Anda di halaman 1dari 3

Kontroversinya adalah kesulitan secara konseptual pada metode penyatuan

ARB adalah buletin (Accounting Research Buletin)


APB adalah Accounting Principle Board
IASB adalah International Accounting Standar Board
FASB adalah Financial Accounting Standar Board  dewan standar Amerika
IFRS adalah International Financial Reporting Standards. --- pernyataan standar akuntansi keuangan……
dulu IAS
GAAP adalah Generally Accepted Accounting Principles

Istilah perusahaan dengan bisnis tampaknya sama tetapi terdapat perbedaan istilah:
Bisnis substansinya usaha tanpa memandang bentuk perusahaan, sementara perusahaan mengacu pada
bentuk usaha. PSAK 22 tahun 2010 tidak membatasi bentuk usaha entitas yang diakuisisi dan bahkan
kombinasi bisnis terjadi sekalipun entitas yang diakuisisi tidak berbetuk hukum sama sekali asalkan
adalah bisnis.
Alasan lain adalah untuk mencegah terjadinya transaksi yang tidak jujur dalam hal ini bisa saja entitas
yang diakuisisi tersebut tidak beroperasi dengan demikian tidak terpenuhi secara substansi (bisnis)

Tujuan utama perusahaan melakukan penggabungan usaha adalah untuk meningkatkan profitabilitas.
Tetapi banyak perusahaan dapat menjadi lebih efisien dengan mengintegrasikan operasi :
1. Horisontal adalah penggabungan perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama
2. Vertikal adalah pengabungan perusahaan yang dalam usaha masing-masing berbeda tetapi
berurutan. (produksi atau distribusi)
3. Konglomerasi adalah penggabungan perusahaan dimana masing-masing usahanya tidak saling
berhubungan dan beragam.
Joint venture adalah kerja sama beberapa pihak untuk menyelenggarakan usaha bersama dalam jangka
waktu tertentu. Biasanya kerja sama berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai.

Keunggulan biaya dimaksud adalah lebih mudah bagi perusahaan melalui pegabungan dibandingkan
melalui pengembangan yang membutuhkan biaya lebih banyak/tinggi.
Resiko lebih rendah adalah membeli lini produk dan pasar yang telah ada ketimbang dibandingkan
dengan membuat produk termasuk diversifikasi.
Memperkecil keterlambatan operasi dimaksud adalah fasilitas yang diperoleh dari penggabungan usaha
dapat diharapkan segera beroperasi sehingga kecepatan masuk dalam pasar sangat penting.

Perusahaan A membeli aset Perusahaan B dengan kas, aset lainnya, Perusahaan B dibubarkan,
Perusahaan A bertahan dengan aset dan kewajiban Perusahaan B.
Perusahaan A membeli saham Perusahaan B dari para pemegang saham dengan kas, aset lainnya.
Perusahaan B dibubarkan. Perusahaan A bertahan dengan aset dan kewajiban Perusahaan B.

Perusahaan F terbentuk dan memperoleh aset Perusahaan C dan D dengan mengeluarkan saham
Perusahaan F. Perusahaan C dan D dibubarkan. Perusahaan F bertahan, dengan aset dan kewajiban
kedua perusahaan yang dibubarkan.
Perusahaan F terbentuk mengakuisisi saham Perusahaan C dan D dari pemegang saham masing-masing
dengan menerbitkan saham Perusahaan F. Perusahaan C dan D dibubarkan. Perusahaan F bertahan
dengan aset dan kewajiban kedua perusahaan.

Dalam arti bisnis umum, merger dan konsolidasi adalah kombinasi bisnis dan mungkin tidak melibatkan
pembubaran perusahaan hal seperti ini dinamakan akuisisi .
Pengendalian disini dapat diperoleh dengan kepemilikan hak suara atas entitas lain.
Untuk entitas berbadan hukum hak suara pada kepemilikan saham biasa, memiliki saham biasa pada
entitas berarti memiliki hak suara entitas tersebut.
 Pengendalian diperoleh tanpa adanya kepemilikan dapat terjadi melalui kontrak, contoh: suatu
entitas terikat kontrak hanya untuk menjual atau memberikan jasa atau hak memberikan
pemakaian aset kepada entitas lain dalam hal ini mengindikasikan adanya pengendalian oleh
entitas lain walaupun tidak dimilik, maka disini kepemilikan tanpa adanya pengendalian
menunjukkan tidak terjadi kombinasi bisnis, sebaliknya pengendalian tanpa adanya kepemilikan
indikasi terjadi kombinasi bisnis.
 PT. “S” memiliki 450 saham dari 1.000 lembar saham PT. “T”, namun PT. “T” menarik 200
lembar saham yang beredar yang tidak dimilik PT. “S”, maka dalam hal ini saham yang beredar
800 lembar akibatnya PT. “S” dalam posisi pengendalian PT.”T”. Kasus ini menggambarkan telah
terjadinya kombinasi bisnis.
 Kepemilikan hak suara mayoritas tidak selalu memberikan hak Pengendalian, dapat terjadi
dikarenakan adanya hak veto dari pemilik hak suara lain (pemegang saham lain). Contoh: PT. “T”
mengakuisisi PT. “U”. Tetapi hak veto atas entitas PT. “U” ada pada pemiliki hak suara lain yang
dapat menghalangi entitas PT. “T” untuk mengendalikan PT. “U”, dalam hal ini tidak terjadi
kombinasi bisnis. Jika hak veto tersebut hilang tidak ada lagi halangan bagi PT.”T” untuk
mengendalian PT. “U” , maka merupakan kombinasi bisnis

Pengendalian disini dapat diperoleh dengan kepemilikan hak suara atas entitas lain.
Untuk entitas berbadan hukum hak suara pada kepemilikan saham biasa, memiliki saham biasa pada
entitas berarti memiliki hak suara entitas tersebut.
Jika hak suara yang dimiliki sedemikian besar, maka diperoleh hak pengendalian dan pada saat itu
terjadi kombinasi bisnis.
Contoh pertama merupakan kombinasi bisnis, PT.”A” memperoleh pengendalian secara langsung pada
PT. “B” dan secara tidak langsung pada PT. “C”
Contoh kedua bukan merupakan kombinasi bisnis yang menyebabkan timbulnya hubungan induk-anak
karena pengendalian atas entitas PT. “C” telah ada sebelumnya.

Tanggal kombinasi bisnis mungkin merupakan tanggal akuisisi atau tanggal ketika pihak pengakuisisi
secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset dan mengambil alih liabilitas/kewajiban pihak yg
diakuisisi, atau disebut tanggal penutupan.
Mungkin memperoleh pengendalian pada tanggal sesudah tanggal penutupan, misalnya:
PT. “A” mengakuisisi seluruh hak suara PT.”B” yang efektif tanggal 1 juli 2014. tetapi PT. “B” terikat
kontrak dengan PT.”X” untuk mengalihkan aset hingga 31 des 2014. Dalam hal ini PT.”A” memperoleh
kendali atas PT.”B” tanggal 31 des 2014 yang merupakan persyaratan kombinasi bisnis, walaupun tgl. 1
juli 2014 merupakan tanggal pentupan transaksi bisnis.
Mungkin memperoleh pengendalian pada tanggal sebelumtanggal penutupan, misalnya:
PT. “A” mengakuisisi mayoritas saham PT.”B” direncanakan efektif tanggal 1 juli 2014. Tetapi dalam
RUPS tanggal 1 april 2014 seluruh manajemen puncak PT.”B” yang ditunjuk merupakan pilihan PT.”A”
dan dipandang sudah efektif. Maka dalam hal ini PT.”A” memperoleh kendali atas PT.”B” tanggal 1 april
2014 yang merupakan persyaratan kombinasi bisnis, walaupun tgl. 1 juli 2014 merupakan tanggal
pentupan transaksi
Tanggal kombinasi bisnis mungkin merupakan tanggal akuisisi atau tanggal ketika pihak pengakuisisi
secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset dan mengambil alih liabilitas/kewajiban pihak yg
diakuisisi, atau disebut tanggal penutupan.
Mungkin memperoleh pengendalian pada tanggal sesudah tanggal penutupan, misalnya:
PT. “A” mengakuisisi seluruh hak suara PT.”B” yang efektif tanggal 1 juli 2014. tetapi PT. “B” terikat
kontrak dengan PT.”X” untuk mengalihkan aset hingga 31 des 2014. Dalam hal ini PT.”A” memperoleh
kendali atas PT.”B” tanggal 31 des 2014 yang merupakan persyaratan kombinasi bisnis, walaupun tgl. 1
juli 2014 merupakan tanggal pentupan transaksi bisnis.
Mungkin memperoleh pengendalian pada tanggal sebelumtanggal penutupan, misalnya:
PT. “A” mengakuisisi mayoritas saham PT.”B” direncanakan efektif tanggal 1 juli 2014. Tetapi dalam
RUPS tanggal 1 april 2014 seluruh manajemen puncak PT.”B” yang ditunjuk merupakan pilihan PT.”A”
dan dipandang sudah efektif. Maka dalam hal ini PT.”A” memperoleh kendali atas PT.”B” tanggal 1 april
2014 yang merupakan persyaratan kombinasi bisnis, walaupun tgl. 1 juli 2014 merupakan tanggal
pentupan transaksi bisnis.

Pihak pengakuisisi merupakan pihak yang memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi pihak yang
diakuisisi.

Anda mungkin juga menyukai