17-26
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) prestasi belajar siswa pada materi
stoikiometri melalui penerapan metode pembelajaran Problem Solving, (2) kemampuan berpikir
kritis siswa pada materi stoikiometri melalui metode pembelajaran Problem Solving. Penelitian
ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam
dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X MIA 7 SMAN 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran
2014/2015 yang telah diberlakukan Kurikulum 2013. Pengumpulan data penelitian
menggunakan teknik tes untuk kompetensi pengetahuan dan kemampuan berpikir krtis, dan
non tes yaitu angket untuk kompetensi sikap, lembar observasi untuk kompetensi sikap dan
lembar observasi untuk kompetensi ketrampilan. Analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkah bahwa penerapan metode pembelajaran
Problem Solving dapat meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan berpikir krtitis siswa.
Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil kompetensi pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Persentase hasil kompetensi pengetahuan, sikap, ketrampilan pada siklus I
berturut-turut 42,50%, 75,04%, dan 72,95%. Untuk hasil pada siklus II secara berturut-turut
yaitu 80,00%, 85,75%, dan 84,14%. Untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada
prasiklus, siklus I, dan siklus II yaitu 41,01%, 58,70% dan 76,37%.
adalah teknik pemeriksaan keabsahan siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan
data yang memanfaatkan sesuatu yang bekerja sama dalam kelompok untuk
lain di luar data itu untuk keperluan menemukan solusi dari soal
pengecekan atau sebagai pembanding permasalahan yang diberikan.
terhadap data itu [16]. Teknik triangulasi Pada tahap awal pembelajaran
yang digunakan adalah teknik untuk membangkitkan minat dan rasa
triangulasi metode yang dilakukan ingin tahu siswa, guru memberikan
dalam mengumpulkan data tetap dari apersepsi dan menyampaikan tujuan
sumber data yang berbeda-beda. pembelajaran disamping itu diberikan
Pengumpulan data penelitian pula motivasi tentang manfaat materi
menggunakan teknik tes untuk prestasi tersebut kepada siswa. Kemudian
belajar pengetahuan dan kemampuan dilakukan pembagian kelompok secara
berpikir krtis, dan non tes yaitu angket, acak menjadi 8 kelompok dengan
lembar observasi untuk kompetensi masing-masing kelompok terdiri dari 5
sikap dan kompetensi ketrampilan. siswa. Guru memberikan soal-soal
permasalahan kepada masing-masing
HASIL DAN PEMBAHASAN kelompok. Lalu siswa meninjau
Kegiatan pembelajaran permasalahan dari berbagai sudut
merupakan salah satu tugas guru, pandang, mengidentifikasi apa saja
dimana dalam pembelajaran seorang yang diketahui dan apa yang ditanyakan
guru membutuhkan berbagai dari soal-soal permasalahan dan
pengetahuan baik pengetahuan secara mengkaji literatur tentang massa atom
umum maupun pengetahuan yang rata-rata dan konsep mol (mengamati).
berhubungan dengan kelangsungan Siswa diberikan kesempatan untuk
proses pembelajaran. Untuk mengajukan pertanyaan seputar materi
mewujudkan pembelajaran inovatif, guru yang dipelajari (menanya). Siswa saling
harus dapat memahami karakteristik berkerjasama dengan kelompok
materi, siswa, metode dan model masing-masing mengumpulkan
pembelajaran yang akan digunakan. informasi sebanyak-banyaknya melalui
Penelitian ini merupakan berbagai sumber terkait untuk
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menyelesaikan persoalan yang
dengan menerapkan metode diberikan (mengumpulkan data).
pembelajaran Problem Solving pada Kemudian siswa berdiskusi dalam
materi stoikiometri. Metode yang kelompok untuk menganalisis masalah
digunakan diharapkan mampu yang ada dan menuliskan jawaban yang
meningkatkan prestasi belajar siswa dan diperoleh (mengasosiasi). Siswa
kemampuan berpikir kritis siswa. diberikan kesempatan untuk
menyampaikan hasil diskusi mereka
Siklus I didepan kelas (mengkomunikasikan).
Perencanaan Tahap terakhir, guru memberikan
Pada tahap perencanaan ini, kepada kelompok terbaik, bersama
penyusunan instrumen pembelajaran siswa menyimpulkan konsep inti dari
dan instrumen penilaian. Pada Rencana materi yang telah disampaikan sebagai
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bentuk penguatan, dan guru
direncanakan pembelajaran pada siklus memberikan soal postest kepada siswa.
I dilakukan dalam 5 kali tatap muka (10 Pada pembelajaran siklus I ini masih
jam pelajaran) yaitu 8 x 45 menit untuk terdapat siswa yang kurang aktif dalam
penyampaian materi dan 2 x 45 menit berdiskusi dengan kelompoknya untuk
untuk kegiatan evaluasi siklus I. menyelesaikan masalah. Selain itu,
Pelaksanaan masih sedikit siswa yang aktif untuk
Pada saat pembelajaran bertanya bertanya dan masih perlu
berlangsung, kegiatan pembelajaran ditunjuk jika ingin mempresentasikan
dipusatkan kepada siswa, guru hanya hasilnya ke depan kelas.
sebagai motivator dan fasilitator dalam Diakhir siklus I, dilakukan tes
pembelajaran. Dalam pembelajaran untuk mengetahui kemampuan
sikap (spiritual, sosial) dan kompetensi diri, angket teman sejawat, sedangkan
ketrampilan. kompetensi ketrampilan diperoleh dari
lembar observasi. Dari penelitian
Hasil Tindakan Siklus II mengenai kompetensi pengetahuan
Dari hasil tes kompetensi secara ringkas disajikan pada Gambar
pengetahuan siklus II didapatkan hasil 1.
bahwa sebanyak 32 siswa dari 40 siswa
di kelas X MIA 7 telah mencapai batas
80
Ketuntasan (%)
ketuntasan belajar, sedangkan siswa 100
57.5
Persentase
yang belum mencapai ketuntasan 42.5 Tuntas
50 20
sebanyak 8 siswa. Ketercapaian
masing-masing aspek pada siklus II 0 Belum
disajikan dalam Tabel 3. 1 2 Tuntas
Siklus
Tabel 3. Ketercapaian Target
Keberhasilan Siklus II
Target Siklus II Gambar 1. Histogram Ketuntasan
(%) Belajar Siswa Siklus I
Aspek Yang dan Siklus II
Keter Kriteria
Dinilai
Target capai
an Dari Gambar 1, dapat dilihat
bahwa pada siklus I siswa yang
Pengetahuan 70,00 80,00
mencapai ketuntasan hanya 17 siswa
Sikap 76,25 85,75 atau 42,5% dan yang belum mencapai
Ketrampilan 76,67 84,14 batas ketuntasan adalah 23 siswa atau
Kemampuan 57,5%. Hal ini dikarenakan masih
70,00 76,37
Berpikir Kritis terdapat siswa yang kurang aktif dalam
: Tercapai berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah dan siswa
Refleksi masih sedikit yang berani bertanya
Dari hasil siklus II yang dapat kepada guru atau bertanya kepada
dilihat pada Tabel 3, bahwa semua teman dalam satu kelompok yang lebih
aspek yang meliputi kompetensi pintar.
pengetahuan, kompetensi sikap, Untuk siklus II siswa yang
kompetensi ketrampilan dan mencapai ketuntasan yaitu 32 siswa
kemampuan berpikir kritis telah atau 80%, sedangkan yang belum
mencapai target yang ditentukan pada mencapai batas ketuntasan sebanyak 8
siklus II. Oleh karena itu, dapat siswa atau 20%. Untuk histogram
disimpulkan bahwa pembelajaran pada perbandingan persentase ketercapaian
materi stoikiometri dengan metode tiap indikator kompetensi pada siklus I
pembelajaran Problem Solving telah dan siklus II disajikan pada Gambar 2.
berhasil karena telah mencapai target
yang ditentukan.
100
Ketercapaian
Persentase
Jumlah Siswa
sebesar 70%. Pada Gambar 4.10 juga
dapat terlihat bahwa persentase tiap 20
indikator pada siklus I dan siklus II 0 Siklus I
semua mengalami peningkatan. Siklus II
Penilaian kompetensi sikap
dilakukan melalui observasi selama Kategori Siswa
proses pembelajaran dan angket
penilaian diri. Persentase hitogram Gambar 4. Histogram Perbandingan
perbandingan hasil penilaian Peningkatan Kategori
kompetensi sikap observasi dan angket Kompetensi Sikap Siswa
penilaian diri siklus I dan siklus II Siklus I dan Siklus II
disajikan pada Gambar 3.
Kompetensi ketrampilan yang
100 dinilai adalah kemampuan
Capaian (%)
Observasi
Jujur
Spiritual
Toleran
IK Capaian (%)
15 I 61
10 II 40
Siklus I
5 III 28
0 Siklus II
IV 58
A- B+ B B- C+ C C-
V 25
Kategori VI 51
VII 24
Gambar 6. Histogram Perbandingan Rerata 41
Peningkatan Kategori
Kompetensi Ketrampilan Tabel 5. Hasil Penilaian Kemampuan
Siswa pada Siklus I dan Berpikir Kritis Siklus I
Siklus II Capaian Target
IK Kriteria
(%) (%)
Dapat dilihat bahwa jumlah siswa I 68 70
kategori A-, B+ dan B mengalami
II 57 65
peningkatan jumlah siswa dari siklus I
III 31 60
ke siklus II, sedangkan untuk kategori B-
, C+, C, dan C- mengalami penurunan IV 74 65
dari siklus I ke siklus II. Hal ini V 70 65
dikarenakan siswa yang aktif dalam VI 76 70
bekerja kelompok, mengerjakan soal VII 35 60
permasalahan dengan baik dan Rerata 59 65
mempresentasikan hasil diskusi dengan : Tercapai
baik di depan kelas. : Belum Tercapai
Penilaian ini dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada guru Tabel 6. Hasil Penilaian Kemampuan
mengenai kemampuan berpikir kritis Berpikir Kritis Siklus II
siswa dalam memecahkan Capaian Target
IK Kriteria
permasalahan dalam materi kimia (%) (%)
khususnya materi stoikiometri. Penilaian I 80 75
kemampuan berpikir kritis dilakukan II 73 70
dengan menggunakan tes uraian berupa III 70 65
10 soal uraian. Penilaian kemampuan IV 81 70
berpikir kritis siswa ini meliputi 7 V 78 70
indikator penilaian yaitu membedakan 75
VI 81
fakta, bukan fakta dan opini ,
VII 72 65
membedakan kesimpulan yang pasti
Rerata 76 70
dan tidak pasti dari pengamatan atau
pernyataan, menguji keandalan dari : Tercapai
suatu pernyataan, membedakan : Belum Tercapai
informasi yang relevan dan tidak
relevan, mengenali sebab akibat, Dapat disimpulkan bahwa
mempertimbangkan sudut pandang persentase ketercapaian tiap indikator
yang lain, berpikir secara kritis terhadap kemampuan berpikir kritis dari prasiklus
apa yang dibaca. Hasil perbandingan 41%, siklus I 59% ke siklus II 76%
tes kemampuan berpikir kritis dari mengalami peningkatan.
prasiklus, siklus I dan siklus II pada Dari hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan,
dapat dikatakan penelitian ini berhasil
DAFTAR RUJUKAN
50 Prasiklus
Siklus I [1] Trianto. (2010). Mendesain Model
0 Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Siklus II
I III V VII Jakarta: Kecana Media Group
Indikator Kompetensi
[2] Depdiknas. (2006). Standar
Kompetensi Mata Pelajaran
Gambar 7. Histogram Hasil Matematika. Jakarta: Puskur
Perbandingan Tes
Kemampuan Berpikir [3] Okanlawon, A.E. (2010). Teaching
Kritis dari Prasiklus, Reaction Stoichiometry: Exploring
Siklus I dan Siklus II And Acknowledging Nigerian
Chemistry Teachers’ Pedagogical
KESIMPULAN Content Knowledge. Cypriot
1. Penerapan metode pembelajaran Journal of Educational Sciences.
Problem Solving dapat 5, 107-129.
meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas X MIA 7 SMAN 1 Sukoharjo [4] Sahira, Wasni. (2012).
pada materi stoikiometri. Dalam Pengembangan Pembelajaran
penelitian ini prestasi belajar Pemecahan Masalah Untuk
meliputi penilaian kompetensi Meningkatkan Penguasaan
pengetahuan, kompetensi sikap dan Dimensi Pengetahuan Dan
kompetensi ketrampilan. Penalaran Siswa SMA Pada
Persentase kompetensi Materi Pokok Stoikiometri.
pengetahuan pada siklus I sebesar Bandung: Universitas Pendidikan
68,13% meningkat menjadi 81,57% Indonesia
pada siklus II. Persentase
kompetensi sikap pada siklus I [5] Johnstone A. H. (1991). Why is
sebesar 75,04% meningkat menjadi Science Difficult to Learn? Things
85,75% pada siklus II. Persentase are Seldom What They Seem.
kompetensi ketrampilan pada siklus J.Comput. Assist. Learn. 7, 75-83.
I sebesar 72,95% meningkat
menjadi 76,37% pada siklus II. [6] Suyanti. (2015). Daftar Nilai
2. Penerapan metode pembelajaran Ulangan Harian Kelas X Semester
Problem Solving dapat 2 Tahun Pelajaran 2013/2014.
meningkatkan kemampuan berpikir Sukoharjo: SMAN 1 Suoharjo
kritis siswa kelas X MIA 7 SMAN 1
Sukoharjo pada materi stoikiometri. [7] Pusporini, Sri. (2012).
Hal ini dapat dilihat pada hasil Pembelajaran Kimia Berbasis
pelaksanaan siklus I dan siklus II Problem Solving Menggunakan
dimana persentase siklus I 58,705 Laboratorium Riil Dan Virtuil
Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan