Anda di halaman 1dari 10

Nama Dosen : Nurhidayat Triananinsi, S.ST., M.

KEB

MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI

“KONSEP DASAR VIROLOGI DAN MIKROBIOLOGI SERTA PENCEGAHANNYA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. NANA FEBRIYANTI (A1A219034)

2. SILVIA YANYAAN (A1A219033)

3. SRI RAHMADANI (A1A219061)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN & PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


KONSEP DASAR VIROLOGI DAN MIKROBIOLOGI SERTA PENCEGAHANNYA

I. KONSEP DASAR VIROLOGI


Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus, mikroorganisme
yang dapat membahayakan sebagai agen penyebab penyakit seperti influenza
dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun di sisi lain virus juga memiliki
kegunaan positif dalam kedokteran, yang digunakan dalam imunisasi dan juga
dalam memberikan gen baru ke dalam genom suatu organisme untuk efek yang
berguna. Virologi yang dapat dianggap sebagai wilayah mikrobologi, mencakup
semua aspek virus, evolusi, struktur, siklus hidup, dan fungsi terhadap penyakit
yang disebabkan oleh virus dan pertahanan inang terhadapnya. Virus memiliki
struktur internal yang menarik dan siklus replikasi yang diselidiki secara aktif oleh
ahli virus (virolog).

A. pengertian virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organiseme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan
karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus
mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom
virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
B. bagian-bagian virus
Berikut ini adalah bagian-bagian utama dari tubuh virus :

1. kapsid : Bentuk kapsid sangat


bergantung pada jenis virusnya.
Kapsid virus bisa berbentuk bulat,
polihedral, heliks, atau bentuk lain
yang lebih kompleks. Kapsid
tersusun atas banyak kapsomer
atau sub-unit protein. Kapsid
berfungsi sebagai pelindung asam
nukleat, melekatkan virion pada sel
inang yag terinfeksi virus, dan
sebagai penyedia protein untuk
virion menginfeksi membran sel
inang.
2. Kepala : Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan
genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein
yang tersusun oleh protein.
3. Isi Tubuh (virion) : bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat
(DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi
bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk
menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab
penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang mulut dan kuku.
4. Ekor : bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya
terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus.
Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini
umumnya tidak dijumpai.

C. pencegahan dan pengobatan


Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk
bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan
sejauh ini yang dianggap palng efektif adalah vaksinasi, untuk
merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-
obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. Penyumbuhan penyakit
akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan
antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan virus.

II. KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI


Mikrobiologi berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu mikros artinya
kecil, bios artinya hidup, dan logos artinya ilmu. Mikrobiologi merupakan suatu
ilmu tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia
mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yaitu : bakteri, protozoa,
virus, algae dan cendawan mikroskopis. Berdasarkan pendekatan taksonomis,
mikrobiologi dibagi menjadi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi, dan
protozoologi. Sedangkan berdasarkan pendekatan fungsional, mikrobiologi
dibagi atas ekologi mikroba, mikrobiologi industri, mikrobiologi pertanian,
mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi pangan, fisiologi mikroba, genetika
mikroba, dan sebagainya.

1. PENGERTIAN MIKROORGANISME
Kata mikroorganisme merupakan istilah yang tidak asing bagi dunia
kesehatan. Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme hidup
yang berukuran sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) dan hanya
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
2. Struktur Mikroorganisme dan Ukuran
Sel terdiri atas dua tipe, yaitu sebagai berikut :
a. Sel Prokariotik
Sel prokariotik secara struktural lebih sederhana dan hanya
ditemukan pada organisme bersel satu dan berkoloni, yaitu bakteri
dan archaea. Dapat dikatakan sel prokariotik sebagai suatu
molekul yang dikelilingi oleh membran dan dinding sel karena tidak
mempunyai organel sel, tetapi mempunyai sistem membran dalam
dinding selnya.
Suatu sel prokariotik terdiri atas DNA, sitoplasma, dan suatu
struktur permukaan termasuk membran plasma dan komponen
dinding sel, kapsul, dan lapisan lendir (slime layer). Ada sebagian
sel prokariotik yang mempunyai pigmen fotosintesis seperti
ditemukan pada Cyanobakteria
b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik mengandung organel seperti nukleus,
mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma (RE), badan golgi,
lisosom, vakuola, peroksisom, dan lain-lain. Organel dan
komponen lain berada pada sitosol, yang bersama dengan nukleus
disebut protoplasma.

3. Pertumbuhan mikroorganisme
Pertumbuhan mikroorganisme merupakan penambahan secara teratur
dari semua komponen sel mikroorganisme tersebut. Pertumbuhan
mikroorganisme yang hidup dalam suatu medium akan mengalami
berbagai fase yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
a) Fase Lag
Fase ini merupakan fase adaptasi terjadinya reorganisasi
konstituen makro juga mikro molekul. Proses dari fase lag
bergantung pada kondisi lingkungan, terkadang memerlukan waktu
yang lama tapi terkadang juga hanya sebentar.
b) Fase Eksponensial
Fase kedua merupakan fase pertumbuhan sebenarnya dari
suatu mikroorganisme. Jika fase ini dilihat dalam sebuah kurva,
maka dapat dilihat terdapat kematian jumlah mikroba berdasarkan
bertambahnya waktu.
c) Fase Stasioner
Selama fase ini berlangsung, penambahan dan pengurangan
jumlah mikroba memiliki perbandingan yang hampir sama sehingga
jika dilihat dalam kurva, maka yang dilihat berupa garis lurus. Hal
tersebut disebabkan oleh mulai menipisnya jumlah nutrisi dalam
medium tempat tinggal mikroorganisme tersebut.
d) Fase Kematian
Pada kondisi tertentu, terkadang setelah fase stasiener
dilewati, jumlah mikroba kemudian menurun. Hal ini disebabkan
oleh nutrisi yang sudah habis dalam medium. Mikroba juga
menghasilkan metabolisme sekunder yang hasilnya menjadi toksik
untuk mikroba lainnya.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
dibedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor kimia, termasuk
nutrisi dalam media kultur. Faktor fisik meliputi temperatur, pH, tekanan
osmotik, dan cahaya, sedangkan faktor kimia meliputi nutrisi dan media
pembiakan.

III. METABOLISME MIKROORGANISME


Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia dalam organisme hidup
agar dapat memperoleh serta menggunakan energi, sehingga dengan energi
tersebut organisme dapat melaksanakan berbagai fungsi hidup. Ada 2 kategori
metabolisme yaitu :
1) Katabolisme atau bioernergi
Merupakan reaksi degradasi senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana. Umumnya reaksi hidrolitik, termasuk reaksi exergonic yang
menghasilkan energi / ATP dan nutrien sebagai sumber energi.
Contohnya proses peruraian gula menjadi air dan karbon dioksida.
2) Anabolisme atau biosintesa
Merupakan reaksi sintesa senyawa kompleks dari senyawa sederhana.
Umumnya reaksi sintesa dehidrasi (melepaskan air), termasuk reaksi
endergonic (membutuhkan energi/ATP). Nutrien sebagai bahan
baku/precusor. Contoh proses sintesa protein dari asam amino adalah
sintesa asam nukleat dari nukleotida dan fotosintesis.

Tabel . Perbedaan katabolisme dan anabolisme

Katabolisme Anabolisme
Proses peruraian molekul atau analisis Proses pembentukan atau sintesis
molekul
Subtrat awal sebagai molekul komplek Substrat awal sebgai molekul sederhana
Produk akhir sebgai molekul sederhana Produk akhir sebagai molekul komplek
Reaksi eksergonik / menghasilkan energi Reaksi endergonik / membutuhkan energi
Contoh respirasi Contoh fotosintesis
Nutrien sebagai sumber energi Nutrien sebagai bahan baku
Ringkasan materi
 Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus, mikroorganisme yang dapat
membahayakan sebagai agen penyebab penyakit seperti influenza dan Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
 Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organiseme
biologis. Virus bersifat parasit obligat. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang
diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
 Mikrobiologi merupakan suatu ilmu tentang organisme hidup yang berukuran
mikroskopis.
 Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme hidup yang berukuran
sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) dan hanya dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop.
 Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia dalam organisme hidup agar
dapat memperoleh serta menggunakan energi, sehingga dengan energi tersebut
organisme dapat melaksanakan berbagai fungsi hidup. Ada 2 kategori
metabolisme yaitu , Katabolisme (bioernergi) dan anabolisme (biosintesa)
Soal
1. Suatu cabang biologi yang mempelajari tentang virus disebut ?
A. Virolog B. Virologi C.Viruslogi
D. Viruslog E. Virus

2. Parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organiseme biologis, disebut ?


A. Virolog B. Virologi C.Viruslogi
D. Viruslog E. Virus

3. Suatu ilmu tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis, disebut ?


A. Virologi B. Mikrobiologi C. Mikroorganisme
D. Parasitologi E. Parasit

4. Proses peruraian molekul atau analisis, merupakan sifat dari ?


A. Virologi B. Virus C. Mikrobiologi
D. Katabolisme E. Anabolisme

5. Nutrien sebagai bahan baku, merupakan sifat dari ?


A. Virologi B. Virus C. Mikrobiologi
D. Katabolisme E. Anabolisme

Kunci jawaban
1. B
2. E
3. B
4. D
5. E
DAFTAR PUSTAKA

Hasdianah & Prima dewi (2014) Virologi: Mengenal virus, Penyakit, dan
pencegahannya. Penerbit Nuha medika, Yogyakarta.

Oki Dwi Suprobowati & Iis Kurniati (2018) Virologi. Penerbit Pusdik SDM Kesehatan,
Jakarta Selatan.

Rika sri wahyuni & Berliana Irianti (2019) Biologi dasar & biologi perkembangan.
Penerbit PT. Pustaka Baru, Yogyakarta.

Dwi Prabantini (2019) Mikrobiologi Medis, Pencegahan & Kontrol Pada Infeksi untuk
Keperawatan, Yogyakarta. Penerbit Rapha Publishing.

Meganada Hiaranya Putri, Sukini & Yodong (2017) Mikrobiologi. Penerbit Pusdik SDM
Kesehatan, Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai