Dari semua perspektif yang diterapkan dalam studi komunikasi, yang paling “manusiawi” adalah
perspektif interaksionisme simbolik.
Perspektif interaksionisme menonjolkan nilai individu yang berada dalam suatu konteks kebudayaan
tertentu dan bersosialisasi dengan masyarakat serta menghasilkan buah pikran tertentu.
Dalam konteks ini individu sekaligus aktif dan pasif, subjek dan objek pada dirinya sendiri. Perspektif
interaksionisme memungkinkan individu untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain
melihat dirinya.
Pada saat individu melihat dirinya ia keluar dari dirinya dan memandang dirinya sebagai objek.
Dengan proses seperti ini, individu dalam mengambil peran orang lain di dalamnya.
Dalam model interaksionisme, pesan/umpan balik/efek, sumber/penerima dan saluran sama sekali
tidak penting.
Titik berak dalam perspektif interaksi adalah tindakan, khususnya tindakan sosial atau tindakan
bersama
Pada saat individu berperilaku dalam tindakan sosial ia mengembangkan defenisi tentang diri
sendiri.
Perspektif sebagaimana yang kita pelajari di atas menggambarkan bahwa penelitian komunikasi
dapat dilakukan dengan berbagai perspektif. Dan kenyataan ini dapat kita lihat dengan begitu
banyaknya pengertian mengenai apa itu komunikasi.