Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu 4

Kristalografi & Mineralogi


Resume Sistem Kristal

Dosen Pembimbing :
Muhammad Kasim, S.T., M.T

Disusun Oleh :
Putri Wulan Rahmawati
Nim : 471420052

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
ILMU & TEKNOLOGI KEBUMIAN
TEKNIK GEOLOGI
2020
Sistem Kristalografi

Pengelompokkan sistem kristal ini berdasarkan perbandingan panjang, letak atau posisi, jumlah
dan nilai sumbu tegak. Berdasarkan sifat simetrinya, bentuk kristal dibagi menjadi bidang simetri
dan sumbu simetri. Dari bidang dan sumbu simetri tersebut, krital dikelompokkan menjadi 32
kelas kristal. Pengkelompokkan ini berdasarkan jumlah unsur simetri yang terdapat pada kristal.

1. Sistem Isometrik

Sistem ini dikenal dengan sebutan sistem kristal kubus atau kubik dengan jumlah sumbu pada
kristal sebanyak 3 dan saling tegak lurus antara satu dengan yang lainnya. Perbandingan ketiga
sumbu memiliki panjang yang sama. Kerena memiliki panjang sumbu yang sama, sudut
kristalografi yang dibuat sebesar 90o, hal ini disebabkan setiap sumbu berada pada posisi tegak
lurus.
Sistem isometrik dibagi menjadi 5 kelas yaitu, tetaoidal, gyroida, diploida, hextetrahedral, dan
hexoctahedral. Beberapa mineral yang memakai sistem kristal isometrik yaitu galena, emas,
flourite, pyrite, dan halite. Sistem isometrik merupakan sistem yang paling simetri dalam ruang 3
dimensi.

2. Sistem Tetragonal

Sistem kristal ini memiliki 3 sumbu kristal yang masing – masing sumbu saling tegak lurus.
Hanya satu sumbu memiliki ukuran lebih panjang atau lebih pendek dibandingakan dengan dua
sumbu yang lain. Pada sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas yaitu, piramid, bipiramid,
bisfenoid, trapezohedral, ditetragonal piramid, skalenohedral, ditetragonal bipiramid.

Contoh dari mineral sistem tetragonal yaitu rutil, autunite, leucite, scapolite, pyrolusite.
3. Sistem Hexagonal

Pada sistem ini terdapat 4 sumbu kristal dimana salah satu sumbu tegak lurus terhadap ketiga
sumbu yang lain. Ketiga sumbu tersebut membentuk sudut 120o terhadap sumbu satu dengan
yang lainnya. Tidak hanya itu, ketiga sumbu memiliki panjang yang sama, sedangkan sumbu
yang tersisa memilliki ukuran lebih panjang.
Contoh dari mineral pada sistem hexagonal yaitu quartz, hematite, corundum, apatite, calcite.

4. Sistem Trigonal

Sistem ini mempunyai nama lain yaitu Rhombohedral, beberapa ahli berpendapat jika sistem ini
masuk ke dalam sistem kristal hexagonal, sebab cara penggambarannya cukup sama. Hanya saja
terdapat perbedaan yaitu sistem trigonal, setelah terbentuk bidang datar berupa segienam,
kemudian dibentuk segitiga dengan cara menghubungkan dua titik sudut di mana titik tersebut
melewati satu titik sudutnya. Sistem ini terbagi menjadi 5 kelas yaitu, trigonal piramid, tigonal
trapezohedral, ditrigonal piramid, ditrigonal skalenohedral dan rombohedral.

Contoh dari mineral sistem ini yaitu cinnaber dan tourmaline.

5. Sistem Orthorhombik

Sistem ini juga dikenal dengan sebutan sistem Rhombis, memiliki 3 sumbu simetri kristal saling
tegak lurus antara satu dengan yang lainnya. Masing – masing sumbu mempunyai panjang yang
berbeda. Pada sistem orthorhombik dibagi menjadi 3 kelas yaitu piramid, bipiramid, dan
bisfenoid.
Contoh dari mineral ini yaitu stibnite, aragonite, chrysoberyl dan witherite.

6. Sistem Monoklin

Monoklin sendiri memiliki arti yaitu hanya terdapat satu sumbu yang miring dari tiga sumbu
yang ada. Selain itu, ketiga sumbu tersebut tidak mempunyai panjang yang sama.  Salah satu
sumbu berukuran pendek dan salah satu yang lain memiliki ukuran yang panjang. Sistem
monoklin ini terbagi menjadi 3 kelas, sfenoid, doma dan prisma.

Contoh mineral ini yaitu azurite, gypsum, epidot, colemanite, malachite.

7. Sistem Triklin

Sistem ini terdapat 3 sumbu simetri di mana antara satu sumbu dengan yang lainnya tidak saling
tegak lurus dan juga ketiga sumbu tidak memiliki panjang yang sama. Contoh dari mineral pada
sistem ini yaitu albite, labradorite, kaolinite, dan anortoclase.

Anda mungkin juga menyukai