Anda di halaman 1dari 11

2.

DESKRIPSI KESELURUHAN
2.1 Perspektif Produk
Produk yang dirancang merupakan sebuah perangkat lunak berbasis web dimana akan
dapat digunakan secara online oleh pihak-pihak berkepentingan. Penggunaan perangkat lunak ini
ditujukan khusus dalam hal pengolahan data dan pembuatan laporan seputar aktivitas yang
terjadi dalam proses bisnis , serta dijutukan secara umum dalam hal penginformasian gedung dan
penghuni kepada pihak yang membutuhkan.

2.2 Fungsi produk


 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional sistem ini terdiri atas beberapa fungsi utama yang saling
berhubungan dan mendukung satu sama lain, yang meliputi fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Input barang dari user bisnis dan admin.
2. Pembelian barang dari user individu / customer.
3. Perhitungan jumlah pembelian barang dari user individu / customer.
4. Kustomisasi penawaran untuk user individu sesuai dengan minat dan
kebutuhan user individu
Untuk masing-masing fungsi diatas akan dijelaskan secara mendetil sebagai berikut:
1. Input barang dari customer : sistem menerima input data barang dari
user bisnis dan admin, lengkap dengan gambar dari tiap barang.
2. Pembelian barang dari user individu / customer : sistem mencatat
barang-barang yang dipilih oleh user individu untuk dibeli, dan
mencatat segala detil pembelian, seperti jumlah barang yang dibeli.
3. Perhitungan jumlah pembelian barang dari user individu / customer

 Kebutuhan Non-Fungsional
Dalam sistem informasi ini, kebutuhan yang mendukung kelancaran fungsi-fungsi
utama dapat didefinisikan pada Tabel 1.
Parameter Requirement
Availability 24 jam nonstop, kecuali ada maintenance / perbaikan sistem.
Reliability Kegagalan yang ditolerir sekitar 5%.
Ergonomy Sistem informasi ini harus user friendly.
Portability Aplikasi ini berjalan pada platform atau sistem operasi apa saja yang
mendukung aplikasi berbasis web.
Memory Minimum memory 128 MB.
Response Time Tidak lebih dari 3 detik.
Safety Menggunakan secure socket layer dgn sertifikasi.
Security Login (Manajemen user) dan validasi data sangat penting.

2.3 Karakteristik User


Dalam sistem informasi ini, users yang terlibat adalah sebagai berikut:
 Admin
Admin bisa memiliki banyak fungsi, sebagai pengelola stok barang, pengelola keuangan,
pengelola user, dan pengelola sistem.
 User Individu
User Individu memiliki hak akses ke katalog yang disediakan admin dan hak akses
katalog yang dimiliki User Bisnis. User individu dapat memilih barang dan membeli barang, dan
juga dapat memberikan penawaran pada User Bisnis.
 User Bisnis
User Bisnis mendapat suatu halaman dinamis dan halaman administrasi untuk mengelola
katalog barang yang dimiliki, dan mengelola penawaran terhadap barang yang dimilikinya oleh
User Individu.

2.4 Lingkungan operasi


Perangkat lunak pada sisi server yang dibutuhkan oleh SISTA adalah:
 SISTEM operasi: Microsoft Windows XP/Vista/7
 Web server: Microsoft Personal Web Server(PWS)
 Scripting language: Microsoft Active Pages (ASP)
 DBMS: My Sql

2.5 Desain dan Implementasi Kendala


Pengembangan Sistem pengembangan sistem atau feasibility adalah tahap pertama yang
harus dilakukan sebelum mulai melakukan pengembangan sistem informasi. Terdapat beberapa
hal yang sebaiknya dilakukan pada tahap ini, antara lain adalah :
 mendefinisikan kain batik
 memodelkan kain batik
 membuat perkiraan anggaran dan penjadwalan untuk membuat kan batik
 menyeimbangkan rencana proyek dan menyetujui.

 Karakteristik dan Klasifikasi Pengguna


Memperkenalkan variasi klasifikasi pengguna yang akan mempergunakan perangkat
lunak ini. Klasifikasi pengguna bisa dibedakan berdasarkan banyak pengguna, kumpulan
pengguna fungsi perangkat lunak, keahlian teknis
 Operasi pararel
Merupakan gambaran lingkungan dimana perangkat lunak ini akan beroperasi, termasuk
platform perangkat keras, versi dan sistem operasi, dan berbagai software atau aplikasi lain
yang diperlukan untuk mendampinginya.
 Batasan Desain dan Implementasi
Menggambarkan beberapa item atau isu yang dapat membatasi pengembangan perangkat
lunak. Hal ini termasuk: kebijakan regulasi perusahaan, keterbatasan perangkat keras (timing
requirements, memory requirements), antarmuka pada aplikasi lain, teknologi tertentu, tools,
dan database yang digunakan, operasi paralel, kebutuhan bahasa, protokol komunikasi,
pertimbangan keamanan, konvensi desain atau standart pemrograman (contohnya jika
organisasi customer/pengguna akan bertanggung jawab dalam pemelihara perangkat lunak
yang telah diberikan)
2.6 Dokumentasi pengguna
Sebelum melangkah ke pembahasan model analisa, patut diperhatikan dengan seksama
bahwa model apapun yang nanti digunakan di dalam analisa kebutuhan sistem selalu
membutuhkan informasi yang akurat di dalamnya. Informasi tersebut dapat dengan beragam cara
dan wajib memenuhi syarat-syarat berikut ini agar layak dijadikan modal dalam melakukan
analisa kebutuhan sistem :
 Dimensi waktu
Informasi yang baik untuk dianalisa harus dikeluarkan tepat waktu dalam artian informasi
tersebut adalah informasi yang tidak “basi” dalam organisasi tersebut.
 Kendala Desain
Apakah terdapat batasan khusus yang harus ada di dalam desain perangkat lunak, seperti
masalah kultur, peraturan oraganisasi dan keterbatasan perangkat keras..
 Dimensi isi
dari segi isi informasi yang disampaikan oleh pengguna dan kemudian diolah ulang oleh
analis sistem, maka informasi tersebut haruslah akurat dan “cukup”.
 Dimensi format
Secara umum, sesungguhnya tidak ada sebuah format informasi yang baku dalam lingkup
analisa kebutuhan, tetapi format yang diharapkan

2.7 Asumsi dan Dependensi


 Faktor Proyek
Proyek ini akan menghasilkan sebuah produk berupa software untuk sistem Jual beli
Online dengan nama Batikrakyat yang akan mampu menangani segala macam bentuk
transaksi dan administrasi batik, sehingga diharapkan software ini akan cocok digunakan.
2.8 Tujuan
Perangkat lunak sistem yang selanjutnya kami sebut dengan Kain batik ini berfungsi
untuk mengolah data transaksi dan layanan menjual beli kain batik. Ruang lingkup sistem
meliputi pengelolaan data yang ingin membeli dan menjual kain batik secara online dan layanan
umum lainnya pengelolaan data transaksi seseorang ingin membeli atau menjual kain batik
harus membuat laporan.
 PERENCANAAN PROYEK
Tiga komponen perencanaan proyek utama adalah jadwal proyek, anggaran, dan staff
(team proyek). Komponen ini benar-benar saling berhubungan, dan perencanaan yang lemah
pada salah satu komponen dapat berdampak pada yang lain. Teknik estimasi yang baik
biasanya penting untuk proyek sistem yang melibatkan teknologi yang belum dewasa atau
teknologi darurat. Secara umum, estimasi konservatif (dibanding optimis) lebih
direkomendasikan.
 Dokumentasi proyek
Dokumentasi adalah suatu hal yang pertama-tama harus ditentukan dan diselesaikan. Hal
yang penting agar dokumentasi dapat disusun dengan sukses adalah, dilakukan dengan cara
mengintegrasikan dokumentasi ini dengan metodologi, sehingga proses dokumentasi
dilakukan ketika setiap langkah development dilakukan, daripada melakukannya setelah
selesai. Bentuk dasar dari dokumentasi ini sebaiknya juga dilakukan untuk proyek-proyek
yang lainnya. Pada suatu proyek biasanya terdapat 6 proses yang saling terkait dan dinamis.
Proses ini adalah :
o Pendefinisian
o Perencanaan
o Organisasi
o Pengawasan
o Penyelesaian
o Leading
 Visi Lingkup Proyek
Aplikasi Pengelolaan Manajemen Aset adalah suatu aplikasi yang berfungsi
sebagaisistem informasi management aset di institusi pendidikan, dalam hal ini Politeknik
PosIndonesia. Aplikasi yang akan dibangun ini, diberi nama Aplikasi Pengelolaan
Manajemen AsetTetap (Fasilitas Kantor) Berbasis Web . Dimana aplikasitersebut mencakup
tentang pengelolaan aset (pengelolaan aset mulai dari perencanaan,pengadaan.

3. KEBUTUHAN ANTAR MUKA EKSTERNAL


3.1.1 User Interface
Perangkat lunak untuk penjualan batikrakyat ini dibuat dengan menggunakan Aplikasi
web. Untuk pengolahan User Interface digunakan aplikasi Dreamweaver. Dimana tampilan web
didesain menggunakan template yang ada.
Perangkat lunak untuk layanan dalam penjualan batik Perusahaan penjualan batikrakyat
ini dilengkapi dengan menu untuk pengaksesan berbagai fungsi yang disediakan. Interaksi antara
pengguna dan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan keyboard dan mouse.
3.1.2 Hardware Interface
Kebutuhan minimum perangkat keras yang dapat digunakan dalam perangkat lunak yang
dibuat adalah :
a) PC dan Notebook
b) Monitor VGA yang dapat menampilkan resolusi minimal 800 x 600 pixel.
c) Keyboard dan mouse untuk interaksi antara pengguna dengan system.
d) Alat koneksi internet (seperti : Modem,wifi)
e) Semua perangkat keras yang digunakan merupakan perangkat standar dalam system
computer serta untuk koneksi internet.

3.1.3 Software Interface


Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perangkat lunak untuk Perusahaan penjualan
batikrakyat ini diantara lain :
a) Sistem Operasi windows 7
b) Untuk Pengolahan database : Localhost
c) Untuk koneksi database digunakan ADOdB.
d) Browser Mozila firefox, google chrome

3.1.4 Communication Interface


Data-data dalam perangkat lunak melakukan komunikasi melalui jaringan internet.

3.2 Data Requirement


Data requirement dalam sistem informasi penjualan batikrakyat berbasis web
ini,diantaranya :
a) Data produk (spesifikasi produk )
b) Data member/costumer
c) Data admin/operator
3.2.1 ERD
Pada ERD yang terdapat pada gambar, memiliki 4 entitas yaitu costumer, Barang, penjualan ,
Operator, serta terdapat lima relasi juga yaitu Melihat, memilik, melakukan,dan mengelola.

4. KEBUTUHAN FUNGSIONAL
4.1 Pemodelan Use Case
Use Case merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah
software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem yang
bersangkutan, Use Case menjelaskan interaksi yang terjadi antara ‘aktor’ — inisiator dari
interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah Use Case direpresentasikan
dengan urutan langkah yang sederhana.
Perilaku sistem adalah bagaimana sistem beraksi dan bereaksi. Perilaku ini
merupakan aktifitas sistem yang bisa dilihat dari luar dan bisa diuji.Perilaku sistem ini
dicapture di dalam USE CASE. USE CASE sendiri mendeskripsikan sistem, lingkungan
sistem, serta hubungan antara sistem dengan lingkungannya.
4.2 Use Case Scenario
Berdasarkan use case diagram yang telah tergambar sebelumnya, berikut adalah scenario dari
salah satu use case, yakni transaksi penjualan.
Flow of Events Mengelola Transaksi Penjualan
Deskripsi mendeskripsikan tentang bagaimana kasir
mengelola transaksi penjualan pada toko
Aktor Kasir
Pra-kondisi Login
Basic Flow 1. Kasir memilih fungsi penjualan
2. Sistem menampilkan halaman penjualan
3. Kasir menambahkan barang belanjaan
pelanggan
4. Kasir menentukan jumlah produk
5. Kasir memilih fungsi bayar
6. Sistem menampilkan total harga belanjaan
7. Kasir memasukan nominal uang pembayaran
8. Kasir memilih fungsi submit pembayaran
9. Sistem menampilkan jumlah uang kembalian
10. Kasir memilih fungsi cetak struk
11. Sistem menampilkan halaman penjualan
Alternative Flow A1. Menambahkan barang
A2. Hapus barang belanjaan
Skenario 1. Menambahkan barang belanjaan : Basic flow
2. Menambahkan barang belanjaan melalui
pencarian : Basic flow, A1
3. Menghapus barang belanjaan : Basic flow, A2

Post-kondisi Transaksi penjualan berhasil dikelola


5. KEBUTUHAN NON-FUNGSIONAL

5.1 Persyaratan Kinerja


Persyaratan akan dokumentasi terhadap layanan yang diberikan oleh sistem. Dengan
adanya dokumentasi ini, user akan lebih mengetahui layanan yang diberikan sistem, bagaimana
sistem harus bereaksi terhadap input tertentu dan bagaimana sistem berlaku pada kondisi
tertentu.
Sistem harus dapat melakukan proses input dan pengecekan data dalam waktu tidak
lebih dari 5 detik dan suatu proses pencarian harus dapat memberikan hasil dalam tempo tidak
lebih dari 15 detik.
5.2 Persyaratan Keselamatan

sistem yang merefleksikan kemampuan sistem untuk beroperasi, secara normal atau
abnormal, tanpa membahayakan manusia atau lingkungan. Untuk menjamin tidak terjadi
kecelakaan, terdapat cara-cara untuk menjamin keselamatan yaitu menghindari bahaya,
deteksi dan membuang bahaya, dan membatasi kerusakan.

Analisis bahaya dan resiko (Hazard and risk analysis) Analisis bahaya dan resiko
mencakup analisis sistem dan lingkungan operasionalnya.Tujuan analisis ini adalah menemukan
bahaya potensial yang mungkin muncul pada lingkungan itu, akar penyebab bahaya dan resiko
yang berkaitan.

5.3 Persyaratan Keamanan

Sistem manajemen account hanya dapat diakses oleh seseorang yang hanya diberi
wewenang untuk menggunakan hal tersebut

Sistem pencarian dan penginputan data hanya bisa dilakukan oleh petugas admin kain
batik tersebut
5.4 Atribut kualitas perangkat lunak

 Maintanability (rawatan), harus dapat dengan mudah dirubah dengan perubahan


kebutuhan pengguna
 Dependability (ketergantungan) , harus dapat dipercaya (trustworthy) sehingga
pengguna dapat menggantungkan sepenuhnya proses bisnis mereka.
 Eciency, harus esien dan tidak memakai  resources yang tinggi
 Usability, perangkat Lunak harus dapat digunakan (useble) oleh penggunanya dalam
memenuhi kebutuhan mereka.
 Masa hidup sebuah produk perangkat lunak adalah 1 sd 3 tahun dalam pengembangan
dan 5 sd 15 tahun dalam pemakaiannya (pemeliharaannya)
 Distribusi upaya antara pengembangan dan pemeliharaan bervariasi antara 40/60,
30/70 dan bahkan 10/90.
 Tiga aktivitas pengembangan perangkat lunak adalah : analisa dan perancangan,
implementasi dan pengujian.
 Tiga aktivitas pemeliharaan perangkat lunak adalah : peningkatan kemampupan produk,
penyesuaian produk dengan lingkungan pemroses baru dan perbaikan.

Constraints artinyamembatasi aksi-aksi yang boleh dilakukan oleh sistem atau user. Kata-kata
kunci dalam membuat pernyataan constraint biasanya terdiri dari kata harus, harus tidak, tidak
boleh dan hanya.
Contoh:
 Hanya user yang sudah terdaftar saja yang bisa memesan kain batik
 Pemilik rekening yang berusia di bawah 17 tahun harus menyertakan surat penjamin
dan tanda pengenal orang tuanya
 Quantity barang yang diinputkan harus lebih dari nol.
 Ukuran file attachment hanya boleh maksimal 5 Mb.
Action Enablers adalah aturan yang memicu terjadinya beberapa aktivitas di bawah kondisis
khusus/tertentu. Pernyataan action enabler biasanya ditulis dengan situasi “JIKA <kondisi benar
atau kejadian tertentu terjadi>, MAKA <sesuatu akan tejadi>”.
Contoh:
 Jika stok barang kurang dari lima maka diberi arsir warna merah
 Jika password yang dimasukkan kurang dari delapan karakter, maka keluar pesan
“Password Anda kurang dari 8 Karakter. Silakan Coba lagi”.
 Jika file attachment lebih dari 5 Mb, maka keluar pesan bahwa
ukuran attachment melebih batas yang dijinkan.

Inferences sebenarnya mirip dengan action enablers yaitu harus terpenuhinya kondisi tertentu.
Hanya saja perbedaannya jika kondisi benar atau terpenuhi, maka tidak menyebabkan sesuatu
akan terjadi, melainkan menciptakan satu fakta (fact) baru atau sepotong informasi baru.
Contoh:

 Jika dalam 30 hari pesanan tidak dibayar, maka pesanan hangus.


 Kain batik yang rusak akan diganti

Computations merupakan aturan-aturan bisnis yang menentukan komputasi apa yang harus


dikerjakan oleh sistem menggunakan formula matematika atau algoritma tertentu.
Contoh :

 Kekayaan Bersih = Total Aset – Total Hutang


 Total Aset = Jumlah aset likuid + jumlah aset non likuid
 Zakat Profesi = 2,5% dari total penghasilan

Anda mungkin juga menyukai