Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam
dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan
angin.Evaporasi adalah salah satu kaedah utama dalam industri kimia untuk
memekatkan larutan yang encer. Pengertian umum dari evaporasi ini adalah
menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung
yang sesuai yang disebut evaporator. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan
larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dan
pelarut yang mudah menguap.
1
B. PENGERTIAN EVAPORASI
2
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan)
dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan
berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi didasarkan
pada proses pendidihan secara intensif, yaitu :
Pemberian panas ke dalam cairan.
Makin tinggi pressure makin besar panas yang dibutuhkan jadi pressure
perlu diturunkan untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal.
Pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap.
Peristiwa bubbling yaitu terbentuknya nukleat sebagai awal
pembentukan gelembung.
Pemisahan uap dari cairan.
3
Evaporasi dengan kristalisasi
Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan
pembuatan zat padat atau kristal. Evaporasi hanya menghasilkan lumpur kristal
dalam larutan induk (mother liquor). Evaporasi secara luas biasanya digunakan
untuk mengurangi volume cairan atau slurry atau untuk mendapatkan
kembali pelarut pada recycle. Cara ini biasanya menjadikan konsentrasi
padatan dalam liquid semakin besar sehingga terbentuk kristal.
1. Suhu; walaupun cairan bisa evaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun
prosesnya akan cepat terjadi ketika suhu di sekeliling lebih tinggi. Hal ini terjadi
karena evaporasi menyerap kalor laten dari sekelilingnya. Dengan demikian,
semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak jumlah kalor yang terserap
untuk mempercepat evaporasi.
2. Kelembapan udara; jika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar kering.
Semakin kering udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam udara) semakin
cepat evaporasi terjadi. Contohnya, tetesan air yang berada di kepingan gelas di
ruang terbuka lebih cepat terevaporasi lebih cepat daripada tetesan air di dalam
botol gelas. Hal ini menjelaskan mengapa pakaian lebih cepat kering di daerah
kelembapan udaranya rendah.
3. Tekanan; semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi terjadi.
Pada tetesan air yang berada di gelas botol yang udaranya telah dikosongkan
(tekanan udara berkurang), maka akan cepat terevaporasi.
4. Gerakan udara; pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang yang
sirkulasi udara atau angin lancar karena membantu pergerakan molekul air. Hal ini
sama saja dengan mengurangi kelembapan udara.
5. Sifat cairan; cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat
daripada cairan yang titik didihnya besar. Contoh, raksa dengan titik didih 357°C
lebih susah terevapporasi daripada eter yang titik didihnya 35°C.
4
C. EVAPORATOR
5
mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap
dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem
pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin
yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari
air laut atau zat kontaminasi lain.
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar antara
zat-zatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya:
gula) akan tergantung tekanan dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik didih
(boiling)
1. Kondensor
6
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida. Kondensor berfungsi untuk
mengubah uap menjadi air. Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan
dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes).
Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air sebagai pendingin
mengalir di dalam pipa-pipa (tube side).
2. Injeksi uap
3. Perangkap uap
Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut
pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari
satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan
usaha untuk memisahkan komponen-komponennya.
E. TIPE-TIPE EVAPORATOR
7
2. Evaporator efek ganda
Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat
atau lebih dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator
efek majemuk. Penggunaan evaporator efek majemuk berprinsip pada
penggunaan uap yang dihasilkan dari evaporator sebelumnya.
Tujuan penggunaan evaporator efek majemuk adalah untuk menghemat
panas secara keseluruhan, hingga akhirnya dapat mengurangi ongkos produksi.
Keuntungan evaporator efek majemuk adalah merupakan penghematan
yaitu dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari alat penguapan untuk
memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan memadatkan
kembali uap tersebut. Apabila dibandingkan antara alat penguapan n-efek,
kebutuhan uap diperkirakan 1/n kali, dan permukaan pindah panas berukuran n-
kali dari pada yang dibutuhkan untuk alat penguapan berefek tunggal, untuk
pekerjaan yang sama.
8
Tipe evaporator berdasarkan bentuknya:
9
medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini cocok untuk menangani
larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia, makanan, dan
fermentasi.
10
Long vertikal tube evaporator (kestner evaporator) dengan sirkulasi
alam (natural circulation) dimana liquida masuk kedalam tube dan steam
mengalir diluarnya (dalam steam chest) liquida yang masuk tube tingginya tidak
lebih dari 2 atau 3 ft diatas dasar tube. Setelagh mengalami pendidihan maka
kecepatan liquida didalam akan tinggi,sehingga pada vapor head dipasang
buffle (deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi. Pada alat ini
dipasang reflux untuk mempertinggi ukuran tube. 1 1/4 - 2 1/2 inc diameter. 10 –
20 ft panjang.
Alat ini cocok untuk cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada
panas,dan tidak cocok untuk larutan yang membentuk salting (garam).
11
Rising Film Evaporator
12
pipa feed,sehingga membuat feed mendidih. Percikan-percikanb feed atau
uap yang masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector
dan terjadi penetasan kembali,sedangkan uap yang bebas air keluar
melalui saluran vapor. Sedangkan cairan kental yang terbentuk jika telah
memenuhi syarat untuk keluar dikeluarkan melalui saluran thick
liquor,jika belum memenuhi syarat maka direcycle.
Proses :
Internal :
o Jarang dipakai
External :
13
4. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak
rata dan ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di
antara plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap
larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan
disalurkan ke condenser. Eveporator jenis ini sering dipakai pada industri
susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif untuk larutan
kental dan padatan.
Keterangan:
A = Product
B = Concentrate
C = Condensate
D = Heating steam
E = Vapour
1 = Main separator
2 = Pre-separator
3 = Plate calandria
5. Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya.
14
Semakin banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya
maksimal terdiri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya
pembuatan melebihi penghematan energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju
dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran
mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk menangani
produk yang sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.
Multi-effect Evaporator adalah peralatan dimana uap dari sumber luar
dikondensasikan dalam elemen pemanas efek pertama. Suhu mendidih di mana
efek pertama beroperasi cukup tinggi sehingga air menguap dapat berfungsi
sebagai media pemanas untuk efek kedua. Uap tersebut sehingga terbentuk
kemudian dikirim ke kondensor jika itu adalah evaporator efek ganda. Umpan
untuk evaporator jenis multi-efek ini umumnya ditransfer dari satu efek yang
lain. Hal ini menyebabkan konsentrasi produk utama untuk mencapai hanya
dalam efek salah satu evaporator.
Ada dua operasi pakan-pakan mundur dan operasi umpan maju.
Penjelasan singkat tentang operasi ini:
15
steam pada alat ini memiliki viskositas yang lebih tinggi dan pada saat
dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi di efek awal, bahan tidak harus keluar
pada proses akhir, tapi keluar di tengah-tengah proses.
Dalam kasus operasi kaki depan, baku pakan diperkenalkan dalam efek
pertama dan diturunkan dari efek untuk efek sejajar dengan aliran uap. Produk
ini ditarik dari efek terakhir. Prosedur ini sangat menguntungkan jika pakan
yang diberikan panas. Metode ini juga digunakan jika produk terkonsentrasi
mungkin rusak atau dapat menyimpan skala pada suhu tinggi. Penguapan
Pengaruh Beberapa tetap menjadi salah satu metode yang populer digunakan
untuk konsentrasi larutan air. Air akan dihapus dari solusi dengan cara
menguapkan cairan di evaporator dan mencairkan uap. Jika solusi tersebut
mengandung padatan terlarut, cairan kuat yang dihasilkan mungkin menjadi
jenuh sehingga kristal disimpan. Prsoses padaalat tersebut biasa disebut dengan
cocurent, karena prosesnya terjadi karena steam dan feed berjalan searah dengan
proses secara perlahan, dan bertahap, karena bahan yang dimasukan pada alat ini
memiliki tingkat viskositas yang sangat rendah, sehingga cairannya akan masuk
dan diproses hingga tingkat kekentalan yang di butuhkan, dan bahan tersebut
akan keluar pada proses evaporator yang terakhir.
Keuntungan utama penggunaan sistem Multiple Effect Evaporators yaitu
energi yang ekonomis dan efisien. Ekonomi energi bagi multiple effect
evaporators bergantung pada jumlah unit efek (number of effects) dan berkisar
dari 220 kkal energi panas per 1 kg air yang diuapkan. Untuk Triple Effect
Evaporator sampai dengan 120 kkal untuk sebuah Six Effect Evaporator. Oleh
16
karena biaya operasi dari sistem Multiple Effect Evaporators ekonomis maka
sistem dengan aliran dengan debit besar menyukai aplikasi ini pada semua
sektor industri dan khususnya pada proses produksi garam dan desalinasi air.
6. Horizontal-tabung Evaporator
17
dikeluarkan melalui lubang yang sudah disediakandemikian juga gas non
kondensat dikeluarkan melalui vent.
7. Vertikal-tabung Evaporator
Evaporator jenis ini yang sering digunakan adalah tipe standart. Pada
mulanya vertikal tube evaporator yang dibuat tanpa adanya “down tube” ( ruang
kosong antara 2 tube-sheet ) tetapi kemudian dengan adanya “down tube”
ini lebih menguntungkan pada perpindahan panas.Dibanding dengan horisontal
tube evaporator perpindahan panas vertikal tube evaporator lebih baik. Aliran
liquida yang ada didalam vertikal tube evaporator terjadi karena perbedaan
density. Kerak-kerak yang mungkin terjadi mudah dibersihkan. Dengan
menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi alami dari cairan
dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer panas yang baik.
18
Gambar :
Proses
19
yang terjadi didalam basket evaporator karena liquida mendidih didalam
tube,maka liquida didalam tube bergerak naik ke atas kemudian jatuh kembali
melalui saluran yang sudah ditentukan.
Proses
Gambar :
20
Tipe evaporator berdasarkan metode pemanasan:
1. Submerged combustion evaporator
Submerged combustion evaporator adalah evaporator yang
dipanaskan oleh api yang menyala di bawah permukaan cairan,
dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.
21
F. PENGGUNAAN EVAPORATOR
22