NPM : 1915031060
Kelompok : 19
Kelas :C
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK C
DAYA DAN FAKTOR DAYA
P
semu dan disebut juga cos φ. faktor daya = dimana: P adalah daya aktif
S
dengan satuan W(watt) dan S adalah daya nyata dengan satuan VA (Volt
Ampere).
Daya aktif digunakan untuk mengoperasikan beban-beban pada pelanggan
listrik. Daya semu dihasilkan oleh generator pembangkit yang ditransmisikan
ke pelanggan listrik.
Daya aktif (P) = V . I . cos φ (dalam watt)
Daya nyata (S) = V . I (dalam VA)
Dimana : V = tegangan; I = arus listrik; dan cos φ = faktor daya
4) Jelaskan pengaruh kondisi leading atau lagging dari daya yang terpakai
dalam sistem tenaga listrik ?
JAWAB:
1. Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya
saat memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat induktif & Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V), V
mendahului I dengan sudut φ.
Gambar 1 Arus tertinggal dari tegangan sebesar sudut φ
Dari Gambar terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan maka daya
reaktif mendahului daya semu, berarti beban membutuhkan atau
menerima daya reaktif dari sistem.
2. Faktor Daya Mendahului (Leading)
Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat kapasitif. & Arus mendahului tegangan, V
terbelakang dari I dengan sudut φ
5) Mengapa faktor daya dalam sistem listrik tidak pernah mencapai 1, dan
kaitan dengan banyaknya jumlah lilitan pada mesin-mesin listrik ?
JAWAB:
Faktor daya dibatasi dari 0 hingga 1, semakin tinggi faktor daya
(mendekati 1) artinya semakin banyak daya tampak yang diberikan
sumber bisa kita manfaatkan, sebaliknya semakin rendah faktor daya
(mendekati 0) maka semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan
dari sejumlah daya tampak yang sama.
Faktor daya kurang dari satu menunjukkan tegangan dan arus tidak
dalam fase, mengurangi produk rata-rata keduanya. Daya nyata
adalah produk tegangan dan arus sesaat dan mewakili kapasitas
listrik untuk melakukan pekerjaan. Daya semu adalah produk dari
arus dan tegangan RMS .
Kaitannya dengan banyaknya jumlah lilitan pada mesin-mesin listrik
adalah di mana semakin banyaknya lilitan pada mesin listrik maka
akan mengakibatkan semakin rendah faktor daya (mendekati 0)
maka semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan dari sejumlah
daya tampak yang sama. Begitu pula sebaliknya jika banyaknya
jumlah lilitan pada mesin listrik semakin sedikit maka akan
mengakibatkan semakin tinggi faktor daya (mendekati 1) artinya
semakin banyak daya tampak yang diberikan sumber bisa kita
manfaatkan.