MACAM-MACAM ENZIM OKSIDASE
10/26/2011 — Ketut Supeksa
Oksidase adalah sebuah enzim yang mengkatalisis transfer elektron dari suatu substrat ke
molekul oksigen, dan sebagai produk akhir dihasilkan air. Yang terkenal dari oksidase ini adalah
sitokrom oksidase ( yang dipelajari pada oksidase biologi ), merupakan enzim mitokondria yang
berperan pada ujung rantai respirasi dalam memindahkan atom hidrogen ke oksigen yang
akhirnya membentuk H2O.
Ada beberapa enzim oksidase selain sitokrom oksidase yang berperan dalam penggunaan
oksigen. Antara lain :
1. Alternate oksidase ( oksidase sementara )
terdapat pada tanaman araceae, yang mempunyai laju respirasi sangat tinggi pada ujung
bunganya. Di samping transport elektron yang normal, terdapat transport elektron kedua , yang
hanya terjadi pada saat laju respirasi yang meningkat. Adanya lintasan tersebut dapat
ditunjukkan melalui metode spektrofotometrik, namun mekanisme lintasan tersebut belum dapat
terungkap.
2. Oksidase asam glikolat
enzim oksidase asam glikolat merupakan enzim oksidase yang mengandung flavin. Berbeda
dengan oksidase sitoksom yang mereduksi oksigen menjadi air, maka oksidase asam glikolat
mereduksi oksigen menjadi H2O2 peroksida.
reaksinya :
CH2OH-COOH + O2 –> CHO-COOH + H2O2
Enzim oksidase mempunyai peranan penting dalam fotorespirasi. H2O2 yang dihasilkan pada
reaksi di atas merupakan racun bila terakumulasi dalam sel tumbuhan. Namun dengan adanya
enzim katalase akan diuraikan menjadi : lihat reaksi yang ketut supeksa buat
2H2O2 –katalase-> 2H2O + O2
3. Oksidase flavin
merupakan enzim yang mengandung flavin seperti halnya oksidase asam glikoat. Berperan
dalam penguraian oksidatif dari asam lemak pada jaringan kecambah . Enzim ini terdapat pada
organela yang disebut glioksisom ( peran glioksisom dalam penguraian lemak sebagai substrat
respirasi, baca metabolisme lemak). Koenzim dari oksidase flavin adalah FAD.
4. Fenolase ( oksidase fenol )
merupakan enzim oksidase yang mengandung Cu. Aktivitas enzim ini nampak pada perlakuan
jaringan ( pengeratan ) yang menimbulkan warna coklat. Warna coklat tersebut timbul karena
adanya senyawa fenol yang teroksidasi oleh aktivitas enzim fenolase.
5. Oksidase asam askorbat
merupakan enzim yang mengandung Cu. Substratnya adalah askorbat ( vitamin C ).
6. Oksidase IAA
telah kita ketahui bahwa IAA adalah zat pengatur tumbuhnya tumbuhan. IAA yang telah
teroksidasi oleh enzim oksidase IAA tidak lagi berberan sebagai zat pengatur tumbuh. Enzim ini
diduga merupakan enzim yang berperan dalam mekanisme pengaturan konsentrasi IAA dalam
tubuh tumbuhan.
Nah bagaimana teman-teman , udah pada mengerti kan ? Artikel saya tentang macam-macam
enzim oksidase. Jika ada kesalahan maupun kekurangan mohon dimaklumi, karena keterbatasan
kemampuan saya.
oleh : ketut supeksa
jurusan pendidikan biologi
Enzim sebagai katalisator juga mempunyai sifat-sifat seperti katalisator pada umumnya, seperti
ikut bereaksi, tetapi padaakhir reaksi didapatkan kembali dalam bentuk semula. Hal tersebut
mengakibatkan enzim dapat dipakai kembali setelah melaksanakan aktivitasnya, sehingga tubuh
kita tidak membutuhkan enzim dalam jumlah yang besar. Jumlah/kadar enzim yang kecil
tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri bagi kita untuk mengukur kadar enzim, sehingga
memerlukan teknik yang rumit. Secara klinis pengukuran kadar enzim sangat penting dilakukan.
Disamping untuk mengetahui kadar suatu enzim pada seorang penderita, Enzim plasma
nonfungsinal dapat dijadikan sebagai petanda adanya kerusakan organ tertentu.
Pengukuran kadar enzim dapat dilkaukan denga dua cara, yaitu: (1) dibandingkan dengan enzim
murni; (2) Mengukur kecepatan reaksi yang dikatalisisnya. Cara ke-1 dilakukan dengan
membandingkan enzim yang ingin diukur kadarnya dengan enzim murni yang sudah
diketahui kadarnya. Kadar enzim dinyatakan dengan satuan µg. Sebagai contoh misalnya enzim
murni dengan kadar 2 ug dapat mengkatalisis substrat dengan jumlah tertentu selama 10 detik.
Jika memakai enzim yang ingin diukur kadarnya membutuhkan waktu 20 detik, maka kadar
enzim yang bersangkutan adalah 1 ug.
Pengukuran dengan cara diatas, jelas membutuhkan tersedianya enzim murni. Kenyataannya
banyak enzim yang belum tersedia bentuk murninya. Untuk mengatasi hal ini digunakanlah cara
ke-2. Satuan enzim dinyatakan dalam unit. Kadar enzim diukur berdasarkan jumlah substrat yang
bereaksi atau produk yang terbentuk per satuan waktu. Satu unit internasional disepakati sebagai
jumlah enzim yang perlukan untuk mengkatalisis pembentukan 1 µ mol produk per menit pada
kondisi tertentu.
Pengukuran aktifitas enzim dapat pula dilakukan menggunakan alat spektrofotometer. Sebagai
contoh misalnya aktifitas enzim dehidrogenase yang bergantung NAD(P)+ diperiksa secara
spektofotometris dengan mengukur perubahan absorbsi nya pada 340 nm yang menyertai
oksidasi atau reduksi NAD(P)+/NAD(P)H. Oksidasi NADH menjadi NAD+ terjadi disertai
dengan penurunan densitas optik (OD, optical density) pada 340 nm, yang proporsional dengan
jumlah NADH yang dioksidasi. Demikian pula, kalau NAD+ direduksi, OD pada 340 nm akan
meningkat sebanding dengan jumlah NADH yang terbentuk. Perubahan OD pada 340 nm ini
dapat dimanfaatkan bagi pemeriksaan analisis kuantitatif setiap enzim dehidrogenase yang
bergantung NAD+ atau NADP+. Bagi enzim dehidrogenase yang mengatalitis oksidasi NADH
oleh substratnya yang teroksidasi, kecepatan penurunan OD pada 340 nm akan berbanding lurus
dengan konsentrasi enzim. Oleh karena itu, hasil pengukuran kecepatan penurunan OD pada 340
nm memungkinkan kita menyimpulkan kuantitas enzim.
1. ENZIM OKSIDASE :
Oksidase merupakan enzim yang berperan mengkatalisis Hidrogen yang ada dalam substrat
dengan hasil berupa H2O dan H2O2.
Enzim ini berfungsi sebagai AKSEPTOR ion Hidrogen.
Enzim ini banyak terdapat dalam mioglobin, hemoglobin, dan sitokrom lain.
Enzim ini merupakan zat terakhir dari rangkaian proses respirasi yang berperan
memindahkan electron yang dihasilkan dari proses oksidasi sebelumnya yaitu oleh enzim
dehidrogenase.
Bentuk-bentuk lain yang perannya sama dengan enzim oksidase yaitu Flavoprotein
Mononukleotida (FMN) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) yang berasal dari
VITAMIN riboflavin.
FMN banyak terdapat dalam ginjal, usus halus, dan hati.
FAD banyak terdapat dalam hati
ENZIM OKSIDASE memanfaatkan OKSIGEN sebagai AKSEPTOR HIDROGEN
2. ENZIM DEHIDROGENASE :
Enzim ini berperan sebagai pemindah ion Hidrogen dari substrat satu ke substrat berikutnya
dalam reaksi REDOKS COUPLE. Contohnya ialah penggunaan enzim dehidrogenase dalam
pemindahan electron di membrane dalam mitokondria, siklus Kreb, dan GLIKOLISIS fase
anaerob.
Enzim ini tidak menggunakan Oksigen sebagai akseptor ion Hidrogen. Reaksi Redoks couple
enzim ini dapat dilihat sebagai berikut :
Catatan : A dan B merupakan substrat
Aktivitas enzim Dehidrogenase juga punya ketergantungan pada ko-enzim Nikotinamida ---
NAD (Vitamin Niasin) dan vitamin Riboflavin.
3. ENZIM HIDROPEROKSIDASE
b). Katalase : banyak terdapat dalam jaringan hati, sel mukosa, darah, sumsum tulang, dan
ginjal. Bagian organel sel dari jaringan tersebut yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu
untuk menghasilkan dan untuk menghancurkan hydrogen peroksida adalah ENZIM
PEROKSISOM.
Enzim ini berperan menghancurkan hydrogen peroksida yang dihasilkan dari aktivitas enzim
oksidase. Reaksinya sebagai berikut :
4. ENZIM OKSIGENASE
Enzim ini berperan dalam sintesis atau penguraian berbagai senyawaan Enzim ini banyak
ditemukan dalam hati.
Ada dua macam enzim Oksigenase yaitu : DIOKSIGENASE dan MONOOKSIGENASE.
Dioksigenase berfungsi mengkatalisis penyatuan oksigen ke dalam molekul substrat. Reaksi
dasarnya sebagai berikut :
DIOKSIGENASE
A + O2 AO2
Enzim Monooksigenase banyak ditemukan dalam sel-sel hati yang bekerja bersama enzim
SITOKROM P-450 untuk HIDROKSILASI OBAT. Reaksi dasar hidrosilasi obat oleh
monoksigenase :
OBAT-
(P- (P-
450) 450)