Anda di halaman 1dari 3

8 Contoh Kerja Sama Antar Regional di Indonesia

Ada banyak contoh kegiatan memajukan kesejahteraan umum yang telah dilakukan
oleh Indonesia. salah satunya yang paling menarik yaitu ketika Indonesia menyepakati
untuk ikut serta dalam AFTA atau ASEAN Free Trade Area (Kawasan Perdagangan
Bebas ASEAN). Dari keikutsertaan Indonesia ini, kita dapat memperoleh manfaat AFTA
bagi perekonomian Indonesia. ketika kita mengetahui bahwa sebuah kerja sama semacam
AFTA ternyata memiliki manfaat bagi perekonomian Indonesia, seketika itu pula negara
ini menyadari bahwa dibutuhkan beberapa kerja sama Internasional lainnya yang harus
dilakukan agar pembangunan perekonomian dan kemajuan taraf negara ini harus lebih
banyak dilakukan.

Contoh dari Kerja Sama Antar Regional di Bidang Ekonomi

1. ASEAN Plus Three (APT)

APT adalah salat satu kesepakatan kerja sama di bidang ekonomi yang diadakan oleh
negara anggota ASEAN ditambah tiga negara dari benua Asia lainnya, yaitu Republik
Rakyat China, Jepang, dan Republik Korea Selatan dalam rangka meningkatkan kemajuan
bidang ekonomi di kawasan ASEAN ketika terjadi krisis ekonomi yang melanda ASEAN
pada tahun 1997. APT dapat mewujudkan stabilitas ekonomi di kawasan ASEAN dan
pada sepuluh tahun pertama semenjak berdirinya, segala bentuk kerja sama harus
berdasarkan pada kesepakatan yang tertuang di dalam Joint Statement on East Asia
Cooperation.

2. ASEAN Plus Six (APS)

APS merupakan nama lain dari salah satu contoh kerja sama antar regional di bidang
ekonomi, yaitu Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). RCEP ini
merupakan kerja sama ekonomi yang lebih mengarah kepada kesepakatan pasar bebas
atau Free Trade Agreement (FTA) di antara negara anggota ASEAN dengan enam
negara lain, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, dan Selandia Baru.
Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan ASEAN.RCEP ini diluncurkan
pada bulan November 2012 pada KTT ASEAN di Kamboja. Kesepakatan pasar bebas
dijadwalkan untuk disahkan pada November 2018 dalam KTT ASEAN di Singapura. Pada
tahun 2017, didapatkan data bahwa terdapat 3.4 miliar jiwa yang berada dalam lingkung
RCEP dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 49.5 Triliun. Angka
tersebut merupakan penyumbang PDB dunia dengan proporsi sebesar 39%.

3. European Economic Community (EEC)

EEC atau Masyarakat Ekonomi Eropa merupakan salah satu contoh kerja sama antar
regional bidang ekonomi yang terdapat di kawasan benua Eropa di antara berbagai
negara Eropa, baik dari Eropa timur, Eropa barat, dan lain sebagainya. Kerja sama ini
mulai diluncurkan pada tahun 1957 melalui perjanjian Roma. Tujuan utama EEC adalah
menyatukan perekonomian di antara negara-negara anggotanya. Dalam mewujudkan
tujuan utama tersebut, di dalam ECC diadakanlah kesepakatan mengenai kawasan pasar
bersama dan penentuan cukai.

4. Asia Pacific Economic Community (APEC)

APEC merupakan salah satu organisasi yang menjadi wadah bagi kerja sama ekonomi di
antara negara-negara anggota yang tersebar di kawasan Samudera Pasifik dan Benua
Asia yang jumlah anggotanya yaitu sebanyak 22 negara anggota. Organisasi ini lahir atas
dasar saling tergantungnya kegiatan perekonomian di antara negara-negara anggota.
Tujuan dari didirikannya APEC yaitu menguatkan pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi dalam lingkup APEC, mempererat kerja sama ekonomi antara negara anggota,
dan mempercepat perkembangan pasar bebas di kawasan Asia Pasifik.

5. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Salah satu contoh dari kerja sama antar regional di bidang ekonomi yang satu ini
memiliki tujuan yaitu merundingkan segala masalah mengenai harga, produksi, dan hak
konsesi minyak bumi dengan berbagai perusahaan minyak. Organisasi ini didirikan pada
14 September 1960 di Kota Baghdad Irak, dengan anggota awal sebanyak lima negara.
pada tahun 1962, Indonesia bergabung ke dalam keanggotaan OPEC namun pada tahun
2008 indonesia menjadi negara net importir minyak sehingga keanggotaannya di dalam
OPEC ditangguhkan dan menjadi anggota aktif lagi pada tahun 2014. Namun, pada tahun
2016, Indonesia kembali ditangguhkan keanggotaannya karena kebijakan OPEC bahwa
Indonesia harus menurunkan produksi minyaknya agar penurunan harga minyak dunia
dapat dihambat.

6. Asian Development Bank (ADB)

ADB merupakan institusi keuangan yang diperuntukkan bagi pengentasan kemiskinan di


benua Asia dan kawasan Pasifik. Institusi ini berdiri pada tahun 1966 dengan 31 negara
anggota. Hingga saat ini, jumlah negara anggota ADB berkembang pesat hingga mencapai
63 negara anggota. Proyek terkenal yang telah dilakukan oleh ADB dalam rangka
mencapai tujuannya yaitu pembangunan jalur pipa Trans-Afghanistan, proyek
rekonstruksi dan rehabilitasi gempa bumi di Gujarat, India, serta program kerja sama
ekonomi regional Asia Tengah.
7. North American Free Trade Area (NAFTA)

NAFTA merupakan salah satu contoh kerja sama antar regional di bidang ekonomi
antara negara-negara di kawasan Amerika Utara, yaitu Amerika Serikat dan Kanada
dengan tambahan negara Meksiko. Tugas dari NAFTA yaitu mengatur jalannya kegiatan
perekonomian yang termasuk di antaranya yaitu hubungan jual beli, komunikasi, kegiatan
sosial, dan lain sebagainya. Terdapat 462 juta lebih penduduk dalam lingkup NAFTA
dengan PDB sebesar USD 1.6 triliun per tahunnya.

8. Asian Productivity Organization (APO)

APO merupakan sebuah organisasi internasional yang bersifat non profit, non politik,
dan non diskriminasi yang diperuntukkan untuk peningkatan produktivitas dari negara-
negara di kawasan benua Asia. Didirikan pada 11 Mei 1961, APO lebih banyak bergerak di
dalam pembangunan bidang sosial ekonomi yang berkelanjutan dari negara-negara Asia
Pasifik. Dua sektor yang paling banyak diperhatikan oleh APO yaitu industri dan
pertanian.

Anda mungkin juga menyukai