untuk
mempercepat proses, pengisian surat permintaan kredit di bantu oleh
petugas berdasarkan kartu identitas calon nasbah serta menanyakan
data data lain yang diperlukan oleh calon nasabah, adapun isi formulir
kredit tersebut sebagai berikut:
Nomor KTP dan SIM
Nama pemohon/calon nasbah
Alamat lengka pemohon kredit, mulai dari rt, rw, kelurahan,
kecamatan, serta nomor telepon.
d. Pekerja pemohon, dalam formulir tersebut terdapat beberapa pilihan yaitu:
- Petani dengan kode “p”
- Pedagang dengan kode “D”
- Nelayan dengan kode “N”
- Karyawan dengan kode “K”
- Industri dengan kode “I”
- ABRI dengan kode “A”
- Ibu rumah tangga dengan kode “R”
- Mahasiswa dengan kode “M”
- Lain-lain dengan kode “L”
e. Pinjaman di gunakan untuk keperluan, dalam formulir terdapat beberapa
pilihan yaitu:
- Usaha atau modal kerja dengan kode 1
- Biaya pendidikan dengan kode 2
- Biaya pengobatan dengan kode 3
- Pertanian dengan kode 4
- Hajatan atau upacara dengan kode 5
- Lain-lain dengan kode 6
f. Jumlah pinjaman yang di minta
g. Barang jaminan yang di serahkan
Dalam surat permintaan kredit juga terdapat kolom khusus yang
diisi oleh petugas dan pengisian di lakukan setelah barang jaminan
ditentukan nilai taksirannya. Surat permintaan kredit di gunakan
untuk mengetahui dan mencocokan identitas calon nasabah dengan
kartu identitas, juga untuk mengetahui besar pinjaman kredit yang
di ajukan nasabah. Surat permintaan kredit ini juga selanjutnya
akan di tempelkan pada barang jaminan dan digabungka pada
duplikat SBK (surat bukti kreidt) guna mempermudah penanganan,
pengelolaan dan penyimpanan barang jaminan ketika disimpan
dalam gudang serta pengembalian barang jaminan ketika disimpan
dalan gudang serta pengambilan barang jaminan ketika nasabah
telah melakukan penebusan atau pelunasan pinjaman.2
E. Proses Lelang Barang Jaminan gadai
Sejak terjadinya perjanjian gadai antara pemberi gadai dan penerima
gadai, maka sejak saat itulah timbul hak dan kewajiban para pihak.
Kewajiban pemberi gadai adalah membayar pelunasan uang pinjaman di
tambah sewa modal sebesar tarif sewa modal sesuai dengan yang
ditentukan dalam perjanjian gadai. Didalam surat bukti kredit (SBK) telah
di tentukan tanggal mulainya kredit dan tanggal jatuh temponya atau
tanggal pengembalian kredit. Di dalam surat bukti kredit telah di tentukan
syarat bahwa:
“apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, penundaan lelang, ulang gadai atau gadai otomatis,
maka PT. Pegadaian (Persero) berhak melakukan penjualan
melalui lelang.”
- Pemberitahuan Lelang
- Persiapan Lelang
- Pelaksanaan Lelang
F. Sumber Pendanaan Pegadaian
2
http://eprints.uns.ac.id/4708/
Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang tidak di perkenankan
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
misalnya giro, deposito, dan tabungan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya,
perum pegadaian memiliki sumber-sumber dana sbb:
1. Modal sendiri
2. Penyertaan modal pemerintah
3. Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
4. Pinjaman jangka pendek dari perbankan
5. Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
http://core.ac.uk/display/12348930
http://eprints.uns.ac.id/4708/
https://utrinazha.blogspot.com
http://www.indotelko.com/read/1544924494/pegadaian-transformasi-digital