Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt. Serta asisten laboratorium yang
sudah membimbing saya sehingga Akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan
tentang pengenalan alat laboratorium yang digunakan sebagai salah satu syarat yang
harus penuhi untuk menunjang mata kuliah Mikrobiologi umum tepat pada waktunya.
Saya harap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca karena didalanya
terdapat pengetahuan mengenai pengenlan alat laboratorium. Saya sebagai penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini. Dikarenakan
kurangnya pengetahuan serta sumber buku yang didapatkan. Untuk itu, saya harapkan
kritik yang membangun untuk lebih meningkatkan kualitas laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................iv
BAB I PENDHULUAN
1.2. Tujuan...........................................................................................1
2.1. Laboratorium..................................................................................2
4.1. Hasil..............................................................................................9
4.2. Pembahasan..................................................................................14
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan.......................................................................................21
5.2. Saran.............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
1.2. Tujuan
1
Adapun tujuan dilakukannya praktikum pengenalan alat alat laboratorium adalah
agar mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap – tiap alat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Laboratorium
2
dari sesuatu objek dalam lingkungan alam semesta serta dan sosial.
d. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
e. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya. Selain itu, fungsi dari laboratorium adalah sebagai
sumber
f. Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan
dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan
masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah
keterampilan/afektif.
g. Laboratorium sebagai metode pembelajaran. Di dalam laboratorium terdapat dua
metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan
h. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran.
Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan
untukmelakukanpercobaan.
2.1.2. Jenis-jenis laboratorium
a. Laboratorium Analisa Air dan Udara Laboratorium Analisa Air dan Udara
menyediakan layanan untuk menganalisa kualitas air dan udara dan juga memberikan
layanan konsultasi untuk penilaian dan pengukuran keadaan lingkungan di lapangan
(.Ismail,2003).
b. Laboratorium Analisa Tanah dan Tanaman Laboratorium Analisa Tanah dan
Tanaman memberikan layanan analisa unsur-unsur hara tanah dan tanaman. Selainitu
juga memberikan layanan analisa fisika tanah (Halim, 2002).
c. Laboratorium Analisa Pangan dan Pakan Laboratorium Analisa Pangan dan
Pakan memberikan layanan analisa produk-produk pangan seperti vitamin dan
mineral. Selain itu juga memberikan Program Pelatihan HACCP bekerjasama dengan
instansi/ serta lembaga lembaga terkait yang lainnya ( Abarcombie, 1993).
3
d. Laboratorium Kultur Jaringan Laboratorium Kultur Jaringan menghasilkan
plantlets dan bibit berbagai jenis tanaman. Laboratorium ini juga memberikan
konsultasi teknis kepada siapa saja yang tertarik dengan pengusahaan tanaman
(Natsir,2006).
e. LaboratoriumTerpadu
Laboratorium terpadu dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang penelitian
di bidang bioteknologi, biologi, kimia, dan disiplin ilmu yang terkait lainnya.
Fasilitas yang terdapat di laboratorium terpadu antara lain DNA sequencer, PCR
(Polymerase Chain Reaction), Eliza Reader, Spektrofotometer UV-VIS, Ultrasonic
Cleaners, HPLC (High Performance Liquid Chromatography), GC (Gas
Chromatography) dan Regulator. Saat ini laboratorium terpadu memberikan layanan
analisa PCR untuk kebutuhan penelitian bioteknologi yang meliputi analisa RAPD
(Random Amplification of Polymorphic DNA), RT-PCR (Reverse Transcription-
Polymerase Chain Reaction), dan isolasi gen dari bakteri, tanaman, dan hewan
(Aborccombie, 1993).
4
Sebelum melakukan praktikum, hendaknya praktikan memeriksa alat-alat
yang akan digunakan. Untuk alat-alat gelas dalam penggunaannya memerlukan
ketelitian dan kehati-hatian, misalnya praktikan memeriksa alat tersebut apa ada yang
cacat atau rusak. Untuk memindahkan zat-zat kimia yang berwujud cair kita sering
menghadapi suatu kesulitan yang mungkin disebabkan oleh tekanan biasa yang
mempengaruhi dalam menentukan volume cairan itu dengan tepat. Maka dari itu
dapat digunakan pipet dan buret yang gunanya untuk memindahkan volume cairan
( Wahyudi, 2011).
Kemajuan dalam bidang metodologi telah mengungkap pemahaman sifat-
sifat dasar mikrobia serta aspek-aspek yang berkenaan dengan teknik dan metodologi
penelitian mikroba. Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan
suatu pekerjaan di laboratorium.Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan
berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan
alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Dengan mengenal alat dan bahan
juga dapat melakukan tahapan demi tahapan demi tahapan dapat berjalan lancar
( Halim, 2002).
2.2.1 Sterilisasi
Sterilsasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
teradapat pada suatu benda. Proses sterilsasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
pengunan panas (pemijaran dan udara panas), penyaringan, pengunan bahan kimia
(etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) . Steril
berarti akan didapatkan melalui sterilsasi, yang berarti proses atau kegiatan
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Pada prinsipnya
sterilsasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisika dan kimiawi
( Halim, 2003).
5
Menurut Halim, ( 2003), aseptik berarti tidak adanya patogen pada suatu daerah
tertentu. Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan objek agar bebas dari
mikrorganisme. Asepsis ada 2 macam:
1. Asepsis medis
Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran
mikrorganisme. Misalnya: mencuci tangan, menganti linen tempat idur, dan
mengunakan cangkir untuk obat.
2. Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh
mikrorganisme dari suatu daerah.
Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu
bahan atau alat lain dari mikrobia yang tidak diinginkan. Pada umumnya kegiatan
praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji,
memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan
oleh dosen, asisten dosen atau buku teks. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar
dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat
dibuktikan secara langsung prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat di uji
hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa.
Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang di miliki, waktu yang singkat
dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang
menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip secara
teoritis ( Wahyudi, 2011).
6
yaitu mikroskop cahaya, mikroskop streo, autoklaf elektrik, incubator, hot plate &
stirrer, colony counter, laminar air flow, mikropipet, oven, enkas, kulkas, kompor,
electrometer ph meter elektrik, biology sfety cabinet ( Entjang, 2003).
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Pada praktikum pengenalan alat alat laboratorium, dilaksanakan pada hari senin,
12 Maret 2018 pada jam 13.00 – 14.40 WIB. Bertempat di Laboratorium
Bioteknologi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
8
BAB IV
4.1 Hasil
Autoklaf
2. Memeram bakteri/mikroba
Incubtor
3. Minghitung mikroba
Coloni counter
9
4. Mengambil cairan dengan volume kecil
Mikropipet
5. Membiakan mikroorganisme
Cawan petri
6. Mengambil ciran dan ditabungnya
sudah tertera ukurannya
Pipet Ukur
7. Menyimpan dan mencampur larutaan
Tabung reaksi
8. Menghomogenkan larutan
10
Hot plate & stirrer
9. Mengaluskan bahan
Gelas beaker
11 Untuk memanaskan
.
Bunset
12 Mengukur volume larutan
.
Gelas ukur
11
13 Mengambil bakteri
.
Jarum inculum
14 Megambil benda
.
Pinset
15 Mengambil larutan dengan volume
. tertentu
Filler
16 Menyemprot air/alcohol
.
Hand sprey
12
17 Mencampur, membuat larutan
.
Erlenmeyer
18
.
pH meter
19 Menampung hasil permentasi
. mikroorganisme berupa gas
Tabung durham
20 Melihat mikroorganisme yang tidak
. dapat dilihat dengan kasat mata
Mikroskop
13
21 untuk melindungi operator dari
.
mikroorganisme
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang pengenalan alat alat laboratorium.
Eperti yang sudah diketahui, laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
Sedangkan alat alat laboratorium yaitu alat yang digunakan untuk menunjang
berjalannya suatu penelitian atau praktikum. Kali ini , praktikum membahas tentang
alat alat laboratorium mikrobiologi . Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium
yang di desain scara khusus untuk keperluan praktikum atau ekperimen yang
berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologii merupakan cabang ilmu biologi
yang khusus mempeajari jasad jasad renik.
Dilboratorium mikrobiologi, terdapat banyak jenis alat alat laboratorium yang
memiliki fungsi yang berbeda beda antara yang satu dengan yang lain. Menurut
Hafsah (2009), alat alat laboratorium dibagi menjdi 3 berdasarkan bahan pembuatnya
yaitu alat – alat elektrik, alat – alat gelas atau keramik dan alat non gelas. Alat alat
laboratorium elektrik yaitu alat alat yang terdapad di laboratorium yang dalam
penggunaannya memerlukan sumber listrik agar alat tersebut berfungsi. Kemudian
alat – alat laboratorium gelas/keramik yaitu alat alat yang terbuat dari bahan gelas
atau keramik. Dalam menggunakan alat alat yang terbuat dari gelas / keramik, para
praktikan harus berhati hati karena sifat gelas dan keramik yang mudha pecah. Yang
terakhir yaitu alat alat yang terbuat dari bahan nongelas, yaitu alat alat laboratorium
yang biasnya terbuat dari bahan plastic seperti contoh yitu pipet.
14
Menurut Natsir (2006), yang termasuk alat – alat laboratorium elektrik antara
lain:
Mikroskop Cahaya adalah salah satu alat untuk melihat sel mikroba adalah
mikroskop cahaya. Dengan mikroskop dapat diamati sel bakteri yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya, mata tidak mampu membedakan
benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.
Adapun bagian-bagian mikroskop menurut Halim (2002), antara lain:
1) Eyepiece/oculars (lensa okuler), untuk memper-besar bayangan yang dibentuk
lensa objektif.
2) Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif), untuk memutar objektif sehingga
mengubah perbesaran.
3) Observation tube (tabung pengamatan/tabung okuler)
4) Stage (meja benda), untuk menempatkan spesimen.
5) Condenser (condenser), untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa
objektif.
6) Objective lense (lensa objektif), untuk memperbesar spesimen.
7) Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu), untuk memperbesar dan
memperkecil cahaya lampu.
8) Main switch (tombol on-off).
9) Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter), untuk menyamakan fokus antara
mata kanan dan kiri.
10) Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar).
11) Spesimen holder (penjepit spesimen), untuk menjepit spesimen agar tidak
bergerak/berubah tempat.
12) Illuminator (sumber cahaya).
13) Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal), untuk menaikkan atau menurunkan
object glass.
14) Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal), untuk menggeser ke
kanan/kiri objek glass.
15
15) Coarse focus knob (sekrup fokus kasar), untuk menaikturunkan meja benda
(untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat.
16) Fine focus knob (sekrup fokus halus), untuk menaikturunkan meja benda secara
halus dan lambat.
17) Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler).
18) Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser), untuk menaikturunkan
kondenser.
Autoklaf adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi
dengan memanfaatkan panas uap air di bawah tekanan. Temperatur panas uap air
pada tekanan atmosfer hanya mencapai 100 °C. Akan tetapi, temperatur akan
meningkat dengan adanya tekanan, misalnya pada tekanan 1 bar (kira-kira 15 lb/in 2)
temperatur menjadi 121°C. Bakteri akan dibunuh pada temperatur tersebut kurang
lebih selama 15-20 menit. Autoklaf dapat digunakan untuk sterilisasi kultur media,
jarum suntik, dan larutan yang termostabil Sterilisasi dengan menggunakan autoklaf
memiliki kisaran tekanan, waktu dan temperatur, tergantung material yang akan
disterilisasi. Tekanan yang dipakai pada alat autoklaf berkisar antara 15-20 lb,
temperatur yang diizinkan berkisar antara 121-125 °C (250-256 °F), dan waktu yang
dibutuhkan berkisar antara 15-45 menit, tergantung bahan atau material yang akan
dimuat.
Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi atau mengerami
suatu biakan. Inkubator menyediakan kondisi temperatur yang optimum untuk
mikroorganisme bisa melakukan pertumbuhan. Inkubator memiliki alat pengatur
suhu, sehingga temperatur dapat diatur sesuai biakan yang akan diinkubasi. Inkubator
memanfaatkan panas-kering seperti oven. Pada beberapa jenis inkubator, kelembapan
disediakan dengan memberikan air di dalam inkubator selama periode pertumbuhan
mikroba. Lingkungan yang basah memperlambat dehidrasi pada medium sehingga
menghindari kondisi lingkungan yang biasa.
pH meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH
(kadar keasaman atau alkalinitas) ataupun basa dari suatu larutan (meskipun probe
khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). PH meter yang
16
biasa terdiri dari pengukuran probe pH (elektroda gelas) yang terhubung ke
pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur. Prinsip
kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin
bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan
elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak
digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.
Microbiological safety cabinet (MSC) adalah suatu tempat atau ruangan yang
didesain untuk memproteksi suatu pekerjaan dari kontaminasi, contohnya adalah
transfer box atau laminar flow. Selain itu, MSC berguna untuk menciptakan keadaan
yang aseptis pada saat pembuatan medium atau manipulasi objek mikroorganisme.
Alat MSC mempunyai berbagai tipe sirkulasi udara, setidaknya ada tiga tipe. Salah
satu tipenya, udara yang telah terfiltrasi dialirkan ke seluruh MSC agar tercipta
sirkulasi udara yang baik, kemudian dikeluarkan melalui suatu exhaust air. Sirkulasi
udara bersih tersebut dapat mencegah kontaminasi pada saat melakukan kegiatan
pembuatan medium atau manipulasi objek mikroorganisme.
Hotplate adalah alat di laboratorium kimia yang digunakan untuk
memanaskan campuran/sampel. Sampel yang akan dipanaskan ditempatkan ke dalam
erlenmeyer atau gelas kimia. Kemudian pada hotplate terdapat tombol yang diputar
untuk menghidupkan dan mematikannya. Cara penggunaan alat ini cukup sederhana
kita tinggal menyalakan kemudian menempatkan sampel diatas hotplate, kemudian
diatur suhunya sesuai yang diinginkan. Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic
stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat
(plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan
magnetic stirrer seri Hot-Plate & Stirrer (Digital) RSH-1DR misalnya mampu
menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm
dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Colony Counter adalah alat yang berfungsi untuk menghitung jumlah microba
pada cawan petri atau media lainnya dengan menggunakan sinar dan luv.
17
Mikropipet digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara
akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai
akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan
cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung
menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis
ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas.
Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range
volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti
Gilson, Pipetman, dll. Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi
oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk
laboratorium yang terakreditasi.
Selanjutnya adalah alat alat laboratorium yang terbuat dari gelas atau keramik
diantaranya yaitu:
Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata.
Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Cara
penggunaannya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup
dengan menggunakan penutup cawan.
Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan
suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan
disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan
volume tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala
Pipet ukur atau measuring pipette, Fungsi pipet ukur ialah untuk
memindahkan larutan ataupun cairan ke dalam wadah dengan sejumlah ukuran
volume, ukuran volume terbesar dari Pipet ukur ialah pipet ukur berukuran 50ml.
Tabung Durham merupakan alat yang digunakan di dunia mikrobiologi untuk
mendeteksi produksi gas yang dihasilkan dari mikroorganisme. Alat ini berukuran
sangat kecil, ditempatkan pada tabung reaksi yang telah berisi cairan pertumbuhan
mikroorganisme dan zat indikator yang dapat menandai terjadinya perubahan warna
karena adanya perubahan derajat keasaman dan gas yang dihasilkan. Produksi gas
18
dicirikan dengan terdapatnya gas di ujung tabung durham setelah
mikroorganisme diinokulasi dan diinkubasi. Penggunaan tabung durham ini biasa
dilakukan pada pengujian biokimiadalam identifikasi bakteri. Metode ini pertama kali
ditemukan oleh seorang ahli mikrobiologi pada tahun 1898 yang bernama Herbert
Durham
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang
akan digunakan dalam suatu pengkulturan, labu Erlenmeyer juga dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung
akuades, serta mengkultivasi mikroba dalam kultur cair.
Gelas beaker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk
mencampur, mengaduk dan memanaskan suatu larutan.
Gelas ukur berfungsi mengukur larutan, cairan atau tepung pada berbagai
ukuran volume. Gelas ukur ini terbuat dari kaca dan cara penggunaannya dengan
melihat volume yang tertera pada gelas ukur tersebut.
Bunsen yaitu Prinsip kerja alat ini yaitu dengan membakar bagian atas atau
sumbu dari bunsen. Alat ini berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah
pembakar bunsen dan juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan
pada saat melakukan penanaman medium.
Mortar adalah adukan yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahkan preparat
(tanah liat, kapur, semen potland) dan air. Fungsinya untuk menghaluskan atau
menggerus zat.
Yang terakhir yaitu alat-alat non keramik dan gelas. Adapun alat-alat non keramik
dan gelas adalah sebagai berikut:
Pinset adalah alat non keramik dan gelas yang digunakan untuk mengambil
atau menarik beberapa sampel. Fungsi pinset ini yaitu untuk menjepit benda kecil
atau pun yang sangat lembek.
Jarum ent ini berbahan logam, kawat nichrom atau platinum yang fungsinya
untuk mengambil biakan mikroba.
Jarum Ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada
yang berbentuk lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau
19
mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali. Prinsip
kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada
kaca preparat untuk diamati.
Rubber Bulb yaitu alat yang digunakan untuk menyedot larutan yang dapat
dipasang pada pangkal pipet ukur.
Hand spray biasanya digunakan untuk menympan aquades dan digunakan untuk
mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
Dari semua lata alat labortorium yang telah dijelaskan diatas, hal tersebut
sesuai dengan Wahyudi (2011) yang menyatakan bahwa alat alat laboratorium dibagi
menjadi 3 berdasarkan bahan pembuatnya yaitu aat alat elektrik, gelas/keramik dan
non gelas. Alat alat laboratorium memiliki nama dan cara penggunaan yang berbeda
beda sesuai dengan fungsiny masing masing. Dalam penggunaan alat alat
laboratorium praktikan haus memperhatikan kebersihan dari allat alat tersebut
sebelum digunakan (sterilisasi). Cara mensterilkannya tergantung dari bahan dan
jenis alat tersebut. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut mempunyai karakter dan
perlakuan yang berbeda, serta mempunyai fungsi yang spesifik tergantung jenis
alatnya.
20
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan, maka bisa disimpulkan bahwa Alat-alat
laboratorium merupakan alat yang menunjang penelitian. Alat – alat laboratorium
mikrobiologi merupakan alat yang menunjang praktikum atau penelitian dalam bidan
mikrobiologi. Alat alat tersebut dibedakan menjadi tiga macam, yaitu alat elektrik,
alat gelas/ keramik dan alat nnongelas. Dalam penggunaan alat aat tersebut praktikan
harus berhati hti daam penggunaanya terkhusus untuk lat alat laboratorium yng
terbuat dari bahan gels atau keramik seperti tabung reaksi, gelas beaker, gelas ukur,
Erlenmeyer dll karena sifatnya yang mudah pecah. Alat – alat laboratorium memiliki
fungsinya masing – masing seperti mikroskop cahaya yang berfungsi untuk melihat
benda benda yang ukurannya mikroskopis yang tentu tidak bisa dilakukan oleh alat
alat yang lain karena mereka memiliki fungsinya masing masing.
5.2. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22