Anda di halaman 1dari 7

TIGA PROGRAM UKS/TRIAS

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal
dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003).

1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental, sosial,
maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang
diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan
ditekankan pada sikap dan perilaku hidup sehat. KBK merupakan pernyataan tentang
apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, afektif
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi yang dituntut
pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan dalam cara berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pendidikan Kesehatan :
 Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk
cara hidup sehat dan teratur.
 Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip
hidup sehat.
 Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
 Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan.
 Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi
badan dan berat badan yang seimbang.
 Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan
dalam kehidupan sehari-hari.
 Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
 Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan
yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan
pendidikan kesehatan antara lain ialah:
 Pendekatan individual
 Pendekatan kelompok: kelompok kelas, kelompok bebas, lingkungan
keluarga.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, dalam pelaksaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta
didik
 Melibatkan peran aktif peserta didik sebanyak-banyaknya
 Sesuai dengan situasi dan kondisi
 Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan
 Memperhatikan kebutuha pembngunan nasional
 Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahaun dan teknologi
b. Metode
 Belajar kelompok
 Kerja kelompok / penugasan
 Diskusi / ceramah
 Belajar perorangan
 Pemberian tugas
 Karya wisata
 Bermain peran
 Tanya jawan
 Simulasi
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis
besar program pengajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial. Pelaksanaannya
dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman nilai, dan sikap positif
terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan. Materi
pendidikan kesehatan sekolah dasar yang masuk dalam sains adalah kebersihan dan
kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi, dan
pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya
pendidikan kesehatan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah, madrasah, dan
rumah. Melalui peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta
didik dapat meningkatkan derajat kesehataannya menjadi lebih baik. Dalam usaha
peningkatan kesehatan, masalah kebiasaan hidup bersih serta menyenangi
kebersihan dan keserasian harus ditanamkan sejak dini, yaitu sejak dari kelas satu
sekolah dasar bahkan sejak di taman kanak-kanak (pra sekolah). Upaya pertama dan
yang paling utama agar seseorang dapat tetap dalam keadaan sehat adalah dengan
menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.

2. Pelayanan Kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),pengobatan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitasi)yang di lakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta
didik pada khususnya dan warga sekolah pada umum nya di bawah koordinasi guru
pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasar nya di lakasanakan
dengan kegiatan yang kompherensif, yaiutu kegiatan peningkatan kesehatan
(promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan
pelayanan kesehatan,kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit,
dan kegiatan penghentian penyakit sedini mungkin, serta selanjut nya adalah kegiatan
penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah
cedera atau kecatatan agar dapat berfungsi optimal. Namun demikian, upaya
pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih di utamakan pada upaya peningkatan
kesehatan dan upaya pencegahan penyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan
penjaringan kesehatan siswa kelas satu atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala
seluru siswa,penyuluhan kesehatan dan imunisasi (bulan imunisasi anak sekolah –
BIAS, pada setiap bulan November).
Tujuan pelayanan kesehatan:
 Tujuan umum: Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga
masyarakat sekolah secara optimal.
 Tujuan khusus:
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk hidup sehat.
 Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit,kelainan,dan cacat.
 Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit
atau kelainan, pengambilan fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik
yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal.
 Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial,maupun
lingkungan.
Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan:
 Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
 Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang ada di
sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan melalui serangkaian kegiatan
peningkatan status kesehatan (promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta
penyembuhan dan pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif). Pelaksanaan
pelayanan kesehatan dilakukan secara terpadu baik melalui kegiatan pokok dari
puskesmas maupun bersama dengan peran serta para tenaga pendidik, peserta didik,
dan orang tua peserta didik.
Kegiatan utama pelayanan kesehatan disekolah:
 Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan
penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan di sekolah,
Misalnya kegiatan penyuluhan gizi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang
benar, pemeriksaan ketajaman penglihatan. Latihan keterampilan teknis dalam rangka
pemeliharaan kesehatan, dana pementukan peran serta aktif peserta didik dalam
pelayanan kesehatan, antara lain: Dokter Kecil; Kader Kesehatan Remaja; Palang
Merah Remaja; Saka Bhakti Husada, dll.
 Tindakan pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui peningkatan daya tahan tubuh,
pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan penghentian proses penyakit pada
tahan dini sebelum timbul penyakit, misalnya: imunisasi yang dilakukan oleh petugas
puskesmas, pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
kegiatan skrinning kesehatan bagi siswa dan pemeriksaan berkala setiap enam bulan
sekali bagi seluruh siswa.
 Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui kegiatan
pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
dengan normal lagi.
Kegiatan lainnya dapat berupa pengobatan ringan, pertolongan pertama,
rujukan medis ke puskesmas untuk penyakit-penyakit yang membutuhkan rujukan
serta tindakan medis yang komprehensif.
Pendekatan dan metode
a) Pendekatan
 Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi
masalah perorangan antara lain: pencarian, pemeriksaan, dan
pengobatan penderita
 Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi
masalah lingkungan sekolah, khususnya masalah lingkungan yang
tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
 Intervensi yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat
masyarakat sekolah.
b) Metode
 Penataran dan pelatihan
 Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus
 Penyuluhan kesehatan
 Pemeriksaan langsung
 Pengamatan (observasi)

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang
sehat yang memungkinkan setiap warga sekolah mencapai derajat kesehatan setinggi-
tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses belajar yang maksimal bagi
setiap peserta didik.
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan
lingkungan sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsur-unsur
penunjang.
Program pembinaan lingkungan sekolah:
a. Lingkungan fisik sekolah
 Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih.
 Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.
 Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
 Pemeliharaan kamar mandi,wc,kakus,urinoar.
 Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,ruang perpustakaan, ruang
laboratorium,dan tempat ibadah.
 Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah(termasuk
penghijauan sekolah).
 Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah.
 Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.
b. Lingkungan mental dan sikap
 Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di lakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata
mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan
sekolah,sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan
erat antara sesama warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai