Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Kuku jari keduanya dan ibu jari keduanya berwarna putih namanya: Srimangepel,
cocok jadi peliharaan petani karena dipercaya rejeki dari pertaniannya akan melimpah.
2. Paruh dan kakinya agak hitam, namanya: Wisnuwicitra , yang memelihara , akan
rahayu, selamat dari berbagai cobaan .
3. Paruh dan kakinya putih , namanya Kusumawecitra, yang memelihara akan banyak
rejeki dan gampang mencari hubungan kerja.
4. Jumlah bulu ekornya 15 , namanya: Pandawamijil, yang memelihara akan jadi orang
terhormat, punya pangkat
6. Seluruh tubuhnya berwarna putih, yang memelihara pasti jadi ketua ( kepala desa ,
camat, bupati , dll.)
7. Jika pagi berbunyi bersamaan dengan terbitnya matahari, namanya : Gedong menga,
, yang memelihara banyak memperoleh rezeki, dan punya emas dan perak yang
banyak..
8. Warnanya akag kuning dan warna seperti kalung di leher, namanya : Udan mas, baik,
di pemelihara akan mendapat apa yang diinginkan dan memperoleh keselamatan,
rejekinya lancar terus
Katuranggan kemungkinan berasal dari kata katur dan angga, Katur disini berarti
menyampaikan dan angga berarti badan, jadi Katuranggan adalah pengetahuan yang
menyampaikan pengertian tentang bentuk bentuk badan. sedangkan dalam bahasa
Belanda istilah katuranggan ini dikenal dengan sebutan Exterieur atau bentuk lahiriah
bagian badan yang nampak diluar. Menghubung hubungkan katuranggan burung
dengan kualitas burung mungkin sudah menjadi tradisi penggemar burung di indonesia
tidak terkecuali burung perkutut. Bagi penggemar burung perkutut pemilihan
katuranggan ini menjadi satu hal yang sangat penting selain bunyi suara tentunya
sewaktu memilih burung perkutut bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya.
sebab hanya dengan mengetahui katuranggan dari burung tersebut pemiliknya bisa
meramalkan bagaimana kualitas burung, katuranggan adalah ilmu tentang sifat suatu
benda/manusia/hewan berdasarkan penampakan fisiknya. Bukan sepenuhnya hal mistis
karena katuranggan itu masuk dalam jajaran ilmu titen alias ilmu yang diperoleh
berdasar pengamatan terhadap sekelompok orang dengan kriteria tertentu, semacam
survey begitu.
•Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom ( seperti buah jambe atau pinang
yang masih muda ), diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol ( maksimal ) dan
keindahan suara tersebut akan terus bertahan sampai burung berusia tua.
Ada beberapa jenis perkutut lokal yang tubuhnya tumbuh tidak seperti biasa (tidak
normal, tidak lazim), seperti perkutut umumnya yang lain, misalnya ada bulu putih
tumbuh di kepala, sisik kaki, silang, dst jenis perkutut itu di klasifikasi sebagai berikut :
1.Kol Buntet: Ules hitam pekat/seperti ayam cemani ules lurik terhubung dari pangkal
leher, kanan ke kiri, dan garis ules lurik ini sampai dubur, serta ules ini tidak hilang
setelah proses mabung
2.Cendolo Sabdo : warna bulu putih di bagian sayap bagian luar, dan bulu putih ini
tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, ataupun rusak
3.Trah Pajajaran/Daulatan: ules kekuning kuningan dan sorot matanya kuning menyala
4.Gendawa Sabda: ada bulu putih di sebelah leher, bulu putih ini tidak hilang setelah
proses mabung, tercabut ataupun patah
5.Kantong Semar: leher pendek dan tembolok/perutnya besar/melembung ke depan
seperti mentok
11.Pendawa Mijil: bulu ekornya berjumlah ganjil 13/15 /17 /19/21, lembar, dan bulu
ekor tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak ataupun patah
12.Pedaringan Kebak/Kemben Tepung/Tlaga Tepung/kalung tepung: Bulu lurik di
leher dan dada menyambung dari kiri ke kanan tetapi tidak sampai dubur, dan ules ini
tidak hilang setelah proses mabung .
13. Kaki Bebek : 2 jari menempel atau ada selaput di antara 2 jari
14.Purnomo Sidhi: bpl mata merah, warna bulunya kemerah-merahan seperti permata
15.Rupo Cahyo: warna bulunya mengkilat bercahaya, dan tidak hilang setelah proses
mabung
16.Rajekwesi: kaki bersisik sebelah kaki saja atau silangnya tidak penuh
17.Rajawana : kaki bersisik silang keduanya
18.Sapu Jagad/Cemoro: ada bulu lebih setelah ujung bulu
19.Satria Kinayungan: ditengah kepalanya (unyeng unyeng) ada satu bulu warna putih,
dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung
23. Sirih: dadanya lebar seperti ada garis di tengah, atau ada 3 garis seperti daun
24.Singkir Sengkolo/Banyu Mili : ada belahan bulu dada dari bawah kepala sampai
bawah/dubur
25.Songgo Ratu: mempunyai jambul satu helai berwarna putih layaknya mahkota
mempunyai warna paruh dan kaki kehitam hitaman, dan jambul ini tidak hilang setelah
proses mabung
26.Sumping Ratu: Ada dua bulu atau lebih seimbang/sejajar kiri dan kanan, letak di
kepala, 2 bulu putih di atas mata kiri kanan, dan bulu putih ini tidak hilang setelah
proses mabung, tercabut, rusak, dan sayap kanan kiri turun nempel tanah/sangkar
27.Sri Kempel: bulu ekor dari pangkal sampai ujung ekor menumpuk dan demikian pula
kotorannya
28.Sri Mangumpel/Sri Sedono Lutut: kuku putih semua
31.Wilis: bulu putih sehelai diatas kepala bagian belakang, dan bulu putih ini tidak
hilang setelah proses mabung, tercabut
32.Wisnu Murti: warna kaki, mata dan paruhnya hitam
39. Rojo dino : Jumlah Bulu Ekor 12, dan jumlah ekor ini tidak berubah setelah proses
mabung atau tercabut
40. Korowelang : bulu sayap dan ekor bergaris malang semu... atas bawah/bolak balik, dan
ules ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut
41. Segoro Ngembeng : leher belah keliling dari depan sampai belakang
42. Songgo Buwono : Bulu Putih di punggung bagian luar, dan bulu putih ini tidak
hilang setelah proses mabung, tercabut
47. Satrio Wirang : Jumlah ekor 16, dan jumlah ekor ini tidak hilang setelah proses
mabung, ataupun tercabut
48. Ombak Segoro : bulu punggung bergelombang/cekung
49. Trah Tuban : bulu berwarna semu merah hati, dan bulu ini tidak akan berubah
setelah proses mabung
50. Banyak angkrem : antara kaki belakang seperti angsa betina
51. Pancuran mas : dada belah dari leher sampai tembolok saja atau dari tembolok
sampai dubur saja
52. Talang mas : bulu kebalik, dan bulu ini tidak berubah setelah proses mabung
53. Simbar : ada bulu putih dikaki, dan bulu ini tidak akan hilang setelah proses
mabung
54. Noyorono : kepala bpl nunduk kebawah
72.Brumbun Kendit: Ada bulu putih berderet dari kanan ke kirir pada tekong atas, bulu
puti itu kadang tidak nampak karena tertutp bulu diatasnya
73.Buntel Mayit/Gotong Mayit: masing-masing sayapnya ada bulunya putih, dan bulu
outih ini tidak hilang setelah proses mabung, atau tercabut
74.Lembu Rawan: bulunya dlemok dlemo tidak tumbuh dengan baik
75.Kelabang Kapipit/Sengkolo Pipit: pada sayap bagian dalam bila direntangkan
terdapat bulu berwarna putih, dan bulu putih ini ini tidak hilang setelah proses mabung
76.Sogok/Sujen: Bulu ekornya paling tengah atau salah satunya berwarna putih, dan
bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung
79. Bromokolo : bpl berkuku putih tapi bening.... kuku panjang tajam
80. Ketitiran : Suara kecil kuat keras bunyinya kikikikikik.... cirinya ekor miji miji ato
nggak berkaitan
81. Mego mendung : bpl warna krem/siver bodinya dan ekor warna hitam, warna bulu
seperti udan mas namun dibagian ekor bawah bulunya hitam .kalung pethuk/nyambung
mata walau bukan merah tapi tembus cahaya
82. Patak warak : kepala botak tanpa bulu sampai tulang kepala tanpa kulit, terlihat
seolah "LUKA" yang mengganga
83. Sumping : bulu putih tepat di atas mata sebelah kiri saja atau kanan saja, dan bulu
putih ini tidak akan hilang setelah proses mabung/tercabut
Contoh perkutut jantan suara keras kuk panjang irama senggang "menggema" sulit jinak
sulit gacor, cirinya , adalah leherPanjang lubang hidung sempurna paruh tebal Panjang
juara_nasional kepala jambe nom sempurna
mujur http://katurangganperkutu.blogspot.co.id/
9.Lurah: Perkutut selama hidupnya tidak pernah turun ke tanah makan dan minumnya
diloloh perkutut lain
10.Sihwanteyan: Perkutut manggungnya ngelik bersusun
11.Sri Rezeki : Kotorannya menumpuk seperti gunung
Srirejeki
Burung perkutut yang memiliki katuranggan berkualitas unggulan pasti burung tersebut
tergolong istimewa.Disini perlu kita garis bawahi juga,belum tentu katuranggan burung
perkutut yang bagus juga memiliki suara yang bagus pula.itu yang perlu di ingat dan di
pahami kususnya bagi juragan yang pemula terjun di dunia burung perkutut yang
jangan hanya mengandalkan bentuk dan ciri katuranggan pada burung perkutut
tersebut..
Tak sedikit juga orang yang mengaitkan katuranggan tersebut dengan masalah
mistis,gaib.katurangan burung perkutut hanya bisa di nobatkan pada jenis perkutut
Lokal.banyak juga yang menyakini,jika katurangan tertentu mampu mendatangkan
rezeki,melancarkan usaha,kebahagiaan rumah tangga bagi yang memelihara..kalau
menurut saya pribadi..semua itu tidak ada kaitannya..
Jika mengiginkan lancar rezeki,kerja keras,dan banyak bersedekah bagi orang yang
kurang mampu,fakir miskin dan anak yatim piatu..itu kalau menurut saya,jika menurut
juragan lain,itu hal pribadi masing-masing..tidak usah di perdebatkan..
Sebutan ini untuk burung perkutut yang memiliki bentuk kepala yang menyerupai bentuk
jambe atau pinang muda.jika perkutut memiliki ciri berikut,suara yang di berikan
tergolong cukup bagus,suara Ngepol,serta memiliki irama lagu suara yang indah hingga
bertahan lama sampai burung tersebut meninggal.
Jenis burung perkutut ini adalah bagian kepalanya menyerupai bentuk biji
nangka.kualitas suara yang di berikan untuk perkutut jenis ini adalah bagus dan bisa
bertahan lama akan tetapi suara indahnya tidak bisa di pertahankan.
Itulah sedikit penjelasan yang terdapat pada primbon jawa.semoga bermanfaat dan bisa
untuk di jadikan rujukan bagi juragan yang selama ini masih memilih perkutut dengan
katuranggan tertentu...
Primbon perkutut
Tradisi Jawa menyebutkan seorang lelaki dewasa harus memiliki kelengkapan
seorang Priya sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar
kebudayaan keraton yaitu memiliki wisma (rumah/tempat tinggal),
curiga (keris/ senjata andalan), kukila (burung), turangga (kuda/
kendaraan), gangsa, dan garwa (istri/pendamping hidup). Burung Perkutut
diyakini sebagai burung yang disebut sebagai kukila dengan berbagai
pertimbangan tradisi jawa.
Burung perkutut adalah binatang sakral dan penuh mitos karena pengaruh
legenda Joko Mangu. Legenda tersebut menyatakan pada jaman Kerajaan
Majapahit ada burung perkutut milik Prabu Brawijaya V (raja Majapahit
terakhir) yang merupakan jelmaan Pangeran dari Pajajaran yang bernama
Joko Mangu.
Suatu hari Burung Perkutut dengan nama Joko Mangu lepas dari sangkar
tetapi berhasil diketemukan kembali oleh sang raja dalam perjalanannya di
wilayah Yogyakarta. Tepatnya, ditemukan di daerah kretek, dekat Imogiri,
Kabupaten Bantul. Sejak saat itu sampai sekarang, raja-raja Mataram
keturunan Prabu Brawijaya penguasa Majapahit selalu melestarikan dan
mentradisikan kekukututan (memelihara perkutut) dalam kehidupan Keraton
Ngayogjakarta. Kekukututan dianggap memiliki nilai-nilai budaya adiluhung.
Sejak Juni 1990 burung perkutut dijadikan maskot Propinsi DI Yogyakarta.
”Kukila sendiri itu berarti manggung atau manuk anggung-anggungan.
Dalam hal ini adalah burung perkutut. Kata manuk itu sendiri terdiri dari
Ma (manjing) dan Nya (nyawa), yang berarti urip. Karena itu para priyayi
dulu sering memberi wejangan kepada anak cucunya, ”Aja mung ngoceh,
nanging manggunga. Tegese yen ngomong kudu sing mentes.