TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
fisik,baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering juga disebut
gaduh gelisa atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu
kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang
tidak setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap, merasa tidak dituruti atau
6
7
frutasi dan benci atau marah yang di dasari keadaan emosi sebagai respon
marah (Yosep,2010)
Dari rentang marah dapat berbentuk adaptif dan maladaptif yang meliputi:
1. Asertif
2. Frutasi
menemukan alternatifnya.
3. Pasif
4. Agresif
5. Kekerasan
C. Etiologi
Menurut Stuart dan Laria ( 2001 ), dalam bukunya Damaiyanti 2012 faktor
a. Faktor predisposisi
1. Aspek biologis
2. Aspek emosional
menuntut.
3. Aspek intelektual
diintegrasikan.
4. Aspek Sosial
5. Aspek spiritual
b. Faktor Presipitasi
sosial ekonomi
beresiko.
d. Sumber koping
kesejahteraan fisik.
12
e. Mekanisme koping
merayu, mencumbunya.
melupakanya.
D. Manifestasi Klinis
diantaranya adalah :
rahang menutup, wajah memerah dan tegang serta postur tubuh kaku.
seksual.
15
Keterangan gambar :
masalah klien.
sesuai.
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Menurut Keliat, 2006 data yang perlu dikaji pada pasien dengan
a) Faktor predisposisi
b) Setatus mental
1) Aktifitas motorik
kegelisaan
ulang.
bicara.
dirinya.
3) Pembicaraan
4) Alam perasaan
c) Konsep diri
1) Citra diri
19
2) Identitas diri
3) Peran
4) Ideal diri
5) Harga diri
2. Analisa data
Data –data yang mendukung dalam analisa data menurut ( Kliat 2006 )
Data Objektif:
Mata merah wajah agak merah. Nada suara tinggi dan keras, bicara
Data Subjektif:
Data Objektif:
Data Subjektif:
lain dan mengungkapkan rasa malu serta tidak bisa jika diajak
Data Objektif:
3.Pohon Masalah
4. Diagnosa keperawatan
G. Perencanaan
a Tujuan Umum
Klien tidak menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan dengan
b Tujuan Khusus
Kriteria evaluasi :
Intervensi Keperawatan :
Rasionalisasi :
hubungan selamanya.
Kriteria Evaluasi :
Intervensi keperawatan :
perasaanya
Rasionalisasi :
Kriteria evaluasi :
kesal
Intervensi keperawatan :
Rasionalisasi :
jengkel
kesal.
dilakukan
Kriteria evaluasi:
masalah/ tidak
25
Intervensi:
Rasionalisasi:
Kriteria evaluasi:
Intervensi keperawatan:
dilakukan klien
oleh klien.
26
Rasionalisasi:
dilakukan.
menjadi konstruktif.
lain.
terhadap kemarahan.
Kriteria evaluasi:
secara konstruktif.
Intervensi:
sehat.
penuh tenaga.
ibadah lain
Rasionalisasi:
kekerasan
Kriteria evaluasi:
kekerasan.
Intervensi keperawatan:
1.1 Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien.
Rasionalisasi:
klien.
kekerasan.
Kriteria evaluasi:
kekerasan
Intervensi keperawatan:
melakukan demonstrasi.
Rasionalisasi:
perawatan klien.
kekerasannya
demonstrasi.
pengobatan)
Kriteria evaluasi:
Intervensi keperawatan:
cara minum).
1.4 Anjurkan klien minta obat dan minum obat tepat waktu.
benar.
Rasionalisasi:
B. TEKNIK RELAKSASI
1. Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam adalah Teknik yang dapat digunakan semua
dan hormon. Pada akhirnya, teknik relaksasi nafas dalam dapat membantu
mencegah atau meminimalkan gejala fisik akibat setres ketika tubuh bekerja
e. Mengurangi kecemasan.
Untuk mendapatkan manfaat penuh, pelajari teknik ini dalam posisi yang
anda di atas perut dan rasakan naik-turunya perut anda pada setiap
pernafasan.
b. Konsentrasi
Teknik ini harus memeliki konstrasi penuh, kalu anda banyak pikiran ,
biarkan pikiran itu berlalu, dan fokuskan kembali perhatikan anda pada
pulpen di samping anda dan tiliskan pikiran yang muncul ketika itu,
a. Fase 1:
mulut.
b. Fase ll:
c. Fase lll:
udara tersebut.
d. Fase Lv:
dengan sangat pelan dan nyaman. Saat anda melakukan ini, cobalah
c. Visualisasi: