Oleh:
Rifki Zakaria (21)
Kelas:
JTD-3D
NIM:
1441160101
1. Bandwidth
BW
Dimana : f2 = frekuensi
tertinggi
f1 = frekuensi
terendah fc =
frekuensi tengah
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang
berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna.
Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Pada umumnya nilai
VSWR yang dianggap masih baik adalah VSWR ≤ 2.
3. Return Loss
Pola radiasi adalah fungsi matematika atau representasi grafik dari sifat
radiasi antena sebagai fungsi ruang. Sifat radiasi tersebut meliputi kerapatan
fluks, intensitas radiasi, kuat medan, atau polarisasi. Pola radiasi biasanya
digambarkan dalam daerah medan jauh dan ditunjukkan sebuah fungsi
koordinat direksional.
Parameter pola radiasi terdiri dari main lobe, side lobe, HPBW (Half
Power Beamwidth), FNBW (First Null Beamwidth), SLL (Side Lobe Level)
dan FBR (Front to Back Ratio).
• First side lobe yaitu minor lobe yang posisinya paling dekat dengan
main lobe.
• Second side lobe yaitu minor lobe yang posisinya setelah first side
lobe.
• Back lobe yaitu minor lobe yang posisinya berlawanan dengan main
lobe.
c. Half Power Beamwidth (HPBW)
Half Power Beamwidth adalah daerah sudut yang dibatasi oleh
titik titik ½ daya atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada
lobe utama.
d. First Null Beamwidth (FNBW)
First Null Beamwidth adalah besar sudut bidang diantara dua
arah pada main lobe yang intensitas radiasinya nol.
e. Side Lobe Level (SLL)
Side Lobe Level adalah perbandingan antara first lobe dan main
lobe. Side Lobe Level menyatakan besar dari side lobe.
f. Front to Back Ratio (FBR)
Front to Back Ratio adalah perbandingan antara main lobe
terhadap back lobe. Semakin banyak jumlah lobe, maka lobe-lobe
yang paling dekat dengan sumbu 00 akan selalu lebih besar dari yang
lain, sehingga disebut mayor lobe, dimana mayor lobe lebih terarah
ke tujuan yang sebenarnya daripada ke arah lain dan lebih efisien.
Sedangkan lobelobe kecil di dekat major lobe yang disebut minor
lobe adalah berkas radiasi yang tidak terarah dan sebenarnya tidak
diinginkan.
5. Direktivitas Antena
D=
Semakin besar sudut yang membentuk main lobe, maka direktivitas
antena semakin kecil.
a b c
Keterangan :
6. Impedansi Masukan
= +
7. Gain
HASIL PERCOBAAN
Prosedur Instalasi Software Antenna Menggunakan CST STUDIO SUITE 2016
1. Buka folder software CST STUDIO SUITE 2016 pada tempat anda menyimpan
2. Cari file description bernama “setup” didalam folder CST Studio Suite 2016 SP1,
kemudian pilih “setup” dan klik kanan, pilih run administrator dan install.
3. Setelah install selesai, kemudian buka folder crack dan pindahkan dengan cara
mengcopy “license.dat” dan “CSTpatcher11.exe” ke dalam folder “CST STUDIO
SUITE 2016” yang telah di install kemudian klik kanan “license.dat” dan pilih
properties, setelah itu ganti nama dari “license.dat” menjadi “license.lic” dan klik
tombol “change/ubah” pada General dan pilih “notepad”. Kemudian klik “ok”.
3.1
3.2
Gambar 3.1 Letak folder crack dan Gambar 3.2 letak CSTpatcher11 dan license.lic
Gambar 3.3 klik kanan “license.dat dan ubah nama dari “license.dat” menjadi “license.lic” dan klik tombol
“change/ubah”
Gambar 3.4 pilih rekomendasi program ke notepad dan klik “ok”
4. Kemudian buka “license.lic” dan terdapat tulisan “SERVER HP ANY 27005” pada
baris pertama. Ubah tulisan “HP” dengan nama komputer masing-masing yang akan
di install CST STUDIO SUITE di komputer tersebut.
5. Untuk mengetahui nama komputer anda dengan cara klik “start window” dan search
dengan menulis “run” atau dengan cara tekan tombol “windows + R” setelah itu
tuliskan “dxdiag” kemudian klik “ok”. Nah, pada System terdapat system information
dan ada Computer Name.
Gambar 5. Letak computer name
6. Jalankan CSTpatcher11.exe dengan cara klik kiri dua kali, tunggu hingga selesai.
7. Buka CST License Manager dengan cara mencari pada menu START dan ketikkan
“CST License Manager”, kemudian pilih “New License File” dan masukkan
“license.lic” pada letak folder installan, kemudian klik “start service” dan muncul
pemberitahuan berhasil. Setelah itu klik “ok”
Gambar 7. CST License Manager
8. Kemudian jalankan program “CST STUDIO SUITE 2016” dan software simulasi
“CST STUDIO SUITE 2016” siap digunakan.
2. Untuk dapat membuka project pada contoh di software yang dengan cara klik “file”
dan pilih “open”
Gambar 9. Membuka project pada contoh di software
3. Di langkah ini, saya akan menggunakan contoh pada software yaitu menggunakan
Antenna Mikrostip Circular. Buka project antenna yang sudah ada dalam library
software CST STUDIO SUITE 2016 di tempat yang sudah anda install “Local Disk
(C:)/program files/CST STUDIO
SUITE2016/examples/MWS/Transient/Antennas/Circular Patch” kemudian pilih
patch dengan format .cst, lalu klik open
5. Kemudian jika muncul tulisan seperti gambar dibawah ini, tekan tombol “yes” dan
tunggu proses hingga selesai.
7. Untuk menampilkan nilai VSWR pada antenna circular patch, ikuti langkah dibawah
ini:
Pilih menu “Post Processing” dan kemudian klik “S-Parameter Calculation”
Maka akan muncul tampilan parameter VSWR dan klik pada parameter VSWR, maka
akan muncul nilai dari VSWR.
untuk mengetahui nilai dari VSWR antenna circular patch yaitu dengan memberi
marker pada nilai VSWR dengan klik “Axis Marker” kemudian pilih “Mover Marker
to Minimum”.
Gambar 14.7. menu axis marker
8. Untuk menampilkan nilai koefisien pantul, maka klik pada “1D Results” kemudian
klik pada “S-Parameter”, maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Untuk memberi marker pada grafik S-Parameter yaitu dengan cara klik “Axis
Marker” kemudian pilih “Move Marker to Minimum”
Maka hasil akan tampil seperti gambar dibawah ini.
9. Untuk menampilkan pola radiasi dari antenna circular patch dalam bentuk 3D, maka
pilih “Farfield Plot” kemudian pilih pola “3D” dan kemudian pilih “farfields” pada
menu parameter sebelah kiri dan akan tampil seperti gambar di bawah ini.
10. Maka hasil tampilan dalam bentuk 3D seperti gambar dibawah ini.
11. Untuk menampilkan pola radiasi dari antenna circular patch dalam bentuk 1D atau
polar, maka pilih “Farfield Plot” kemudian pilih pola “Polar”.
13. Untuk dapat melihat nilai dari daya yang diradiasikan -3dB yaitu dengan cara sebagai
berikut:
Pilih menu bar “Farfield Plot kemudian pilih menu “Resolution and Scaling” pada
sebelah kanan diubah menjadi “power pattern”
Masih tetap pada menu bar “Farfield Plot”, pada sebelah kiri klik menu “Properties”
Kemudian pilih menu “Plot Mode” kemudian ubah menjadi “Maximum=1” kemudian
klik “ok”
Kemudian beri tanda marker pada gambar pola radiasinya dengan cara pilih menu bar
“1D Plot” kemudian pilih “Curve Markers” dan klik “Add Curve Marker”.
Kemudian pilih menu bar “Farfield Plot” dan hilangkan tanda centang pada “Linear
Scaling”
Kemudian beri tanda pada gambar pola radiasinya dengan cara double klik kiri seperti
pada gambar dibawah ini dengan memberi marker 1 dan marker 2.
ANALISA PERCOBAAN
1. Model Antenna
Pada gambar diatas, simulasi ini menggunakan model antenna circular patch.
2. VSWR
Pada gambar 14.8., dapat diketahui nilai VSWR pada antenna circular patch
sebesar 1,699 pada frekuensi 2,9495 GHz. Nilai VSWR yang baik yaitu kurang
dari 2. Dan terlihat pada gambar bahwa nilai VSWR nya kurang dari 2 yaitu
sebesar 1,699.
3. Return Loss
pada gambar 15, menunjukkan bahwa nilai Return Loss pada Antenna Circular
Patch pada frekuensi 2,9495 GHz sebesar -11,7284 dB. Dimana Return Loss yang
baik yaitu lebih kecil dari -10dB.
4. Frekuensi kerja
Pada simulasi ini, saya menggunakan jenis antenna circular patch, dimana
diketahui bahwa frekuensi kerja yang digunakan yaitu 2,9 GHz yang resonansi.
Hal ini dapat diketahui dari nilai Return Loss sebesar -11,7284 dB dan VSWR
sebesar 1,699 yang resonansi pada frekuensi 2,9 GHz.
5. Koefisien Pantul
Dari nilai parameter tersebut maka bisa dicari koefisien pantul dari antenna
circular patch. Dengan perhitungan sebagai berikut :
RL = 20 log
= = 10^(-11,7284 : 20)
= 0,2592
6. Pola Radiasi
Berdasarkan gambar 16, Pola radiasi pada respon frekuensi ½ daya yaitu -3 dB.
Dimana lebar sudut yang dihasilkan adalah 81,2 derajat. Dimana sudut yang dibatasi oleh
titik-titik ½ daya adalah sudut 40,36⁰ dan 139,63⁰.
KESIMPULAN
Dari hasil analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Simulasi antenna menggunakan software CST STUDIO SUITE 2016 ini dapat
digunakan dengan menampilkan beberapa parameter-parameter diantaranya VSWR,
Return Loss, Frekuensi Kerja, serta pola radiasi dalam bentuk polar ataupun 3D.
2. Beberapa nilai parameter diantaranya:
Frekuensi kerja antenna circular patch berada pada 2.9 GHz.
Nilai VSWR sebesar 1,699.
Nilai koefisien pantul sebesar 0,2592.
Nilai Return Loss sebesar -11,7284 dB.