Anda di halaman 1dari 6

AGAMA ISLAM

 Tempat Ibadah

Masjid (bentuk tidak baku: mesjid) adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau
Muslim. Masjid artinya tempat sujud, sebutan lain yang berkaitan dengan masjid di
Indonesia adalah musala, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi
bangunan menyerupai masjid yang tidak digunakan untuk salat Jumat, iktikaf, dan
umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga
merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar,
diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al-Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.
Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan hingga kemiliteran.

 Hari Raya
terdapat dua hari raya resmi dalam Islam:
1. Idul Fitri dan Idul Adha. Idul Fitri dirayakan pada akhir Ramadan (sebulan berpuasa),
dan kaum Muslim biasanya memberi zakat (amal) pada hari tersebut. Idul Adha
dirayakan pada hari kesepuluh dari bulan Zulhijah dan berlangsung selama empat
hari. Pada saat itu, kaum Muslim biasanya menyembelih seekor domba dan
memberikan dagingnya kepada para anggota keluarga, teman-teman, dan orang-orang
miskin.
2. Kedua hari raya tersebut berdasarkan pada penanggalan kalender Islam (Hijriah),
yang merupakan kalender bulan, sehingga tanggal hari raya tersebut dalam kalender
Gregorian, yang merupakan kalender matahari, berubah setiap tahun. Kalender
Gregoria berdasarkan pada periode orbit dari pergerakan Bumi saat mengelilingi
Matahari, yang berlangsung sekitar 365Templat:1/4 hari, sementara kalender Islam
berdasarkan pada periode sinodik dari pergerakan Bulan saat mengelilingi Bumi,
yang berlangsung sekitar 29Templat:1/2 hari. Dalam kalender Islam, setiap bulannya
memiliki 29 atau 30 hari (yang dimulai dengan bulan baru). Dua belas bulan
berlangsung dalam tahun Islam, yang 11 hari lebih pendek ketimbang tahun
Gregorian.
AGAMA KRISTEN

 Tempat Ibadah

Gereja (bahasa Inggris: Church; bahasa Portugis: Igreja) adalah suatu kata bahasa
Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut iman Kristiani.
Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya
diterjemahkan sebagai "jemaat/umat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius,
24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada
Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19
ayat dari Kitab Wahyu.

 Hari Raya
1. Hari Raya Natal
Kata “Natal” berasal dari bahasa Portugis yang artinya “Kelahiran”. Ya, Natal
diperingati sebagai hari lahirnya Yesus Kristus ke dunia. Diperingati setiap tahunnya
pada tanggal 25 Desember. Natal menjadi perayaan krusial karena makna hari
natal itu sendiri. Sebelum Hari Natal tiba, umat Kristiani akan melakukan serangkaian
kegiatan, seperti:
- Menghias Rumah dengan Pernak-Pernik Natal
Menjadi hal yang wajib untuk menyambut natal. Pohon natal, lampu natal, bel,
bola-bola salju, dan boneka sinterklas menjadi aksesoris penting saat perayaan
Natal
- Menyiapkan Kado untuk Bertukar KadO
Kado Natal menjadi simbol kalau Natal telah tiba. Hampir semua umat Kristiani
melakukan hal ini. Tradisi bertukar kado saat Natal sudah menjadi kebudayaan
orang Amerika dan Eropa. Isi kadonya juga beranekaragam, sesuai dengan budget
dan kepada siapa kado tersebut akan diberikan
- Misa Malam Natal
Malam Natal dirayakan untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus. Pada malam
ini, terdapat gua replika sebagai kandang tempat Yesus dilahirkan. Gua tersebut
juga akan diisi dengan patung Yesus, Bunda Maria, Yosef, para gembala, dan
domba-domba. Sesuai sejarah natal, pada malam Natal inilah Santa Claus akan
datang untuk membagi-bagikan hadiah. Hadiah ini dikhususkan bagi anak-anak,
walaupun tidak menutup kemungkinan juga diberikan kepada orang dewasa.
AGAMA KATOLIK

 Tempat Ibadah

Gereja (bahasa Inggris: Church; bahasa Portugis: Igreja) adalah suatu kata bahasa
Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut iman Kristiani.
Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya
diterjemahkan sebagai "jemaat/umat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius,
24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada
Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19
ayat dari Kitab Wahyu.

 Hari Raya
1. Hari Raya Natal
Kata “Natal” berasal dari bahasa Portugis yang artinya “Kelahiran”. Ya, Natal
diperingati sebagai hari lahirnya Yesus Kristus ke dunia. Diperingati setiap tahunnya
pada tanggal 25 Desember. Natal menjadi perayaan krusial karena makna hari
natal itu sendiri. Sebelum Hari Natal tiba, umat Kristiani akan melakukan serangkaian
kegiatan, seperti:
- Menghias Rumah dengan Pernak-Pernik Natal
Menjadi hal yang wajib untuk menyambut natal. Pohon natal, lampu natal, bel,
bola-bola salju, dan boneka sinterklas menjadi aksesoris penting saat perayaan
Natal
- Menyiapkan Kado untuk Bertukar KadO
Kado Natal menjadi simbol kalau Natal telah tiba. Hampir semua umat Kristiani
melakukan hal ini. Tradisi bertukar kado saat Natal sudah menjadi kebudayaan
orang Amerika dan Eropa. Isi kadonya juga beranekaragam, sesuai dengan budget
dan kepada siapa kado tersebut akan diberikan
- Misa Malam Natal
Malam Natal dirayakan untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus. Pada malam
ini, terdapat gua replika sebagai kandang tempat Yesus dilahirkan. Gua tersebut
juga akan diisi dengan patung Yesus, Bunda Maria, Yosef, para gembala, dan
domba-domba. Sesuai sejarah natal, pada malam Natal inilah Santa Claus akan
datang untuk membagi-bagikan hadiah. Hadiah ini dikhususkan bagi anak-anak,
walaupun tidak menutup kemungkinan juga diberikan kepada orang dewasa.
AGAMA HINDU

 Tempat Ibadah

Pura adalah istilah untuk tempat ibadat agama Hindu di Indonesia. Pura di Indonesia
terutama terkonsentrasi di Bali sebagai pulau yang mempunyai mayoritas penduduk
penganut agama Hindu.

Kata "Pura" sesungguhnya berasal dari akhiran bahasa Sanskerta (-pur, -puri, -pura,
-puram, -pore), yang artinya adalah gerbang, misal, angkasapura berarti Gerbang
angkasa. Dalam perkembangan pemakaiannya di Pulau Bali, istilah "Pura" menjadi
khusus untuk tempat ibadah; sedangkan istilah "Puri" menjadi khusus untuk tempat
tinggal para raja dan bangsawan.

 Hari Raya
Hari raya agama Hindu di Indonesia, khususnya di Bali, berdasarkan atas Kalender Saka
dan Kalender Bali.

Hari Raya agama Hindu berdasarkan Kalender Saka


1. Hari Raya Nyepi
2. Hari Raya Siwaratri

Hari Raya agama Hindu berdasarkan Kalender Bali

1. Hari Raya Galungan


2. Hari Raya Kuningan
3. Hari Raya Saraswati
4. Hari Raya Banyu Pinaruh
5. Hari Raya Pagerwesi

Hari Raya di India

1. Hari Raya Holi


2. Hari Raya Diwali
AGAMA BUDHA

 Tempat Ibadah

Wihara (bahasa Sansekerta: विहार Vihara) adalah sebutan bagi rumah ibadah umat
Buddha di Indonesia.

Wihara adalah rumah ibadah agama Buddha, bisa juga dinamakan kuil. Klenteng adalah
rumah ibadah penganut taoisme, maupun konfuciusisme. Tetapi di Indonesia, karena
orang yang ke Wihara/kuil/klenteng umumnya adalah etnis Tionghoa, maka menjadi
agak sulit untuk dibedakan, karena umumnya sudah terjadi sinkritisme antara Buddhisme,
Taoisme, dan Konfuciusisme.

 Hari Raya
Waisak atau Waisaka (Pali; Sanskrit: Vaiśākha वैशाख) merupakan hari suci agama
Buddha. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di
India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan Singapura, Visakha Bucha di
Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang
pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta.[1] Di beberapa
tempat disebut juga sebagai "hari Buddha".

Dirayakan dalam bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk
memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu:

1. Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 S.M.,


2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di
Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
3. Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun
543 S.M.

Tiga peristiwa ini dinamakan "Trisuci Waisak". Keputusan merayakan Trisuci ini
dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of
Buddhists - WFB) yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan ini dilakukan
pada purnama pertama di bulan Mei.

Waisak sendiri adalah nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.
AGAMA KONGHUCU

 Tempat Ibadah

Klenteng atau kelenteng (bahasa Hokkian: 廟, bio) adalah sebutan untuk tempat ibadah
penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesia pada umumnya. Dikarenakan di
Indonesia, penganut kepercayaan tradisional Tionghoa sering disamakan sebagai
penganut agama Konghucu, maka klenteng dengan sendirinya sering dianggap sama
dengan tempat ibadah agama Konghucu. Di beberapa daerah, klenteng juga disebut
dengan istilah tokong.[1] Istilah ini diambil dari bunyi suara lonceng yang dibunyikan
pada saat menyelenggarakan upacara.

 Hari Raya
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun
baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama (Hanzi: 正月; pinyin: zhēng yuè) di
penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五暝 元宵節 pada tanggal
ke-15 (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī 除夕
yang berarti "malam pergantian tahun".

Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru Imlek
sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan
makan malam pada malam tahun baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun
penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar,
penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok sering kali dinomori dari pemerintahan Huangdi.
Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli,
sehingga pada tahun 2017 Masehi, "Tahun Tionghoa" dapat jadi tahun 4715, 4714, atau
4654.

Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap
sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan
tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa
berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang
(sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan
populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan telah menjadi
bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai