Teori Audit Manajemen Atas Fungsi Pengadaan
Teori Audit Manajemen Atas Fungsi Pengadaan
OLEH :
MADE AYU RIASTINI (1633122005)
NI WAYAN DESI WIJAYANTI (1633122039)
NI MADE VENY SUKMAYANTI (1633122046)
ADELLIA TERENCE CRISMONICA (1633122051)
NI PUTU SARI WIDIYANI (1633122054)
NI PUTU SARITA YANTI (1633122059)
Fungsi pengadaan merupakan fungsi yang paling depan dalam penentuan ekonomisasi
suatu organisasi. Ekonomisasi dalam perolehan input merupakan bagian dari strategi
keunggulan bersaing perusahaan. Kemampuan memperoleh input dengan pengorbanan
terkecil dari berbagai alternatif yang ada tanpa mengabaikan standar kualitas yang telah
ditetapkan, mencerminkan inovasi perusahaan dalam proses pengadaan. Tiga tahap penting
dala pengadaan adalah perencanaan pengadaan,pelaksanaan pengadaan,penanganan atas
barang/jasa yang diterima. Oleh karena itu, perlu pengendalian pada fungsi ini.
Sesuai dengan tujuan pengadaan, yaitu untuk mendapatkan barang/jasa susuai dengan
kebutuhannya dimana pengorbanan yang minimal (ekonomis). Tujuan dari audit atas
fungsi pengadaan ini adalah:
1. Untuk mencapai tujuan, sesuai dengan visi, misi organisasi.
2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, efektivitas pengadaan, serta melindungi aset (dana)
perusaahaan dari pemborosan, penyalahgunaan, dan bentuk penyimpangan lainnya.
3. Mendorong pengembangan dan pemeliharaan manajemen informasi pengadaan yang
dapat diandalkan serta pengungkapan informasi tersebut dalam laporan periodiik,
termasuk pemenuhan kewajiban akuntabilitas.
4. Memastikan bahwa aktivitas pengadaan telah sesuai pengadaan telah sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku
Dari hasil audit fungsi ini, perusahaan mendapatkan laporan yang menyajikan penilaian
atas organisasi, peraturan dan aktivitas pengadaan yang telah dilakukan maupun temuan-
temuan audit serta rekomendasi yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan
atas kekurangan (kelemahan) proses pengadaan yang masih terjadi.
B. Ruang Lingkup Audit
Audit atas fungsi pengadaan melakukan penilain atas keseluruhan fungsi pengadaan,
baik organisasinya, pedoman / peraturan yang menjadi panduan pengadaan, perencanaan,
proses dan penyelesaian pengadaan (penerimaan barang dan jasa). Secara terperinci
ruang lingkup audit fungsi pengadaan meliputi :
1. Organisasi pengadaan.
2. Proses pengadaan yang terdiri atas :
a. Perencanaan pengadaan.
b. Pelaksanaan pengadaan
c. Pembayaran dan pelaporan.
Ruang lingkup ini dapat bervariasi,tergantung dari strategi dak kompleksitas sistem
pengadaan di masing-masing organisasi.
Dalam membuat rencana detail audit, ketua tim audit harus mempertimbangkan hal
sebagai berikut:
Proses pengadaan barang dan jasa harus mencerminkan keinginan organisasi untuk
mendapatkan barang / jasa untuk memenuhi kebutuhannya secara ekonomi, efisien, dan
efektif. Secara umum proses pengadaan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, dan evaluasi atas aktivitas pengadaan.
1. Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan mencakup penentuan kebutuhan atas barang/jasa
dalam operasional perusahaan, baik tingkat kualitas, kuantitas, dan penentuan waktu
kapan barang jasa tersebut harus tersedia. Rencana pengadaan yang baik harus
mencerminkan hubungan yang optimal antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan
dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki berkaitan dengan pengadaan tersebut
dan penetapan praktik pengadaan terbaik dalam rencana tersebut untuk mendapatkan
barang/ jasa sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan pengorbanan
yang paling rendah.
2. Pelaksanaan Pengadaan
Tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana pengadaan. Aktivitas yang terlibat
dalam pelaksanaan pengadaan sesuai dengan tingkat kompleksitas proses pengadaan,
jenis barang atau jasa yang akan dibeli, dan besarnya anggaran yang terlibat dalam
pengadaan tersebut. Pengendalian yang ketat pada tahap ini dilakukan untuk
memastikan bahwa penitia pengadaan tidak salah dalam menentukan pemasok
terpilih dan harga atas barang/jasa yang dibutuhkan. Pemilihan pemasok yang tepat
yaitu penilaian atas kemampuan pemasok memenuhi spesifikasi barang/jasa yang
dibutuhkan tepat waktu dan suku cadangnya secara berkelanjutan.
3. Pelaksanaan Kontrak Penyerahan Barang
Setelah proses pengadaan menghasilkan pemasok terpilih, panitia pengadaan
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa barang/jasa yang diterima telah sesuai
dengan pesanan baik kuantitas yang diterima, tingkat kualitas, dan waktu
penyerahan. Pengendalian atas penerimaan barang/jasa seharusnya melibatkan unit
pengguna dari barang/jasa tersebut untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian
barang/jasa yang diterima dengan pesanannya
4. Pembayaran dan Pelaporan
Pembayaran adalah bagian terakhir dari proses pengadaan. Pembayaran baru
bisa dilakukan jika serah terima atas barang/jasa tersebut telah dinyatakan tidak
mengandung masalah dan telah disahkan oleh pihak pihak berwenang. Setiap
pembayaran harus didukung bukti tagihan dan dokumen pendukung yang lengkap
dan tagihan telah jatuh tempo. juru bayar harus memiliki bukti dan dokumen
pendukung yang lengkap sebagai bahan pertanggung jawaban atas pembayaran yang
dilakukan.
Pelaporan atas pengadaan barang/jasa harus segera dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam pedoman pengadaan. Dalam laporan tersebut, panitia
pengadaan harus menyajikan tentang kemampuan panitia mendapatkan barang/jasa
sesuai dengan spesifikasinya.
2. Secara diskriminatif meningkatkan standar teknis, sehingga pemasok lain sulit untuk
memenuhinya.
3. Mencampuri secara tidak beretika pekerjaan evaluator baik dalam proses tender
maupun dalam serah terima barang/jasa.
4. Memberikan sogokan.
Berbagai godaan, baik yang timbul dari perilaku buruknya maupun yang datang dari
pemasok, mendorong pihak pembeli terjebak pada perilaku menyimpang seperti :
g. Gagal dalam memenuhi standar kualitas, kuantitas, dan kinerja pengadaan lainnya
h. Memgalihkan pengiriman barang untuk dijual kembali atau digunakan secara pribadi
Berbagai penyimpangan lain yang mungkin terjadi dalam pengadaan dapat berupa :
Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan
prinsip-prinsip pengadaan berikut :
b. Kejujuran dan keadilan : Panitia pengadaan harus berlaku jujur dan adil kepada
seluruh pemasok yang memenuhi syarat untuk mengikuti kompetisi dalam pengadaan
tersebut.
c. Akuntanel dan transparan : Seluruh proses dalam tahapan-tahapan pengadaan harus
dilengkapi dengan catatan-catatan dan dokumentasi yang memadai sebagai bahan
petanggungjawaban.
Selain daftar kebutuhan barang/jasa, perusahaan juga harus memiliki daftar pemasok
terpilihh yang mampu memenuhi kebutuhan barang jasanya dengan cara paling
ekonomis. Sebelum dimasukan dalam daftar pemasok terpilih, perusahaan harus
melakukan verifikasi terlebih dahulu atas keberadaan pemasok tersebut. Hal ini dapat
menghindari perusahaan melakukan transaksi dengan pemasok yang salah atau memiliki
catatan kinerja yang tidak baik. Pemasok-pemasok ini dimuat dalam daftar pemasok
terpilih yang telah memahami dengan baik spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan
perusahaan, frekuensi kebutuhan, dan waktu pengirimannya. Pemasok ini telah memiliki
komitmen untuk menyediakan barang/jasa kebutuhan perusahaan secara tepat kualitas,
tepat kuantitas, tepat waktu, dan harga yang bersaing, yang biasanya tertuang dalam
kontrak jangka panjang. Baik daftar kebutuhan barang/jasa maupun daftar pemasok
terpilih sangat membantu dalam hal organisasi melakukan pembelian kembali.
Susunan pimpinan
KESIMPULAN AUDIT
Berdasarkan temuan bukti yang kami peroleh selama audit yang dapat kami simpulkan
sebagai berikut
Kondisi perusahaan :
1. Terjadinya perangkapan tugas, karena keterbatas seperti staff operasional juga terlibat
dalam pengadaan pembelian barang
2. Tidak adanya proses tender dalam pengadaan diperusahaan
3. Perusahaan PT.Lintas Mitra Anugerah Sejati bergerak di bidang jasa sehingga
pengadaan yang dibutuhkan adalah pengadaan kendaraan baru untuk mengangkut
produk dari konsumen.
4. Pebelian produk kendaraan baru tidak menggunakan kontrak, tetapi apabila ada
pengadaan akan dihubungi kembali.
Kriteria :
Penyebab :
REKOMENDASI
Atas kelemahan yang terjadi maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah
perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut
Langkah penyempurnaan pada prosedur kerja (penugasan bahkan disegala unit) untuk
menghidari terjadinya penyelewengan akibat tugas yang merangkap.
BAB IV
Sesuai dengan penugasan yang kita terima, audit yang kami lakukan hanya masalah
pengelolan pengadaan PT Lintas Mitra Anugerah Sejati untuk periode 2019, berlaku Ruang
lingkup audit. Audit atas fungsi pengadaan melakukan penilaian atas keseluruhan fungsi
pengadaan, baik organis as inya, pedoman/peraturan yang menjadi panduan
pengadaan, perencanaan, proses,dan penyelesaian pengadaan (penerimaan
barang/jasa). Ruang lingkup audit fungsi pengadaan adalah:
1. Organisasi pengadaan,
2. Proses pengadaan yang terdiri dari:a.Perencanaan pengadaan
Tabel 1.1
Program Audit Organisasi Pengadaan
Nama Perusahaan : PT Periode yang Diaudit : 2019 No. KKP
LINTAS MITRA
ANUGERAH SEJATI
Program yang Diaudit :
Organisasi Pengadaan
Langkah kerja:
Telusuri kesesuaian antara tugas dan
fuungsi yang dijalankan fungsi
pengadaan dengan wewenang serta
tanggung jawab yang dilimpahkan
2 Apakah perusahaan memiliki prosedur Ada dari mulai proses pengajuan
terdokumentasi untuk fungsi pengadaan hingga terealisasinya
pengadaan? pengadaan tersebut.
Langkah kerja:
Periksa kecukupan prosedur tersebut
untuk memandu pelaksanaan
pengadaan agar tercapai praktik
berdasarkan tata kelola pengadaan
yang baik
3 Apakah prosedur pengadaan telah Seluruh divisi sudah memahami
disosialisasikan, dipahami, dan dan menyetujui keputusan
dilaksanakan secara konsisten? pengadaan.
Langkah kerja :
Lakukan wawancara dengan karyawan
yang menangani pengadaan untuk
menilai kemampuan mereka dalam
memahami prosedur dan
pelaksanaanya
4 Apakah kebijakan dan prosedur Kebijakan dan prosedur
pelaksanaan pengadaan dan pelaksanaan pengadaan sudah
didefinisikan dan didokumentasikan disesuaikan dan
secara lengkap pada pedoman didokumentasikan oleh leasing
pengadaan? yang memberikan persetujuan
pengadaan kendaraan baru.
Langkah kerja:
Periksa pedoman pengadaan yang
dimiliki organisasi, telusuri
kelengkapan kejelasan uraian prosedur
dan kebijakan serta dokumentasinya.
5 Apakah prosedur pengadaan telah Dengan adanya manager
secara tegas menetapkan hal-hal yang membatasi dana
berikut ini? yang dikeluarkan
Dengan adanya SPV yang
Kewenangan pada tingkat memberikan Acc
paling rendah dari pelaksanaan pengeluaran dana
yang bertanggung jawab untuk Pembelian melalui
melakukan pembelian leasing/kredit
kembali? Informasi pasar dan
Batas-batas penggunaan dana? kebutuhan dari tiap divisi
Metode pembelian? Prosedur dan kondisi
Dokumen-dokumen yang untuk pembelian
digunakan? mendesak dan bersifat
Informasi yang dibutuhkan khusus juga sudah ada
untuk mendukung keputusan Untuk komite yang
pembelian kembali? dibentuk sudah memiliki
Prosedur dan kondisi untuk tanggung jawab masing-
pembelian mendesak dan masing
bersifat khusus?
Kompesisi dan tanggung jawab
pada setiap komite yang
dibentuk?
6 Apakah pedoman pengadaan telah Dengan menverifiikasi harga
mengandung usaha-usaha pencegahan yang diajukan dengan harga real
korupsi? di pasaran
Langkah kerja:
Periksa ketegasan dan kejelasan
pendefinisian setiap aktivitas dalam
proses pengadaan, pemisahan fungsi
yang terlibat dalam pengadaan dan
kecukupan pengendalian dan
kecukupan pengendalian internal yang
termuat dalam pedoman pengadaan
tersebut
7 Apakah pejabat yang membidangi Perusahaan tidak mengijinkan
pengadaan telah memiliki kualifikasi untuk mempublikasikan
sesuai dengan ketentuan peraturan dan mengenai peraturan perusahaan.
perundang-undangan yang berlaku,
serta pedoman yang ditetapkan
perusahaan?
Langkah kerja:
Periksa kesesuaian kualifikasi dari
pejabat yang membidangi pengadaan
dengan peraturan yang berlaku dan
pedoman yang ditetapkan perusahaan.
8 Apakah pedoman telah membuat kode Sudah
etik untuk staf yang terlibat dalam
pengadaan?
Langkah kerja:
Periksa kecukupan pedoman kode etik
pengadaan dan kemampuannya dalam
memberi pedoman komunikasi antar
staf dalam proses pengadaan.
9 Apakah fungsi pengadaan dibentuk Karena keterbatasan sehingga
terpusat berada dibawah tanggung masih ada rangkap tugas seperti
jawab unit pengadaan? staf operasional juga terlibat di
pengadaan pembelian barang
Langkah kerja:
Periksa tugas, wewenang, dan
tanggung jawab fungsi pengadaan
pada pedoman pengadaan dan telusuri
tentang kemungkinan adanya fungsi
lain yang melakukan pengadaan.
10 Apakah fungsi pengadaan telah Sudah terpisah baik fungsi
terpisah dengan fungsi yang lain penerimaan/ penyimpanan dan
seperti fungsi penerimaan/ fungsi pencatatan/ akuntansi.
penyimpanan dan fungsi pencatatan/
akuntansi?
Langkah kerja:
Periksa kecukupan pemisahan fungsi-
fungsi yang seharusnya terpisahkan
pada pedoman pengadaan dan
kemampuan internal cross checknya.
11 Apakah pertanggungjawaban telah Sudah, karena dalam fungsi
ditetapkan secara tepat untuk hal-hal pengadaan sudah memiliki tugas
berikut ini: masing-masing.
Persiapan dokumen penawaran
Pengelolaan proses penawaran
Pembukaan penawaran
Evaluasi penawaran
Persiapan kontrak
Inpeksi dan pengendalian
kualitas
12. Apakah pedoman pengadaan telah Karena tidak ada proses tender
menetapkan seluruh dokumen yang dalam pengadaan di perusahaan
harus dipenuhi pada proses PT.Lintas Mitra Anugerah Sejati
penawaran, seperti dokumen tender,
order pembelian, dan sebagainya?
Langkah kerja:
Periksa kelengkapan dokumen yang
harus dipenuhi oleh peserta tender
pada pedoman pengadaan, lakukan
penilaian apakah telah sesuai dengan
tata kelola pengadaan yang baik.
13. Apakah setiap dokumen telah Diurut berdasarkan nomor surat
diberikan nomor tercetak secara keluar
berurutan?
Langkah kerja:
Buktikan nomor urut tercetak pada
setiap dokumen tender yang
digunakan.
14. Apakah seluruh formulir pengendalian Sudah dijaga dan sudah diterima
telah dijaga dan didistribusikan secara oleh masing-masing divisi.
terpusat?
Langkah kerja:
Periksa tata cara penggunaan formulir
pengendalian pada setiap tahapan
proses pengadaan
15. Apakah organisasi telah memiliki Seluruh dokumen telah diarsip
kebijakan yang tepat untuk menjaga dengan baik dan disimpan di
dan menyimpan dokumen pengadaan ruang arsip.
Langkah kerja:
Periksa kecukupan kebijakan tersebut
untuk mengamankan dokumen dari
penyalahgunaan.
Tabel 1.2
Program Audit atas Perencanaan Pengadaan
Nama Perusahaan : PT Periode yang Diaudit : 2019 No. KKP
LINTAS MITRA
ANUGERAH SEJATI
Program yang Diaudit :
Perencanaan Pengadaan
Langkah kerja:
Periksa kontrak jangka panjang dengan
pemasok, lakukan penilaian apakah
terdapat komitmen dan keterikatan
jangka panjang dari pemasok untuk
memenuhi kebutuhan barang/jasa
organisasi.
7. Apakah perusahaan secarab periodik Bila ada produk baru dari
memperbarui daftar pemasoknya? pemasok yang sering
digunakan seperti tipe
Langkah kerja: kendaraan, daya angkutdan
Periksa apakah pembaruan pemasok mesin, serta harga.
dilakukan semata-mata untuk
meningkatkan efisien pengadaan.
No :
Lampiran :
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen
Kepada
Yth, Pimpinaqn PT. Lintas Mitra Anugerah Sejati
di Denpasar
Kami telah melakukan audit atas organisasi pengadaan dan perencanaan pengadaan
untuk periode tahun 2019. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan pengadaan tersebut. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Pengadaan barang dilakukan dan memberikan saran
perbaikan atas kelemahan pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan
dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan
dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien, dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi latar belakang
Bab II : Kesimpulan audit yang didukung dengan temuan audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV: Ruang lingkup audit
Dalam melaksanakan audit, kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan
kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi, maupun staf yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk ini kami mengucapkan terimakasih atas kerja sama yang telah
terjalin dengan baik ini.
Kelompok I
LAMPIRAN-LAMPIRAN