Anda di halaman 1dari 1

Untuk memeriksa apakah ada dugaan hubungan atau perbedaan pada sekelompok variabel,

hipotesis dapat dinyatakan dalam bentuk If-Then (Jika-Lalu) atau sebagai preposisi. Terdapat juga
cara lain, dengan menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok,
dengan penggunaan kata seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan sejenisnya, cara ini
disebut hipotesis direksional karena ditunjukkannya arah hubungan antar variabel. Tetapi, jika kita
tidak mengetahui arah hubungan atau perbedaannya, kita tetap bisa menggunakan hipotesis
nondireksional yang menyatakan suatu hubungan atau perbedaan, tetapi tidak menyatakan indikasi
arah hubungan atau perbedaannya. Setiap kali arah hubungan diketahui, lebih baik untuk
mengembangkan hipotesis direksional demi alasan kejelasan pada penelitian-penelitian selanjutnya

Metode hipotetiko-deduktif mensyaratkan bahwa hipotesis dapat dipalsukan, hipotesis harus


ditulis sedemikian rupa sehingga peneliti lain dapat menyangkal hipotesis tersebut. Karena syarat
tersebut, terkadang digunakan hipotesis nol. Ketika digunakan, hipotesis nol dianggap benar sampai
bukti statistik, dalam bentuk uji hipotesis, menunjukkan sebaliknya. Hipotesis nol (H0) adalah
hipotesis yang dibuat untuk ditolak agar mendukung hipotesis alternatif (HA). Pada Hipotesis nol,
dinyatakan bahwa hubungan antara dua variabel adalah nol atau tidak ada hubungan. Sedangkan pada
Hipotesis alternatif dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara dua variabel atau menunjukkan
perbedaan antar kelompok. Jika kita menolak hipotesis nol, maka semua hipotesis alternatif yang
relevan dengan hubungan tertentu yang diuji dapat didukung. Ini merupakan teori yang
memungkinkan untuk percaya pada hipotesis alternatif yang dihasilkan dalam penyelidikan penelitian
tertentu.

Dalam laporan penelitian atau artikel jurnal, H0 jarang disajikan. Setelah merumuskan hipotesis
nol dan alternatif, uji statistik yang sesuai (uji t, uji F) bisa dilakukan. Langkah-langkah yang harus
diikuti dalam pengujian hipotesis adalah:

1. Nyatakan H0 dan HA.


2. Pilihlah tes statistik yang sesuai, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan (parametrik
atau nonparametrik.
3. Tentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (p = 0,05, atau lebih, atau kurang).
4. Lihat hasil analisis, tingkat signifikansi terpenuhi atau tidak. Jika tingkat signifikansi tidak
ditunjukkan dalam hasil cetak, cari nilai kritis yang menentukan wilayah penerimaan pada
tabel yang sesuai (t, F,χ2). Nilai kritis ini membatasi wilayah penolakan dari penerimaan
hipotesis nol. Ketika nilai yang dihasilkan lebih besar dari nilai kritis, H0 ditolak, dan HA
diterima, begitu juga sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai