Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 6

Annisa Dwi Ananda K011191123


Rafliansyah Farhah Husain Ghanus
K011191032 K011191141
Salsabila Dwi Qalbi Mattaliu K011191049 Andi Ariesti Fajriyanti
Ainun Mardiyah Abdillah K011191050 K011191164
Ika Rezki Pratiwi K011191054 Nur Indazil Arsyi K011191178
Siti Sarah Dwi Maudika Lestari K011191086 Akil Aslam K011191193
Alif Mubarak K011191093 Khofifa Indra Nensi K011191210
DEFINISI
PERILAKU
01 KELOMPOK
DEFINISI KELOMPOK

Greenberg dan Baron mendefinisikan kelompok


sebagai kumpulan dua atau lebih individu yang saling
berinteraksi dan menjaga pola hubungan agar tetap
stabil untuk mencapai tujuan bersama dan merasakan
diri mereka sebagai kelompok.
Rival dan Mulyadi mendefinisikan kelompok sebagai
dua individu atau lebih yang saling berinteraksi dan
bergantung untuk sasaran tertentu.
Jadi, berdasarkan dua pendapat ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kelompok merupakan kumpulan
dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dengan
tujuan tertentu atau untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing individu yang bersangkutan. Misalnya,
A bertemu dengan B dengan tujuan untuk
membicarakan proyek terbaru mereka.
DEFINISI PERILAKU

Kast dan Roesenweig (1995) mendefinisikan perilaku


sebagai cara bertindak seseorang.
Rahmat (2001) menyebutkan bahwa ada tiga
komponen dalam perilaku yakni kognitif (intelektual),
afektif (emosional), dan konatif (volisional/kemauan).
Jadi, berdasarkan dua pendapat ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa perilaku merupakan tingkah laku
seseorang biasanya dipengaruhi oleh suatu hal seperti
situasi dan kondisi, latar belakang individu, lingkungan
sekitar, ataupun tujuan individu tersebut. Misalnya, A
yang bekerja sebagai petugas tol, diwajibkan harus
ramah terhadap kostumer meski terkadang ia berada
di bawah tekanan rasa capek atau marah.
DEFINISI PERILAKU KELOMPOK

Segala tindakan atau


kegiatan yang dilakukan
oleh dua orang atau
lebih sebagai anggota
dalam kelompok untuk
mencapai tujuan
bersama.
KLASIFIKASI
KELOMPOK 02
UKURAN KELOMPOK

1. KELOMPOK KECIL 2. KELOMPOK BESAR

Terdiri dari dua orang/lebih hingga 20 orang. Banyaknya anggota di atas 20 orang sampai
(Hare, 1962) 30 orang.
Terdiri dari dua orang atau lebih hingga batas Misal, Kelompok mahasiswa yang terpilih
maksimal sebanyak 15 orang. (Infante et al, sebanyak 50 orang untuk menampilkan
2003 dan DeVito, 2002) persembahan tari saman di Baruga.
Misal, kelompok belajar menenun yang terdiri
dari 7 orang mahasiswa FKM UNHAS.
STRUKTUR KELOMPOK

1. KELOMPOK FORMAL 2. KELOMPOK INFORMAL


Memiliki tujuan yang jelas, aturan yang tegas, Tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan
dibicarakan secara bersama oleh para anggota kebutuhan seseorang.
dan dirumuskan secara tertulis, maupun tidak Anggota tidak di legitimasi oleh suatu
tertulis seperti norma berkelompok. badan/organisasi
Dibentuk secara sengaja untuk melaksanakan Terbentuk secara spontan karena adanya
suatu tugas dan para anggota direkrut atau perasaan berhubungan antar individu yang
dilegitimasi oleh suatu badan/organisasi. biasanya didasari oleh persamaan kepentingan,
Misal, karang taruna, komite sekolah, dll. hobi, serta situasi dan kondisi individu.
Misal, kelompok pemuda lorong yang
anggotanya secara bersama ingin menjadikan
lorong mereka menjadi lorong sehat.
TERPAAN PERUBAHAN

1. KELOMPOK TERBUKA
DIMENSI PERBEDAAN (Yusuf,2009) :
Memiliki rasa tanggap akan perubahan dan
pembaharuan.
Misal, kelompok masyarakat

Perubahan Keseimbangan
2. KELOMPOK TERTUTUP keanggotan
Kerangka Perspektif
referensi waktu
kelompok
Memiliki kemungkinan yang kecil untuk
menerima perubahan ataupun pembaharuan.
Misal, kelompok ibu-ibu arisan berlian
FUNGSI KELOMPOK

1. KELOMPOK SOSIAL 2. KELOMPOK TUGAS

Kelompok yang tidak terikat oleh suatu tugas Kelompok yang terikat oleh suatu tugas tertentu
kedinasan tertentu dan terbentuk hanya untuk dan terbentuk karena adanya suatu tujuan tertentu
kesenangan para anggota. yang telah direncanakan, sehingga pembagian dan
Misal, kelompok mahasiswa yang memiliki penyelesaian tugas merupakan hal utama.
hobby bermain futsal. Mereka membentuk
kelompok semata-mata hanya untuk Misal, divisi kepanitiaan yang memiliki tupoksinya
menghilangkan stress atau sekadar berkumpul masing-masing.
dengan teman sambil menjalankan hobby.
HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA

01 Memiliki hubungan yang terkesan kurang akrab,


keberlangsungan kelompok hanya sementara, dan
ukuran kelompok relatif besar.
Cirinya : bersifat impersonal, dan terbentuk oleh
KELOMPOK PRIMER adanya asas manfaat.
.
Misal, kelompok orang tua murid. Terkadang mereka
Memiliki perasaan keakraban, loyalitas, dan
hanya akan saling berinteraksi jika ada rapat orang
kebersamaan antar anggota dan ukuran kelompok
tua di sekolah atau ketika penerimaan rapor. Pada
relatif kecil.
saat itu, barulah mereka slaing berinteraksi dengan
Memiliki hubungan yang erat antar anggota,
waktu yang relatif singkat.
bersifat personal, dan lebih sering berkomunikasi
secara langsung/berhadapan muka (face to face)
(Saleh,2012). KELOMPOK SEKUNDER
Ciri nya : agak langgeng/permanen, dan didasarkan
sebab adanya saling kenal-mengenal secara
pribadi antar anggota (Soekanto,2009). 02
Misal, keluarga, kelompok ibu-ibu yang tetanggaan.
POLA INTERAKSI
KELOMPOK
KELOMPOK KELOMPOK COUNTER-
INTERACTING CO-ACTING ACTING
Setiap anggota dapat
Setiap anggota harus bekerja bertindak sendiri, namun Setiap anggota memiliki
sama dengan anggota lain untuk tetap mengarah pada tujuan tujuan yang berbeda dan
mencapai tujuan kelompok kelompok. saling berkompetensi untuk
Misal, kelompok sepakbola. Misal, kelompok jualan online mencapai tujuan kelompok.
Setiap anggota harus berusaha yang terdiri dari 3 orang. Misal, kelompok sanggar
sebisa mungkin agar kelompok Ketiga orang ini memiliki tari yang menyeleksi
mereka dapat mencetak gol dan tugas masing-masing yakni anggota untuk mewakili
meraih kemenangan. ada bagian admin medsos, kelompok mereka pada
bagian packing, dan bagian acara dunia,
mengirim barang.

01 02 03
TAHAP
PERKEMBANGAN
03 KELOMPOK
- Konflik intrakelompok - Kelompok
sepenuhnya fungsional
TAHAP TAHAP
MEMPERIBUTKAN MENGERJAKAN
(storming stage) (performing stage)
02 04
01 03 05
TAHAP TAHAP TAHAP
MEMBENTUK NORMALISASI MEMBUBARKAN
(forming stage) (norming stage) (adjourning stage)
- Penuh ketidakpastian - Hubungan dekat dan -Untuk kelompok
- Kesadaran anggota kekompakan mulai sementara
sebagai bagian kelompok. berkembang -Pengakhiran kelompok
PROPERTI
KELOMPOK 04
Persepsi Ekspektasi Kontrak
peran peran psikologis

1. PERANAN
Setiap manusia memiliki sejumlah peran dan perilaku yang bervariasi
tergantung situasi dan kondisi serta di kelompok mana ia berada. Kelompok- konflik
kelompok yang berbeda akan menerapkan kebutuhan peranan pada individu peran
yang berbeda pula. Dari sejumlah peranan tersebut, mungkin ada yang selaras,
dan ada pula yang mungkin menimbulkan konflik.

Perilaku Kepatuhan
menyimpang
2. NORMA
Norma kelompok adalah standar perilaku yang diterima di dalam kelompok dan
berlaku di antara para anggota kelompok yang mencerminkan apa yang harus
dilakukan dan tidak harus dilakukan berdasarkan suatu keadaan tertentu.
3. STATUS 4. BESARAN
Suatu posisi yang didefinisikan secara Besaran memperlihatkan bagaimana
sosial atau peringkat yang diberikan banyak anggota kelompok
kepada kelompok atau para anggota memengaruhi kinerja kelompok. Suatu
kelompok oleh orang lain. riset mengatakan bahwa kelompok
Keyakinan jika dengan orang yang jauh lebih banyak
orang lain tidak akan memengaruhi produktivitas
Asal status yaitu salah satu dari ketiga kelompok, tetapi terjadi penurunan pada
melakukan kerjaan
sumber (Teori karakteristik status) : produktivitas individu. Hal ini disebabkan
secara adil
-Kekuasaan seseorang yang dimiliki oleh munculnya kemalasan sosial.
atas orang lain
-Kemampuan seseorang untuk Cara mencegah kemalasan sosial :
memberikan kontribusi bagi tujuan Kemalasan sosial -Menetapkan tujuan kelompok
kelompok tergantung latar -Meningkatkan kompetisi intrakelompok
-Karakteristik pribadi individu belakang individu -Terlibat dalam evaluasi rekan
-Memilih anggota dengan motivasi tinggi
untuk bekerja dalam kelompok
-Memberi imbalan atas kontribusi
Status Status Ketidak Status
& & -adilan & Semakin kuat etika kerja
Norma Interaksi Status Stigma individu, maka sedikit peluang
sosial -tisasi
untuk terlibat kemalasan sosial
5. KEKOMPAKAN Keadaan dimana para anggota sama dengan, atau
berbeda dari, satu sama lain.
Keadaan dimana para anggota tertarik satu sama Keragaman level permukaan adalah karakteristik
lain dan termotivasi untuk tetap bertahan di dalam yang dapat diamati, misalnya asal negara, budaya,
kelompok. ras, dan gender.
Menghabiskan banyak waktu Efek buruk bagi Banyak perspektif anggota
bersama kinerja kelompok
Kekompakan Kelompok kecil, maka hubungan Waktu berunding lebih lama
semakin dekat Efek positif bagi Banyak ide kreatif untuk
Keadaan eksternal anggota kinerja kelompok pengembangan kelompok dan
penyelesaian masalah
Kekompakan memengaruhi produktivitas kelompok
Lini kesalahan
jika bergantung pada norma yang terkait dengan
kinerja kelompok. Divisi yang dipandang membagi kelompok menjadi
dua atau lebih subkelompok yang didasarkan pada
Kekompakan dapat diciptakan dgn :
perbedaan individual (jenis kelamin, ras, umur,
tinggi rendah -Kelompok kecil pengalaman kerja, dan pendidikan).
Norma kinerja
rendah tinggi

Produktivitas Produktivitas -Perjanjian tujuan Lini kesalahan yang didasarkan pada keterampilan,
tinggi sedang -Waktu bersama pengetahuan, dan keahlian dapat memberi manfaat
-Status kelompok kepada kelompok yang menekankan kepada hasil.
Produktivitas -Kompetisi
Produktivitas
sedang- -Imbalan kelompok
rendah
rendah -Isolasi kelompok 6. KERAGAMAN
PENGAMBILAN
05 KEPUTUSAN
KELOMPOK
Kekuatan pengambilan Kelemahan pengambilan
keputusan kelompok keputusan kelompok

-Waktu yang lama untuk menemukan


-Informasi dan pengetahuan yang
solusi
dihasilkan lebih lengkap
-Terkadang didominasi oleh satu atau
-Keragaman pandangan
beberapa anggota saja
-Penerimaan suatu solusi
-Tanggung jawab yang tidak jelas

Efektivitas dan efisiensi Ringkasan

-Keputusan kelompok umumnya lebih -Anggota kelompok dengan keragaman


efektif daripada keputusan rata-rata latar belakang, maka akan menghasilkan
individu dalam kelompok. Jika dilihat alternati yang lebih ekstensif.
dari kreativitas, maka kelompok lebih -Setiap anggota kelompok akan
efektif, dan jika dilihat dari kecepatan, mendukung dan mengimplementasikan
maka individu lebih unggul. keputusan kelompok.
TEKNIK
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KELOMPOK
06
01 Interacting Groups adalah
kelompok yang para
anggotanya saling berinteraksi
berhadapan muka satu sama
lain.

04
Electronic meeting adalah
Nominal Groups Technique
penggunaan media elektronik
adalah teknik yang digunakan
sebagai media interaksi antar 02 dalam pengambilan keputusan
anggota group sehingga
kelompok yang mana para
anggota group tidak perlu
anggota individual akan
bertemu secara fisik.
bertemu berhadapan muka
untuk menyatukan
pertimbangan-pertimbangan
mereka dalam suatu cara yang
03 sistematis tetapi independen.
Brainstorming adalah sebuah proses
mencari ide sebanyak-banyaknya dari
setiap individu anggota group.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai